NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Menakutkan Bagi Laras

Hari itu, Laras baru saja keluar dari tempat kerjanya. Dis sudah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Laras hanyalah seorang karyawan biasa di sebuah Perusahaan kecil. Gajinya juga tidak seberapa, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang sederhana.

Saat Laras berjalan ke arah jalan raya untuk menghentikan angkutan umum, dia melihat adiknya yang berada di sebrang jalan bersama seorang pria. Laras melihat mereka seolah sedang bertengkar disana.

"Ada apalagi dengan Viona? Kenapa dia selalu saja membuat masalah"

Laras memilih untuk menyebrang jalan dan menghampiri adiknya itu. Namun dia terlambat, karena mereka sudah naik ke atas gedung tak terpakai disana. Laras segera mengikutinya karena dia tidak mau kalau sampai ada sesuatu terjadi pada adiknya. Apalagi melihatnya pergi dengan seorang pria.

"Untuk apa mereka sampai naik ke Rooftop Gedung ini. Ampun, Viona ini selalu saja membuat masalah. Kalau sampai terjadi sesuatu padanya, pasti akan aku yang selalu disalahkan"

Laras membuka pintu ke Rooftop Gedung itu. Namun dia belum menghampiri adiknya dan seorang pria itu. Dia mendengarkan dulu percakapan mereka disana. Benar dugaannya, mereka memang sedang bertengkar.

"Viona, aku begitu mencintaimu. Kenapa kau tega melakukan ini padaku? Apa yang kurang dariku?"

"Wen, kamu tidak kurang apapun. Tapi aku tidak begitu mencintaimu. Dan aku mual dengan semua sikap posesif kamu itu"

Laras menduga jika diantara hubungan ini, Viona telah berkhianat.  Mendengar dari pertengkaran mereka ini, jelas sekali jika Viona yang telah mengkhianati hubungan mereka.

"Aku mau kita putus. Aku sudah tidak bisa bersama denganmu lagi, Wen. Aku sudah menemukan pria lain" ucap Viona.

Saat itu Lin Zhi Wen tidak bisa menerima begitu saja ucapan Viona. Jelas dia menyukainya sejak jaman kuliah dan untuk mendapatkannya, juga tidak mudah. Jadi Lin Zhi Wen tidak akan melepaskan Viona begitu saja.

Lin Zhi Wen memegang tangan Viona yang ingin pergi. Dia mencoba menahan gadis itu agar tidak pergi meninggalkannya. "Tidak Viona, aku mencintaimu dan aku tidak mau kita putus. Kalau memang sikap posesif aku tidak membuatmu nyaman, aku akan berubah. Tapi tolong jangan pernah pergi dan memilih untuk mengakhiri hubungan kita. Aku akan berubah, Viona"

Viona terus mencoba melepaskan cekalan tangan Lin Zhi Wen. "Lepas! Aku sudah tidak ingin bersama denganmu lagi. Kita tidak cocok dan harus mengakhiri hubungan ini"

Lin Zhi Wen yang mempertahakan pegangan tangan Viona, sementara gadis itu mencoba untuk melepaskan diri. Sampai akhirnya keduanya saling tarik menarik, dan Lin Zhi Wen tidak sadar terus mundur hingga kakinya sudah berada di pinggir. Melihat itu membuat Laras panik, dia keluar dari persembunyiannya dan ingin menghentikan perdebatan mereka. Namun terlambat, karena dengan tarikan kuat tangan Viona hingga tangannya terlepas dari Lin Zhi Wen, telah membuat pria itu terjengkang dan jatuh ke bawah gedung.

Laras langsung berteriak dan berlari kesana, dia mencoba untuk menangkap tangan Lin Zhi Wen, namun hanya percuma saja. Hingga dia hanya terduduk disana dengan tangan yang melambai, berharap bisa membantu pria itu. Tapi ternyata hanya percuma saja.

Rintik hujan mulai turun dengan kilatan cahaya dari petir yang terdengar. Membuat malam ini semakin mencekam. Laras hanya bisa terduduk diam dengan air mata mengalir deras, bingung harus melakukan apa.

"Kak, jangan sampai buat aku tersalahkan dengan semua ini. Kakak harus membantuku. Aku juga tidak berniat melakukannya"

Viona yang langsung pergi begitu saja, meninggalkan Laras yang masih membeku di tempatnya dengan tangannya yang masih melambai ke bawah. Laras tidak bisa segera pergi saat ini, dia malah teringat akan kematian Ibunya. Membuatnya hanya bisa diam dan membeku di tempatnya. Sampai dia melihat sebuah mobil yang berhenti di bawah sana.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus pergi saja"

Laras bukanlah orang seperti itu, meski dia sedang panik dan ketakutan. Dia juga tidak mungkin pergi begitu saja dalam situasi dan keadaan seperti ini. Sampai akhirnya dia yang tertuduh sebagai tersangka.

Malam itu adalah malam paling menakutkan dalam hidup Laras setelah hari kematian Ibunya. Seolah menjadi sebuah mimpi buruk dalam hidupnya.

*

Kembali pada saat ini, Laras menghembuskan nafas kasar ketika dia mengingat kejadian itu. Malam yang begitu menakutkan baginya. Dia merasa hidupnya akan berakhir saat itu juga. Namun ternyata masih banyak hal yang perlu dia lalui saat ini.

Suara bel pintu membuat Laras langsung menyadarkan dirinya dari segala lamunannya sekarang. Laras berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu dan terkejut saat melihat siapa yang datang.

"Viona? Ada apa kamu disini?"

Viona tidak menjawab, dia langsung masuk begitu saja ke dalam rumah dengan menyenggol bahu Laras yang menghalangi jalannya. Laras tidak terlalu mempermasalahkan itu, karena sudah terbiasa dengan sikap Viona ini.

"Aku ingin melihat keadaan Kak Lin. Lagian kenapa Kakak bisa kembali lagi ke rumah ini? Sudah sebaiknya Kakak pergi saja dari rumah ini" ucap Viona.

Laras langsung menghadang Viona yang akan menemui Lin di dalam kamarnya. "Cukup Viona! Kamu tidak bisa terus menerus mengganggu suami Kakak. Dan kamu jangan masuk ke kamarnya, dia baru saja istirahat"

Viona menatap Laras dengan kesal, dia mendorong bahu Laras agar menyingkir dari hadapannya. "Aku tidak akan berhenti untuk mendapatkannya. Lagian untuk apa Kakak harus mempertahankan dia, bukankah dia juga tidak menginginkan Kakak disini"

Laras menghela nafas pelan, dia sadar akan dirinya yang tidak pernah di inginkan oleh suaminya. Namun, sekarang situasinya sudah berbeda. Dalam keadaan Lin yang seperti ini, belum tentu Viona akan mau merawatnya dengan tulus.

"Kamu tahu dia mengalami kecelakaan? Kenapa tidak datang ke rumah sakit untuk merawatnya? Apa aku harus percayakan suamiku pada wanita sepertimu yang bahkan tidak datang saat dia kecelakaan" ucap Laras.

Viona terdiam sejenak, menatap Laras dengan lekat. "Makanya sekarang aku datang kesini, karena aku ingin tahu bagaimana keadaannya. Jangan menghalangi aku lagi"

Viona sudah ingin berlalu ke kamar Lin, namun Laras langsung menahan tangannya. "Sudah cukup Viona. Kau tidak perlu repot datang kesini lagi, karena pastinya kamu tidak akan bisa menerima keadaan Lin saat ini"

"Apa maksudmu?!"

Benar dugaan Laras, jika Viona belum mengetahui apapun tentang keadaan Lin selepas kecelakaan itu. "Dia sudah menemukan pelaku sebenarnya yang mendorong adiknya dari atas Gedung. Jadi, silahkan kalau kau mau masuk dan tetap bertemu dengan Lin"

Seketika tubuh Viona langsung membeku mendengar itu. Dia langsung melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Laras.

"Sial, pasti Kakak yang memberitahunya. Kan Kakak tahu sendiri kalau aku juga tidak sengaja melakukan itu. Aku tidak berniat seperti itu"

Laras menghembuskan nafas kasar, menatap Viona dengan lekat. "Aku tidak pernah mengatakan apapun. Tapi mungkin sudah saatnya semuanya terbongkar sekarang. Kamu tidak harus bertanggung jawab atas semua perbuatanmu"

"Aku tidak bersalah dan tidak ada yang perlu aku pertanggungjawabkan!" tekan Viona yang langsung berlalu begitu saja.

Bersambung

1
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!