mengisahkan seorang ketua osis yang juga menjadi ketua geng buly di sekolah nya. Yang gemar membuly temannya yang lemah.
Karena ketampanannya, iya banyak disukai oleh para siswi di sekolah nya. Tapi sayang nya, tidak ada yang berhasil menduduki hatinya.
Hingga pada suatu hari, seorang cewek gendutlah yang menjadi pemenang di hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tantangan Kania
Satu minggu lagi akan ada acara pentas seni di sekolah Kania. Sudah menjadi sebuah tradisi di sekolah Kania. Setiap tahun pasti adakan sebuah acara pesta seni. Yang di dalamnya berisi musikalisasi puisi, drama, fashion, dance, bazar dan lain-lain. Bahkan, prestasi yang akan diraih oleh murid dan guru pun juga akan diumumkan. Dari murid paling teladan dan juga guru paling disiplin.
Kania sudah terbebas dari masa hukuman kepala sekolah. Kania merasa sangat malas ingin masuk kembali ke sekolah itu. Karena sekolah itu tidaklah adil. Kania merasa bahwa sekolah itu lebih pilih kasih dengan orang-orang yang berbadan seksi dan bagus saja. Dan tidak akan adil sama siswa yang seperti dirinya.
Tapi karena desakan dan dari papanya, Kania terpaksa masuk kembali ke sekolah itu. Kania menyembunyikan kekesalannya di depan papanya. Karena kalau sampai papanya tau, Kania malas masuk ke sekolah itu lagi bisa habis Kania dimarahi papanya.
"Kania.. jangan kamu ulangi kembali hal konyol seperti kemarin ya? Nanti kamu kena hukuman lagi.. Terus papa dipanggil lagi.. papa malu jika harus berurusan dengan kepala sekolah apalagi berurusan dengan guru BK.. Kamu paham kan?" Ujar Hardi. Kania mengangguk paham.
"Iya pa.." Ucap Kania lagi. Kania pun berlalu pergi masuk ke dalam kawasan sekolah.
Setelah sampainya di depan kelas, tiba-tiba Pinky dan gengnya menghadang Kania masuk. Mereka berdiri di tengah pintu dan melarang Kania untuk masuk.
"Mau kemana nyonya besar?" Ucap Pinky. Kania hanya diam saja dan iya tidak ingin meladeni Pinky dan gengnya. Tapi Pinky dan para gengnya masih saja menghadang Kania. Kania pun membuang nafas kesal.
"Bisa tidak, Kalian jangan membuat ulah sama saya? Bisa tidak kalian ga usah mancing-mancing saya?" Ucap Kania dengan suara yang sedikit ngegas.
"Eits.. jangan ngegas gitu dong.. kita cuma mau main-main aja.." Ucap Pinky sambil tersenyum remeh. Kania tersenyum dengan mengangkat ujung bibirnya yang sebelah. Seraya berkata.
"Kalau kalian mau main-main.. entar kalian kalah.. ngadu lagi sama kepala sekolah.. terus buat cerita palsu lagi.. seolah-olah.. Aku yang berbuat jahat sama kalian.. Mending kalian minggir dan ga usah buat masalah.." Ucap Kania. Kania pun langsung menerobos mereka. Tapi Pinky tiba-tiba menarik tas Kania yang digendong di belakang. Kania segera berbalik dan pura-pura hendak melayangkan pukulan kepada Pinky. Tapi, Pinky segera menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.
"Argh..." Teriak Pinky kaget. Kania hanya tersenyum remeh. Dan iya pun berkata.
"Sudah Aku bilang kan, jangan membuat ulah sama saya.. paham kalian? Dasar cemen." Ucap Kania.
"Aku akan adukan kamu sama kepala sekolah, guru BK lagi seperti kemarin.. biar kamu kena hukuman lagi!" Ancam Kania.
"Oh.. iya?"
"Saya ga main-main Kania.. saya akan laporkan kamu sekarang juga.. karena kamu telah berani sama saya.. Dan saya akan membuat cerita palsu tentang kamu.." Ancamnya lagi. Kania pun membuang nafas kasar. Bola matanya mengangkat ke atas. Tidak sengaja, mata Kania menangkap sebuah CCTV kelas. Kania pun tersenyum. Akhirnya iya bisa bebas dari tindasan Pinky dan gengnya.
"Oh.. mau laporin ya? Silahkan saja.. laporkan saya... kalau kalian mau.. bebas kok.. tapi yakin, para guru akan percaya dengan kalian?" Tantang Kania. Pinky pun tersenyum remeh. Mereka tidak menyadari adanya CCTV.
"Yakinlah.. kemarin saja mereka percaya dengan ceritaku.. ya, jelas lah percaya dengan Aku.. soalnya.. Aku disini queen.. jadi percaya sama seorang ratu." Ujar Pinky remeh.
"Kok Aku ga yakin ya, dengan omongan kalian.. jangan-jangan.. kalian sendiri nanti yang akan dihukum.." Ucap Kania sembari melirik CCTV yang berada di ujung atas.
"Kamu nantang saya?" Ucap Pinky kesal. Kania hanya tersenyum dengan memajukan bibir bawahnya. Kania pun duduk dan tidak menghiraukan mereka.
Pinky dengan geram mengikuti langkah Kania dari belakang.
Brak!
Kania terhenyak mendengar Pinky mengebrak meja di depannya.
"Apalagi sih, mau kamu?" Tanya Kania. Tanpa menjawab, Pinky mendorong Kania dengan kasar. Hingga Kania terdorong ke belakang dan hampir jatuh. Beruntung saha Kania berpegangan ke sebuah meja. Pinky merasa kesal karena Kania tidak jatuh.
Pinky pun berbuat nekat. Iya sengaja mengacak-acak rambutnya sendiri. Dan Kania memiringkan dasinya. Iya berpenampilan seperti orang yang sedang dibully. Kemudian, Pinky berlari ke ruang BK. Pinky berlari ke ruang BK.
Guru BK terkejut melihat Pinky menangis di hadapannya.
"Ya, ampun.. Pinky.. kamu kenapa sayang?.. Anak cantik kenapa?" Tanya guru BK.
"Kania.. membully Aku lagi.." Ujar Pinky mengadu.
"Kania? Anak itu bikin ulah lagi? Dasar anak jelek dan gendut." Maki guru BK. Pinky tersenyum mendengar makian guru BK.
Guru BK pun menghampiri kelas Kania. Iya malas memanggil Kania lagi ke ruangannya. Kali ini iya turun tangan sendiri.
.
.
Kania melihat guru BK benar-benar mendatanginya. Terlihat ekspresi wajah guru BK yang menahan amarah. Kania sudah tau kedatangan guru BK menghampiri dirinya. Kania menghadapi guru itu dengan santai.
"Kania.. kamu apakan Pinky? Sampai Pinky babak belur seperti itu?" Kania melirik Pinky. Dan Pinky tersenyum remeh sembari menjulurkan lidahnya.
"Saya ga ngapa-ngapain Pinky Bu.. Pinky nya yang drama." Ujar Kania.
"Bohong Bu.. jelas-jelas kami melihat dengan mata kepala kami sendiri.. bahwa Kania telah membully Pinky.
" Ujar salah satu teman Pinky. Membuat saksi palsu. Kania hanya tersenyum remeh. Kania pun berkata.
"Apa kalian yakin, kalau saya bersalah? Kalau saya benar, bagaimana?" Tantang Kania.
"Kania! Dasar pengecut kamu! Kalau salah, ngaku saja salah.." Ucap guru BK tersebut.
"Ibu guru BK yang terhormat.. saya rasa pengakuan saya percuma.. tidak cukup membuat ibu percaya.. Tapi, alangkah baiknya jika CCTV yang berbicara.. siapa yang benar dan siapa yang salah.. ibu akan tau.." Ujar Kania tegas. Pinky dan gengnya pun terkejut ketika mendengar kata CCTV. Mereka terlihat cemas ketika Kania berbicara seperti itu.
"Ibu ga percaya sama saya? Saya sudah babak belur loh bu.." Ucap Pinky.
"Kalau memang ibu guru adalah guru BK yang bijak.. ga ada salahnya kan liat CCTV? Kadang mulut manusia juga ga bisa dipercaya.. jika ibu menganggap saya pembohong.. berarti sama juga halnya Pinky.. namanya manusia.. ga luput dari kebohongan." Ucap Kania.
Guru BK itu berfikir sejenak. Iya melihat mata Kania penuh dengan keseriusan. Guru BK pun setuju dengan usul Kania. Biar iya bisa melihat dengan jelas siapa yang salah.
"Baiklah kalau begitu.. mari kita liat CCTV. Kalau sampai benar.. kamu yang salah.. akan ibu tambah hukuman kamu.." Ujar Kania.
"Baik.. siapa takut.." Tantang Kania. Kania tersenyum remeh kepada mereka.
buat celakain Kania