NovelToon NovelToon
BANGKITNYA MATA API MEMBARA

BANGKITNYA MATA API MEMBARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Dokter Ajaib
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.

Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.

Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 17 KEMENANGAN TELAK

Pemenang lomba ini adalah siapa yang mendapat giok dengan kualitas terbaik dan memiliki harga yang paling tinggi.

"Jangan buru-buru, tunggu mereka selesai dahulu, baru kalian memilih lagi," balas Junaidi kepada semua orang yang menawar.

Evan kemudian mengambil sebilah kapak dari petugas pemotong batu. Evan berniat memotong batu miliknya seorang diri.

Lisa sendiri juga sudah panik melihat hasil dari Junaidi, namun dirinya masih berharap ada keajaiban dari batu milik Evan.

"Ada begitu banyak alat, kenapa kamu malah menggunakan kapak?" tanya Lisa kepada Evan.

"Tidak apa, ini lebih nyaman," jawab Evan.

"Dengan kapak ini aku bisa mencari posisi yang tepat untuk menghindari memotong giok di dalamnya," sambung Evan.

"Ckck, kamu berbicara seolah mampu melihat bagian dalamnya saja," ujar Junaidi.

"Maaf, aku benar-benar bisa melihat kedalamnya," balas Evan di dalam hati.

Evan mulai mengangkat kapaknya ke atas di ikuti oleh sekilas cahaya api melintas di kedua matanya. Evan mengeluarkan kekuatan mata apinya untuk menembus batu tersebut.

Terlihat oleh Evan giok di dalam batu itu dengan sangat jelas. Selain kemampuan tembus pandang, Evan juga mengeluarkan kekuatan ahli beladiri tiada tanding.

Energi spiritual mengalir dari telapak tangan Evan menuju ke kapak yang di pegangnya. Evan juga langsung menebaskan kapaknya secara bertubi-tubi ke batu tersebut.

Setiap tebasan kapak langsung memotong batu tersebut dengan presisi seperti memotong kertas menggunakan gunting. Tanpa menggunakan kekuatan ahli beladiri tiada tanding, mana mungkin kapak mampu memotong batu dengan mudah.

Cahaya menyilaukan juga mulai keluar dari batu yang sedang di potong oleh Evan.

"Cahaya apa ini," ujar salah seorang sambil menutupi matanya.

"Ah, silau sekali," ujar orang yang lain.

Sesaat kemudian terlihat sebuah giok di tangan Evan yang ukurannya lebih besar di bandingkan milik Junaidi.

"Maaf, sepertinya aku yang menang," ujar Evan menunjukkan giok tersebut di telapak tangannya.

"Hebat sekali, giok ini sudah terlalu besar kan," ujar salah seorang di sana kagum.

"Selain itu, ini adalah giok jenis kaca terbaik," ujar orang yang lain.

"Jika milik master Junaidi di bandingkan dengan ini, jelas sekali berada di tingkatan yang berbeda," ujar orang yang lain lagi.

Orang-orang tampak kagum dengan giok yang di dapatkan oleh Evan, sementara Junaidi seolah tidak percaya dengan Evan yang berhasil mendapatkan giok.

Sedangkan Lisa juga tidak menyangka, tapi juga tampak senang. Dengan giok yang di dapatkan Evan ini, seharusnya pemenangnya adalah mereka, pikirnya.

"Ini tidak mungkin, bagaimana batu sampah bisa mempunyai isi di dalamnya," ujar Junaidi tidak bisa menerimanya.

"Kamu pasti berbuat curang," sambung Junaidi sambil menunjuk Evan.

"Aku tidak perlu berbuat curang untuk mengalahkan mu, menuduh tanpa bukti, itu sama saja fitnah," balas Evan.

Evan mulai berjalan menuju ke beberapa bongkahan batu dengan membawa kapak di tangannya.

"Lihat dengan baik, apa kamu masih berpikir bahwa aku berbuat curang" ujar Evan.

Evan seketika melayangkan kapaknya ke salah satu bongkahan batu, sehingga terbelah batu itu menjadi dua bagian. Seketika juga tampak giok yang berkilau di dalam belahan batu tersebut. Hal ini tentu saja membuat semua orang menjadi terkejut.

Evan kembali melayangkan kapaknya ke beberapa batu lagi dengan sangat cepat. Setiap batu yang di potong oleh Evan dengan kapak selalu berisikan giok di dalamnya.

"Sialan, semuanya warna hijau," ujar salah seorang di sana seolah tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"Siapa sebenarnya bocah ini?" ujar orang yang lain.

Junaidi tampak melotot dan membatu melihatnya. Begitu banyak giok yang di dapatkan oleh Evan. Selama ini dia belum pernah melihat kejadian seperti ini.

"Evan, aku tidak menyangka kamu sehebat ini," ucap Lisa di dalam hati mulai kagum terhadap Evan.

Evan sengaja menunjukan itu semua kepada orang-orang bahwa dirinya adalah pemenangnya tanpa ada kecurangan sedikitpun.

"Tampaknya tuan Evan adalah master yang sesungguhnya, master Junaidi bukanlah apa-apa bila di bandingkan dengan tuan," ujar salah seorang di sana.

"Semua batu yang di potong berisikan giok, sebelumnya tidak pernah terjadi," ujar orang yang lain.

Orang-orang yang sebelumnya meremehkan Evan juga mulai memujinya sekarang. Kejadian barusan benar-benar sangat luar biasa bagi semua orang.

"Kalian jangan berlebihan, siapa yang menang dan kalah masih belum di putuskan," balas Evan kepada orang-orang.

"Tadi berapa harga giok yang telah di dapatkan master Junaidi?" sambung Evan bertanya.

"Sepertinya 4 milyar," jawab Lisa dengan bersemangat.

Lisa tidak menyangka Evan teryata sehebat ini dan berhasil mendapatkan banyak sekali giok.

"Aku keluar 10 milyar untuk giok master Evan," teriak salah seorang di sana.

"Ini adalah giok jenis kaca, aku berani keluar 20 milyar," teriak orang yang lain.

"Semua giok yang di dapatkan master Evan aku bayar 50 milyar," teriak orang yang lain lagi.

Orang-orang mulai berebut menawarkan harga tertinggi untuk mendapatkan giok dari Evan. Evan sendiri tidak menyangka harga giok akan setinggi ini. Bukankah ini sangat menguntungkan baginya dan dirinya akan mendapatkan banyak sekali uang, pikirnya.

Junaidi sendiri sekarang tampak begitu panik sekali. Tidak perlu di putuskan lagi, pemenangnya juga sudah dapat di ketahui, dirinya telah kalah telak sekali dari Evan.

Tidak bisa terbayangkan jika dirinya harus menggonggong seperti anjing, itu akan menghancurkan reputasinya. Hal tersebut akan sangat memalukan sekali.

Melihat orang-orang sedang mengerumuni Evan untuk menawarkan harga, Junaidi juga melihat adanya kesempatan. Junaidi perlahan mulai berbalik badan dan melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana diam-diam.

Akan tetapi Evan menyadari bahwa Junaidi akan melarikan diri. Evan langsung melemparkan kapak di tangannya ke arah Junaidi.

Kapak itu langsung terbang melewati di sedikit di atas kepala Junaidi dan langsung memotong ujung rambutnya lalu tertancap di tembok. Sontak saja Junaidi langsung ketakutan sekali. Junaidi langsung berlutut dan memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.

"Kamu harus berani mengakui kekalahan," ujar Evan menunjuk Junaidi.

"Cepat tirukan suara anjing!" tambah orang yang lain.

"Sudah tua masih mau ingkar janji, sungguh memalukan," ujar orang yang lain.

Semua orang-orang juga memasang wajah seram mengintimidasi Junaidi untuk mengakui kekalahannya.

Junaidi juga semakin ketakutan di bawah tekanan semua orang. Junaidi juga mulai merangkak di lantai menirukan anjing.

"Guk... guk... guk..." Junaidi menggonggong.

Semua orang tampak menertawakan Junaidi dengan terbahak-bahak. Siapa yang menyangka Junaidi yang dahulu di hormati, kini tampak begitu memalukan. Harga diri Junaidi yang di kenal sebagai master batu giok juga langsung sirna seketika.

"Kamu pergilah!" ujar Evan kepada Junaidi.

"Jika aku melihatmu menindas Lisa lagi, aku tidak akan mengampuni mu," sambung Evan.

"Baik... baik," balas Junaidi.

Junaidi juga segera bangkit dan langsung berlari dengan kencang menuju ke pintu keluar.

Sementara Lisa tampak tersentuh dengan tindakan Evan ini. Kali ini Evan benar-benar telah membela dan melindunginya.

"Master Evan, apakah giok nya masih akan di jual, aku mau membelinya?" ujar seseorang sambil tersenyum kepada Evan.

"Aku juga bersedia membeli dengan harga 50 milyar," ujar orang yang lain.

"Master Evan, aku mempunyai klub malam dan baru kedatangan beberapa wanita cantik, apa kita pergi kesana untuk membicarakannya?" ujar orang yang lain lagi.

"Giok nya tidak di jual," sela Lisa langsung memotongnya.

"Eh..." Evan tampak terkejut.

Lisa langsung menarik tangan Evan dan membawanya pergi menjauh dari semua orang.

1
Hendri Yansah
lanjutkan
Fano Jawakonora
karya yg tdk selesai dan seperti sama dgn karya lain yg sdh duluan ulasan apa yg pantas diberikan
Fano Jawakonora
bulannya evan doberikan ksebuah kartu oleh bos hotel yg nilainya 10 m koq knp skrg uangnya tinggal bbrp rtus juta pada hl beli batu hny dgn hrg 1 juta dn bebrapa yg sdh dibelah olehnya koq ceritanya tdk sesuai
D'ken Nicko
pendek amat thor. up lg yg panjang
Fano Jawakonora
evan knp kamu sangat lugu dan bodoh, dikasoh uang 10 m maaa nolak seklipun itu lisa krn dia kamu lehilangan uamg 50 m slrg dia kasi 10 m kmu mala ngatain itu gratis utk mu sdgkan kmu tau lisa hny manfaatkan kamu sj
Fano Jawakonora
thor jgn bikin lisa memanfaatlan evan lagi seeprti lidia yg dulunya manfaatakn evan
Fano Jawakonora
keren lanjut biar evan diangkat derajatnya agar teman" yg tdinya sllu menghina bisa melihat dgn mata kepala mereka eendiri keberhasilan evan, dan stu lg jgn bikin lisaperdayakan evan, dasar lisa tdk tau trima kasih
D'ken Nicko
lanjut up
Ila Ila
gass thor
Ila Ila
rekomen ceritanya
Kalbera Art: terima kasih
total 1 replies
Ila Ila
lanjut thor
Kalbera Art: gas KK 😁
total 1 replies
D'ken Nicko
lanjut
ujang idris
cerita bagus
Kalbera Art: terima kasih bg, jangan lupa untuk ikuti dan like nya 🙏
total 1 replies
D'ken Nicko
jangan lama2 up thor. keburu lupa alur ceritanya
Kalbera Art: siap bg🙏
total 1 replies
arsil
ini..author nya kyak nya suka bwt crta tntang mata mata..tp tak apalah..yg ga naif..dan ga sama alur nya dgn cerita yg sblm sblm ny
Kalbera Art: siap bg 🙏
total 1 replies
D'ken Nicko
yang rajin up thor
Kalbera Art: siap bg 🙏
total 1 replies
D'ken Nicko
lanjut 5 bab lg
Pakde
up dong thor
Kalbera Art: Siap bg
total 1 replies
Agus Budi
seru ceritanya
Kalbera Art: terima kasih bg
total 1 replies
Agus Budi
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!