Ketos tukang buly & Cewek gendut

Ketos tukang buly & Cewek gendut

Di sekolah

Pov: Kania

Miaw, miaw.. terdengar suara HP dari dalam saku ku. Sambil berjalan dengan langkah yang lebih cepat, Aku merogoh saku untuk mengambil HP ku. Aku liat di layar ponsel ternyata yang meneleponku adalah Ibu. Aku segera mengangkat telepon ibu.

"Iya ma?" Jawabku di telepon.

"Kania... kenapa bekal makanannya ga kamu bawa? Repot ke mama jadinya kan.." Aku menepuk kening.

"Aduh! Iya maaf ma.. soalnya Kania buru-buru ma.. takut telat.." Jawabku. Aku segera mengakhiri teleponku dengan mama. Dengan langkahku yang cepat, Aku menuju ke dalam kelasku.

Buk!

Tanpa disengaja, Aku menabrak seseorang. Hingga iya jatuh ke lantai. Mungkin, karena tertabrak dengan badanku yang gendut hingga iya kehilangan keseimbangan. Aku segera meminta maaf padanya.

"Maaf.. Aku ga sengaja.." Aku mengulurkan tanganku Dan berniat menolong pria itu. Sialnya iya malah menepis tanganku. Jelas saja Aku sangat terkejut dengan sikapnya.

"Ga perlu! Aku bisa berdiri sendiri!" Ujarnya sembari bangun dari jatuhnya. Mataku memandang mengikuti gerakannya.

"Dasar cewek gendut! Kalau jalan liat-liat! Jadi kotor kan, baju Aku gara-gara kamu!" Ucapnya sembari membersihkan bajunya yang tidak terlihat kotor.

"Aku kan sudah minta maaf.. apa kurang cukup? Lagian baju kamu tidak kotor kok.." Sungut ku dongkol. Pria itu melotot kepadaku. Iya berjalan mendekatiku. Seraya berkata.

"Berani kamu sama saya? Rupanya kamu belum tau siapa saya, hah?" Ucapnya angkuh.

"Ih, siapa juga yang mau tau kamu! Ogah kali.. bye.." Aku pun berlalu pergi meninggalkan pria autis itu.

Namaku Kania. Aku merupakan seorang siswa baru disini. Aku seorang siswa pindahan dari SMA sebelah. Aku pindah ke sekolah ini, karena desakan dari orang tuaku. Alasan mereka karena sekolah ini lebih elite dan berkualitas. Cukup terbilang bahwa sekolah ini memang sekolah yang paling favorite deretan pertama di kotaku.

Pertama kali Aku masuk ke sekolah ini, Aku merasa aneh dengan diriku. Setiap kali Aku melewati lorong sekolah, mereka yang yang Aku lewati tertuju padaku. Aku merasa tidak enak hati jika dilihatin seperti itu. Apa karena tubuhku yang gendut? Sementara ruang kelasku masih jauh. Sekolah ini sangatlah luas. Kelasku terletak di paling ujung.

                   ***************

Seorang guru telah masuk ke dalam ruang kelas. Iya pun menyuruhku untuk masuk ke dalam kelasnya.

"Anak-anak.. Hari ini kalian akan mempunyai teman baru. Kania, silahkan perkenalkan diri kamu!" Aku mengangguk dan segera memperkenalkan diri.

"Hai.. perkenalkan namaku Kania.. Aku sangat akrab dipanggil Kanya. Aku seorang pindahan dari SMA sebelah. Terimakasih.." Pak guru kemudian menyuruhku untuk duduk di bangku yang telah ditentukan. Aku berjalan melewati lorong bangku yang lain. Tiba-tiba saja.

Buk!

Aku terjatuh ke lantai. Kakiku seperti tersandung. Aku merasa ada yang sengaja menghalangi jalanku dengan kakinya.

"Hahahaha.. " Mereka semua tertawa karena Aku terjatuh dengan bunyi yang cukup keras.

"Sudah, sudah cukup!" Tegur pak guru. Aku segera bangun dari jatuh, segera menduduki kursi bangku. Aku sedikit kesal, Aku tau ini pasti ada yang sengaja buat Aku jatuh.

Pelajaran pun telah dimulai. Aku melihat sekelilingku. Mereka diam-diam menatapku dengan tatapan sinis dan mencurigakan. Hem.. kira-kira apa yang mereka rencanakan ya?

.

.

Jam istirahat telah tiba. Aku merapikan buku pelajaran ku terlebih dahulu dan memasukkannya ke dalam tas. Aku pun berniat untuk keluar kelas. Tiba-tiba saja..

Brak!

Aku terlihat kaget. Karena tiba-tiba saja tangan seseorang menggebrak bangku mejaku. Mataku melihat tangan itu dan terus ke atas hingga wajah. Ternyata dia adalah seorang cewek. Dia tersenyum dengan mengangkat ujung bibirnya yang sebelah. Terlihat dia tersenyum sinis padaku.

"Anak baru ya.. Kenalin Aku pinky. Seorang queen di kelas ini." Ujarnya sembari duduk di atas bangku mejaku.

"Iya.. terus?" Tanyaku tidak mengerti. Cewek yang disebut sebagai pinky itu pun merubah posisinya menghadap ke arahku. Kemudian, Iya menaikkan kakinya ke atas pahaku. Terlihat telunjuknya sedang menunjuk ke arah sepatunya. Iya berkata.

"Anak baru! Sepatuku kotor nih.. kamu bersihkan dong!" Dia menyuruhku untuk membersihkan sepatunya. Aku hanya tercengang melihat sikapnya yang sok.

"Aku ga mau!" Aku menolak perintah Pinky. Terlihat wajah Pinky memerah dan melotot ke arahku. Tangan Pinky langsung mencengkram kedua pipiku dengan tangan satu.

"Heh! Berani kamu menolak perintah saya, hah?" Cengkraman Pinky terasa sangat kuat. Aku berusaha melepaskan cengkraman itu. Dan Aku berhasil melepaskan cengkraman tangan Pinky.

Pinky tidak berhenti di situ saja. Iya menarik kerah bajuku dengan sekuat tenaganya. Aku pun menghempaskan tangan Pinky Dan berkata.

"Lepaskan!" Aku pun langsung berdiri dan melotot ke arah Pinky.

"Aku bukan pembantu kamu! Sorry saya tidak ada waktu untuk melayani kamu!" Ujarku dan berlalu meninggalkan Pinky.

"Heh!" Kali ini teman Pinky yang tiba-tiba menarik rambutku dari belakang. Aku juga memegangi rambutku yang ditarik olehnya karena terasa sakit. Aku tetap berusaha untuk tenang dan sambil berfikir untuk melepaskan diri dari mereka.

Kedua tanganku memegang erat tangannya dan Aku pun memutarkan badan Aku. Aku juga menggunakan kaki Aku untuk menendang bagian perutnya. Alhasil iya melepaskan kedua tangannya. Dan Aku terlepas darinya.

Teman Pinky merasa kesakitan karena menerima tendangan dariku.

"Kasih dia pelajaran!" Ujarnya kepada teman-teman Pinky yang lain sambil menunjuk ke arahku.

Mereka bertiga pun maju dan ingin menyerang Aku. Tampa berfikir panjang, Aku mengambil salah Satu tas seorang siswa dan memukulkannya kepada mereka satu persatu. Mereka pun langsung memiringkan badan mereka menahan sakit. Aku pun membersihkan kedua tangan Aku yang tidak kotor. Aku tersenyum sinis dengan mengangkat ujung bibirku. Aku pun berkata.

"Kalau mau buli, kalian salah lawan." Aku pun berlalu pergi meninggalkan mereka.

...****************...

Pov: Author.

Pinky hanya bisa melotot. Karena Kania bisa melakukan perlawanan kepada gengnya. Pinky tidak menyangka kalau cewek gendut yang terlihat cupu itu ternyata tidak mudah ditindas. Pinky merasa kesal karena iya tidak dapat dikalahkan. Pinky pun memarahi mereka.

"Kalian kenapa bodoh sekali sih? Melawan orang satu aja ga bisa!" Marah Pinky.

"Awas kamu Kania!" Ujarnya sembari menunduk dengan mata yang memandang ke depan penuh kemarahan.

.

.

Pinky tidak putus asa untuk membalas Kania. Kania dilaporkan kepada wali kelas atas dasar pembulian. Di depan wali kelas, Pinky dan teman-temannya beradu acting agar wali kelas percaya kepada mereka bahwa Pinky telah dibuli open Kania.

Sialnya jadi seorang Kania. Wali kelas Malah percaya dengan fitnahan Pinky dan teman-temannya. Jelas saja Wali kelas merasa marah kepada Kania. Iya pun memerintahkan salah satu siswa untuk memanggil Kania.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!