NovelToon NovelToon
Harga Diri Seorang Istri

Harga Diri Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:274.7k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Leo

oowekk..oowekk.. ooweekk..
suara bayi melengking terdengar dari ruang bersalin sebuah rumah sakit.
"Selamat Nona, bayi anda perempuan."Ucap sang dokter setelah selesai membersihkan bayi baru lahir dan segera menyerahkannya pada Asya.
Asya nampak termangu, ia sangat bahagia melihat bayi mungil yang ada dalam gendongannya, tapi bagaimana dengan suaminya Yang menuntut Asya agar melahirkan anak laki-laki ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemauan Asya sendiri

Bab 9

.

.

 Karna menginap dirumah orangtuanya, Alwi terpaksa tidur sekamar dengan Asya. Pukul 3 dini hari Baby Shanum menangis karna haus, Asya pun terbangun dan segera menyusuinya. Namun Ternyata Baby shanum belum mau diam.

Alwi yang cukup terganggu dengan tangisan bayinya segera beranjak dari tidur.

"Asya !! Kau bisa menyusui tidak sih. Anakmu menangis terus !! berisik sekali !!" ucap Alwi terlihat kesal sekali.

"Aku juga tidak mau Mas.. biasanya dia langsung diam."Balas Asya.

"Belikan susu saja !! Asi mu pasti tidak enak."Tambah Alwi.

Asya hanya terus berusaha menenangkan putri bungsunya itu.

Alwi terus mendegus dan bergumam tak menentu. "Jika kita seminggu saja disini. Ku rasa aku bisa langsung mati karna tidak bisa tidur."

"Besok carilah alasan agar kita bisa pulang !! Jika kau yang bicara dengan papa, dia akan setuju. Awas saja jika kau hanya diam !!" kata Alwi seraya beranjak memilih untuk kekamar mandi saja.

Asya hanya bisa menatap nanar kepergian suaminya.

.

.

 Sarapan pagi dirumah William cukup ramai karna ketiga cucu, ketiga anak dan dua menantunya sedang berkumpul dikediamannya. Senyum lebar selalu terbit diwajah William saat dua cucu perempuannya serta satu cucu laki-lakinya saling bercanda dengannya.

Mama Hesti begitu senang pula saat melihat suaminya bisa bahagia lagi meski berkumpulnya mereka hanya sebentar.

"Mama.."Asya dan mirna mendekati Mama Hesti yang berdiri mematung didepan tangga bawah.

"A..kalian. Ayo sarapan."mama Hesti segera menggandeng dua menantunya menuju meja makan.

Sementara Alwi memilih duduk disisi Bram agar jauh sedikit dari adik bungsunya yaitu Martin. Martin yang mengerti maksud dari tatapan Alwi barusan hanya bisa membuang muka saja.

.

.

 "Ma.. Pa.. Asya dan mas Alwi mau pamit. Hari ini kita harus pulang."Asya mulai bicara setelah sarapan selesai.

"Loh kak, kenapa ??"Mirna langsung menyela.

"Iya Asya. Kenapa buru-buru ??" imbuh mama Hesti.

"Jangan bertanya pada Asya. Tanya saja dengan anakmu itu."Ucap William dengan nada tegas.

Alwi yang saat itu tengah meneguk kopi hitam kesukaannya hampir saja tersedak karna ucapan papanya.

Mama Hesti pun langsung melayangkan tatapan menyelidik pada putranya itu.

"Benar Alwi ??!!"

"Apa ??!" Alwi pura-pura tidak tau.

"Kau pasti mendesak Asya kan ??!" tuduh Mama Hesti.Alwi seketika membulatkan kedua matanya. Kenapa mamanya selalu tau yang sebenarnya sih !!

Asya jadi ketakutan

"Ma.. Tunggu jangan salahkan Mas Alwi. Ini keinginan Asya sendiri. Soalnya Dari sini kesekolah anak-anak kan lumayan jauh. Kasihan anak-anak kalau kelamaan dijalan."Asya segera mencari alasan.

"Jika Alwi mengancammu, kau boleh.bicara dengan papa Asya. Jangan kau turuti terus perkataan dia yang konyol."Imbuh William

"Tidak pa.. Ini benar kemauan Asya sendiri."Asya mengulas senyum lebar

Martin sejenak memperhatikan kakak iparnya yang begitu pandai menutupi kesedihan didepan semua orang.

"Baiklah. mama tidak akan melarangmu Nak.. Tapi setiap akhir pekan Martin akan menjemput kalian untuk menginap disini."Tutur Mama Hesti.

"Setiap akhir pekan ?? Mama tidak kasihan dengan ketiga cucu Mama ??!"Serobot Alwi.

"kasihan kenapa ?? Kau tanya dua putrimu itu betah disini atau dirumah ??" Balas mama Hesti.

Kembali Alwi kalah debat dengan ibunya. Alwi akhirnya mengalah. Setidaknya hari itu ia bisa kembali kerumahnya.

"Kak Asya.. Aku bolehkan main kerumah kakak mau minta dianjarin masak."ucap Mirna.

"Datanglah Mir..kita akan masak sama-sama."Balas Asya.

"Pasti kak.. Aku juga ingin memasakkan papa seenak masakan kak Asya."Mirna senang sekali.

Asya melirik Alwi yang menatap tajam dirinya. Asya pun segera menunduk.

Dan hal itu sejak tadi diperhatikan oleh Martin.

.

.

1
Fera Goma
Luar biasa
Lina Suwanti
mampir kak,,baru baca bab awal dah gregetan....pengin punya anak laki² cuma karena harta😥
Sri Muryati
Luar biasa
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
selepaas 6thn Shanum saja umur terbantut🤭
Lies Surtina
asya jgn dprtemukan sm alwi thor
Lies Surtina
setuju thor pke bhs indo aja,sllu semanget👍
Maharani Rania
tadi katanya 6 THN kemudian berarti usia shanum 7 THN
kenapa masih 1 thn
Khusnul Khotimah
masih banyak typo kak....tp ceritanya bagus lanjut
V-hans🌺
agak di koreksi ya thor kata2 nya,...
Nawfal putri: terima kasih kak koreksinya 🙏🙏 nanti otor lebih teliti lagi. mohon dimaklumi ya kak 🙏🙏Ngetik pake Hp sama momong bocil soalnya 😁😁😁
total 1 replies
V-hans🌺
kelentit itu apa ya thor
Dewi Dama
Luar biasa
S
Akhir yang baik meski tak bak buat Alwi ,Tentu saja butuh waktu toh bukankah segala sesuatu perbuatan ada konsekuensinya?
Selamat buat Asya smoga mendapat kebahagiaan di Chicago.dan berjodoh dg laki laki baik macam Mike.😘😘
Dewi Dama
salah ketik...banyak sekali...
Dewi Dama
harus nya Alwi kan...
Dewi Dama
ini salah y ....tujuan martin...s
S
Kasihan Shanum 😪
S
selamat ya asya...selamat menikmati rasa sakit lagi.Lain kali terima lagi tuh laki
S
haahaha......mantap kan Sya eh.malah menghindar lagi....dasar...
S
kasihaann kau Asya
S
hahaha....nikmati Asya bomnya belum meledak jangan menangis dulu sabar ya.santaii..ii.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!