NovelToon NovelToon
Nabil Cahaya Hidupku

Nabil Cahaya Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Anak Genius / Anak Yatim Piatu
Popularitas:20.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

Nabil seorang anak berkepala besar
bayu ayahnya menyebutnya anak buto ijo
Sinta ibu bayu menyebuutnya anak pembawa sial
semua jijik pada nabil
kepala besar
tangan kecil
kaki kecil
jalan bungkuk
belum lagi iler suka mengalir di bibirnya
hanya santi yang menyayanginya
suatu ketika nabil kena DBD
bukannya di obati malah di usir dari rumah oleh bayu
saat itulah santi memutsukan untuk meninggalkan bayu
demi nabil
dia bertekad memebesarkan nabil seorang diri
ikuti cerita perjuangn seorang ibu membesarkan anak jenius namun dianggap idiot

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

lelang ruko

Hari ini, di kantor notaris kecil di tengah kota, dua kubu duduk saling berhadapan. Di satu sisi, Santi duduk tegak, wajahnya tenang, tak sedikit pun menunjukkan ketegangan. Di sisi lain, Bayu tampak gelisah, meski berusaha menyembunyikannya di balik senyum angkuh. Di sampingnya, Laras—istrinya—memandang sinis ke arah Santi, seolah tak terima harus berhadapan dengan perempuan yang ia anggap kampungan.

“Baik, saya ingin mengonfirmasi dulu,” ucap Pak Darmawan, pemilik ruko yang akan dijual. “Kalian berdua sudah memberikan DP. Pak Bayu 50 juta, dan Bu Santi 75 juta.”

Bayu tertawa mengejek. “Jangan ngarang, Pak. Tidak mungkin dia punya uang sebanyak itu.” Matanya melirik tajam ke arah Santi, penuh penghinaan.

Laras ikut menimpali, “Saya juga heran, Pak. Orang seperti dia? Dari mana bisa punya uang sebanyak itu?”

Pak Darmawan menatap mereka tegas. “Pak Bayu, Bu Santi memang sudah mentransfer ke rekening saya. Saya tidak akan membuat klaim sembarangan. Itu sudah cukup membuktikan bahwa beliau memang serius dan memiliki kemampuan.”

Wajah Bayu mengeras. Ia mengepalkan tangan di bawah meja. Brengsek, Santi! Setelah pisah dariku malah bisa punya uang segini banyak? Dia pasti disokong laki-laki lain. Tapi tidak! Aku tidak boleh kalah. Ruko ini harus jadi milikku. Santi harus tahu tempatnya!

“Bagaimana, Pak Bayu? Apa kita bisa lanjut?” tanya Pak Darmawan dengan sabar.

Bayu mengangguk cepat, tersenyum sinis. “Tentu saja. Lanjutkan saja. Saya sudah yakin, saya yang akan menang.”

“Baiklah. Untuk keadilan, saya putuskan ruko ini dijual lewat sistem lelang terbuka. Siapa yang menawar paling tinggi, dia yang berhak memiliki. Semua tercatat di notaris, dan ada perjanjian hukum yang mengikat.”

Santi hanya mengangguk pelan. Tatapannya tajam namun tenang. Cara ia duduk, berbicara, dan menatap membuat Bayu semakin kesal. Dulu perempuan ini selalu gemetar di depannya, sekarang bisa duduk tegak tanpa rasa takut.

Pak Darmawan membuka penawaran. “Kita mulai dari harga 100 juta.”

“110 juta,” ucap Santi cepat dan datar.

Bayu langsung bersuara, “Tunggu dulu, Pak. Saya tidak yakin dia serius. Bisa jadi dia cuma main-main. Nanti waktu bayar, dia kabur!”

Notaris, Ibu Dewi, langsung menjawab, “Tenang, Pak Bayu. Kami sudah siapkan perjanjian tertulis. Siapa pun yang mengajukan tawaran dan menyetujui harga akhir, wajib membayar. Jika tidak, maka akan terkena pasal penipuan dan uang muka hangus.”

Bayu menatap Santi tajam. “Baik. Saya setuju.”

Keduanya menandatangani perjanjian di atas materai, lalu menyerahkannya kembali.

“Silakan kita lanjut,” ucap Pak Darmawan.

“120 juta,” seru Bayu, matanya penuh tantangan.

“150 juta,” sahut Santi, masih dengan nada datar dan tanpa ekspresi.

Laras mulai gelisah. Ia memeluk tasnya lebih erat. Dalam hati ia membatasi harga maksimal hanya 150 juta. Ini sudah terlalu jauh.

“200 juta,” lanjut Santi mantap, tanpa ragu.

Bayu melotot. “Kamu pikir aku akan kalah? 250 juta!”

Laras panik. Ia mencubit lengan Bayu. “Mas, ini nggak masuk akal. Kita rugi kalau teruskan.”

“Diam kamu! Aku tidak mau kalah dari perempuan itu!” bentak Bayu dengan suara tertahan.

Santi tetap tenang. “300 juta,” ucapnya ringan, membuat Laras nyaris tersedak napasnya sendiri.

“KAMU GILA, SANTI! Ini sudah nggak masuk akal!” Laras kehilangan kendali. “Mas, ayo mundur. Jangan lanjut. Kita bisa bangkrut!”

Santi menoleh sebentar ke arah Laras. “Sudahlah. Jangan mengumpat kalau tidak mampu.”

“BRAK!” Bayu menggebrak meja. Wajahnya merah, rahangnya mengeras.

“350 juta! Jangan belagu, kamu wanita sialan!” desis Bayu dengan emosi membara.

“375 juta,” jawab Santi singkat, tanpa gentar.

Bayu berdiri dari kursinya, menunjuk ke arah Santi. “385 juta! Aku akan dapatkan ruko ini, dan kau akan lihat siapa yang menang!”

“400 juta,” teriak Bayu.

Sunyi. Semua orang terdiam. Bahkan suara detik jam dinding terdengar.

Pak Darmawan dan Bu Dewi saling pandang. Ini... lelang tergila yang pernah mereka saksikan.

Bayu berdiri tegak, napasnya tersengal karena emosi. Laras menutup wajah dengan kedua tangan, frustrasi dan putus asa.

Santi menghela napas pelan, lalu berdiri. “Saya menyerah.”

“Hahaha! Sudah kubilang, kamu tidak akan pernah menang dariku, Santi! Sekarang enyahlah dari rukoku!” seru Bayu, matanya penuh kemenangan.

Laras hanya terdiam di sampingnya, kepalanya pening. Bukan karena kalah atau menang, tapi karena ruko yang awalnya ditawar 100 juta kini melambung jadi 400 juta hanya karena ego suaminya. “Ini bukan lagi soal bisnis,” gumamnya dalam hati. “Ini cuma soal harga diri yang menyiksa kantong.”

“Beri aku waktu seminggu untuk berkemas,” ucap Santi tenang, meski jantungnya masih berdebar cepat setelah drama lelang barusan.

“Tidak bisa!” potong Bayu cepat. “Kamu harus keluar sekarang juga! Karena ruko itu sudah milikku!”

Santi menatap Bayu, bibirnya tersenyum miring. “Bagaimana kamu bisa bilang itu milikmu, sementara kamu bahkan belum membayarnya? Sampai detik ini, ruko itu masih milik Pak Darmawan.”

Semua mata beralih pada Darmawan. Pria paruh baya itu mengangguk pelan. “Benar. Pak Bayu, sampai pembayaran lunas, ruko ini belum sah menjadi milik Anda. Dan Bu Santi tidak pernah telat membayar sewa. Maka dari itu, saya masih memberi toleransi padanya. Lagipula, uang Bu Santi yang 75 juta masih ada di saya. Saya tidak akan mengembalikannya sampai Anda menyelesaikan pembayaran secara penuh.”

Wajah Bayu menegang. Ia menoleh ke Laras dengan panik. “Mas,” desis Laras, “di rekening kita cuma ada 200 juta.”

“Aku nggak mau tahu. Pokoknya harus dibayar!” bisik Bayu keras, lebih seperti perintah ketimbang permintaan.

Laras ingin berteriak, tapi ia tahu percuma. Suaminya sedang mabuk harga diri.

Laras menarik napas kasar. Wajahnya pucat, matanya kosong menatap meja. “Pak Darmawan, saya bisa bayar 200 juta sekarang. Sisanya saya cicil. Saya bisa titip BPKB mobil saya sebagai jaminan. Dua hari lagi, saya lunasi.”

Darmawan melirik ke Bu Dewi. Mereka berdiskusi singkat, lalu Darmawan mengangguk. “Baik. Saya terima. Serahkan BPKB hari ini juga. Setelah itu, ruko bisa langsung Anda tempati.”

Dengan tangan gemetar, Laras membuka aplikasi mobile banking. Tanpa satu kata pun, ia mentransfer 200 juta ke rekening Darmawan dan menyerahkan BPKB mobil mewahnya. Mobil kesayangannya. Laras tahu, harga ruko ini benar-benar di luar akal sehat—tapi gengsi suaminya jauh lebih mahal.

Bayu bangkit dengan penuh kemenangan. Ia menatap Santi tajam. “Sekarang pergi kamu! Kosongkan rukoku sekarang juga!” serunya, seolah telah memenangkan perang besar.

Santi berdiri perlahan. Ia mengangkat tas selempangnya, menoleh pada Bayu dan Laras tanpa sedikit pun ketegangan di wajahnya. Malah ada seulas senyum tipis yang menenangkan—dan menghancurkan dalam waktu bersamaan.

“Asal kamu tahu, aku sudah mengosongkan ruko itu sejak kemarin,” ucap Santi tenang. “Karena aku sudah membeli ruko baru di pusat kota, harga 150 juta. Cash.”

Mata Bayu membelalak. “Apa?”

Santi menatap langsung ke mata Laras. “Dan kamu, Laras, ikut suamimu membeli ruko pinggiran seharga 400 juta. Untuk apa? Untuk memamerkan gengsi? Bahkan usaha apa yang mau kalian jalankan saja belum jelas.”

Laras seperti kehilangan pijakan. Napasnya tercekat, matanya berair menatap BPKB mobil yang tadi ia serahkan. Harga diri suaminya telah menenggelamkan mereka dalam keputusan paling bodoh.

Santi berjalan melewati mereka. Tubuhnya tegak, langkahnya ringan. Tak ada lagi jejak perempuan lugu yang dulu selalu direndahkan

...

..mm

Sempat terpikir untuk menyerah karena naskahku gagal review—nilai standar 0.65 dan nilaiku 0.64 hanya beda 1 angka itu karena pembacanya kurang

ternyata banyak yang membaca tidak dari awal hingga akhir. Aku sempat bertanya, untuk apa menulis jika tak menghasilkan? Namun beberapa hari ini aku merenung. Dan aku sadar, tanggung jawab seorang penulis adalah menyelesaikan tulisannya, meski tak banyak yang membaca. Karena karya bukan soal popularitas, tapi tentang ketulusan menyampaikan pesan. Terima kasih untuk kalian yang tetap membaca Nabil, Cahaya Hidupku. Dukungan kalian berarti, meski dalam diam.

1
Wanita Aries
Wah asik liburan
indah
/Sob/ mungkin ini hanya sebuah cerita, tapi banyak pelajaran yang bisa di ambil.
DISTYA ANGGRA MELANI
Ayo bayu dituntut 2 orang sekaligus apa bisa tu si pengacara bantuin dy apalagi ada kasus kdrt jg wow masuk penjara langsung lah si bayu
Wanita Aries
Hadeh si bayu gk ada berentinya buat onar
Wanita Aries
Bayu edan
Nur Syamsiah
lanjut
Nur Syamsiah
GG as terus
Vina Nuranisa
semakin seruu , LANJUT THORRR
Wanita Aries
Ihh pede kali bayu kl laras masih cinta
Arlis Wahyuningsih
wah seru nihhh..the power of emak2...ras terkuat dibumi bergabung...siap2 jadi peyek kau bayu..😂😂😂💪💪
Wanita Aries
Wahhh seru nihhh gmn kira2 nnti bayu liat santi sama laras barengan
Arlis Wahyuningsih
cerita yg menarik dan juga inspiratif..karna walaupun punya fisik tak sempurna tp ada kelebihan dan kemampuan yg bisa dibanggakan.
Ninik
Bayu laki laki mokondo
Arlis Wahyuningsih
selamat ya pak bayu..😂😂😂😂
mantap sekali bu laras..😘😘😘
Irma Minul
lanjut kak 👍👍👍
Wanita Aries
Rasakan dah nasibmu laki gk modal. Tkt aj sih ngusik santi lagi
Rizky Sandy
cari tuh selingkuhanmu si Dewi yg LBH muda,,,,,
Wanita Aries
MasyaAllah nabil ganteng dan pinter
Wanita Aries
Ihh kepedean amat si bayu. Udh pengangguran, tempramen, trllu berambisi. Sbntr lg jd gelandangan.
Vina Nuranisa
dasar bayu gatau diri ,
yukk lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!