" Liat saja nanti, akan ku buktikan kalo aku bisa berhasil !! " batin Hania. Kata kata mencemooh dari tetangga bagaikan makanan dan vitamin bagi Hania.
" Cerita tentang seorang gadis dari keluarga broken home. Yang tidak mau mengenal cinta karena perceraian orang tua. "
Tapi apakah hatinya baik baik saja ketika ada yang menawarkan cinta untuknya ?
Ini karya pertama.. dan sedang dalam review untuk kontrak dengan platform ini.
Cerita ini tidak terbit di platform lain...💙
Mohon dukungannya...Semoga berkenan..
Enjoy.. 💙💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ReeRee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Terdengar tangisan yang bisa membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan ikut bersedih.
Herry, Hania dan Mami Naya saling berpelukan.Tentu saja saling melepas rindu selama ini.
Rama turut sedih melihat keadaan dari keluarga sahabat maminya.
Pak Adipati sedang menenangkan istrinya yang juga turut menangis.
Tok..Tok..Tok
Seketika masuk pelayan resto membawa makanan yang sudah mereka pesan beberapa waktu lalu.
" Sudah..sudah..semua sudah jelas..mari kita makan dulu..bersedih juga butuh tenaga.." kata Pak Adipati yang disambut senyuman tipis semua orang didalam ruangan tersebut termasuk Herry, Hania dan mami Naya.
" Papi ish..malah becanda.."
" Lah..kan bener kata papi.. Butuh tenaga untuk bersedih..ingat juga ada yang nungguin kalian dirumah.."
Herry, Hania dan mami Naya menghembuskan nafas dengan kasar.
Rama duduk tepat disamping Hania.
Hania hanya melihat piring kosongnya. Mungkin gak punya tenaga karena, tenaganya terkuras seharian ini.
Tiba tiba Rama mengambilkan nasi dan beberapa lauk untuk Hania.
Semua melirik ke Rama, tapi Rama malah cuek. Mami Naya dan Papi Adipati malah tersenyum.
Naya hanya menatap dingin. Selama ini Naya sangat dingin dengan laki laki yang bersikap baik pada dia. Karena dia merasa gak patut untuk dicintai. Dia merasa dari keluarga berantakan. Insecure selalu menghantui pikiran Hania. Dia takut ketika dia mencintai seseorang tapi setelahnya ditinggal.
Makanya Hania selalu menjauhi yang namanya pria.Kecuali kakaknya Herry dan mamang penjual sembako yang selalu membela Hania ketika dibully ibu ibu julid di komplek.
" Makan nak.." kata mami Naya
" Gak selera.."
" Makanlah dek.." kata Herry
Hania menghembuskan nafasnya dengan kasar dan memulai makannya.
Drrtt..drrt.
Telpon Rama tiba tiba berbunyi.
" Halo.."
" Ram, ini aku..."
" Maaf, saya lagi sibuk.." balas Rama dengan ketus dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.
" Siapa nak ?.." tanya mami Sintia kepo..
" Bukan siapa siapa.." jawab Rama dengan tegas
" ish.."
" Nak Herry sekarang udah kerja ? " tanya pak Adipati berbasa basi, padahal udah tahu kalo Herry kerja dan Hania masih kuliah dan sedang proses skripsi.
" Sudah om.. "
" Perusahaan apa ? "
" KS Group om.."
" Ooh..CEO nya sahabat om..anaknya mungkin bentar lagi akan menggantikan posisinya.."
" Iya om..saya denger gitu juga om.."
" Hania gimana ? " kali ini mami Sintia yang bertanya. Yang lain turut menyimak termasuk Rama
" eh..hmm..lagi skripsi tan..mungkin 2 bulan lagi sidang dan wisuda tante.." jawab Hania dengan sopan
" Wah, kalo gitu kerja aja di tempat Rama kalo udah lulus.."
Uhukk..uhukkk
Rama nyodorin segelas air putih miliknya bersamaan dengan Herry. Tanpa melihat Hania mengambil gelas dari tangan Rama.
" Hati hati nak.." kata mami Naya
" hmm..gak perlu tante, nanti Hania cari kerja sendiri dulu.."
" Kalo mentok datang aja temuin Rama.. Ok.. Tanpa penolakan nak.." tegas mami Sintia.
Mami Sintia dan Mami Naya liat liatin sambil tersenyum. Entah apa yang ada di pikiran mereka berdua.
Akhirnya mereka menyudahi makan malam mereka dan pulang menuju pulang ke rumah mereka.
" Mam, Rama mau dijemput Bara yah.. Ada yang mau diomongin.." ucap Rama
" Jangan pulang malam yah..gak ke club kan.."
" Gak mam.."
Tuut..tuuut..Bunyi klakson terdengar.
" Tuh dia..udah jemput..bye "
" Rama duluan tante, Bang.."
" Hania gak.." Ceplos mami Sintia
Rama langsung melengos pergi. Kecuali Hania yang masih datar, yang lain malah senyum senyum.