TAKDIR YANG MEMBAWAMU KEMBALI

entah sejak kapan pria itu mulai menyembunyikan ponselnya dariku dan bahkan kata sandi yang dulu pernah ia buat, kini telah digantinya tanpa sepengetahuanku. aku bisa menerima telepon yang masuk ke dalam ponselnya, akan tetapi aku tak bisa membuka ponsel itu karena terkunci. aku jelas aja curiga dengan apa yang telah ia lakukan pada ponselnya, mengingat selama ini dia sering kali terbuka padaku.. termasuk semua akun sosial media dan juga atm-nya aku yang pegang.

ya aku memang belum benar-benar mencintainya karena aku masih belum mengingat bagaimana perasaanku padanya. hanya saja aku telah menikah dengannya dan dia adalah suamiku tentunya, sehingga aku pun harus tahu apapun yang ia sembunyikan dariku termasuk rahasia masa lalu.

aku tak mengenal pria yang baru saja bertemu ku di jalanan, dan aku pula tak tahu siapa wanita yang dipanggil oleh Jonathan saat itu.

hanya saja feelingku sebagai istri begitu kuat terhadap hubungan dia dan juga wanita itu. sampai aku pun tak ingin meninggalkan satupun bukti jika dia mungkin saja telah berpaling dariku.

lama aku terduduk di mobil ini, menunggu pria itu keluar dari rumah ibunya sendiri. sampai akhirnya aku pun memilih untuk menelepon Mas Zidan dan juga Mbak Nayla saat ini, untuk bertanya apakah mereka tahu wanita yang bernama Nadin.

ku tetap layar benda pipih itu dan mulai menekan tombol panggil pada nomor kakak iparku. dan saat panggilan itu terhubung, tanpa basa-basi aku mulai mengatakan semua keresahanku saat ini.

"halo assalamualaikum mbak, maaf apakah aku mengganggu Mbak kali ini?"tanya aku dengan sopan sebab takut jika memang wanita itu sangat sibuk dengan pekerjaan rumahnya.

"halo waalaikumsalam Siska. ah tentu saja tidak, kau tak mengganggu Mbak. Mbak kebetulan saat ini tengah diam menonton TV. sehingga tentu saja Mbak sedang bersantai kali ini.. ada apa Siska? apa ada sesuatu yang ingin kau ucapkan pada Mbak? apa ada masalah?" tanyanya dengan perhatian, takkan tahu jika aku tak seperti biasanya menelpon dia di pagi seperti ini.

kok tarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan, sebelum aku mulai mengatakan Jika Aku curiga pada Jonathan.

"gini Mbak aku mau tanya sesuatu sama mbak, siapa tahu Mbak mengenal wanita itu"

" wanita? wanita yang mana? apakah temanmu?"tanyanya dengan penasaran.

"kebetulan ada masalah sedikit di rumahku dan aku serta Mas Jonathan akan pergi ke rumah ibunya untuk meminta maaf. hanya saja saat di jalanan kami tak sengaja hampir saja menabrak seorang anak kecil yang berusia sekitar 3 tahun, yang lari dari jangkauan ibunya. dan anak itu di selamatkan oleh seorang pria, yang menurutku Tak asing di ingatanku. aku sering sekali bermimpi tentang dia dan bahkan beberapa kali mimpinya itu terkesan seperti nyata. hanya saja aku tak tahu dia siapa, sampai akhirnya aku pun bertemu tadi dan kami saling tetap satu sama lain. Mas Jonathan marah padaku setelah mereka pergi dari hadapan kami, dan dia terus mencecarku bahwa Aku mengingat sesuatu.. Aku bahkan tak tahu siapa pria itu dan aku pun tak tahu siapa namanya, hanya saja saat itu pula Mas Jonathan memanggil nama dari anak tersebut. dan nama itu adalah Nadin. apa Mbak tahu teman Mas Jonathan ataupun temanku yang bernama Nadin, sebelum aku kehilangan ingatanku?" tanyaku tanpa basa-basi dan tanpa ada satupun yang disembunyikan dari wanita itu.

Aku percaya jika Mbak Nayla bisa menjaga rahasia pernikahan, dan hanya dialah satu-satunya orang yang bisa kupercaya dalam menjaga semua rahasia itu. aku sering sekali curhat padanya dan selalu saja mengatakan apa yang aku rasa padanya, karena dia memang sangat bisa dipercaya.

"Nadin? Mbak gak pernah tahu jika kamu punya teman yang bernama Nadin. dan begitu juga dengan Jonathan, Mbak tak pernah tahu jika pria itu memiliki teman bernama Nadin. apa sebelumnya kalian punya masalah yang cukup besar sehingga Jonatan kemungkinan berselingkuh? Emhh maksudku apa kamu pernah memergoki dia bertelepon dengan seorang wanita ataupun kamu pernah membaca pesan antara Jonathan dan juga wanita bernama Nadin itu. sehingga mungkin saja memang mereka memiliki hubungan baik itu teman ataupun rekan kerja tanpa sepengetahuanmu.. kamu harus membicarakan ini dengannya dan harus mencari tahu juga kebenaran yang pria itu ucapkan.. kita sebagai istri memang sulit untuk mengutarakan kecemburuan ini. dan terkadang pula kecemburuan kita dianggap remeh oleh mereka. dan bahkan tak jarang sikap cemburu yang kita tunjukkan malah membuat mereka risih dan juga marah. Mbak tak bisa memberikan saran yang lebih baik dari selain kamu membicarakan ini dengannya secara empat mata.. karena jujur saja bahwa memiliki feeling tak enak setelah kamu mengatakan hal ini" jawab Nayla dengan pelan.

"aku sudah bertanya tentang wanita itu pada Jonathan.. tapi pria itu malah menghindari pertanyaan tersebut dan dengan tegas mengatakan bahwa dia tak mengenal wanita tersebut. padahal jelas-jelas dia memanggil namanya, dan mereka saling tatap satu sama lainnya. dan bahkan wanita itu pergi begitu saja setelah melihat Mas Jonathan yang berada di sisiku, dengan raut wajah yang begitu sendu dan tertekan, seolah ada yang disembunyikan olehnya dariku. ya, wanita itu pergi begitu saja setelah meminta maaf pada kami berdua. ya mungkin merasa menyesal karena telah membiarkan anaknya menyeberang jalan tanpa sepengetahuannya, sehingga kami hampir saja kecelakaan di jalan sana"

" Mbak nggak ingin ikut campur dengan urusanmu. dan Mbak juga tak punya solusi yang menurut Mbak itu lebih baik dibandingkan berbicara dari hati ke hati bersamanya. hanya saja jika memang Jonathan tak mau memberitahumu tentang hal ini, maka tenang saja Mbak akan membantumu dan Mbak pun akan bertanya pada mas Zidan apakah dia mengetahui wanita bernama Nadine yang pernah ada di hidup Jonathan sebelum ini. jujur saja selama kau koma di rumah sakit, Jonathan setiap harinya datang menemuimu. kecuali malam hari karena dia harus menyelesaikan kuliahnya dan juga mengurus perusahaannya. sehingga Mbak pun tak tahu apa yang mungkin dia lakukan di belakangmu, hanya saja selama itu dia memang setia dan juga berbuat baik pada kami semua. sampai akhirnya masjid dan pun menyetujui kalian untuk menikah, karena dipikirnya Jonathan adalah yang terbaik untukmu juga. tenang saja Siska. Jika ada hal yang tak baik dari pria itu, bukan hanya kamu saja yang akan turun tangan untuk memberikannya pelajaran. melainkan Mbak dan juga mas Zidan akan membantumu menyelesaikan masalah itu. tanpa melihat siapa orang tersebut. Mbak akan katakan ini pada mas Zidan, untuk mencari tahu wanita itu. Dan kamu sebisa mungkin selesaikan ini berdua dengan dia..sebelum banyak pihak yang ikut campur dalam masalahmu ini. jika ada apa-apa Maka jangan lupa hubungin Mbak ya... Mbak akan menjadi pendengar setiamu, dan bahkan memberikan solusi sebesar Mbak tanpa memberatkan salah satu pihak Di Antara kalian berdua"

aku tersenyum mendengarkan jawabannya yang begitu bijak dan juga mampu kuterima. hingga tak lupa Ku berterima kasih padanya, karena telah mau dan menyempatkan waktu untuk mendengar keluh kesahku.

"terima kasih banyak Mbak, karena telah mau mendengarkan ceritaku. maaf jika aku mengganggu Mbak pagi-pagi seperti ini. sekali lagi terima kasih ya Mbak. nanti aku hubungi lagi.. assalamualaikum"