“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Sembilan
Di sekolah SMA'N satu.
"Terimakasih pak, sudah mengantarkan saya ke sekolah," Ujar Ana sopan.
Setelah mobil majikannya itu sudah berhenti di depan sekolahnya. Aris hanya menganggukan kepala demi menanggapi ucapan gadis itu.
Setelah itu Ana pun langsung keluar dari Mobil majikannya, dan berjalan masuk ke dalam halaman sekolahnya.
Sementara Aris, langsung melajukan mobilnya kembali untuk melanjutkan perjalanannya.
Setibanya Ana di halaman sekolah, di lihatnya semua teman-temannya itu belum ada satu orang pun yang berdatangan, karena hari ini dia memang terlalu pagi saat berangkat ke sekolah.
"Sebaiknya aku duduk di taman saja,"Gumam Ana. Lalu berjalan ke arah bangku taman yang ada di halaman sekolahnya itu.
Tak lama setelah itu, telinganya sudah menangkap sebuah suara deru mesin mobil yang memasuki halaman sekolahnya, namun dia hanya melirik sekilas ke arah mobil tersebut, lalu melanjutkan aktivitasnya kembali.
"Hay, apa kau menginginkannya, kalau kau mau aku bisa mengambilkannya untukmu?" Ujar seseorang menyapa.
Seketika itu pula langsung mengagetkan Ana dari lamunannya, yang saat itu sedang menatap ke arah pohon mangga yang tengah berbuah lebat, dan juga masih muda-muda itu.
Sebelum merenspon ucapan orang tersebut, dia terlebih dahulu menolehkan wajahnya ke arah samping demi melihat siapa yang menegurnyam
"Hay, kita bertemu lagi?" Ujar Aldo seraya mengulurkan tangannya kembali ke arah Ana.
"Hay juga," Sahut Ana. Lalu menerima uluran tangan pria itu.
"Bagaimana, apa kau menginginkannya?" Tanya Aldo lagi seraya duduk di kursi taman yang bersebelahan dengan gadis itu.
"Tidak usah, aku hanya sedang memperhatikan buahnya saja, aku benar-benar suka saat melihat buahnya yang begitu lebat," Ujar Ana memberitahu.
"Benarkah?" Tanya Aldo. Lalu mengiringi tatapan mata gadis itu yang kini sudah kembali melihat ke arah pohon Mangga tersebut.
"Ya," Sahut Ana.
"Oh ya, kenapa kau sepagi ini datang ke sekolah, apa kau mendapat tugas piket untuk membersihkan kelas hari ini?" Tanya Aldo lagi. Seraya melihat ke arah wanita cantik yang duduk di sebelahnya itu.
"Enggak kok kak, aku gak dapat tugas piket kelas hari ini, hanya saja aku memang sengaja ingin berangkat ke sekolah sepagi mungkin," Jawab Ana jujur.
"Baiklah kalau begitu, aku kembali ke kelas duluan ya, soalnya aku dapat tugas piket hari ini," Ujar Aldo memberitahu.
Saat melihat jam yang ada di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul 06:35 Wib itu.
"Ya," Sahut Ana singkat.
Sekolahnya pun mulai terlihat ramai.
Tak butuh waktu lama, waktu upacara pun sudah tiba, anak-anak sudah terlihat berkumpul di halaman sekolahnya demi mengikuti upacara.
*****
"Pagi pak Direktur," Sapa seorang satpam.
Saat melihat Direktur perusahaannya itu tengah berlalu di hadapannya.
Namun Aris tak menggubris ucapan Satpamnya itu sedikitpun.
Dia justru memasang tampang yang begitu sangar seakan-akan ingin menelan satpam itu secara hidup-hidup, saat teringat bahwa karyawan perusahaannya lah yang telah menyebarkan fitnah itu pada mamanya.
"Tuhan, mengerikan sekali mata elang itu," Gumam si satpam ketakutan.
"Rey segera hubungi semua stap
perusahaan kita, pagi ini semuanya
harus segera tiba ke perusahaan dalam
waktu 30 Menit, siapa saja yang telat
datang dari waktu yang ku berikan,
gajinya akan ku potong sebanyak 50%!"
Suara Aris terdengar sangat garang, saat berbicara dengan sekertaris pribadinya itu lewat telepon, setelah sebanyak beberapa kali panggilan, akhirnya sekertarisnya itu baru menerima panggilan darinya.
Seketika itu pula, Rey pun langsung kelabakan, saat mendengar suara direkturnya yang terdengar begitu jengkel itu.
Baru kali ini dia bisa melihat kemarahan Aris untuk yang kedua kalinya, setelah paska gagalnya pernikahan Direkturnya itu dengan Bellena dulunya, karena tak di restui oleh kedua belah pihak keluarganya itu.
"Ba...baik pak," Ujar Rey terbata-bata karena ketakutan. Setelah itu telepon pun sudah berakhir.