NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Penguntit Cantik

Terjerat Cinta Penguntit Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:84.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Mia Novita

"Hei anak kecil, Saya mau kamu menjadi penguntit untuk mencari tau apa yang di lakukan oleh tunangan saya di luar sana" ucap Seorang pria tampan yang tak lain adalah presedir di perusahaan itu.

"Saya mau. Asal bapak mau membayar saya 2x lipat"

"Deal"

Berawal dari kerja sama yang saling menguntungkan membuat seorang Devano jatuh hati pada gadis yang biasa dia panggil dengan sebutan anak kecil.

Nadira puspita, Seorang karyawan magang di perusahaan milik keluarga besar Devano. Ikuti kisahnya, Ya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunci rumah tangga harmonis

"Itu kan anaknya Wardana. Siapa wanita yang keluar dari hotel bersamanya" ucap seseorang yang tanpa sengaja melihat Devano keluar dari dalam hotel bersama dengan seorang wanita.

"Siapa wanita yang tadi keluar dari dalam kamar hotel bersama dengan anaknya Wardana. Apa itu adalah tunangannya?" ucap Orang itu sambil mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Tak butuh waktu lama, Orang yang ada di ujung telpon langsung menjawab panggilannya.

📱:Selamat malam, Bapak Wardana. Maaf kalau saya mengganggu. .

📱:Malam. Ada apa? Tumben sekali menghubungi saya. Apa ini ada kaitannya dengan hubungan pekerjaan?

📱:Oh tidak kok, Tuan. Hanya saja tadi saya melihat anak anda keluar dari dalam kamar hotel di bali.

📱:Apa! Salah liat kali. Anak saya saat ini sedang sibuk di kantor.

📱:Ah begitu ya,Pak. Mungkin iya saya salah orang. Kalau begitu sudah dulu ya pak.

Pria tadi langsung memutuskan sambungan telponnya. Menatap ke arah Devano dan juga Nadira yang sudah menghilang.

"Lah, Kemana mereka berdua. Kenapa perginya cepat sekali" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

Sedangkan Nadira dan Devano sudah berlajan menuju restoran yang ada di hotel ini.

"Pak, Jangan cepet-cepet jalannya. Langkah saya tak selebar langkah bapak" ujar Nadira sambil mengekor di belakang Devano dengan langkah yang tercepat yang dia bisa.

Devano menghentikan langkahnya saat perkataan Nadira menyapu indra pendengarannya"Makanya, Jadi cewek jangan lembek" Sergahnya sambil menatap Nadira yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Bisa gak. Sekali saja pak Devan itu gak membuat saya kesel. Bener-bener memang ya! Tidak ada waktu tanpa membuat saya kesal. Menyebalkan!" seru Nadira dengan wajah kesalnya sambil menatap Devano.

"Gak bisa" balasnya.

Di Tempat Lain

"Pa. Pertemuannya jadi di mana?" tanya Vivi pada suaminya yang bernama Sky Darwis.

"Di restoran pelangi, Ma. Mama siap-siap sekarang. Sebentar lagi kita berangkat" balas pria paruh baya yang biasa di panggil dengan sebutan tuan Darwis.

"Iya, Pa. Rindu juga mama sama mereka berdua, Semenjak sama-sama sibuk sudah tidak pernah lagi ketemu mereka kan, Pa. Terakhir kalau gak salah 10 tahun yang lalu" balas Vivi sambil bersiap-siap.

Malam ini, Mereka berdua sudah melakukan janji temu dengan salah satu teman lama mereka. Setelah bertahun-tahun tak bertemu, Akhirnya malam ini mereka mendapat kesempatan akan hal itu.

10 Menit kemudian. Darwis dan juga Vivi sudah siap untuk berangka ke tempat pertemuan mereka. Namun sebelum itu, Vivi memanggil asisten rumah tangga mereka untuk mengatakan jika Nadira di minta untuk menyusul ke tempat pertemuannya.

"Kalau kita berangkat sekarang, Bagaimana dengan Nadira pa. Bukan kah kita sudah janji untuk membawa Nadira" ucap Vivi sambil menatap suaminya.

"Ya mau bagaimana lagi, Ma. Ini Nadira belum ada tanda-tanda pulang. Papa telpon juga nomornya tidak bisa di hubungi. Kemana kira-kira itu anak ya, Masa jam segini belum juga pulang. Seharusnya ini sudah jam pulang kantor"

"Mungkin lagi di jalan kali, Pa. Yaudah, Mama bilang sama bibi untuk sampaikan pada Nadira kalau nanti dia nyusul aja ke restoran pelangi ya"

Setelah mengatakan pada asisten rumah tangganya, Mereka berdua keluar dari dalam rumahnya. Menaiki mobil putih itu dan langsung melesatkan mobil itu membelah jalan malam ini.

"Kenapa Nadira belum juga pulang ya, Pa. Bukan kah ini sudah waktunya orang pulang kantor ya" ujar Vivi pada Darwis

"Entahlah, Ma. Mungkin Nadira sedang menemani bosnya lembur. Bukan kah tadi bibi mengatakan jika Nadira bekerja sebagai asisten bosnya" balas Darwis sambil melirik sekilas papa Vivi.

"Iya, Sih pa. Kadang mama itu suka kasihan sama Nadira"

"Kasihan kenapa, Ma?" tanya Darwis sambil terus fokus mengemudikan mobilnya.

Vivi tak langsung menjawab. Wanita paruh baya itu terdiam beberapa saat sambil mengambil nafas panjang sejenak.

"Papa sadar gak. Selama ini kita terlalu sibuk dengan mengurus perusahaan kita yang ada di tokyo. Karna hal itu, Tanpa kita sadari, Kita sudah mengabaikan Nadira. Semenjak kita sibuk bolak balik Tokyo, Kita tidak pernah memiliki waktu Quality time bersama dengan Nadira. Saat kita sedang di rumah, Nadira yang sibuk. Tapi saat Nadira free, Kita yang harus pergi" ujar Vivi sambil mengambil nafas panjang.

"Mama benar, Selama ini kita seperti mengabaikan Nadira. Tapi bukan kah yang kita lakukan semuanya untuk masa depannya. Semua ini demi Nadira"

"Mama ada satu usulan pah" seru Vivi sambil menatap Darwis."Usulan, Usulan apa, Ma?" tanya Darwis penasaran.

"Bagaimana kalau kita bawa Nadira ke Tokyo, Bukankah dengan begitu kita akan selalu bisa memiliki waktu Quality time bersamanya. Sekalian papa ajarin tentang bisnis pada Nadira. Karna mau bagaimanapun, Cepat atau lambat dia yang akan menggantikan serta mengurus perusahaan kita"

"Mama benar. Mungkin ini memang sudah waktunya papa memperkenalkan dunia papa pada Dira. Tapi apakah anak itu mau? Sedangkan mama sendiri tau kalau Nadira anaknya sedikit keras kepala. Dan papa tidak yakin jika dia bakal mau"

"Apa salahnya mencoba, Pa. Nanti mama yang akan ngomong sama Dira. Mama akan coba membujuk dia untuk menuruti kemauan kita buat kali ini saja" lanjut Vivi lagi.

"Semoga saja Dira mau ya, Ma. Karna biar bagaimanapun, Papa juga sangat merindukan kebersamaan kita bersamanya"

Di tempat lain.

"Kamu mau pesan apa, Nad?" tanya Devano sambil memberikan buku menu itu pada Nadira.

"Aku apa sajalah pak. Yang penting enak dan bikin kenyang tentunya"

"Baiklah. Samain dengan punya saya, Ya?"

"Terserah bapak saja mah"

Devano memesan 2 ayam kremes dan juga ayam rica-rica. Jus jerus serta satu teh hangat"Ini saja, Pak?" tanya Waiters yang melayani mereka.

"Iya, Mbk. Itu saja" sahut Devano sambil sedikit mengangkat kedua sudut bibirnya"Baiklah. Mohon di tunggu sebentar ya"

Di saat Devano dan Nadira masih menunggu makanan mereka. Tiba-tiba saja ada seseorang yang datang menghampiri meja merek.

"Kalian pengantin baru, Ya?" tanya nya sambil menatap pada Nadira dan juga Devano secara bergantian.

Hal itu tentu saja membuat mereka berdua mengerutkan kecil keningnya"Kenapa anda bisa berkata seperti itu?" tanga Devano sambil membalas tatapan pasangan yang ada di hadapannya.

"Ya karna sangat terlihat jelas jika kalian berdua pasangan pengantin baru"

Nadira menatap Devano sambil mengedipkan sebelah matanya, Seakan memberikan isyarat pada pria itu. Namun ternyata Devano tak cukup paham dengan isyarat yang di berikan oleh Nadira.

"Ada apa dengan wanita ini, Memangnya matanya sedang bermasalah" batin Devano yang masih belum paham.

"Astaga, Kenapa si nyebelin diam saja. Jangan bilang dia tidak paham dengan kode yang aku berikan" batin Nadira sambil terus menatap Devano.

Melihat kode yang Nadira berikan membuat Devano salah paham. Maksud dari kedipan Nadira agar Devano membantah perkataan mereka. Tapi yang Devano lakukan malah sebaliknya.

"Ah, Iya. Kami berdua adalah pasangan pengantin baru yang sedang melakukan Honeymoon. Iya kan sayang" ujarnya sambil menggenggam tangan Nadira.

"Astaga. Kenapa dia malah berkata seperti itu. Bukan itu maksud aku pak Dev" Nadira bermonolog dalam batinnya sambil menahan rasa kesal dalam hatinya.

"Kok diam saja, Sayang. Iya kan"

"Ah iya, Pak, Buk. Kami berdua adalah pengantin baru yang sedang honeymoon" ucap Nadira dengan terpaksa.

Mendengar perkataan Devano dan Nadira membuat kedua orang yang ada di depannya saling lirik. Mereka sama-sama mengangguk sambil menoleh cepat pada Nadira dan juga Devano.

"Tepat sasaran. Karna kalian adalah pengantin baru, Oleh karena itu. Selamat, Kalian mendapatkan jamu penyubur secara gratis dari kami berdua. Ini bukan sembarang jamu, Selain bisa menyuburkan agar bisa cepat dapat momongan, Jamu ini juga bisa membuat hubungan rumah tangga harmonis. Seperti kami berdua" ucap orang itu sambil memberikan sebotol jamu pada Nadira dan juga Devano.

"Apa!!" balas Nadira dan Devano secara bersamaan.

1
⚔️⃠🍁Cliff❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
kurang gercep kmu lex
⚔️⃠🍁Cliff❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
makanya jangan sombong bu
⚔️⃠🍁Cliff❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
ayo mana suaranya tdi yg bgtu nyaring🤔🤔knp tiba2 tengelem
⚔️⃠🍁Cliff❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
kepoo deh🤣
ghofuree05/Bila
ganteeeng jugaa👍👍
ghofuree05/Bila
senang kalau semua pada terbuka dan mau mengungkapkan hati masing masing
ghofuree05/Bila
wah king oppa panggilan yang sangat bagus ini
ghofuree05/Bila
Aamiin semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah wabarakah
ghofuree05/Bila
Nathan benar benar kejam ini
ghofuree05/Bila
kalian benar benar serasi dalam apapun Devano dan Nadira
ghofuree05/Bila
drama terbaru akan di mulai
ghofuree05/Bila
kalian benar benar jodoh ini, nanti kalau pas nikahan kalian bakal di kasih ramuan lagi,
ghofuree05/Bila
sekarang aja bilang menyesal dulu aja seenaknya
ghofuree05/Bila
Nathan ini seperti nya
ghofuree05/Bila
sama sama terbongkar masa lalu mereka,
ghofuree05/Bila
sudah lah Nathan lebih baik kamu mundur cepat cepat saja🤭
❤️⃟Wᵃfghofuree04/Rahma
hahaha akhirnya kamu dapat kejutan juga kan, selamat ya karma memilihmu juga
❤️⃟Wᵃfghofuree04/Rahma
apa mungkin ya kalau Farah saudara Devano ini
❤️⃟Wᵃfghofuree04/Rahma
dasar Alex benar benar gila
❤️⃟Wᵃfghofuree04/Rahma
asyiiik merekaa seperti reonian saja ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!