Alensky seorang pria dingin tidak sengaja di selamatkan oleh Anastasia seorang wanita malam. Diam-diam Alensky menyukai Anastasia meskipun ia sudah memiliki kekasih, Alula. Selain itu, keluarga Alensky tidak mungkin akan menerima Anastasia karena status wanita malamnya.
Kedua orang tua Alensky juga telah menjodohkan Alensky dengan Cindy yang merupakan putri sahabatnya.
Siapakah yang akan di pilih oleh Alensky dari ketiga wanita itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Anita
Ana menghampiri Bibi Mey di dapur yang sedang membuat sarapan.
"Bibi Mey, apa Tuan Sky pulang ke rumah dan tidur di sini ?" tanya Ana sebelum ia pergi membersihkan kamar majikannya itu. Ana tidak ingin kejadian kemarin terulang lagi.
"Oh, iya. Tadi malam Tuan Sky pulang dan jam segini pasti masih tidur." Bibi Mey menjelaskan tentang kebiasaan majikannya.
Ana mengangguk. "Sebaiknya aku menyiram tanaman di halaman depan saja dulu." dan Ana meninggalkan dapur untuk pergi ke taman depan.
Pukul tujuh kurang tiga puluh menit Sky selesai membersihkan diri. Pria itu kemudian membuka jendela kamarnya agar cahaya matahari memenuhi ruang itu. Sebagai seorang dokter, Sky patuh menjalani perilaku hidup sehat.
Sky mengusap kepalanya dengan handuk kecil, mengeringkan rambutnya yang masih basah sambil matanya fokus memperhatikan seseorang yang sedang menyiram bunga di bawah sana. Ana tampak sangat cantik di bawah sinar matahari pagi.
Untuk beberapa saat Sky masih terpaku di tempatnya berdiri. Entah mengapa Sky seolah tidak bisa memalingkan tatapannya dari wanita malam yang kini menjadi pembantu di rumahnya. Suara dering ponsel akhirnya membuat Sky beranjak dari sana untuk melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini.
Selesai sarapan, Sky langsung berangkat ke rumah sakit. Ia sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Menjadi Direktur sekaligus dokter spesialis bedah.
Pukul sebelas siang, Sky baru saja tiba di ruangannya setelah melakukan operasi. Pria itu kemudian membersihkan diri dan berganti pakaian. Beberapa saat kemudian Alula datang untuk mengajak Sky pergi makan siang bersama.
"Sky, aku dengar kedua orang tua mu ada di sini. Kapan kau akan mengenalkan ku kepada mereka ?"
Sky menghentikan makannya dan menatap tajam Alula. Ia tidak suka setiap kali Alula mulai meminta lebih seperti ini. Tapi bagi Alula, ini merupakan kesempatannya untuk bisa meningkatkan hubungan lebih lanjut dengan Sky.
Seketika Alula tersenyum getir melihat tatapan Sky. "Em, baiklah. Mungkin kau belum bersedia. Lupakan saja." Alula kemudian melanjutkan makannya.
*
Marcelino menyuruh seseorang untuk mencari informasi tentang Sky, putranya sendiri. Marcelino ingin tahu, apakah Sky sudah punya kekasih atau belum. Tapi, Marcelino harus berhati-hati agar Sky tidak mengetahuinya. Karena Sky sangat benci jika seseorang mengusik privasinya. Sekalipun itu orang tuanya.
"Tuan, Nyonya Anita datang ingin bertemu dengan anda." beritahu seorang pelayan. Marcelino kemudian segera keluar dari ruangan kerjanya.
"Di mana Helena ?" tanya Marcelino kepada pelayan tadi, saat ia melihat Anita hanya duduk sendiri di ruang tamu.
"Nyonya sedang pergi, Tuan."
Marcelino kemudian meneruskan langkahnya menuju ke ruang tamu setelah mendengar jawaban pelayan. Ia melihat sepertinya Anita sedang menangis.
"Ada hal apa anda ingin menemui ku ?" tanya Marcelino begitu ia mendudukkan tubuhnya di sofa.
Anita pun mengusap air matanya kemudian ia menceritakan kepada Marcelino tujuan kedatangannya hari ini.
"Berapa banyak hutang Hendro kepada mereka ?" tanya Marcelino setelah Anita menceritakan jika ia di datangi oleh beberapa orang yang menagih hutang almarhum suaminya.
"Seratus juta." Hiks hiks hiks hiks. Jawab Anita sesegukan.
"Dimana kami harus mencari uang sebanyak itu. Jika tidak segera di bayar mereka akan mengambil rumah yang kami tempati. Satu-satunya harta peninggalan suami ku yang masih tersisa." lanjut Anita lagi disertai isak tangis yang semakin kuat.
Marcelino terdiam sejenak mendengar apa yang di katakan oleh Anita. Baginya seratus juta memang tidak ada apa-apa bila di bandingkan dengan persahabatannya di masa lalu dengan Hendro.
"Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan memberikan uang yang kau butuhkan."
"Tapi, Tuan. Itu sangat banyak. Aku tidak akan bisa mengembalikan uang anda." Anita menolak pemberian Marcelino karena ia memang tidak akan sanggup mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar kembali kepada Marcelino.
"Tidak perlu di kembalikan. Aku ikhlas memberinya untuk Hendro. Semoga mereka tidak akan mengganggu kehidupan kalian lagi." terang Marcelino yang membuat Anita tersenyum senang.
"Terima kasih, Tuan. Anda sangat dermawan." kata Anita dengan mata berbinar menerima uang cash seratus juta dari Marcelino.
Di saat yang bersamaan, Helena baru saja tiba di rumah dan melihat Anita tersenyum pada suaminya.
"Marcell."