NovelToon NovelToon
Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Gadis Peter Pan Milik Ceo Kaivan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

Ini tentang sebuah perselisihan dua puluh Tahun lalu antara Atmaja dan Biantara

Mereka berperang pertumpuhan darah pada saat itu. Atmaja kalah dengan Biantara, sehingga buat Atmaja tak terima dengan kekalahannya dan berjanji akan kembali membuat mereka hancur, sehancur-hancurnya

Hingga sampai pada waktunya, Atmaja berhasil meraih impiannya, berhasil membawa pergi cucu pertama Biantara yang mampu membuat mereka berantakan.

Lalu, bagaimana nasib bayi malang yang baru lahir dan tak bersalah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7 - Dinner

Terlihat begitu penasaran, tetapi tidak bisa ditutupi ada rasa cemas di wajah menggemaskan milik Aruna.

Ia penasaran tentang dunia luar yang baru saja dia lihat. Dan merasa cemas untuk melangkah jauh, takut menyakiti dirinya sendiri.

"Kenapa?" tanya Kaivan yang berada di sampingnya, tengah mengendarai mobil.

Aruna menggeleng, dia memegang erat seatbelt yang dia gunakan.

"Apa kau takut?" tanya Kaivan lagi.

Setelah menepikan mobilnya dengan aman di pinggiran jalan. Kaivan memberi minum kepada gadis tersebut.

"Takut, yang Una sama monster naiki ini kenapa jalan sendiri? Gimana kalau tiba-tiba nabrak?" tanya Aruna dengan polosnya.

Kaivan terkekeh.

"Tidak akan Aruna, yang kita tumpangi ini adalah mobil, namanya mobil. Dan tidak jalan sendiri, saya yang menjalankannya. Jadi tak perlu takut untuk menabrak sesuatu. Oke?" Kaivan melap keringat yang berada di kening Aruna.

Aruna bernapas lega, dia mengangguk. Kaivan pun menjalankan mobilnya kembali hingga sampai ke restoran.

Lagi dan lagi Aruna merasa cemas, melihat betapa banyaknya orang.

Mengatahui apa yang tengah dipikirkan gadisnya, Kaivan mengenggam tangannya.

"Kamu akan baik-baik saja Aruna, mereka tidak akan memakanmu."

"Kenapa banyak orang seperti kita?" tanya Aruna dengan polos.

"Karena manusia bukan kita saja Aruna."

Mereka melangkah memasuki restoran. Kaivan sudah memesan meja sebelum ke restoran, jadi mereka langsung saja menempati.

"Wah..." Aruna melihat banyak sekali makanan di meja.

"Ini semua untuk Una sama monster?" tanya Aruna dengan ragu-ragu menunjuk makanan yang berada di meja.

Kaivan mengangguk.

"Boleh Una makan, monster?" tanya Aruna lagi.

"Boleh."

Aruna ke bingungan cara memakan kepiting di hadapannya. Kaivan menghela napas panjang melihatnya.

Menyusahkan! Tetapi karena ini Aruna, jadi dia tidak masalah. Lelaki itu melipat lengan kemejanya hingga kesiku setelah itu meraih kepiting lalu mengupasnya untuk Aruna.

"Wah..." Aruna bertepuk tangan melihat aksi yang dilakukan Kaivan, menurutnya itu benar-benar keren. "Monster pintar."

Kaivan tidak mempedulikan pengunjung lain yang menatap aneh Aruna yang begitu heboh, dia lebih gemas dengan tingkah gadisnya begitu random.

"Ini makanlah."

"Benaran buat Una?" Aruna memastikan, melihat Kaivan mengangguk, dia pun dengan excited mengambil piring berisi daging kepiting yang sudah Kaivan kupaskan.

"Enak?" tanya Kaivan melihat betapa lahapnya gadis di depannya.

Aruna manggut-manggut dengan mulut penuh makanan.

"Una mau ini, boleh?" tanya Aruna dulu sebelum mengambil sushi.

"Boleh semuanya untukmu."

"Tapi Una enggak tau pakai ini." Aruna memperlihatkan sumpit di dekat nampan sushi tersebut.

Kaivan meraih sumpit lalu mengambil sushi, berniat menyuapi Aruna.

"Buka mulut," pintanya.

Aruna menurut, membuka mulutnya begitu lebar hingga sushi berada di dalam mulutnya.

"Nyam-nyam." Aruna menggoyangkan kepalanya saking menikmatinya.

Kaivan terkekeh melihat tingkah Aruna yang begitu menggemaskan di matanya. Ingin rasanya dia memasukannya ke saku jas agar jika pergi ke kantor Aruna bisa ikut. Namun, itu hanya ilusinya saja.

"Monster enggak makan?" tanya Aruna saat menyadari Kaivan hanya menatapnya.

"Ini makan." Kaivan memasukan sushi ke dalam mulutnya.

Aruna tertawa membuat Kaivan mengerutkan keningnya.

"Kenapa?"

"Ada kotoran di pipinya monster." Aruna melap pipi Kaivan menggunakan tangan mungilnya

Dari mana kecap itu berasal? Perasaan dia tidak belepotan jika makan.

"Kamu juga." Kaivan meraih tisu, membersihkan sudut bibir Aruna.

"Makasih monster." Aruna tersenyum.

"Mau makan cake ini?" tawar Kaivan.

"Mau."

Kaivan menyuapi Aruna cake manis rasa strowbery.

"Nyam-nyam, enaknya."

Kaivan merasa bahagia jika melihat Aruna ceria seperti ini. Jujur takut keputusannya mengajak Aruna dinner salah, takut tak cocok dengan Aruna yang bersikap seperti anak kecil.

Namun, dugaannya salah Aruna terlihat begitu bahagia. Terlihat anggun malam ini.

Usai dinner, Aruna tertidur saat perjalanan pulang. Kaivan pun melepas jasnya lalu menyelimuti ke tubuh Aruna.

"Ngantuk banget kayanya bayi kecil." Kaivan memencet gemes hidung sedikit mancung Aruna.

"Menggemaskan. Mama pasti sangat bahagia saat melihat Aruna, tapi untuk saat ini jangan dulu. Biarkan Aruna sembuh, takut jika mama tidak menerima keberadaannya, walaupun mama tidak sekejam itu sih."

Kaivan takut jika memberitahu mamanya, mamanya tak suka dengan Aruna dengan kondisinya yang seperti ini.

Jadi Kaivan akan memberitahu mamanya saat Aruna sembuh, dia akan berusaha menyembuhkan Aruna.

Mereka sampai di mansion. Kaivan keluar dari mobil dan berjalan ke sisi pintu tempat duduk Aruna.

Dengan hati-hati, ia mengangkat tubuh Aruna keluar dari mobil hingga masuk ke dalam mansion.

"Nyonya kenapa Tuan?" tanya pelayan melihat Kaivan menggendong nyonya baru mereka.

"Ketiduran," jawab Kaivan singkat sembari menuju kamar.

Para pelayan menghela napas lega mendengarnya, mereka pikir terjadi sesuatu kepada Aruna, gadis kecil Tuan mereka.

Melihat Tuan dan nyonya sudah pulang. Mereka memutuskan untuk beristirahat juga.

Dengan pelan, Kaivan menidurkan Aruna di ranjang. Menepuk pelan bahunya agar tak bangun.

"Selamat tidur, princess." Kaivan memberi ciuman di kening Aruna.

Berat rasanya meninggalkan Aruna sedetik saja, tetapi dia harus ke kamarnya, tidak mungkin satu kamar dengan gadis tersebut.

Di luaran sana, orang-orang berpikir ceo sepertinya pasti sering bermain wanita. Namun, Kaivan tidak pernah bermain dengan wanita mana pun apalagi sampai berhubungan badan.

Menurutnya, bermain wanita sama saja membuat penyakit bagi diri sendiri. Di umurnya yang ke tiga puluh satu tahun, dia habiskan dengan bekerja.

Andai bukan karena mamanya yang memintanya mencari wanita, agar secepatnya menikah. Mungkin Kaivan tidak akan mencari wanita hingga saat ini. Jika bukan karena mamanya juga, dia tidak akan bertemu dengan gadis mungil seperti Aruna.

Tidak sia-sia ditipu oleh orang yang menjual Aruna kepadanya. Awalnya memang merasa ditipu, tapi makin ke sini dia ingin berterima kasih pada sepenipu tersebut telah memberikan Aruna.

Kaivan menghela napas panjang sembari menutup pintu kamar Aruna.

Sesampainya di kamar miliknya, dia menutup pintu begitu rapat.

"Melelahkan tapi sangat menyenangkan," gumamnya seraya melepaskan dasinya serta pakaiannya yang lain.

Sepertinya dia perlu merileks kan diri dengan merendam di bathtub kamar mandi

"Segar," ucapnya memejamkan mata saat sudah berada di dalam bathtub yang dipenuhi banyak air dan busa sabun.

Memejamkan mata sambil membayangkan Aruna. Ah sial, begitu menyenangkan.

Membayangkan jika mereka sudah menikah, tidur berdua, bisa mandi bersama.

"Astaga Kaivan, seandainya papa tau isi pikiranmu, kamu akan di ledek habis-habisan. Itulah kelamaan jomblo." Kaivan mengatakan kalimat yang akan papanya berikan.

Dia anak tunggal, anak kesayangan kedua orang tuanya. Segala sisi hidupnya begitu sempurna, tidak ada yang kekurangan sedikit pun.

Keluarga yang utuh tak pernah bertengkar, harta yang melimpah tak ada habisnya, memiliki fisik yang nyaris sempurna. Dan kesempurnaannya akan bertambah tiga kali lipat jika sudah berhasil menyembuhkan Aruna lalu mereka membangun rumah tangga seperti kedua orang tuanya.

1
Pujiastuti
😅😅😅Aruna,,,,,,, Aruna sok sokan suruh Ipan jauh² bobonya ternyata ngak bisa bobo juga ya Runa kalau ngak dipeluk sama Ipan 😁🤭
Pujiastuti
😅😅😅kalau sampai berani bilang langsung kalau bos nya bodoh bakalan dipecat kalian 😁😁😁
Pujiastuti
walah ini emak sama anak malah gelut rebutan Aruna 😁😁🤭
Pujiastuti
aduh senengnya kalau punya mertua kayak mamanya Kavian
Pujiastuti
ayo lo Kaivan bisa tahan godaan ngak nih jangan macam² sama Aruna ya Ipan nanti dilaporkan ke mama ipan yang malu nanti 😁😁
Pujiastuti
Aruna ketemu ayah kandungnya ni,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!