NovelToon NovelToon
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Cinta yang terhalang restu dan rasa cinta yang amat besar pada kekasihnya membuat Alea Queenara Pradipta mau menuruti ide gila dari sang kekasih, Xander Alvaro Bagaskara. Mereka sepakat untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah agar Alea hamil dan orangtua mereka mau merestui hubungan mereka.

Namun di saat Alea benar-benar hamil, tiba-tiba Xander menghilang begitu saja. Bertemu lagi lima tahun kemudian, tetapi Xander telah menikah.

Lalu bagaimana nasib Alea dan anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Teman Lama

"Nenek, Aunty."

Semua orang menoleh ke asal suara ketika mendengar suara Axelio. Terlihat bocah itu berlari, menghampiri Lena dan Nina lantas duduk di pangkuan Nina.

"Axelio, Nenek kangen." Nina langsung memeluk Axelio dengan erat. "Axel, apa kabar?"

"Me too, Nenek," balas Axelio. "Kabar Axel baik, Nenek."

"Sama Aunty tidak kangen?" tanya Lena, memasang wajah memelas untuk menarik perhatian Axelio.

"Kangen juga," balas Axelio.

"Ck, selain kau manis, kau juga sangat menggemaskan, Axelio." Lena menarik kedua pipi Axelio membuat bocah itu memekik.

"Lepas, Lena! Kau menyakiti cucu Mami." Nina menjauhkan tangan Lena dari Axelio.

"Don't touch me again, Aunty!" beo Axelio. "Pipi Axel sakit," erang Axelio sambil memegangi kedua pipinya.

"Sorry, Axel. Kau terlalu menggemaskan," seru Lena.

Alea dan Nina tertawa kecil melihat Axelio dan Lena. Keduanya memang kerap kali bertengkar setiap kali bertemu.

"Nenek sama aunty kenapa bawa koper?" tanya Axelio.

"Nenek sama Aunty mau tinggal di sini sama Axel sama mami Axel. Boleh, 'kan?" tanya Nina.

"Boleh. Tapi kakek galak bagaimana?" tanya Axelio.

"Kakek galak?" Nina dan Lena saling menatap, penuh tanya.

"Axel … sebaiknya Axel ke kamar ya. Istirahat terus bobo! Besok Axel harus sekolah, kan?" suruh Alea.

"Iya Mami," sahut Axelio.

"Mainan barunya boleh Axel bawa ke kamar?" tanya Axelio.

"Boleh," jawab Alea.

"Axel, ayo sama Aunty." Lena berdiri lantas mengulurkan tangannya ke arah Axelio, yang langsung disambut oleh bocah itu. Keduanya pergi ke kamar Axelio, meninggalkan Alea dan Nina.

Alea sendiri masih memerhatikan Lena dan Axelio, memastikan jika Axelio tidak lagi keluar kamar. Setelah itu membuka obrolan dengan Nina.

"Mam, tadi aku sama Axel bertemu papi di mall," ucap Alea setelah lama diam.

Alea lantas menceritakan apa yang terjadi waktu di restoran juga menunjukkan pesan yang ditulis oleh Romi untuknya.

Nina membaca pesan itu, raut wajahnya berubah menjadi geram.

"Keterlaluan!" maki Nina. "Bagaimana bisa dia begitu keras kepala dan keras hatinya," sambung Nina.

"Aku juga tidak tahu, Mam," ucap Alea lirih nyaris tidak terdengar.

"Sekarang Mami tahu alasan papimu melarang kami bertemu kalian," ungkap Nina.

"Alea benar-benar tidak mengerti, kenapa permusuhan mereka membuat semuanya kacau," ucap Alea. Suaranya sudah serak karena menahan tangis. "Mami tahu? Semua orang menghina Axel. Mengatakan jika dia anak haram." Kali ini Alea tidak lagi bisa menahan air matanya untuk tetap bertahan di matanya.

Nina beranjak dari tempat yang ia dudukki, mengayunkan langkah ke dekat Alea. Wanita paruh baya itu duduk di pinggiran sofa, memeluk Alea dari samping.

"Sabar, Alea. Kita berdoa saja supaya Xander kembali," ucap Nina. "Tapi jika tidak, kau harus mencari pria lain. Kau tidak bisa selamanya hidup sendiri, Alea. Kau butuh suami dan Axel butuh seorang ayah."

"Tapi, Mam —"

"Tidak, Alea," tukas Nina. Nina menarik diri, memberikan jarak dengan Alea. Pandangan menatap Alea dalam-dalam. "Kali ini kau harus dengarkan Mami. Kalian butuh sosok yang bisa melindungimu dan juga Axel. Jika perlu, Mami akan carikan."

"Tapi, Mam. Alea takut jika pria itu tidak bisa menerima Axel," ucap Alea.

"Jangan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi, Alea. Karena ketakutanmu ini, kau masih terpatri di tempat yang sama, Alea," ucap Nina.

Alea diam, tidak langsung merespon perkataan Nina. Ia butuh waktu untuk mencerna semuanya. Hingga beberapa saat kemudian Alea mengangguk, menyetujui semua hal yang Nina katakan.

"Good, mulai besok Mami akan segera rencanakan kencan buta untukmu," seru Nina, kali ini Alea mengangguk tanpa berpikir.

"Mami sama Lena mau tinggal di sini untuk sementara waktu ya," izin Nina.

"Mami tidak perlu izin untuk ini. Apartemen ini milik Mami juga, 'kan," balas Alea.

Nina berseru sambil bertepuk tangan. "Dengan begini Mami bisa dekat dengan Axel."

"Tapi … papi bagaimana, Mam?" tanya Alea. Raut wajahnya sangat khawatir.

"Kau jangan khawatir, Sayang. Lagi pula papimu yang memilih ini. Dia menyuruh Mami sama Lena memilih antara papimu atau kau dan juga Axel. Jelas Mami memilih kalian," ucap Nina.

Alea tersenyum, sembari melihat ke arah Nina, "Mam."

"Hmmm." Nina bergumam untuk merespon perkataan Alea.

"Thank you," ucap Alea haru.

"You're welcome." Nina membawa Alea masuk ke dalam pelukannya. "Kita lihat seberapa lama papimu bisa bertahan hidup tanpa kita. Dia keras kepala, kita juga harus lebih keras kepala."

-

-

Seperti biasa Alea menjemput Axelio, membawanya ke kantor, sedangkan Lena dan Nina sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Siang itu ada jadwal pertemuan dengan seseorang yang ingin bekerja sama dengan mereka. Alea dan Bella sedang menyiapkan semuanya, membiarkan Axelio bermain mobil remot kontrol di lobi kantor itu ditemani oleh dua orang security.

Mobil mainan itu melaju sangat cepat, tidak sengaja terlindas oleh sebuah mobil. Axelio langsung berlari untuk mengambil mobilnya diikuti oleh dua security itu.

Axelio berjongkok, mengambil mobil mainannya yang ada di belakang roda bagian depan mobil itu. Bocah itu kembali berdiri, berbalik menghadap security.

"Mobil Axel rusak, Pak." Axel berucap sambil menunjukkan mobil mainannya yang hancur pada security. "Mami pasti marah."

"Tidak, Maminya Den Axel tidak akan marah," kata salah satu security.

Seseorang keluar dari mobil, seorang pria dewasa memakai setelah jas berwarna hitam. Ia membuka kaca mata hitamnya, ekspresinya berubah, keningnya mengerut lantaran saat melihat Axelio. Wajah bocah itu sangat mirip dengan seseorang yang sangat dia kenal.

"Uncle," panggil Axelio seraya menarik ujung jas yang pria itu pakai, membuat pria itu melihat ke bawah. "Mobil Uncle melindas mobil mainan Axel. Lihat mobil mainan Axel jadi rusak." Axelio menunjukkan mobil mainnya yang rusak parah.

Pria itu berjongkok di hadapan Axelio, mensejajarkan tingginya dengan bocah itu. "Maafkan Uncle. Uncle tidak sengaja. Nanti Uncle ganti, okey."

Axelio mengangguk, "tapi sebelum itu Uncle harus jelaskan dulu sama mami Axel, kalau bukan Axel yang rusakin mainannya."

"Baiklah, pertemukan Uncle sama mami …." Pria itu menghentikan ucapannya. "Siapa namamu tadi?" tanya pria itu.

"Axelio," jawab Axelio. "Uncle bisa panggil aku Axel."

"Baiklah, Axel. Pertemukan Uncle sama maminya Axel. Uncle akan minta maaf," ucap pria itu.

"Kalau Uncle namanya siapa?" tanya balik Axelio.

"Brian," jawab pria itu.

"Uncle Brian tunggu di sini. Axel panggil Mami Axel dulu," suruh Axelio disambut anggukan oleh Brian.

Axelio berlari masuk ke dalam kantor crystal glow untuk memanggil maminya. Sementara itu pria bernama Brian memandangi Axelio sampai bayangan bocah itu lenyap dari pandangannya.

"Anak itu kenapa mirip sekali dengan Xander? Apa dia anaknya? Ck, tidak mungkin. Sampai saat ini keberadaannya juga belum jelas," batin Brian.

Sementara itu Axelio menghampiri Alea, menariknya untuk ikut bersamanya.

"Ayo, Mami." Axelio menarik Alea dengan buru-buru membuat Alea kesulitan untuk berjalan.

"Axel, tunggu. Pelan-pelan jalannya!" suruh Alea tetapi Axelio tidak mendengarkan.

Putranya masih tetap menariknya, hingga sampai di luar kantornya lantas berhenti di hadapan seseorang.

"Mami, uncle ini yang lindas mobilnya Axel," tunjuk Axelio.

Alea mendongak menatap pria yang Axelio tunjukkan. Ekspresi wajahnya berubah, melihat pria yang ada di hadapannya saat ini.

"Brian!"

"Alea!"

1
Nur Nuy
paling emank tirinya itu yang berbuat jahat
Nur Nuy
lanjut
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Adinda
Alea Sama bryan aja biar ada yang melindungi sedangkan xander sudah punya istri
Nur Nuy
up lagi Thor dasar David pea cucunya mau dibeli
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Echa: Terima kasih kakak sudah mampir
total 1 replies
Hasnawati Ammase
bagus
Nur Nuy
hah lu siapa tiba-tiba minta anak, mertua bukan wkwkwkwk. Thor lanjut makin seru, banyakin dong
Echa: siap kak, ini lagi revisi bab dulu.🥰🥰🥰

trimakasih kasih sudah mampir
total 1 replies
Yuli Yanti
kurang ajar si David main minta Jak
astaga kapan dapat karma dia
4U2C
senangya mau minta anak orang,,ingat anak manusia sama anak ayanm sukati saja mau minta🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Yanti
akhirnya bisa menjadi ayah yg baik buat Alea
Yuli Yanti
/Facepalm//Facepalm/ hukuman yg adil
penasaran dengan ortu Xander saat tau ada cucu nya
pasti seru
Adinda
satu kata mau kubilang padamu xander Mampusss
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bagus sekali,,kalau karma yang begini terjadi pada setiap insan yang saling menyakiti pasti semua tidak akan ada katanya sedih dan kecewa,,pasti semuanya takut akan karma,,tapi karma pasti ada..
Nana Meidian
aukurin karma. mudahan cuma alea pawang nya
Adinda
bodoh alea ini sudah ditinggalin malah luluh lebih baik sama brian
Adinda
Alea sama brian aja
Rosmayanti 80
lanjut
4U2C
jika boleh up yang banyak thor
Echa: ntar ya Kak, tetangga lg hajatan
total 1 replies
Rosmayanti 80
lanjut kk yg bnyk dong update gantung
Echa: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!