NovelToon NovelToon
Secret Wedding ( Jimmy & Alisa )

Secret Wedding ( Jimmy & Alisa )

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:730.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: sendi andriyani

Perjodohan antara dua keluarga yang membuat Jimmy harus menikahi gadis bernama Alisa, teman sekelasnya.

Jimmy pria dingin, cuek, acuh dan datar harus di hadapkan dengan Alisa yang berkepribadian terbalik dengan Jimmy.

Meski awalnya Jimmy sangat menentang perjodohan itu karena dia masih sekolah, tepatnya kelas 3 SMA, namun pada akhirnya dia mulai bisa menerima Alisa sebagai istrinya.

Cek kisah manis pasangan muda dan bagaimana mereka saling meyakinkan satu sama lain agar tetap percaya, hanya disini☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Posesif

Jimmy membawa Farhan ke balkon kamar sebelah, sepanjang jalan Farhan terus saja tersenyum aneh meski dia harus berjalan terseok-seok karena Jimmy terus menarik kerah baju nya.

Setelah sampai, Jimmy langsung duduk di kursi yang memang tersedia, ini adalah tempat yang sering Jimmy datangi ketika dia merasa kesal, kamar ini sengaja di kosongkan, namun barang-barang di sini tetap lengkap, tersedia ranjang berukuran besar juga disini. 

Jimmy sering merasa jenuh jika di rumah, apalagi di kamarnya, makanya dia sering kesini untuk sekedar menikmati angin, padahal angin juga bisa masuk ke kamar nya, tapi suasana nya benar-benar berbeda.

"Napa Lo senyam-senyum gitu? Gak gila kan Lo?" Tanya Jimmy ketus, membuat Farhan tergelak.

"Ciee, Lo mulai suka ya sama Alisa?"

"Gak." Jawabnya singkat, dia memalingkan wajahnya ke samping. 

"Gak usah gengsi kali, inget Bos Alisa itu tipe idaman para lelaki. Lo mau kalah saing?" 

"Biarin aja." 

"Yakin, gue liat Lo berubah kesel saat liat Alisa di rangkul sama temen cowoknya." Ucap Farhan, membuat Jimmy menatap sepupu nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Dia sendiri juga bingung, kenapa dia bisa kesal, khawatir pada gadis itu. Bahkan tadi, dia memeluk nya secara terang-terangan di depan Ayuna dan teman-teman nya.

Padahal, biasanya dia benar-benar tak peduli apapun yang terjadi atau apa yang di lakukan oleh Alisa, karena pertengkaran Alisa dan Ayuna bukan hanya terjadi tadi saja, tapi sudah sering. Namun kali ini hatinya terasa berbeda, dia kesal saat melihat wajah Alisa memerah karena ulah Ayuna.

"Gue cuma kasian aja, gak lebih."

"Oke, gue terima jawaban Lo. Di mata gue itu bukan kasian, tapi sebuah bentuk perhatian." 

"Gue? Perhatian sama musuh gue sendiri? Gak mungkin, Farhan. Jangan ngaco!" Jimmy berusaha mengelak, meski dalam hati dia juga menyadari kalau yang dia lakukan itu sebuah bentuk perhatian kecil. 

"Lo boleh nyangkal, Jim. Tapi hati Lo membenarkan." Farhan kembali tersenyum saat melihat sepupu nya itu terdiam.

"Lagian Jim, gak ada salahnya Lo mulai buka hati Lo buat Alisa. Kalian udah nikah dan dia udah jadi bini Lo, sampai kapan Lo bersikap kek gitu? Apalagi Lo biarin si ulet keket nempel terus sama Lo, pikirin perasaan dia Jim." 

"Dia aja gak mikirin perasaan gue, dia harusnya nolak saat temen nya ngerangkul dia mesra kek gitu, Farhan." Jawab Jimmy membuat Farhan terkekeh.

"Jadi, Lo mulai ngaku kalo Lo cemburu saat liat Alisa di rangkul cowok lain kan?" Jimmy merasa terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut sepupu nya itu. 

"Gak usah malu kali Jim, dari tingkah Lo aja gue tahu. Mending Lo bicara berdua sama Alisa, mau gimana pun kalian itu suami istri, harus bisa jaga perasaan satu sama lain. Lo jangan biarin si ulet nempel sama Lo, begitu juga Alisa."

"Bingung gue ngomong nya sama dia." Ucap Jimmy lirih. 

"Gak usah bingung, ya meski gue tau setelah kejadian tadi pasti Lo malu ketemu sama dia kan?" Goda Farhan membuat Jimmy mendongak dan menatap sepupu nya dengan tajam.

"Dahlah, jangan di inget-inget lagi. Lagian tadi itu gak sengaja doang."

"Ohh gak sengaja ya, padahal gue yakin kalo gue gak keburu dateng, Lo pasti udah nyosor sama Alisa." Celetuk Farhan, membuat Jimmy melempar sepupu nya itu dengan bantal sofa. 

Farhan tergelak, dengan sigap dia menangkap bantal yang melayang itu. 

"Mana ada gue nyosor duluan, gak ya." 

"Serius? Gak yakin gue, kalian udah bertatapan dalam tadi." Goda Farhan lagi membuat Jimmy mendelik. 

Jujur saja, tadi dia merutuki kedatangan Farhan. Kalau saja pemuda itu tidak datang dan mengganggu nya, pasti saat ini dia sudah bisa merasakan bibir kemerahan Alisa yang terlihat sangat menggoda. 

"Malu-malu kucing Lo, Jim. Gue tahu otak mesumm Lo." 

"Diem, lagian Lo kesini mau ngapain sih?" Tanya Jimmy akhirnya.

"Ohh, gue cuma mau bilang saingan Lo buat ulah."

"Ulah semacam apa?" Tanya Jimmy sambil menyesap rokoknya dan menghembuskan asap nya. 

"Katanya sih bacok orang di gang mawar." Farhan ikut duduk di samping Jimmy, dia juga ikut menyesap rokok. 

"Terus? Gue harus apa?"

"Masyarakat nyangka nya itu anggota geng Kelelawar anjir." 

"Beresin." Ucap Jimmy santai, dia memutar puntung rokok ke dalam asbak. 

"Siap, gue bilang sama anak-anak dulu. Lo gak ikut?"

"Jelas ikut, gue ke markas nanti malem." 

"Gimana kalo Alisa larang Lo pergi, Jim?" Tanya Farhan.

"Di larang atau enggak gue bakal tetep berangkat, gak usah mikirin Alisa. Lakuin aja perintah gua!" Tegas Jimmy.

"Oke, gue ke markas sekarang. Lo mau lanjutin yang tadi kan? Jangan lupa tutup pintu nya." Celetuk Farhan, membuat Jimmy melotot.

"Balik sono."

"Iya, gue balik sekarang." Jawab Farhan, dia pun buru-buru keluar dari ruangan itu dengan menutup pintu perlahan. 

Jimmy menatap langit biru yang nampak cerah, apa dia harus mengikuti saran Farhan? Apa iya dia mulai menaruh perasaan pada Alisa? Tapi kenapa secepat itu, bukankah awalnya mereka bermusuhan?

"Hufft, ucapan Farhan ada benarnya. Gue dah punya bini, gak seharusnya gue biarin cewek laen deket-deket gue, sedangkan sama bini gue kek gini." Gumam Jimmy, dia berjalan pelan ke kamar nya.

Dia melihat suasana kamar begitu hening, seperti tak ada siapapun disini. 

"Kemana tuh cewek ya?" 

"Nyariin gue ya Jim?" Tanya Alisa yang baru masuk ke kamar lagi. Sontak saja membuat Jimmy gelagapan sendiri.

"D-ari mana?" 

"Gue? Dari bawah, habis ngambil cemilan." Jawab Alisa sambil menunjukan cemilan yang tengah dia makan.

"Keknya kita harus ngomong empat mata, Lis."

"Ngomong apaan? Bukan nya sekarang juga Lo lagi ngomong?" Tanya Alisa, dia masuk ke dalam dan duduk di meja belajar milik Jimmy.

"Tentang hubungan kita berdua, Lis."

"Ya tunggal ngomong aja, Jim."

"Lo harus jaga jarak sama temen cowok Lo, sekarang Lo udah jadi istri gue harusnya Lo jangan terlalu Deket sama mereka."

"Terus Lo? Bukan nya Lo sama Ayuna juga gitu, bahkan lebih dari gue sama Denis." Jawab Alisa datar. 

"Denger Jim, kalo Lo mau di hargain, Lo juga harus bisa hargain orang lain." 

"Oke, gue bakal jaga jarak sama Ayuna tapi Lo juga harus jaga jarak sama temen-temen cowok Lo. Biar adil, gimana?" 

"Siapa takut, tapi kenapa Lo tiba-tiba kek gini? Bukan nya Lo gak nganggap gue sebagai istri?" Tanya Alisa.

"Gua juga gak tahu, tapi yang jelas gue gak suka aja liat Lo deket-deket sama cowok laen, meskipun dia temen Deket Lo."

"Serah Lo dah, gue mau belajar. Jangan berisik," ucap Alisa.

"Sekalian kerjain tugas gue ya, Lis?"

"Dih ogah, kerjain sendiri." Tolak Alisa, membuat Jimmy mendengus.

"Kalo mau, ayo kerjain bareng-bareng. Pake otak Lo buat mikir, heran punya otak di pake apa sih?" Tanya Alisa sambil terkekeh.

"Yaudah, tapi Lo ajarin gue ya."

"Heeh." Jawab Alisa.

Akhirnya keduanya belajar bersama, meski seringkali Alisa mengoceh sendirian menjelaskan tugas yang harus di kerjakan, sedangkan Jimmy fokus bermain game, bahkan beberapa kali tertidur, jelas membuat Alisa meradang. Dirinya sudah capek-capek menjelaskan, ehh yang di ajari malah molor. 

"Ngeselin amat nih si Jimmy, gue kerjain aja kali ya." Ide jahil Alisa mulai aktif, dia mencoret-coret wajah suaminya dengan spidol, membuat kumis sirkus di atas bibir nya. Namun dia beberapa kali salah fokus saat melihat bibir Jimmy.

Dia menelan ludahnya dengan kasar, kenapa bibir Jimmy terlihat begitu menggoda saat dilihat dari dekat.

"Astaga, pasti aku sudah gila karena tergoda oleh bibir Jimmy." Gumam Alisa, sebelum otaknya berfikir kotor, dia memilih mengakhiri aksi jahil nya dan kembali melanjutkan belajar nya. 

......

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Hafis Ramadhan
Denis ko jdi gitu,,
Dede Fitri
Luar biasa
Luchos Selinaclara
kamukah itu...dennis?
Luchos Selinaclara
dennis and yuna?
yeonjunlope
Luar biasa
shadowone
panggilannya ketukar uda.
shadowone
yuna?
Rini Anggraini
suka sm ceritanya, lucu dan gemesin 😁
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
jimin alisa😁
Lodhy Pandi
cerita anak muda baguslah,aku suka cerita berbau mafia and geng" motor gitu
Istrinya Jungkook🌻: ada tuh, mari mampir🤣
total 1 replies
resaiza
jngn" denis ketua baru dari geng yang suka bikin rusuh itu
resaiza
knpa kaget cuma ciuman lewat lipblam kan kmu udah merasakn ciuman secara langsung lis,knpa kaget coba
Pina ajh
whh cerita ini sangat menarik dan bikin salting terus 😶😩
Styvn rzk
,gemezzzz
Styvn rzk
seruuuu
Lastri Jhie
sangat baguss
062002
lucu
sansan
Denis...
Fitriyani
aq sbg cewe g nyalahin Farhan,Krn Eva yg jls2 ngajak n nawarin,hanya cowo dgn iman yg bnr2 kuat yg berani nolak ajakn cewe utk bgtuan,apalagi hanya cowok ky Farhan yg pergaulan nya bs d dliat dr cerita ini.jd mnrt q sikap Farhan udh ok lh..🙏
Fitriyani
waaaah,jd itu ntar Lis...🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!