Novel kedua author ❤️
Bacaan Romantis komedi. Awas senyum-senyum nggak jelas!!! Penuh keuwuan dan kebucinan.
Kimmora, gadis jutek yang sangat benci diatur, tiba-tiba terbangun dari pingsan dan harus menikahi laki-laki yang merupakan anak dari sopir papanya. Kimmy yang cantik dan kaya, tak ingin dunia tahu jika dia sudah menikah, apalagi Arsen jelas tidak selevel dengannya. Saat Kimmy masih membenci suaminya, cinta dari pria lain datang menghampirinya. Mampukah Arsen membuat Kimmy bertahan dan mencintainya?
Ketika mereka baru merasakan indahnya pernikahan, fakta masa lalu mereka mulai terungkap. Siapakah Kimmy dan Arsen yang sebenarnya?
follow ig penulis: @ittaharuka
Selamat membaca Sayang-sayangnya Kimmy-Arsen 😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Dion membawa motornya meninggalkan kampus, entah kemana Dion akan mengajakku pergi, tapi aku senang bisa jalan dengannya. Dion berhenti di sebuah toko yang menjual helm. Aku dan Dion pun turun, lalu mencari helm yang pas untukku.
"Kak, kita mau kemana sih beli helm segala?" tanyaku setelah Dion membayar helm yang ku pilih.
"Ke tempat yang indah." Dion tersenyum lalu menarik tanganku agar berjalan mengikutinya.
Kami pun melanjutkan perjalanan, menuju tempat yang aku sendiri tak mengerti. Sebenarnya aku sedikit takut karena aku baru mengenal Dion beberapa hari ini.
"Kak, kita mau kemana sih, makin sore loh." Aku mulai ketakutan.
"Bentar lagi sampai kok, pegangan yang kenceng." Dion semakin kencang melajukan motornya, membuatku memeluk perutnya dengan erat.
Angin yang terlalu kencang, memaksaku menyandarkan kepala di bahu Dion. Hingga kami pun tiba di tempat yang dimaksud Dion. Sebuah pantai yang begitu indah.
"Mau disini aja? Nggak mau lihat sunset dari tepi pantai?" Dion melepas helmnya, aku sendiri lebih suka menikmati keindahan alam di hadapanku daripada menyaksikan wajah Dion.
"Ayo Kak, kita kesana," ajakku antusias.
"Lepas dulu helmnya." Dion melepas helmku, membuatku lebih dekat dengan wajahnya.
"Aku bisa sendiri." Aku menolak Dion, lalu melepaskan helmku sendiri.
Setelah melepas helm, Dion menggandeng tanganku sebelum berjalan menuju tepi pantai. Namun, dering ponselku membuatku segera menepis tangannya.
ARSEN
Dia pasti mencariku karena tak pulang ke rumah. Aku tidak peduli dan memilih untuk mengabaikan panggilannya.
Aku dan Dion sampai di tepi pantai, tempatnya lumayan ramai. Banyak pasangan juga keluarga kecil di sekitar kami. Suasananya memang benar-benar pas untuk menikmati sunset.
"Kamu suka nggak?" tanya Dion.
"Suka banget lah Kak." Jujur pemandangan ini benar-benar menakjubkan, dan aku sangat menyukainya.
"Aku juga suka kamu."
Seketika aku langsung menoleh pada Dion. Aku tidak percaya Dion menyatakan perasaannya secepat ini, walau aku sudah meyakini bahwa dia menyukaiku.
"Mataharinya udah hampir tenggelam deh Kak, kita pulang aja ya, keburu malam." Aku berdiri diikuti Dion yang juga ikut berdiri.
Dengan cepat aku berjalan menuju motor Dion. Namun, ponselku kembali berdering, Arsen lagi. Dion berhenti tepat di belakangku, membuatku terpaksa menerima telepon dari Arsen daripada mendengar Dion yang mungkin menanyakan perasaanku.
"Apa?" tanyaku langsung pada intinya, saat aku menggeser layar hijau di ponselku.
"Kamu dimana?" kudengar suara Arsen di seberang sana.
"Di pantai, ini udah mau pulang, jangan cerewet deh," kataku lalu segera mematikan panggilan Arsen.
"Kita pulang sekarang?" tanya Dion.
"Iya Kak, abangku nelpon terus dari tadi," jawabku berbohong.
Dion mengangguk, lalu kami segera meninggalkan pantai. Selama perjalanan pulang, aku hanya diam, tak mau banyak bicara, dan juga tak berpegangan pada jaket Dion seperti waktu berangkat tadi.
Kami sampai di rumah saat hari benar-benar gelap. Dion ikut turun dan mengantarku sampai ke depan gerbang yang sedikit terbuka.
"Maaf ya untuk yang tadi, aku terlalu buru-buru, tapi aku harap kita masih bisa jalan kayak tadi," kata Dion.
"Oke, santai aja Kak," jawabku yang tak ingin canggung dengan Dion. "Aku masuk dulu Kak, thanks ya, hati-hati pulangnya." Aku melambaikan tangan pada Dion, sebelum berjalan masuk dan menutup pagar.
"Kamu dari mana, pergi sama cowok lain?"
🌹🌹🌹
Othor nggak tahu, bukan Othor yang nyuruh Bang.😔😔
Aku harap kalian ikuti alur dan jangan protes dulu ya, pacar-pacarnya Bang Arsen sama Bang Dion 😊😊
Oke, boleh banget kok kasih saran, asal jangan ngegas.🥳🥳🥳
Thor banyakin dong, dikit banget Thor.
Ntar aku banyakin kalau kalian kasih like, komen, vote, kembang 🌹 atau kopi ☕ Pokoknya aku turuti mau kalian😄😄
Oke, jadi tinggalkan jejak kalian, dan sampai jumpa 🥂