Insha dan Hanafi akhirnya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka sangat bahagia, tentu saja karena Insha sangat mencintai suaminya begitu pula dengan Hanafi. Hari-hari mereka isi dengan canda tawa, cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua nya. Sampai pada suatu hari Insha sangat menyesal telah mencintai seorang laki-laki yang salah dan telah ingkar janji terhadapnya. Ya,..Hanafi menikah lagi dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakaknya sendiri Salma. Hidupnya bagai neraka dengan derita dan luka yang tiada habisnya. Akankah Insha sanggup menjalani kehidupan berdampingan dengan Salma yang berstatus sebagai istri muda sekaligus kakaknya. yuk..ikuti kelanjutan kisah hidup Insha,jangan lupa vote dan tinggalkan komennya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah sakit ( part 2 )
Insha terlonjak kaget karna tiba-tiba Hanafi menyodorkan sekotak ice cream coklat.
"Bukankah kau menyukai ini.."
darimana mas han tau kalau aku menyukai ice cream coklat, apa kak salma yang memberi taunya tadi. aku sempat melihat mereka berbincang tadi.
"emm..iya mas tapi apa tidak terlalu banyak membeli ice cream sekotak begini"
"satu toko pun akan aku beli jika kamu mau.."
"hehe mas han bisa aja.."
"aku serius...apa mau aku borong biar kau bisa makan sepuasnya.."
"Tidak mas..nanti bisa demam aku makan ice cream sebanyak itu,apa mas han juga suka ice cream.."
"Aku menyukainya mulai sekarang.." sambil tersenyum menggoda.
Insha pun terkikik pelan lalu menerima sekotak ice cream itu dan berjalan di iringi Hanafi menghampiri ayah dan Salma.
"Ayah jadi ingat masa kecilmu nak.."
"Iya han..Insha dulu slalu menunggu datangnya hari minggu..dia slalu merengek minta ice cream coklat kesukaannya.."Salma mengunyah camilan sambil menggelengkan kepala.
" Apa kau tak malu pada suamimu in..sudah sebesar itu masih saja minta ice cream"
"Mas han yang membelikannya kak..bukan aku yang minta"menjawab cemberut karna malu Salma telah mengejeknya.
" Benarkah.."
"Bukannya kau yang memintanya..kau malah ingin aku belikan ice cream beserta tokonya tadi.."Khas dengan senyum menggoda istrinya.
" Mas han..bukannya mas yang mengatakan itu.."Insha malu sendiri dibuatnya,ia berpaling melihat han dengan penuh tanda tanya.
"iya..iya aku cuma bercanda"di selingi dengan tawa kecil kemenangan.
"jangan aneh-aneh Inshaa, jangan merepotkan suamimu"
ayah menjawab dengan santai sambil meminum susu tanpa gula yang di bawa oleh salma tadi.Di teguknya sedikit demi sedikit,di lamunannya ia mengingat-ingat kembali kapan terakhir ia meminum susu.
Jangan kan membeli susu untuk dirinya,untuk makan sehari-hari pun dia harus membagi untuk kebutuhan lainnya.
Dan pembahasan tentang ice cream dan masa kecil insha pun terus berlanjut.Sambil di selingi kalimat-kalimat menggoda han maupun Salma.
Perbincangan mereka sejenak terhenti karna ada seorang perawat yang memanggil Han.
"Selamat siang pak Han,maaf mengganggu.. dokter Arya memanggil anda untuk datang ke ruangannya sekarang"
sambil menganggukkan kepala sopan.
"Baiklah mari kita kesana"
menjawab santai dan menelan ice cream lumer yang ada di mulutnya.
"Tapi maaf pak Han dokter Arya hanya memanggil anda"
"Oh ya..baiklah aku akan kesana..saya permisi dulu ayah" Hanafi berdiri sambil menepuk punggung tangan Insha.
Hanafi berlalu pergi juga seorang perawat yang mengekor di belakangnya
Sementara mereka bertiga berpandangan dengan wajah penuh tanya,kenapa hanya hanafi yang menemui dokter Arya.Melihat wajah kebingungan mereka Insha pun mencair kan suasana dengan menyuapi Salma ice cream sampai belepotan kemana-mana.
Mereka pun bercanda dan tertawa sampai lupa mereka berada dimana.
**
"kenapa kau hanya memanggilku,bukankah lebih baik ayah sendiri yang mengetahui bagaimana kondisinya.." berjalan dengan santai dan duduk tepat di depan dokter Arya yang sudah menunggunya.
Yang di ajak bicara terdiam beberapa saat dengan wajah yang tibak bisa di tebak oleh Hanafi.
"Arya apa semua baik-baik saja"
"keadaan ini sangat serius han" kini wajahnya sudah berganti muram
" apa maksudmu"
Dia membuka selembar kertas coklat berisikan foto rongent dan juga hasil lab ayah.
"kau tau ini.."
menunjuk foto rongent tepat di area paru-paru.
"Jelaskan semua padaku..jangan berbelit-belit"
"Begini han..aku tak bisa menjamin keadaannya semakin membaik"
"Apa maksudmu.."
"paru-parunya mengalami infeksi yang sudah terbilang parah..sesak nafas yang sering kambuh di sebabkan karna ini" di tunjuknya foto rontgen lagi,dan kini memandang han dengan wajah serius.
"Apa cepat katakan.." menjawab secepat kilat ,Han yang gusar sejak tadi tak sabar dengan penjelasan Arya dengan kalimat terpotong-potong.
"Infeksinya sudah menyebar di kedua paru-parunya..foto ini menunjukkan di sebelah kiri sudah tidak berfungsi dengan baik,sedangkan sebelah kanan telah di penuhi dengan cairan karna adanya infeksi yang cukup parah.Dengan kata lain ayah sudah tidak bisa bertahan lama han"
"Apa...kau dokter terbaik di kota ini...apa kau tidak bisa melakukan apapun untuknya.." sudah menjawab dengan nada penuh kebencian.
"hey aku mohon tenang dulu han..pelankan suaramu apa kau mau seisi rumah sakit mendengarmu..." panik sendiri karna tiba" nada suara han meninggi.
"maaf baiklaah...sekarang katakan apa yang akan kau lakukan.."
"tak banyak han...kita hanya bisa menghambat penyebaran infeksinya dan juga melakukan operasi kecil untuk mengambil cairan di paru-parunya. Terlebih lagi hasil lab juga menunjukkan dia sudah mengalami berbagai komplikasi.Aku pun cukup kagum karna ayah bisa bertahan sampai sekarang dengan keadaan yang seperti ini..tentunya dengan rasa sakit yang harus dia tanggung setiap hari" menatap han dengan wajah pasrah bercampur sedih karna tak bisa berbuat banyak.
"Kalau kau tak bisa membuatnya sembuh aku akan menbawa ayah ke luar negeri untuk menjalani pengobatan disana.."
sudah mau beranjak dari tempat duduknya dengan penuh amarah dan tatapan kebencian pada Arya.
Dengan cepat Arya menarik tangan han untuk tetap duduk di tempatnya.
"Han dengarkan aku dulu...duduklah..tenangkan dirimu..akupun ingin ayah sembuh tapi dengan keadaan seperti ini membuatnya tetap bertahan hanya akan menyiksanya han.." sudah mulai tenang karna han kembali duduk dan mendengarkannya.
"Dia mengalami komplikasi..kita tak tau rasa sakit seperti apa yang dia rasakan setiap hari."
"Lalu apa yang harus aku lakukan Ar..aku tak mau kehilangan sosok ayah untuk yang kesekian kalinya.Aku mohon bantulah dia ar..aku mohon..."
ada air ketulusan yang mengalir di ujung matanya.Di bayangan nya masih terlihat jelas beberapa tahun lalu saat dia kehilangan sosok ayah yang dia sayangi,yang bahkan sampai sekarang masih belum di temukan dimana jasad orang tuanya.Semua kehidupan bahagianya hilang begitu saja dalam sekejab.
Itu yang membuat Hanafi terdiam mengurung diri selama beberapa hari di dalam kamarnya dulu.Kehilangan orang tuanya adalah hal yang tak pernah dia bayangkan sama sekali,apalagi saat dia masih berusia muda dan dia harus mengemban banyak harapan ribuan karyawan dibawah naungan wijaya group.
Kini apa yang akan dia katakan pada Insha tentang keadaan sebenarnya sang ayah. Yang menaruh banyak harapan padanya.
Insha maafkan aku...
Bersambung.
😡😡😡
Dari omongan Salma, apakah mungkin Pras cinta sama Insha???
Terus kenapa bisa mencintai Salma juga?!
MEMBINGUNGKAN!!!
😡😡😡
Hanafi dengan dalih demi kebaikan insha, menuruti hawa nafsu menikah dengan salma, berhubungan dengan Salma
sayang banget ya, karma buat Salma langsung dibuat meninggal, harusnya sengsara dulu di dunia.