🚨Warning 🚨
Dapat menyebabkan keram pipi, sakit perut, guling-guling dan hal aneh lainnya.
Bersembunyi lah dari jangkauan orang lain!!!!
Bercerita tentang pernikahan yang diawali oleh sebuah perjodohan. Cerita biasa yang sering kita baca bukan???
Tapi disini mereka adalah sepasang manusia yang memiliki sifat yang saling bertolak belakang...
Zee yang memiliki sifat humoris, pecicilan, rusuh dan selalu membuat masalah harus dijodohkan dengan Guntur yang memiliki sifat dewasa, dan tidak banyak tingkah, hidup layaknya orang pada umumnya.
Siapakah diantara mereka yang akan berubah setelah menikah?
Akankah Zee yang menjadi dewasa, ataukah Guntur yang ketularan somplak seperti istrinya?
Selamat senam wajah gratis Pemirsaaaaahhh...🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cincin Kawin
Setelah acara lamaran itu, hari-hari mereka disibukan dengan persiapan pernikahan yang kurang dari enam bulan lagi. Mulai dari gedung, katering, gaun pengantin, hingga memilih model cincin kawin dan mas kawin tentunya.
Guntur hanya meng iya kan semua permintaan Mamahnya. Karena dia tidak begitu excited dengan pernikahannya ini, kalau bukan karena Aki yang mendesaknya menikah, dia ogah banget harus menikah dengan makhluk jadi-jadian itu.
Hari ini adalah hari memilih cincin pernikahan untuk Zee dan Guntur, setelah seminggu lalu mereka melakukan fitting baju pengantin, sehingga hari ini mau tak mau Guntur dan Zee meluangkan waktunya lagi untuk memilih cincin pernikahannya. Mama Vivi yang datang lebih dulu dengan Guntur, memilih untuk menunggu calon menantunya yang datang terlambat karena harus mengikuti kelas dulu di kampusnya.
Sekitar hampir satu jam menunggu, akhirnya Zee pun datang, dengan masih memakai tas ranselnya, dan menenteng beberapa buku di tangannya.
"Assalamualaikum,,, maaf lama ya Tan, nunggu aku?" Seraya menyalami calon mertuanya.
"Ga apa-apa, sekalian tante juga ngobrol sama Guntur, karena udah lama banget kita ga pernah ngobrol banyak, karena kesibukan Guntur akhir-akhir ini."
"Yuk Mam, udah sore juga kita langsung aja ke tokonya." Ajak Guntur yang mulai lelah.
"Kamu mau pilih yang mana sayang?" Tanya Mama Vivi pada Zee, yang sedang menikmati pemandangan indah di depan matanya. Karena dia baru pertama kali melihat perhiasan berlian asli, yang begitu sangat menakjubkan.
"Awas iler netes." Bisik Guntur pada Zee saat melihat Zee yang sedang terpukau melihat pemandangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Ganggu orang aja." Jawab Zee, sambil cemberut kesal.
Guntur dan Zee pun berkeliling untuk memilih-milih cincin apa yang akan mereka pakai nanti seumur hidup.
"Mau cari cincin buat apa ya Mas?" Tanya seorang pegawai toko yang sedari tadi terus mengagumi Guntur.
"Cincin kawin Mbak, bisa rekomendasiin cincin mana yang bagus?" Jawab Guntur.
"Silahkan kesini Mas!" Sambil mengajak Guntur ke sudut toko, yang memajang puluhan pasang cincin pernikahan yang begitu indah.
"Boleh saya lihat yang ini?" kata Guntur menunjukkan sepasang Cincin kawin platinum dengan desain minimalis untuk sang pria dan desain tiara bertabur berlian untuk sang wanita.
"Wah, selera Mas memang yang terbaik." Puji sang pegawai toko.
"Kalo boleh tau ukuran calon istri mas berapa ya?"
"Tanya aja sama orangnya langsung Mbak, sambil melirik ke arah Zee yang ada di dekatnya.
"Maaf Mbak, saya kira Mbak Adiknya, saya ga tau kalo Mbak calon istrinya." Kata sang penjaga toko salah tingkah, karena sedaritadi terus memandang kagum kepada Guntur. "Abis Mbak masih imut-imut banget sih." Lanjutnya, yang membuat Guntur mesam-mesem menahan tawanya.
"Makanya kalo mau jalan sama gue pake heels yang 20 centi, supaya gue ga disangka jalan sama anak dibawah umur." Ucap Guntur sambil cekikikan.
"Imut? bilang aja pendek." Lanjutnya setengah berbisik.
Zee yang tak terima memilih mencubit pinggang Guntur.
"Aduuuuh,,aduuhhh Mamaaaa,,, sakit tau!" Guntur meringis kesakitan.
"Rasain!" Jawab Zee dengan tampang tak berdosa.
Mama Vivi yang melihat kejadian itu dari jauh, karena sedang memilih perhiasan untuk mas kawin anaknya, hanya bisa tersenyum melihat kelakuan anak dan calon menantunya.
"Udah milih cincin pernikahannya?" Tanya Mama Vivi pada Guntur.
"Udah Mam, aku pilih yang itu." Sambil menunjukan sepasang cincin yang ada di atas etalase yang baru ia jajal tadi.
"Zee suka?"
"Suka banget Tan, liat berliannya banyak banget." Sambil memamerkan cincin berbentuk tiara yang sedang dia kenakan. "Cantik kan Tan?"
"Iya, cocok banget sama kamu, sama-sama cantik." Puji Mama Vivi.
"Mbak kita ambil yang ini ya! Sekalian tolong bungkusin pake kotak yang bagus ya!" Kepada pelayan toko tersebut.
"Tan, cincin tadi kalo dijual berapa harganya ya?" Tanya Zee benar-benar polos.
"Ya Allah ni cewek, belum juga nikah udah punya niat mau ngejual cincin kawinnya." Jawab Guntur spontan sambil menggelengkan kepalanya, mendengar pertanyaan polos Zee.
Sedangkan Mama Vivi hanya terbahak-bahak menanggapi pertanyaan calon menantunya itu. Karena dia tau Zee tak akan berani menjual cincin kawinnya nanti..