NovelToon NovelToon
The Guy Next Door

The Guy Next Door

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Mafia / Kriminal
Popularitas:206.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Magnifica

Aku hanya sesekali berpapasan dengannya, di lift, di koridor. Ya, dia tampak seperti pria biasa. Hanya sedikit aneh. Wajahnya dingin, tanpa senyum, bahkan nyaris tanpa ekspresi. Walaupun kuakui sebenarnya dia sangat tampan, dengan rambut cokelat berantakan dan mata birunya. Aku baru melihatnya beberapa hari ini. Sepertinya dia baru pindah ke gedung apartemen ini. Dan sepertinya, dia tinggal tepat di samping flatku. Kupikir dia semacam nerd atau apalah itu - Kirana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Magnifica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8

CLIDE HILL, KING COUNTY, WASHINGTON.

Rumah berdesain ala mediterania bercat krem itu tampak megah. Dengan tanaman teh - tehan yang dibentuk layaknya labirin dalam ukuran kecil di halaman depan. Pagar tinggi menjulang ada di sekeliling bangunan rumah membatasinya dari rumah - rumah mewah di samping kanan dan kirinya.

Seorang pria bertubuh besar membuka pintu gerbang besi setinggi dua meter dan mempersilahkan mobil yang dikendarai oleh Hayden memasuki halaman.

"Mr. Vestergaard." Pria itu membungkuk hormat dengan menyebutkan nama belakang Hayden, begitu Si Tampan itu melewatinya.

Hayden hanya mengangguk. Lalu mengemudikan mobilnya pelan dan memarkirkannya tepat di depan pintu masuk.

Dia merapikan jubah hitamnya begitu keluar dari mobil. Langkahnya tegap memasuki bangunan megah itu.

"Hayden, selamat datang." Seseorang dengan suara berat menyambut kehadirannya.

Dia seorang pria hispanik berumur sekitar lima puluhan dengan rambut yang hampir seluruhnya telah memutih, kumis tebal yang lancip di bagian ujung - ujungnya, dan bekas luka yang nampak di pipi sebelah kirinya.

"Mr. Morales." Hayden menjabat tangan pria yang dipanggil dengan nama Mr. Morales itu dengan erat.

Mr. Morales mengajaknya masuk ke sebuah ruangan yang tampak seperti sebuah kantor. Mempersilahkan Hayden untuk mengambil tempat duduknya, lalu menawarinya cerutu besar berwarna cokelat tua dengan membuka kotaknya dan menyodorkannya pada Hayden.

"No, thanks, I have cigarettes (tidak, terimakasih, aku punya rokok)."

Mr. Morales mengambil satu cerutu dan menutup kembali sisanya lalu meletakkan kotak di sisinya.

"Orang Vietnam itu cukup alot." Hayden membuka pembicaraan mereka.

"Hmm .. aku sudah cukup bersabar dengannya." Mr. Morales menyalakan cerutunya dan menghisapnya dalam - dalam.

"Aku akan menyelesaikan pekerjaanku sampai tuntas. Kau tidak perlu khawatir."

Mr. Morales tersenyum miring. "Aku tidak meragukan itu. Kau yang terbaik."

"Dia mendatangkan beberapa orang lagi dari negaranya," ucap Hayden. "Aku curiga ada bandit lain di belakangnya."

"Dasar bedebah!!" maki Mr. Morales geram. "Tanpa sepengetahuanku."

"Kau ingin aku melakukan apa untuk menuntaskannya?" tanya Hayden dengan tatapan mata birunya yang tajam.

Mr. Morales berdiri dan berjalan mondar mandir di hadapan Hayden. Menghisap cerutunya sesekali.

"Pertama, pastikan dia membayarkan hutangnya. Kedua, dia harus menyerahkan semua imigran gelap yang dia datangkan ke Seattle padaku. Ketiga, cari tahu siapa yang membekinginya. Keempat, katakan padanya aku akan memberikan batas waktu satu bulan." Mr. Morales melangkah menuju ke kursi kerjanya. "Jika dalam waktu satu bulan dia tidak bisa memenuhinya ...." Pria paruh baya itu berhenti sejenak untuk menghisap cerutunya. "Habisi dia!"

Hayden mengangguk. Sudut bibirnya menyunggingkan senyum tipis, nan sinis.

***

Kirana memperhatikan Vou, si gadis sipit berkaca mata yang baru beberapa hari bekerja di toko kelontong Keemo itu dengan seksama. Gadis itu sangat pendiam dan rajin bekerja. Seperti sekarang ini dia tengah sibuk membereskan beberapa barang yang tercecer tidak pada tempatnya karena terlalu sering dipilah - pilih oleh pengunjung toko.

Sudah beberapa kali Kirana mencoba untuk membuka obrolan dengannya, namun Vou hanya menjawabnya dengan satu atau dua patah kata saja.

Sandra yang baru saja menyelesaikan tugasnya membantu pengunjung, berjalan mendekati Kirana dan menyikut lengannya pelan.

"Psst .. kau sedang lihat apa?" tanyanya setengah berbisik.

Kirana memajukan dagunya ke arah Vou, yang masih sibuk dengan aktifitasnya tanpa menyadari dirinya sedang diperhatikan.

"Kenapa dia?"

"Entahlah, aku rasa dia menyimpan sebuah rahasia."

Sandra mendesis. "Biarkan saja. Bukan urusanmu."

Kirana mengedikkan bahunya. "You're right."

"Hei, semalam kau benar - benar membuat Hayden marah. Kau tidak lihat wajahnya sudah seperti lobster rebus. Merah padam," kekeh Sandra.

Kirana menepuk jidatnya. "Sial, aku tidak tahu kenapa aku mengatakan hal - hal semacam itu padanya."

"Kau mabuk!" Sandra memukul puncak kepala Kirana pelan.

Kirana meringis.

"Dia pasti sangat membenciku sekarang. Aku sudah mengotori pakaiannya, ditambah lagi semalam aku mengatainya. Owh, God!" Kirana memijit keningnya.

"I don't know what to say (aku tidak tahu harus bilang apa), Kira." Sandra mengangkat kedua tangannya. Menyerah.

"By the way (omong - omong) ...." Sandra mengulum senyumnya. "Aku bertukar nomer telpon dengan Alex."

"Lucky B**ch (beruntung banget, sialan)!" maki Kirana.

"Aawh, aku rasa aku telah jatuh cinta padanya."

"Secepat itu?"

"Kau tidak lihat betapa mempesonanya dia. Maksudku, Hayden juga sangat mempesona, tapi dia sedikit menakutkan," ujar Sandra. "And Alex, awhh .. he's so sweet, and cute (dia manis dan lucu sekali)," lanjutnya dengan mata berbinar.

"Apa kalian tidak ada pekerjaan lain selain mengobrol?"

Kedua gadis itu terkesiap ketika mendengar seruan dari belakang mereka.

Keemo berdiri bersidekap dengan wajah garangnya.

"Sorry, Keemo," ucap keduanya secara bersamaan. Lalu buru - buru melanjutkan pekerjaan mereka masing - masing.

***

Kirana berjalan keluar dari lift dan melangkah menelusuri koridor menuju flatnya. Dadanya berdegup begitu melihat Hayden baru saja keluar dari balik pintu.

Hayden berjalan melewati Kirana tanpa menoleh sama sekali pada gadis itu.

"Emm .. Hayden!" panggilnya. Yang dipanggil menghentikan langkahnya. Lalu menoleh sedikit tanpa membalikkan badannya.

"Aku minta maaf. Aku keterlaluan semalam. Aku tidak bermaksud mengatakan hal - hal buruk padamu."

Hayden tersenyum miring. "Apa kau selalu membuat masalah kalau sedang mabuk?" sindirnya.

"Not really, I mean, yeah, maybe. I just wanna say sorry (tidak juga, maksudku, ya, mungkin. Aku cuma mau minta maaf)."

Hayden tak menyahut. Dia melanjutkan langkahnya menjauhi Kirana.

"Hayden, tunggu!"

Entah keberanian dari mana, Kirana berlarian kecil mengejar Hayden yang hendak membuka pintu lift.

"Say something (katakan sesuatu)," pinta Kirana dengan wajah memelas.

"Kau mau aku memaafkanmu?" tanya Hayden dingin.

Kirana mengangguk mantap.

"Jangan menggangguku." Hayden menatap mata Kirana lekat. Wajahnya dingin tanpa ekspresi. Hal itu membuat Kirana seperti terkena serangan jantung ringan. Keringat dingin keluar membasahi keningnya. Ditelannya ludahnya dengan susah payah.

Hayden menbuka pintu lift dan memasukinya. Mata birunya masih menatap tajam ke arah Kirana, hingga sosoknya hilang dibalik pintu lift yang tertutup.

Kirana menghembuskan nafasnya berat. Kemudian memegangi dadanya yang terasa bergemuruh.

***

***

1
Kurda Ningrum
keren nih ceritanya
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Mooie Jkt
Menarik ceritanya..
Riska Aprianty
Lumayan
Riska Aprianty
Luar biasa
Dewa Qin
ahhhhh akhirnya.....😍😍
Dewa Qin
sepertinya kania tidak jadi menargetkan hayden dan kirana karna sudah menemukan ben.dan alex tidak benar2 membunuh hayden
Dewa Qin
q malah udah baca duluan novel itu thor...😁
Dewa Qin
kenapa kania sama ben sich thor,kan eman ben dapet anak mafia yg manja.😂
Dewa Qin
wanita akan menjadi bodoh saat jatuh cinta dan wanita akan jadi mengerikan saat hatinya tersakiti.
Dewa Qin
kekuasaan sering kali membutakan matahati manusia
Dewa Qin
ceritanya bagus,gaya bahasa mudah dipahami dan yg paling menyenangkan,ada terjemahnya,jadi yg gak paham bahasa inggris jadi paham maksudnya.
intinya cerita kak lady selalu T O P B A N G E T👍👍
Dewa Qin
beeeh klo gini hayden kok guuuaaaaanteng ya🙈
Dewa Qin
ah...ternyata...si bos kep arat dalangg dibalik kemati an pacar hayden.mafia memang tidak bisa dipercaya
Dewa Qin
mulai tegang ini
Dewa Qin
masak cuma gulang guling keatas kebawah sambil tanya jawab arti tatoo,apa2an iki.....🙈penonton kecewa🤣🤣
Dewa Qin
sepertinya toko keemo dibuka lagi karna malvori ingin menangkap kirana sebagai bentuk balas dendam pada hayden
Dewa Qin
kirana memiliki 2 pelindung,polisi dan pembunuh bayaran.keren👍
Dewa Qin
bagi vou hayden adalah super heronya,makanya dia langsung kesengsem sama hayden yg ganteng.padahal.hayden melakukan itu demi kirana
Dewa Qin
jadi makin takutkan mau ngajak hayden ngopi kira?😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!