berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.32
"Apa yang kamu lakukan semalam boy?" tanya Jenar dengan tatapan datar kepada putra sulung nya.
"Deg....
"Pah, ada apa?" tanya Dinda yang heran melihat suami nya seperti itu.
"Dia datang ke club dan mabuk." ucap Jenar dengan wajah datar nya
jantung Aksa serasa berdetak kencang, sebab ucapan ayah nya itu bener. Dan dia sudah menodai gadis yang seharusnya tidak dia sentuh.
"Kau tak menyakiti menantu ku, kan Aksa?"
"Pah, mana mungkin Aksa melakukan hal itu" ucap Dinda kepada suaminya. sebab dia tau pasti tak mungkin anak nya begitu.
Aksa hanya terdiam tanpa suara, entah mengapa rasanya begitu sulit saat ini. Dia masih belum bisa menerima pernikahan ini. Kalau saja kakek nya tak mengancam lebih baik dia tak menikah. Karena cinta nya masih untuk Monica yang tak tau ada dimana kabarnya.
"Dengar Raden aksara Mahesa. Papa tak akan ikut campur urusan mu itu, tapi jangan pernah nyakitin menantu papa. Karena dia tak ada hubungan dengan ini semua. Kamu harus menerima pernikahan ini, karena pilihan kakek mu tak pernah salah, percayalah pada papa!" ucap Jenar dengan penuh ketegasan memandangi putra nya itu.
"Iya pah." ucap nya yang terlalu malas menanggapi perkataan papa nya.
"Lalu, dimana istrimu?" tanya Jenar yang tak melihat menantu nya turun untuk sarapan pagi.
"Oh, tadi Laras chat mama, katanya ada tugas di kampus. Dia pergi pagi pagi sekali pah." ucap Dinda yang memberitahukan kepada Mereka berdua. Karena dia baru mengecek ponsel nya.
"Aku selesai, harus ada meeting hari ini." ucap nya singkat dan langsung beranjak pergi dari sana.
Pikiran dan juga perbuatan nya saat ini bener bener membuat nya terasa pusing sendiri. entah seperti apa reaksi gadis itu sekarang. Dia terlalu malu berhadapan dengan wanita itu.
Selepas kepergian putra nya, Jenar menghela nafas berat nya. Dia tau anaknya Masih belum bisa menerima kehadiran Laras di kehidupan nya itu. tapi dia yakin gadis itu yang akan merubah hidup Aksa menjadi lebih baik.
"Pah, kenapa sih kok ngomongin Aksa begitu, mama tau dia masih terlalu canggung dengan Laras."
"Aku hanya khawatir, Laras tersakiti mah. Kamu tau kan, bagaimana reaksi papa, saat mengetahui cucu nya menyakiti menantu keluarga ini!"
"Laras itu anak yang baik pah, mama awalnya juga nolak kehadiran dia disini. tapi setelah mengenal Laras lebih dalam, mama jadi nyaman sama dia. Gadis yang periang dan juga sangat cantik. rencana nya aja mau mama jadikan model busana di butik."
"Papa tau kan, setiap orang yang dekat itu harus ada proses nya, jadi biarkan saja berjalan semestinya. Mama yakin, lama lama mereka akan saling jatuh cinta."
"Semoga saja mah, aku tak ingin kedua nya tersakiti karena keegoisan masing masing."
"Yaudah dimakan ini sandwich nya, kalau dingin sudah ga enak."
"Makasih istri ku."
Begitulah keharmonisan rumah tangga yang di jalankan oleh Jenar dan juga Dinda. Memang setiap rumah tangga selalu ada selisih paham, tapi dengan itu akan mempererat hubungan kedua nya menjadi lebih harmonis di usia yang tak lagi muda.
Jenar juga berharap, agar putra nya melupakan wanita yang sudah hampir menghancurkan keluarga Mahesa. sampai kapan pun, kata maaf tak akan pernah Jenar berikan kepada Monica. Dia juga begitu membenci wanita itu. orang orang nya juga sudah menyelidiki lebih lanjut siapa Monica yang sebenarnya.
kedua nya asik berbincang satu sama lain, sebelum pergi ke urusan masing masing hari ini. Dinda akan ikut suami nya ke Yogyakarta. sebab harus menghadirkan acara reuni teman teman seangkatan nya di masa SMA. Oleh sebab itu Dinda tak jadi pergi ke butik,dan restoran nya hari ini.
semangat Thor./Smile//Smile/