NovelToon NovelToon
Baby... I Love You

Baby... I Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Duda
Popularitas:34.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggi Dwi Febriana

Sya yang merupakan fresh graduate tahun ini telah diterima bekerja di PT Santoso Group. Di hari pertamanya bekerja dia dikagetkan dengan seorang bocah berusia 3 tahun yang memanggilnya " Bunda".

" Dunda.. Dunda.. Kendla mau pipis. " seorang bocah laki-laki menarik celana kerjanya saat Sia berdiri di lobi kantor.

Maureen Calisya Putri ( 23 )
Sungguh mengejutkan ternyata bocah yang memanggilku Bunda adalah anak dari pemilik perusahaan tempatku bekerja.

Raditya Diko Santoso ( 30 )
Kamu hanya akan menjadi ibu sambung untuk anakku karena dia menginginkannya.

Bagaimana perjalanan kisah mereka disaat salah satu diantara mereka melanggar perjanjian yang sudah disepakati?
Akankah terus bersama atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tertarik dan Menanyakanmu

Aku merutuki diri sendiri di otakku, kenapa juga harus bertanya pada Andre tentang laki-laki itu. Siapa tadi Andre bilang namanya? Tio kalau tidak salah.

Untuk saat ini sepertinya aku harus berhenti mengamati Maureen. Aku tidak ingin orang-orang terutama Andre berfikir macam-macam.

" Apa Pak Radit sedang memikirkan Mbak Maureen." Tiba-tiba Andre bertanya tentang hal yang mengejutkan bagiku.

" Tidak, kenapa kamu berfikiran seperti itu? " Aku menjawab dengan dingin pertanyaan Andre. Karena memang benar aku tidak memikirkan Maureen, aku hanya penasaran dengan gadis itu, bagaimana mungkin disaat dia bekerja belum sampai seminggu disini dia sudah memiliki pacar.

" Tapi sepertinya Pak Radit mulai tertarik dengan Mbak Maureen sejak tadi saya memberitahu Anda bahwa dia adalah wanita yang dipanggil Bunda oleh Kendra."

Pernyataan Andre ini membuatku sedikit merasa gusar, benarkah aku seperti itu? aku tidak merasa tertarik dengan Maureen, bagiku dia hanya anak kemarin sore yang tidak akan tau masalah kehidupan orang dewasa, terlihat dari tingkahnya yang kekanakan. Mengapa aku bisa berbicara seperti itu? Tentu saja karena feeling ku.

" Saya tidak tertarik dengan gadis itu, dan hanya kebetulan saja jika Kendra memanggil dia Bunda. Hanya karena menurut Kendra dia itu cantik. Selebihnya, jangan pernah berusaha menebak isi fikiran saya." Aku meninggalkan Andre begitu pintu lift terbuka dilantai 15, dimana ruanganku berada.

" Lisa, setelah ini apa lagi jadwal saya? " Tanyaku saat melewati meja sekretaris.

" Hari ini sudah semua Pak, hanya menandatangani beberapa berkas yang akan saya berikan nanti jam 3." Jawab Lisa cepat.

Ya! Sikap centil Lisa memang tidak pernah dia tunjukkan kepadaku karena dia tau aku akan segera memecatnya jika itu sampai terjadi. Sebuah peringatan yang aku berikan dihari pertama dia masuk ke perusahaan ini menjabat sebagai sekretarisku. Dan untuk masalah dandanan, aku tidak peduli dengan itu, yang penting kinerja bagus dan tidak pernah mengusikku.

" Kalau begitu saya istirahat dulu, jangan biarkan ada orang menemui saya sampai jam 3 nanti. Hubungi saya terlebih dahulu jika memang itu mendesak." Ujarku kepada Lisa.

" Baik Pak." Dia menganggukan kepalanya.

Setelah itu aku segera masuk kedalam ruanganku sendiri. Hari ini kepalaku terasa sedikit pusing. Setelah tadi meeting merundingkan kerjasama dengan investor yang cukup alot, akhirnya aku memenangkan kerja sama ini.

Seperti ada yang sesuatu yang terlupakan dan belum aku lakukan. Aku mencoba berfikir apa itu.

Ya! Aku belum menghubungi putra kecilku itu, bagaimana kabarnya saat ini, padahal baru tadi pagi kami bersama dan sekarang rasanya aku sangat merindukan ocehannya yang terkadang masih belum jelas.

Aku putuskan untuk menghubungi ponsel Mama untuk menanyakan kabar merekan.

tutt... tutt... tutt...

Pada sambungan ke 3 telefonku diangkat.

" Halo, Assalamualaikum Dit." Terdengar suara Mama disebrang telefon.

" Wa'alaikumsalam Ma, tadi sampai Bandung jam berapa? " Tanyaku langsung pada intinya.

" Ini tadi sampai sekitar jam 12an, agak macet tapi nggak lama. Kamu lagi ngapain? Udah makan siang? " Tanya Mama.

" Lagi di kantor aja. Iya tadi udah makan. Mama sendiri lagi ngapain? Terus Kendra lagi apa? " Sungguh aku merindukan putra lucuku itu.

" Mama lagi duduk aja ini ngeliatin Kendra sama Aurel lagi main sama Orence." Mama menjelaskan kegiatan Kendra kepadaku.

"Aku mau ngomong sama Kendra dong Ma."

" *Sebentar Mama panggilin dulu."

" Kendra ini Ayah telfon katanya kangen sama Kendra, coba sini dulu duduk sama Oma, main Orence.nya nanti lagi*." Aku mendengar Mama yang sedang memanggil Kendra.

"Ayah tepon Oma? " Suara Kendra terdengar semakin mendekat.

"Iya, Assalamu'alaikum dulu sama Ayah nak." Ujar Mama mengajari Kendra.

"Asmikum, Hallo Ayah, ini Kendla. Kendla lagi main sama Oyen sama dedek Ulel." Terdengar suara lucu Kendra dari sambungan telfon kita.

" Wa'alaikumsalam Kendra, Kendra lagi ngapain disana?" Tanyau kepada Kendra.

"Kan Kendla udah bilang sama Ayah kalo Kendra lagi main sama Oyen sama dedek Ulel." Aku tertawa mendengar ucapannya, sungguh aku lupa jika tadi Kendra sudah mengatakannya sebelum aku bertanya.

" Oohh Iya ya, maaf Ayah lupa kalo Kendra sudah bilang tadi, sekarang Ayah ganti pertanyaannya. Kendra kan main sama Oyen, terus Oyen itu siapa? Dan Kendra udah maem belum? " Pasti saat ini Kendra sudah mencebikkan bibirnya kedepan karena menganggap aku tidak mendengarkan saat dia berbicara, dan dia bisa kesal karena hal itu.

" Oyeeennn Ayah, bukan Oyen. Ayah mau tau Oyen apa mau tana Kendla maem sama apa? " Sungguh aku dibuat spechles dengan pertanyaannya, ini anak mau mengerjai ku atau bagaimana. Dan lagi-lagi aku hanya bisa terkekeh geli.

" Ayah tanya dulu, Orence itu siapa? " Pada akhirnya aku mengalah mengikuti perintah Kendra untuk bertanya satu-satu.

"Oyen itu ipusnya Tante Lidah sama dedek Ulel, walnanya olanye Ayah." Jawab Kendra dengan semangat.

" Ooh ipusnya dedek Aurel. Terus sekarang Kendra udah maem belum?." Tanyaku lagi.

" Udah Ayah, tadi Kendla udah maem dicuapin Tante Lida sama nasi sama sop ayam."

" Ya udah kalo Kendra udah maem, sekarang kalau mau main sama Orence dan dedek Aurel ponselnya kasih ke Oma yah, Ayah mau kerja lagi." Ujarku pada Kendra.

" *Oce Ayah, Asmikum, Kendla mau main lagi ya sama Oyen."

" Teponnya udah Oma*."

Belum sempat aku menjawab, Kendra sudah memberikan ponselnya ke Mama dan aku dengar dia sudah berlari menjauh.

" Halo Dit." Terdengar suara mama yang menggantikan Kendra.

" Iya ma, ya udah kalo gitu Radit balik kerja lagi ya, Mama mau pulang kapan? " Tanyaku kepada Mama.

" Besok Mama pulang agak sorean biar sampai Jakarta kamu udah pulang dari kantor. Ya udah kalo kamu mau kerja lagi, jangan sampai lupa makan juga. Besok kalau Mama udah dijalan Mama kabarin kamu lagi. "

" Iya Ma, kalau gitu Radit tutup dulu telfonnya, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Aku memutuskan sambungan telefon dengan Mama, ternyata hampir satu jam aku berbincang ditelfon. Jam sudah menunjukan pukul 14.47 artinya kurang dari 15 menit lagi Lisa akan kemari untuk menyerahkan tumpukan berkas yang harus aku tandatangani.

Aku memejamkan mataku sembari duduk dibalik meja kerja untuk sedikit merilekskan badan. Dan benar tidak lama kemudian telfon berbunyi.

" Ya Halo."

" Berkas sudah siap Pak, apa Bapak sudah bisa menandatanganinya? Jika sudah akan saya bawa keruangan Pak Radit sekarang." Lisa memberitahukan mengenai berkasnya.

" Ya, kamu bisa bawa kesini." aku menutup sambungan telfon.

tok... tok... tok..

" Masuk. " Jawabku dari dalam ruanganku.

" Ini Pak berkasnya." Lisa memberikan tumpukan berkas yang lumayan banyak.

Belum sempat aku menjawab, telfonku berbunyi lagi

Mama

Kenapa Mama menelfonku lagi? Tanyaku didalam hati.

" Halo Ma? "

"Ayah, Kendla lupa tana, Dunda dikantol Ayah tidak? "

1
Herwendi Januari
Luar biasa
zeni aksara
Kecewa
zeni aksara
Buruk
an
baagguussss
🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
namanya panjang2 gitu kasihan ntar kalau ngisi data saat ujian😂
selalu ngalamin itu, karena nama asli saya juga panjang banget 😂
🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
kasihan Radit 🥲

kali ini Lo salah sya, gimana kalau keadaannya di balik?
🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
sumpah, meskipun ngulang, masih belum kebiasa dengan sikap Radit yang berubah drastis.
mengingat sifatnya diawal bagaikan freezer 😂
Stien
Luar biasa
Abdilillah Deps
bagus
reza indrayana
Lama g baca...😥😥🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
Hahaha..asra Bumil....🥰🥰🫰🏻🫰🏻😘😘😘
Anthy
Luar biasa
Sri tamirin
sombong bnget radit 😃😃🤦‍♀️🤦‍♀️
Linda Ayu Tong-Tong
disini suaminya rida nmanya dion...di bab yg lain namanya raga😅
Angel Junsu
Luar biasa
reza indrayana
🤔🤔🤔
reza indrayana
bikin ngirii nichh. 🥰🥰🥰👍👍🏻💙💙💛💙💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘😘
Matchaa
Kecewa
Matchaa
Buruk
Sari Malau
sejauh yg saya baca cerita ini sangat mirip sama cerita sebelah, cerita sebelah anak nya 2 perumpuan yg ini laki2.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!