Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berusaha Untuk Bangkit Bersama
Krekkkk...
"Awww..! Sakit, lepaskan aku!"
Pria itu terus berteriak kesakitan saat merasakan cengkraman yang diberikan oleh Saga tepat di bagian lehernya. Sedangkan Saga yang mendengar suara teriakan tersebut tidak merasa iba sedikitpun dan malah menambah kekuatan cengkramannya di leher pria itu.
Lalu Saga mulai mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga pria tersebut, sungguh di dalam hatinya Saga merasa penasaran siapa kira kira orang yang telah mengutus Pengkhianat itu untuk masuk menjadi mata mata di dalam geng miliknya.
"Sekarang katakan padaku! Siapa yang sudah menyuruhmu?" tanya Saga dengan nada begitu menyeramkan.
"Tidak. Aku tidak akan mau memberitahumu!" jawab pria itu menolak pertanyaan Saga.
Mendengar apa yang pria itu katakan membuat Saga menjadi naik pitam. Jujur saja tubuhnya saat ini benar-benar merasa kedinginan karena bajunya basah kuyup terkena air hujan, dan sekarang dia malah harus berurusan dengan pengkhianat yang keras kepala seperti ini.
"Kurang ajar! Kau benar-benar sudah menguji kesabaran ku!" teriak Saga sambil membenturkan kepala pria itu ke dinding hingga membuatnya bocor dan mengeluarkan darah yang begitu banyak.
Dughhh.... Duhhh...
"Argghh! Sakit!" teriak pria itu menjerit kesakitan.
Seluruh geng Kapak yang melihat perlakuan Saga menjadi takut dan juga panik, sungguh saat melihat sikap Saga yang begitu tegas, membuat mereka semua teringat akan sifat sama yang dimiliki oleh Almarhum bos Jarwo.
Dan setelah puas membenturkan kepala pria itu sampai bocor dan berlumuran darah, Saga kembali mengajukan pertanyaan kepada pria tersebut. Hingga di akhir nafasnya pria itu mulai menjawab pertanyaan Saga dan mengatakan kalau yang menyuruhnya adalah ketua mafia dari klan Black Red.
"Dialah yang menyuruhku, dan aku ingatkan kepada mu, kalau kau tidak akan bisa mengalahkan klan mafia milik mereka, karena mereka sangatlah kuat dan juga hebat." ucap pria itu dengan nada terputus putus.
Saga yang mendengar peringatan dari pria tersebut menjadi semakin marah. Lalu dengan keji Saga langsung mematahkan lehernya dan membanting tubuh pria itu sampai patah di atas lantai.
"Diam kau sialan! Kau pantas untuk ku habisi!"
Krekkkk...
Brakkkkk...
Hanya dalam hitungan detik, pria Pengkhianat tersebut sudah kehilangan nyawanya. Kedua matanya tampak melotot sedangkan dari mulutnya keluar cairan darah kental yang lumayan banyak.
Anak buah Saga yang melihat kejadian mengerikan itu hanya bisa menunduk takut, lalu Saga membalikkan tubuhnya seraya menatap lekat para anak buahnya yang tengah berdiri di hadapannya.
"Kalian semua! Aku harap kejadian ini tidak akan terulang lagi. Jangan sampai di dalam Gengster milik kita ada pengkhianat yang sengaja ingin menghancurkan kita. Lihatlah, karena ulah satu orang, akhirnya kita harus kehilangan bos Jarwo untuk selama lamanya!" ucap Saga yang langsung diangguki oleh mereka semua.
"Bos. Kami janji akan setia kepada bos dan tidak akan membiarkan ada Pengkhianat yang masuk ke dalam gengster kita." ucap mereka sambil memberikan hormat kepada Saga.
"Iya, aku percaya dengan kalian semua." jawab Saga seraya mengehembuskan nafas kasar.
Setelah itu Saga bergegas masuk ke dalam ruangan milik almarhum bos Jarwo, guna meluapkan rasa kehilangan di dalam hatinya. Sedangkan pak Sarnip segera memerintahkan salah satu dari mereka untuk mengubur jasad pengkhianat yang sudah kehilangan nyawanya.
"Cepat bereskan mayatnya."
"Baik."
_______
Hingga tanpa terasa, lima hari sudah berlalu begitu cepat. Dan saat ini Saga tengah duduk bersama para kelompok Gengster miliknya guna mengadakan rapat dadakan di dalam rumah kosong yang sering mereka jadikan sebagai tempat pertemuan.
Setelah kepergian almarhum bos Jarwo, mereka tidak bisa berdiam diri begitu saja, sebab mereka harus mempunyai uang yang banyak untuk biaya kebutuhan makan, perkembangan serta kekuatan guna membalaskan dendam kepada klan mafia Black Red.
Saga mengerti betul, tanpa adanya uang, semuanya tidak akan bisa berjalan lancar. Lalu Saga pun teringat akan pesan dari almarhum bosnya, yang memberikan dia sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu. Dan di saat Saga membuka kotak kecil itu betapa terkejutnya dia saat melihat isi yang ada di dalam kotak tersebut.
"Cek sebesar 100 juta. Ternyata paman telah menyiapkan uang ini sebelum dia pergi untuk selamanya." gumam Saga dengan mata berkaca-kaca.
Lalu Saga mengambil semua isi yang ada di dalam kotak kecil itu, dan selain cek ada juga surat yang ditinggalkan oleh pamannya, membuat Saga merasa penasaran dan langsung membuka surat tersebut.
"Saga! Jika suatu saat aku tidak ada di dunia ini lagi, maka kau harus menjadi ketua untuk kelompok gengster Kapak milik kita. Jaga mereka semua dengan baik, karena mereka merupakan anak buah yang sangat setia dan bisa diandalkan. Tolong sayangi mereka seperti kau menyayangi saudaramu sendiri. Maaf! Kalau aku telah meninggalkan banyak beban untuk mu. Tapi sungguh, saat ini aku memang tidak mempunyai harta apapun. Cek 100 juta ini, aku dapatkan dari pembayaran misi yang aku lakukan beberapa bulan yang lalu. Aku sengaja menyimpannya untuk modal usaha kita nantinya. Tapi, jika umurku tidak panjang, maka kaulah yang harus mewujudkan keinginan ku ini. Tolong, bangunlah pabrik pembuatan minuman anggur paling enak yang pernah ada. Dan juga beberapa obat penawar racun yang pernah aku ajarkan padamu. Aku yakin kau bisa menjalankan bisnis menjanjikan ini, dan jika kau berhasil, maka kau akan menjadi Jutawan di negara ini Saga. Dan setelah usahamu sukses, bangunlah bisnis halal di bidang Property dan juga investasi. Tunjukkan kepada keluarga yang telah membuangmu, kalau kau bisa kaya raya tanpa bantuan dari mereka." tulis bos Jarwo di kertas putih yang ada di datang Saga.
Saat mengingat kembali isi di dalam kertas tersebut, Saga pun langsung tersenyum tipis. Lalu dia kembali menatap para anak buahnya yang sudah sangat penasaran dengan apa yang akan dirinya ucapkan.
"Kita harus memiliki usaha. Selain menjadi pembunuh bayaran, kita juga harus bisa menjadi pengusaha, agar kita mempunyai uang untuk kehidupan kita selanjutnya dan mampu membalaskan dendam kepada klan mafia Black Red." ucap Saga kepada para anak buahnya itu.
Sejak kemarin malam, Saga tidak bisa tidur dan terus berpikir keras, bagaimana caranya agar mereka semua bisa memiliki pekerjaan yang layak serta usaha yang menghasilkan uang banyak.
Karena dia sudah terlanjur masuk ke dalam dunia kriminal, maka tidak ada salahnya kalau dia mencoba peruntungan di dunia hitam. Yaitu menjual barang terlarang yang akan dia racik sendiri menggunakan kepintaran yang dia miliki.
"Apa aku manfaatkan saja uang yang ditinggalkan oleh Almarhum bos Jarwo untuk memulai bisnis ku membuat obat obatan terlarang? Tapi bagaimana kalau apa yang ku lakukan malah membuat bos Jarwo di siksa di alam sana?"
"Tidak. Aku tidak bisa melakukan tindakan yang dilanggar oleh hukum. Sepertinya aku harus memikirkan bisnis lain, yang pastinya lebih menguntungkan dan berguna bagi orang orang yang membutuhkan." gumam Saga bergumam pelan..
Hingga tak lama kemudian, dia teringat akan beberapa obat penawar racun dan juga obat pereda dari rasa candu karena terlalu banyak konsumsi obat terlarang. Lalu Saga segera membuka Handphone miliknya untuk mencari lebih detail pil apa saja yang bisa dia buat dan dia edarkan secara ilegal di seluruh pelosok negri.
"Iya. Sudah saatnya aku melakukan kebaikan. Walaupun aku bukan orang yang suci, tapi setidaknya aku bisa menyelamatkan banyak nyawa dari para pemuda yang sudah kecanduan obat terlarang." gumam Saga kembali sambil membuka jaringan internet di Handphonenya.
Setelah itu, Saga memerintah para anak buahnya untuk mencari buku buku peninggalan milik almarhum bosnya Jarwo, yang pernah pria itu berikan padanya.
"Kalian kumpulkan buku buku yang ada di dalam rak. Kita akan mencari tahu cara membuat penawar racun dan juga obat yang sangat jarang ada di dunia mafia." titah Sagara kepada para anak buahnya.
"Baik bos."
Lalu mereka semua langsung bergerak melakukan perintah yang diucapkan oleh bos mereka.
Dan setelah berhasil menemukan buku buku tersebut, Saga segera membaca isi buku itu guna mempelajari berbagai racikan obat yang di tulis di dalam buku.
Saga ingin membuat obat penawar yang sangat jarang diproduksi secara publik. Lalu melalui pengetahuan yang dia temukan, Saga mulai menyatukan setiap resep obat yang akan menjadi obat penawar racun dan juga obat penghilang rasa candu akibat penggunaan barang terlarang yang berlebihan.
"Kita akan menyatukan semua kegunaan dari resep pembuatan obat ini." ucap Saga kepada para anak buahnya.
"Kami akan mencatatnya bos." ucap anak buah Sagara yang sudah mengambil pena dan juga buku.
Hingga hampir satu jam kemudian, akhirnya usaha yang Saga lakukan sudah berhasil dia temukan. Dan kini Saga telah mempunyai resep pembuatan obat yang berharga mahal itu.
"Yes. sekarang kita tinggal mencoba untuk membuatnya. Semoga saja eksperimen ku ini akan berhasil." ucap Saga seraya tersenyum menatap para anak buahnya.
"Kami yakin kalau usaha yang bos lakukan akan membuahkan hasil yang memuaskan bos" timpal mereka menyemangati Saga.
"Terimakasih untuk semangatnya, mulai saat ini ayo kita berjuang." ajak Saga sambil bangkit dari duduknya.
Para anak buah Saga langsung memeluk tubuh pemuda tampan itu. Sekarang mereka akan menyerahkan seluruh hidup mereka untuk bos baru mereka. Dan mereka juga akan bekerja keras untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan di dunia bawah dan dunia atas.
"Semangat semuanya!"
.