NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Invasi Dimulai

Udara di kamar Penny terasa dingin dan nyaman. Rasanya dalam sekejap, bisa saja tertidur pulas. Detak jam berdetak terlalu nyaring, seolah menghitung waktu yang tersisa sedikit lagi. Terlihat jelas di dalam kamar itu ada 4 orang. Yakni Princess Guinevere, Penny, Henny dan Lily.

Penny sendiri terbaring di kasurnya, matanya terpejam, tapi dengan pikiran yang berantakan. Guinevere dan yang lainnya duduk tenang, tapi tidak dengan pikiran nya.

"Ergghh..." Tangan tangan Henny memegang kuat ke kepalanya. "gimana iniii...." Rasanya ingin sekali merobek robek wajah asal masalah ini selesai.

Princess Guinevere menghela nafas panjang. Tangannya mulai menyentuh kuat pada jidat. "Meski ada kesempatan terakhir, apa yang bisa kami lakukan?". Dia mulai menggerakkan lehernya, dan mulai melihat sekitar tanpa komentar.

"Benar ya, yang tak terhipnotis cuma kita doang," ucap Penny. Nada santainya tak bisa menyembunyikan kenyataan bahwa dia sangat bingung.

Mendengar hal itu, Guinevere langsung berdiri dan menghadap ke teman temannya. "Girls ... kumohon jangan nyerah dulu!" Tangannya direntangkan, berharap teman-temannya semangat lagi.

Semua mata kini tertuju pada Princess Guinevere. "Dengarlah, alasan mereka menyisakan kita adalah agar nantinya kita disiksa habis-habisan. Menyerang sekarang juga hanya akan memperburuk keadaan," ucapan Guinevere sangat meyakinkan. Intonasi suara yang dikeluarkan pun tinggi.

"Benar apa kata Guiny. Sebaiknya kita berusaha dulu."

"Tapi apa rencana kita?"

Henny mengangkat tangannya rendah. "Sebenarnya aku punya rencana." Sontak perkataan itu membuat semua mata tertuju pada Henny. "Gimana kalau kita jadi buff saja untuk Guinevere?"

"Apa?" ucap tiga gadis serentak.

"Mari kita gunakan sihir Light Buff agar Guiny kuat. Kemungkinan terburuknya adalah kesadaran kita yang hilang permanen akibat Guiny terbunuh."

"Jadi kau mau kita mempertaruhkan semuanya pada Guiny?"

"Benar, kita semua tahu bahwa Light Buff memungkinkan wadah menjadi tahan terhadap sihir hipnotis. Selain itu penggunaan mana akan lebih hemat dan efisien."

"Aku suka rencana mu"

"Ya aku juga suka."

"Kurasa ini memang langkah terbaik saat ini, baiklah aku setuju."

Akhirnya mereka berempat pun mengambil keputusan. Walau penuh akan resiko, mereka tetap memilih menggunakan Light Buff. Memusatkan kekuatan pada Guinevere dari Light Buff akan memungkinkan Henny, Penny dan Lily kehilangan kesadaran, bisa saja permanen jika Guinevere mati.

"Don, kau akan menyesali ini."

Waktu menunjukkan pukul 21 : 00, langit gelap di negeri Tudor membawa ketenangan. Namun, itu tak berlangsung lama. Para warga yang melihat ke langit dikagetkan dengan segerombol meteor bergerak secara horizontal. Meteor itu besar-besar, tampak tak biasa, juga meteor itu dipimpin oleh satu meteor yang ukurannya 2 kali lipat dibanding meteor dibelakang nya yang berbaris rapih.

Dari balkon istana, tampak King Mizaliott beserta putri dan istrinya dibuat panik. Rasanya Dark Dicepratops berulah lagi, maka dari itu King Mizaliott memerintahkan agar seluruh pasukan dikerahkan. Tak perlu menunggu waktu lama, suara terompet berbunyi keras.

Meteor pun akhirnya berjatuhan ke lapangan luar di depan istana. Tampak meteor meteor itu tak menghantam istana, terkecuali meteor yang merupakan alat transportasi Lucent.

DOOOMMMMM.....

Suara hantaman meteor terdengar keras. Suara itu bisa saja memecahkan kaca disekitar. Kerusuhan pun terjadi disana. Dari setiap meteor yang jatuh, keluar lah para iblis.

Lucent menatap kejam pada istana Tudor yang hancur lebuh, hanya tersisa bangunan saja. Walau begitu, dia tahu jelas sang raja masih selamat. "Wahai King Mizaliott, keluar san menyerah lah sekarang juga!" nadanya tinggi, berharap King Mizaliott langsung keluar.

Dari udara, datang serangan tebasan yang mengarah pada Lucent. Sontak Lucent pun menghindar lalu menatap pada seseorang yang melompat dan menyerangnya. "Apa yang bisa dilakukan marshal lemas sepertimu... " ucap Lucent. Kini terlihat jelas penyerangan tadi, sekarang dia berada di permukaan. "Dean?" tanya Lucent.

"Jikalau kau ingin menghadapi paduka raja, hadapi aku dulu!" seru Dean Woodlice Marshal, pedangnya diangkat dan digenggam kuat. "Berbicara seperti itu seolah kau yang terkuat... " Lucent mengambil posisi bersiap.

Terjadilah pertarungan hebat antara Dark Dicepratops dengan pasukan kerajaan Tudor. Kerusuhan itu menciptakan suara-suara yang beraneka ragam. Tumpah darah tak bisa dihentikan lagi. Pertarungan tak seimbang pun terjadi, pasukan biasa hanya 20 pasukan, itu tak cukup untuk mengalahkan 40 iblis biasa.

Sementara itu, di akademi sihir lebih tepatnya di kamar Penny. Tampak Guinevere berdiri tegak menatap tajam pada teman-temannya yang pingsan. "Baiklah, mari kita mulai."

Di sisi lain akademi, tampak Lilith sedang duduk di bangku taman belakang. Helena dan Don berdiri tegak di sisi Lilith. Ada para murid dan guru tang berhasil dihipnotis di belakang mereka bertiga, semua yang terhipnotis sedang dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Aku merasa mereka punya kesempatan," ucap Don. "Aku akan membuat mu menarik kembali kata katamu" balas Lilith. Baru saja hendak menatap Don, tiba-tiba ada serangan sihir yang datang dari udara.

DUSHHH...

Sihir itu berhasil membuat bangku hancur lebur, tapi tidak dengan Helena, Lilith, dan Don. Ketiganya masih sempat menghindar dengan gesitnya.

"Sambutan yang sangat tidak sopan tuan putri," kini tangan Lilith diangkat dan bersiap menyerang balik.

"Kau akan menyesal karena telah berani menantang ku," balas Guinevere. Tangannya juga bersiap menyerang lagi.

Mata Lilith fokus pada Guinevere. Dia memperhatikan dengan seksama bahwa di dalam Tubuh Guinevere itu ada 3 jiwa yang bersemayam. Bagi Helena maupun Don tak bisa merasakan hal itu.

Pertarungan adu sihir pun terjadi, pertarungan yang melibatkan 4 tubuh dengan jarak yang jauh jauh. Berkat buff dari teman-temannya, Guinevere jadi lebih gesit, lebih kuat, dan lebih besar akan serangan sihir jarak jauhnya.

Baik Don, Helena, Lilith, atau bahkan Guinevere, mereka semua terbang kesana kemari menciptakan suasana heboh yang menghiasi langit malam. Kekuatan Guinevere sebagai murid genius berhasil membuat lawan-lawan nya terkena serangan beberapa kali. Kehebatan dan keakuratan sihir Guinevere tak bisa dipungkiri. Banyak mantra yang terucap dari mereka berempat, banyak kalimat penanda kesakitan terlontar juga.

Di sisi lain, tampak istana Tudor sudah hancur, bahkan tanah tanah disekitar sudah penuh dengan kerusakan. Lucent berdiri dengan senyum lebarnya. Dihadapannya ada Dean yang terbaring tak bernyawa. "Ternyata semudah ini yaa membunuh seorang marshal."

Sementara itu, William nampaknya masih sehat, masih gesit, dan masih penuh akan stamina jika dibanding dengan Zeyynmaloth senior. Padahal William dari tadi dikeroyok, dihajar oleh 2 jendral iblis sekaligus.

"Kau hebat juga ya," ucap Thackloz pada William. "Hiiiyaaahh," dia bergerak menyerang William tapi tetap saja bisa dihindari. Kane dan Thackloz lah yang menyerang William dari tadi, sayang sekali William tak mengalami cedera serius.

"Kalian ini, mengalahkan anak kecil saja tidak becus. Akan ku tunjukkan cara membunuh Zeyynmaloth," ucap Sataros, iblis pengguna pedang. Di tangan kirinya ada kepala Zeyynmaloth senior yang sudah terpenggal.

"Dia sepertinya iblis yang kuat. Aku harus lebih waspada," pikir William. Pedangnya digenggam erat menatap Sataros dengan waspada.

"Kalian urus saja dulu yang lain! Biar aku yang menghabisinya sendiri." Sataros melempar kepala hasil penggalannya lalu melesat ke arah William.

TINGG.

Terdengar jelas suara 2 pedang yang saling bertabrakan. Keduanya mempertahankan posisi pedang yang menempel seperti itu lalu saling bertatap muka dengan ekspresi dingin. "Kau kelihatannya menarik, anak muda," ucap Sataros.

Tak lama, dari atas bongkahan istana yang hancur, nampak King Mizaliott beserta istri dan putrinya keluar dari King Dimension. Tampak cahaya terang menyelimuti mereka bertiga, kedatangan King Mizaliott membuat mata para jenderal iblis tertuju nya. "Bersiap lah iblis!" seru King Mizaliott. Tampak dia mulai charging energy dan langsung memasuki Overdrive Mode.

Tubuh King Mizaliott diselimuti kekuatan cahaya. Sebagai raja, kekuatan sihir cahayanya begitu kuat. Ditambah dengan Overdrive Mode yang membuat kekuatannya meningkatkan 5 kali lipat.

Sementara itu, William dibuat kesulitan menyerang karena Sataros begitu hebat dalam bermain pedang. Sampai sampai William tak di beri kesempatan untuk menyerang. Hati Sataros begitu senang, dia sengaja menghindar terus dan mentertawakan lawan nya itu.

Sampai lah pada saat Sataros menendang perut William. Dengan tendangan itu, William dibuat ambruk, pedangnya terpental jauh. Kini William dalam posisi terpojok.

"Nak. Apa kata-kata terakhir mu?" Pedang Sataros diarahkan pada wajah William. Hanya dibalas dengan wajah tak senang oleh William, serta alis yang diangkat. William tahu dia tak bisa berbuat apa-apa. Tapi dari tatapannya dia tak terlihat takut.

"Tak ada ya..." Kini pedang Sataros diangkat ke langit, memantulkan cahaya rembulan. "Matilah!!" Pedang itu diayunkan dan bersiap membelah kepala William menjadi 2. Dengan cepat, mata William bereaksi menjadi berwarna merah menyala. Sontak Sataros yang melihat mata itu tiba-tiba saja kehilangan kendali atas tubuhnya lalu menebas mata William.

Mata William yang kanan terkena luka sayatan untuk yang kedua kalinya. Di masa lalu, kejadian itu pernah terjadi, sekarang hal ini terjadi lagi. Mata William keluar darah yang banyak. Tangan pria itu langsung menekan kuat pada matanya. "Apa ... ? Apa ini terjadi lagi?" Saat dilihat ke Sataros, tampak iblis itu langsung berdiam seperti patung. Tatapannya melotot namun kosong.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!