"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Mengikuti Lomba
Di sebuah hutan terlihat banyak sekali tenda dan juga orang baik itu Bangsawan, Putri
dan Putra Kerajaan, serta beberapa ada yang mungkin hanya rakyat biasa.
di atas sebuah mimbar atau sebuah panggung yang sengaja di buat berdirilah Kaisar Zhu, Putra Mahkota di sebelah kanan
dan Pangeran Kedua di sebelah kiri di bawahnya sedikit terdapat para Kaisar, Raja,
Permaisuri dan juga Ratu.
" Perburuan Kali Ini Berbeda Dengan Tahun Lalu, Dimana Jika Tahun Lalu Hanya Akan Di Beri Hadiah Yang Sangat Banyak Maka Tahun Ini Pemenang Akan Lomba Ini Akan Di Beri Hadiah Yang Sangat Banyak, Selain Itu Jika Itu Perempuan Maka Kalian Akan Memiliki Kesempatan Untuk Menjadi Selir Antara Dua
Putraku Yaitu Putra Mahkota Atau Pangeran Kedua," ucap Kaisar Zhu lantang.
para hadirin yang ikut lomba dan berada disana langsung saja kaget bukan main, mereka sangat senang dengan apa yang mereka dengar itu yang menandakan jika mereka memiliki kesempatan untuk bisa
bersanding dengan kedua Pangeran yang sangat terkenal akan ketampanan mereka itu.
sedangkan Putra Mahkota dan Pangeran Kedua jelas saja kaget dengan akan hal itu, mereka tak ingin berurusan dengan para wanita tapi ayah mereka justru menjerumuskan mereka untuk berhadapan pada makhluk menjijikan dan munafik seperti wanita.
" Kalian Bisa Memilih Untuk Menjadi Selir Siapa Tapi Kalian Harus Bisa Menjadi Juara Satu, Jika Pemenang Kedua Dan Ketiga Maka Itu Akan Batal" kata Putra Mahkota dengan lantang.
mendengar akan hal itu membuat para wanita yang ikut merasa sangat kecewa karena
mereka tidak akan mungkin menang mengingat jika saat ini para pria tidak akan mungkin mengalah.
" Tenang Saja, Pemenangnya Akan Di Bagi Dua Antara Para Pria Dan Para Gadis, Jika Itu Pria Mereka Bebas Untuk Meminta Apapun Itu Begitu Juga Sebaliknya Tapi Mereka Harus
Pemenang Pertama," ucap Kaisar Zhu dengan senyum liciknya.
Putra Mahkota dan Pangeran Kedua yang
mendengar akan hal itu langsung mengepalkan tangan mereka berdua dengan kuat.
Dug
Dug
semua orang langsung menoleh ke asal suara dimana seekor kuda hitam melaju
dengan kencang menuju kerumunan.
hal yang membuat mereka kaget adalah di atas kuda itu ada seorang pemuda dan juga seorang gadis kecil di atasnya.
" AN YUE!" Pangeran Kedua langsung berlari turun dari posisinya berlari ke arah An Yue
yang masih berada di atas kuda.
" Berikan Padaku!" Pangeran Kedua langsung mengambil An Yue dari tangan Tang San.
" Apa Yang Kamu Lakukan Di Tempat Ini?" tanya Pangeran Kedua dengan panik.
" Lalu Sejak Kapan Kamu Sadar?" Pangeran Kedua menatap An Yue dengan pandangan lembutnya membuat semua gadis di tempat itu memekik kaget sekaligus gigit jari dengan perhatian Pangeran Kedua.
" Tuan Putri Baru Sadar, Pangeran, Namun,, Tuan Putri Sudah Memaksa Untuk Ikut," bukan An Yue yang menjawab melainkan Tang San yang membuat An Yue langsung menatap tajam ke arah Tang San yang sudah berani
membocorkan hal itu.
" Maafkan Saya Putri," Tang San langsung membungkukkan badannya.
" A-Apa Dia Putri Buangan Itu?" pekik seseorang yang membuat Pangeran Kedua dan Tang San langsung menatap ke arah asal suara.
" Ya Dewa Jadi Dia Adalah Tuan Putri Pembawa Sial Itu?"
" Kenapa Dia Ada Disini? Aku Tidak Yakin Kita Akan Aman Jika Dia Ada Disini, Dia Kan Anak
Pembawa Sial,"
" Lagi Pula Anak Kecil Sepertinya Bisa Apa?"
bisik-bisik yang terdengar sangat keras di telinga An Yue membuat An Yue terdiam namun di dalam hati ia sudah menyumpah serapahi para wanita dan orang-orang yang
sudah meremehkannya itu.
" Apa Aturan Mainnya?" ucapan An Yue yang lantang dan berani menatap ke arah Kaisar
Zhu membuat semua orang kaget.
" Siapa Yang Memiliki Buruan Paling Banyak Maka Dia Adalah Pemenangnya, Jika Itu
Wanita Maka Dia Bisa Memilih Untuk Menjadi Selir Putra Mahkota Atau Pangeran Kedua." jawab Kaisar Zhu dengan tegas.
" Yang Mulia Kaisar Zhu, Bagaimana Jika Pemenang Dari Pihak Laki-laki Juga Bisa Memilih Tuan Putri Kecil Ini Menjadi Selirnya," usul salah satu Bangsawan yang ada disana.
" Memangnya Ada Yang Mau?" tanya Kaisar Zhu yang membuat An Yue semakin
mengepalkan tangannya dengan kuat.
" Ingin Menjadikan Aku Selir? He Mimpi Saja Yang Ada Kalian Yang Akan Aku Jadikan Makananku Nanti," sinis An Yue dengan suara rendah namun menakutkan.
" Baiklah Jika Memang Seperti Itu Maka Pihak Laki-laki Yang Menang Maka Bisa Menjadikan Anak Itu Sebagai Selir," putus Kaisar Zhu dengan lantang.
" AYAHANDA!" Pangeran Kedua dan Putra Mahkota langsung saja menatap tajam ke
arah Kaisar Zhu namun Kaisar Zhu hanya tersenyum miring ke arah An Yue.
" Kau Yang Menunjukan Dirimu Sendiri Maka Terima Akibatnya," gumam Kaisar Zhu dengan tanpa suara tapi An Yue bisa membaca gerakan bibirnya itu.
" Yang Mulia Kaisar, Saya Tidak Tahu Apakah Saya Yang Bodoh Atau Memang Anda Yang
Bodoh Hingga Tak Menyadari Bahwa Dengan Mereka Yang Mengajukan Hal Itu Pada Anda
Untuk Menjadikan Saya Sebagai Selir Sama Saja Dengan Meremehkan Dan Menginjak-injak Harga Diri Kekaisaran Zhu
Yang Selama Ini Anda Perjuangkan, Walau Pun Saya Adalah Putri Terbuang Tapi Bagaimana Cara Anda Menghilangkan Darah
Anda Yang Ada Di Dalam Tubuh Saya?" ucap An Yue dengan lantang.
tak lupa juga melemparkan senyum penuh
ejekan pada Kaisar Zhu yang kini langsung terdiam.
An Yue yang melihat akan keterdiaman dari Kaisar Zhu langsung saja tersenyum miring, ingin merendahkannya? tak semudah itu ferguso.
di kehidupan lalu dia telah di latih dengan keras bahkan ia berulang kali menghadap
gerbang kematian bahkan kali ini dia sudah melewati gerbang kematian apalagi yang harus dia takutkan.
jika hanya aura penekanan saja dia takut
haruskah dia kembali dan bersujud pada malaikat kematian yang berada di jurang
kematian?.
" Akan Tetapi, Karena Anda Menyanggupi Maka Akan Saya Terima Tapi Sebagai Syarat
Tambahan Maka Siapa Yang Menang Dan Memiliki Niat Untuk Menjadikan Saya Sebagai
Selirnya, Maka ... Dia Harus Bertarung Dengan Saya, Jika Dia Menang Maka Akan Saya Terima Namun Jika Dia Kalah Maka Saya
Meminta 500 Koin Emas Sebagai Kompesasi," kata An Yue dengan senyum lebar.
" APA-APAAN INI?" teriak mereka yang tak setuju dengan apa yang di ajukan oleh An Yue.
" Kenapa? Takut Jika Putra Kalian Aku Kalahkan? Bersyukur Aku Tidak Meminta Pertarungan Antara Hidup Dan Mati." sinis An
Yue yang membuat semua orang langsung terdiam membisu.
" Lagi Pula, Bukannya Kalian Mengatakan Jika Aku Hanyalah Putri Pembawa Sial, Putri
Buangan, Putri Bodoh, Putri Lemah Dan Putri Yang Tak Dianggap, Apa Sekarang Kalian
Takut Padaku Yang Hanya Anak Kecil Ini? Lebih Gila Lagi Adalah Apakah Kalian Takut Pada Putri Lemah Ini?" An Yue tersenyum lebar namun di mata mereka itu adalah senyuman penuh ejekan.
" Baiklah, Syarat Di Terima, Sekarang Kalian Bersiap Kuda Telah Di Siapkan Kuda Yang
Kalian Bawa Letakan Di Tempat Lain." ucap Kaisar Zhu.
mendengar akan keputusan dari sang Kaisar mereka semua kaget, walau memang rumor
mengatakan jika An Yue adalah putri buangan yang sangat bodoh dan lemah tapi mereka
tidak pernah melihatnya secara langsung dan ini adalah pertama kalinya mereka melihat An Yue.
walau hanya anak kecil tapi entah kenapa mereka merasakan adanya aura yang tak
biasa di balik tubuh gadis kecil itu.
di tambah dengan anak panah dan busur di punggung An Yue semakin membuat mereka ragu apakah rumor itu memang benar-benar nyata atau memang itu hanya sebuah rumor
belaka saja.
" Tang San Kamu Ikut Berburu, Pastikan Kamu Bisa Menang, Aku Percaya Padamu Dan Jangan Kecewakan Aku," An Yue menatap Tang San dengan tatapan dalam dan penuh
kemantapan tanpa ada keraguan.
" Saya Akan Usahakan Nona," kata Tang San dengan tegas.
Gong
semuanya langsung mencari kuda yang mereka inginkan hanya An Yue dan Tang
San yang tetap santai berdiri di tempatnya tanpa berpindah.
setelah beberapa saat akhirnya mereka bergerak, An Yue langsung menuju kuda hitam yang sejak tadi selalu mengamuk jika ada yang mendekatinya.
An Yue langsung berlari ke arah kuda hitam itu melompat keras akhirnya mendarat
sempurna di atas punggung sang kuda hitam.
" Ayo Kita Bermain, Kawan!" seru An Yue yang langsung menarik tali sang kuda.
" APA-APAAN INI??"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...