NovelToon NovelToon
Mengandung Benih CEO

Mengandung Benih CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Saudara palsu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: I.U Toon

"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.

Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolak Ajakan

BAB. 11

" Kenapa kamu tidak pernah menyapa ku selama di kantor ini? Sudah sebulan lebih bukan ?" Potong Andrean

Rachel kembali di buat terkejut. Dia merasa udara di sekitarnya telah habis tak tersisa hingga iya kesulitan untuk mengambil nafas.

Rachel tidak menyangka jika Andrean selama ini masih mengingat kejadian yang sangat memalukan itu.

"Saya tidak berani pak, maaf sebelumnya Saya juga tidak menyangka jika bapak adalah bos baru di perusahaan ini. Jika saya tau mana saya tidak akan akan berbuat kurang ajar dengan bapak" jawab Rachel lembut.

"Bukankah itu malam pertama mu? Bagaiman jika kamu hamil anak saya?" Tegas Andrean ingin sekali mematahkan keyakinan Rachel itu.

Rachel di buat terkesima saat Andrean mengingatkan akan hal itu.

"Bapak tenang saja, saya yakin saya tidak akan hamil. Karena setau saya malam itu bukan masa subur saya" ucap Rachel menyela

Rachel melupakan kemungkinan kecil yang akan terjadi, meski hanya sekali berbuat tapi ada kemungkinan jika benih itu langsung jadi.

Namun Rachel berharap jika kemungkinan itu tidak akan terjadi.

"Saya yakin saya tidak akan hamil pak!" Rachel masih berusaha meyakinkan Andrean. Dia benar-benar tidak ingin terikat dengan Pria itu.

"Baiklah, jika memang kamu masih keras kepala dengan pemikiran mu itu. Beritahu saya jika kamu perlu sesuatu. Sekarang kamu bisa kembali ke ruangan kamu!" Andrean masih bingung dengan wanita yang ada di depannya. Belum sempat iya mengajak Gadis itu untuk menikah, Gadis itu malah kekeh tidak akan hamil dan mempunyai hubungan dengan dirinya.

"Tunggu!" Andrean menahan Rachel yang hampir mencapai pintu.

"Kenapa pak? Masih ada hal yang ingin di bahas?" Rachel tak berani menatap Andrean.

"Terserah apa yang kamu bilang, tapi saya akan tetap mengawasi kamu. Begitu saya tau kamu hamil, saya akan langsung menikahi kamu." Ancam Andrean berhasil membuat Rachel ketakutan. Apalagi Rachel hanya karyawan biasa di perusahaan tersebut. Ia takut jika Andrean mengancam untuk memecat nya dari sana.

Namun, bagaimanapun dia tetap memantau jika gadis itu sampai hamil anaknya, maka dia tidak dapat mendengar kata penolakan lagi dari gadis itu.

"Baik pak, saya permisi " Rachel pamit dari ruangan tersebut. Dan Andrean hanya menganggukkan kepalanya. Ruangan itu terasa begitu panas bagi rachel, bagaimana tidak baru sebentar masuk ke ruangan tersebut tubuhnya langsung berkeringat dingin.

"Ini ID Card kamu! Kamu tidak sengaja menjatuhkan nya sewaktu di hotel. Sekarang kembalilah bekerja karena pembicaraan kita telah selesai". Andrean menyerahkan ID Card milik Rachel yang iya simpan di dalam kantung jasnya.

"Terimakasih pak!" Rachel mengambil ID Card nya yang di berikan Andrean dengan tangan gemetar

" Kenapa kamu gemetar, apakah kamu sakit hmm? Tanya Andrean lembut. Dia menahan tangan Rachel yang masih menggantung di udara, namun Rachel buru-buru melepasnya.

"Maaf Pak saya harus pergi!" Rachel langsung keluar dari ruangan tersebut dengan buru-buru.

Rizka yang sedari tadi menunggu di luar ruangan kembali masuk setelah melihat Rachel telah keluar dari ruangan tersebut.

"Rizka, tolong kamu pantau Rachel untuk saya. Jika ada perkembangan terbaru tolong kabari saya" Karena masih ragu dengan jawaban Rachel Andrean memutuskan untuk mengirim orang untuk memata-matai Rachel.

"Emang kenapa dengan Gadis itu? Kenapa kamu begitu ingin tau tentang dia ?" Tanya Rizka penasaran. Bagaimanapun dia adalah sepupunya Andrean. ketika mereka lagi berdua, mereka bisa seperti kawan bermain. Tapi jika sudah di depan karyawan lain mereka terlihat seperti bos dan asistennya.

" Kenapa kamu kepo banget ha? Kerjakan saja yang aku perintahkan!"

"CK! Nyebelin" Cibir Rizka sambil berjalan keluar dari ruangan bosnya itu.

"Tunggu Riz" Seru Andrean sebelum Rizka membuka pintu.

"Ada apa lagi ha" Rizka melirik Bos sekaligus kakak sepupunya sendiri.

"Nanti mau makan dimana? Bareng ya??".

"Gak tau ach. Makan aja sendiri" pekik Rizka dan langsung keluar ruangan meninggalkan Andrean sendirian.

Di sisi lain Rachel yang baru sampai ke meja kerja langsung di serbu pertanyaan oleh rekan kerjanya disana.

"Rachel, kamu gak kenapa-napa kan?" kenapa kamu bisa di panggil oleh pak Andrean? Kamu gak di pecat kan ?"

"Aku baik-baik Aja kok, Pak Andrean hanya menanyakan masalah lain". Sahut Rachel santai.

Berpura-pura tak tejadi apa-apa, padahal dalam hatinya masih berkecamuk.

Ingin rasanya Ia berteriak mengeluarkan beban yang ia rasakan.

"Bagus deh, kirain kamu jadi di pecat tadi!hehe. Yaudah entar kita makan siang bareng ya" seru Tissa Sebelum Rachel mulai melanjutkan kerjanya.

Sementara Rachel hanya mengangguk menjawab dengan senyuman tipis untuk menjawab nya.

Rachel kembali melanjutkan pekerjaannya yang belum sempat iya kerjakan.

Dari arah lain ada seseorang yang sedang mengawasi Rachel tanpa iya sadari.

Ketika tiba waktu makan siang Rachel yang masih sibuk dengan pekerjaan nya, sedangkan kan Tissa telah bersiap-siap untuk makan siang.

"Rachel, ayo makan siang. Aku sudah lapar ni"

"Baiklah, aku akan merapikan berkas-berkas ini terlebih dahulu ya" Rachel membereskan berkas-berkas yang masih menumpuk di meja kerjanya itu

"Sudahlah, nanti juga bisa kan. Aku sudah laper banget ni" Tissa menarik tangan Rachel dan menghimpitnya di lengannya.

Mereka berjalan menuju ke kantin yang ada di perusahaan tersebut. Kantin perusahaan mempunyai makanan yang cukup lezat. Tak kalah dengan makanan yang di jual di luaran sana. Itu sebabnya karyawan memilih makan di kantin perusahaan di bandingkan makan di luar. Tidak harus mengeluarkan uang namun bisa makan makanan lezat.

Menunya juga bervariatif, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Di sediakan juga berbagai makanan penutup dan buah-buahan segar.

"Kamu mau makan apa ?" Tanya Tissa pada Rachel.

"Em. Seperti biasa aja deh, Kuah soto dengan perasaan jeruk nipis ya"

"Oke" Tissa berjalan ke arah prasmanan untuk mengambil makanannya.

Rachel yang sedang menunggu makanan nya datang asik memainkan Hp di tangan nya.

Tak sadar jika di depan nya telah berdiri Andrean dan Rizka.

"Rachel" Sapa Andrean.

"Pak Andrean, anda ngapain disini? Rachel tercengang melihat Andrean tiba-tiba ada di hadapannya.

"Seperti yang kamu lihat, saya juga ingin makan dengan Rizka disini. Boleh kan?!"

"T-entu saja pak, silahkan duduk pak" Bagaimana bisa Rachel menolak secara perusahaan ini juga miliknya.

"Makanan sampai.. Eits ada Pak Boss disini. Selamat siang pak" Tissa yang selesai mengambil makanan terkejut saat di kursinya sudah ada bos dan asistennya.

"Siang" jawab Andrean datar pada Rika.

"Anda mau saya ambilkan apa pak?" Tanya Rizka pada Andrean.

Sebagai asisten yang selalu siaga, dia selalu melayani Andrean. Sebelum Andrean menggantikan posisi ayahnya, Rizka juga sudah bekerja untuk ayahnya Andrean. Memang dia orang kepercayaan Mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!