James Morgan adalah seorang pria dengan sejuta pesona yang dapat membuat banyak wanita terpikat olehnya. Tetapi di jaman sekarang ketampanan apa gunanya jika tidak memiliki uang dan kekuasaan?
Kisah tragis seorang pemuda tampan ditinggalkan oleh pacar materialistisnya karena mendambakan kemewahan.
Hingga suatu hari dia memiliki sistem kekayaan terhebat yang mengubah hidupnya yang biasa biasa saja menjadi luar biasa. Mobil super? Rumah mewah? Kehormatan? dan Wanita?? bahkan secantik bidadaripun bisa dia dapatkan dengan mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Membungkam
'Hanya orang miskin yang mengandalkan wajah apa hebatnya', pikirnya.
"Maaf tuan, manager sedang tidak ada di tempat saat ini." Ujarnya dengan tenang.
"Sial, kau berani menantangku?" Ujar Jeremy dengan wajah marah, baru kali ini dia merasa di permalukan oleh orang yang lebih rendah darinya.
Orang orang yang melihat itu berbisik bisik tentang keributan yang di sebabkan oleh Megan dan Jeremy.
James membuang nafasnya kasar dan menatap keduanya dengan wajah datar.
"Apa yang sebenarnya kalian inginkan? Sebegitunya ingin menghinaku hingga menyebabkan keributan seperti ini? Dasar kekanakan!"
"Kau..." Geramnya.
"Kau hanya pria miskin rendahan, yang berlagak ingin membeli pakaian di toko mewah padahal tidak bisa membayarnya sama sekali heh." Ujar Jeremy menunjuk wajah James dengan kasar.
Mendengar itu James mengerutkan dahinya kesal.
"Tadinya aku tidak ingin berbicara hal yang tidak pantas di sini, tetapi kalian yang memaksaku." Ucap James menatap datar pasangan itu.
"Dengar, kau mungkin hanya salah satu pria yang dimanfaatkan oleh wanita matre ini, jadi jangan terlalu bangga pada dirimu sendiri dan kepada pacarmu itu. Kau tau, aku baru putus dengannya semalam, tapi hari ini dia sudah bersama denganmu, jadi kau tau apa artinya itu kan?" Ujar James mengangkat sudut bibirnya.
"Dikatakan secara kasar, kau hanya sebatas selingkuhan." Lanjut James menusuk tepat sasaran.
Jeremy yang mendengar itu sontak berwajah gelap. Apa apaan ini mereka baru putus semalam?? Sedangkan dia dan Megan sudah bersama dari beberapa bulan lalu. Walaupun dia juga memiliki banyak wanita lain di sisinya, dan Megan hanya termasuk salah satunya, tetapi mengetahui dirinya dibohongi begitu lama, Jeremy tetap merasa tidak terima.
Tentu saja Megan panik setelah James mengungkapkan kebenarannya.
"S-sayang, jangan dengarkan dia oke! Dia berbohong, sebenarnya aku dan dia sudah putus dari tahun lalu, tolong percayalah padaku." Panik Megan merangkul tangan Jeremy dengan lembut dan senyuman meyakinkan.
"James! Apa yang kau katakan, kau pasti berniat memecah belah hubungan kami ya, agar Jeremy meninggalkanku, kau keterlaluan!" Teriak Megan pada James.
Raut wajah Jeremy seketika mengendur, tentu saja dia akan percaya dengan kata kata Megan.
"Dasar sialan! Coba kau katakan beberapa kebohongan lagi padaku, percaya atau tidak aku akan menghajarmu sampai semua orang tidak dapat mengenalimu lagi." Ujar Jeremy hendak menyerang James.
James seketika menghindar dengan cepat, sedangkan Jeremy yang kepalang emosi, kehilangan keseimbangannya karena James yang dengan cepat menghindar, membuatnya tersungkur kedepan.
Brughhh
"Ughhh." Lenguhnya sakit saat wajahnya menghantam lantai.
Orang orang yang melihat itu seketika menahan mulut mereka untuk tidak tertawa.
"Sayang." Ujar Megan menutup mulutnya syok, lalu menghampiri Jeremy untuk membantunya berdiri.
"Sial... Tunggu saja kau, aku pasti akan membalas mu." Gumam Jeremy dengan wajah memerah malu.
James yang sudah jengah dengan kedua badut itupun segera menghampiri kasir dan membayar tagihan untuk pakaiannya.
"Hiraukan orang orang itu. Nona, tolong hitung semua tagihan dari pakaian yang kau rekomendasikan tadi." Ujar James pada pramuniaga wanita itu, dengan menyerahkan kartu debitnya.
"Baik tuan, totalnya adalah 620 ribu dolar." Jawabnya dengan segera menyelesaikan pembayaran.
"Hmph terus saja berpura pura, pada akhirnya dia pasti akan mempermalukan dirinya sendiri." Ujar Megan,mendengar nominal yang sangat besar, dia yakin James tidak punya uang sebanyak itu.
Pramuniaga wanita itu pun sebenarnya sedikit ragu apakah James benar benar memiliki uang sebanyak ini atau tidak, tetapi semoga saja pelanggan tampan ini tidak hanya berlagak, pikirnya.
Tetapi di luar dugaan Megan dan yang lainnya, suara mesin EDC terdengar nyaring, menandakan pembayaran telah berhasil.
"Wahh ternyata dia adalah pria tampan yang kaya raya."
"Ternyata keributan ini adalah kisah klasik seorang wanita matre yang melepaskan pacar kaya yang menyembunyikan identitasnya demi pria lain haha."
"Dasar wanita matre, dengan wajah mantan pacarnya yang begitu tampan itu walaupun tidak punya uang juga aku tetap mau jadi pacarnya."
Beberapa orang, terutama wanita muda memandang James seperti harta Karun di mata mereka.
Sudah memiliki wajah tampan, di tambah kaya pula, benar benar pria yang langka.
Sedangkan Megan yang melihat itu terbelalak tidak percaya.
"Tidak, tidak mungkin... Dia hanya pria miskin kan?" Ujarnya dengan keraguan, karena selama mereka pacaran, Megan baru ingat tidak pernah tau tentang James terlalu dalam, apalagi belum Pernah bertemu kedua orang tuanya.
"Jangan jangan..."
Jeremy pun sedikit tidak percaya, walaupun dia bekerja sebagai manager di perusahaan besar seperti Veritas group dengan gaji beberapa juta dollar perbulan, tapi untuk membelanjakan uang ratusan ribu dollar hanya untuk pakaian, dia tidak akan seboros itu.
Perlu diketahui jika 600 ribu dollar Zelington setara dengan beberapa unit mobil dari merek terkenal seperti BMW dan Mercedes.
"Sial sepertinya dia bukan pemuda sembarangan." Gumam Jeremy sedikit berkeringat dingin di punggungnya.
Membuang uang ratusan ribu dolar tanpa berkedip, jelas mungkin James adalah salah satu generasi kedua kaya raya yang menyembunyikan identitasnya. Dia hanya orang biasa yang menganggap dirinya kaya, tidak mungkin sanggup melawan keluarga kaya yang sebenarnya.
"Terimakasih telah berbelanja di toko ini tuan." Ujar sang pramuniaga wanita pada James dengan senyuman penuh arti, kapan lagi dia bertemu pria tampan kaya raya! Tetapi dia tetap sadar diri, wanita seperti dia tidak pantas untuk pria selevel James, jadi tidak akan melebihi batas selain mengagumi.
"Ya." Ujar James singkat, lalu pergi dari sana tanpa melihat kearah Jeremy dan Megan.
Megan yang kebingungan akhirnya tersadar setelah James tidak terlihat lagi disana.
"James adalah orang kaya... pasti dia menyembunyikan identitasnya dulu untuk mengujiku."