Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.
Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.
Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.
Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Makan Siang
Pagi hari, Laura terbangun dalam pelukan hangat Pablo. Ia menyadari robe-nya telah tersingkap,
"Dadaku? Tanda merah? Pablo, kurang ajar!" gerutunya. Ia melirik Pablo yang masih tertidur lelap.
Laura akhirnya bangkit mandi dan mengambil kaus longgar serta celana pendek. Namun, sebelum berpakaian, ia memeriksa dadanya lagi di cermin kamar mandi. Putingnya sedikit lecet oleh gigitan Pablo, membuatnya meringis.
"Sss... Pablo, kau ganas sekali." desisnya, merasakan sakit sekaligus jejak dari keintiman semalam.
Laura melangkah keluar dari kamar mandi dengan perasaan campur aduk antara sakit fisik dan kejengkelan yang baru. Ia melihat Pablo sudah duduk di meja dekat jendela suite, mengenakan kemeja formal yang disetrika sempurna, kontras dengan adegan yang baru saja terjadi di ranjang. Secangkir kopi sudah tersedia di hadapannya.
"Selamat pagi, Nyonya Reyes," Nada suaranya kembali dingin, profesional, seolah semalam tadi hanyalah jadwal yang telah dicentang.
Laura berjalan mendekat, menyilangkan tangan di dada sebuah gestur yang secara tidak sadar melindungi area yang baru saja ia periksa di cermin.
"Jangan panggil aku begitu, dan jangan berpura-pura kau sedang memeriksa harga saham setelah apa yang kau lakukan semalam, Pablo."
Pablo perlahan meletakkan tabletnya, matanya menatap tajam ke arah istrinya.
"Apa yang aku lakukan? Aku hanya memenuhi klausa yang kau minta, Laura. Kau menuntut kompensasi 'biologis' sebagai istriku. Aku memberikannya," jawab Pablo tanpa rasa bersalah.
"Dan aku melakukannya dengan baik, mengingat lenguhanmu semalam. Itu adalah insentif yang cukup agar kau patuh sepanjang hari ini."
Laura merasa panas di wajahnya. "Itu penyiksaan! Kau meninggalkan bekas!"
"Itu bukti kepemilikan," koreksi Pablo dingin.
"Kau harus ingat, Laura, sentuhan itu tidak datang dengan janji manis. Itu datang peringatan. Jika kau ingin kembali ke jadwal kursusmu tanpa insiden dan menikmati kebebasan terbatasmu, kau harus tenang. Aku tidak akan membiarkanmu mencari kehangatan di tempat yang salah. Kau sudah terikat, dan sekarang kau punya tanda yang mengingatkanmu siapa yang bertanggung jawab atas dirimu."
Pablo menyesap kopinya, lalu menunjuk pada cup kopi dan bocadillo di hadapan Laura.
"Makanlah dan jangan lupa kursus bahasa Mandarin hari ini pukul 9.00. Aku terus memantau perkembanganmu. Setelah selesai, pukul 11.30 Javier akan menjemputmu."
"Menjemputku, untuk apa?" tanya Laura.
"Ya. Kita akan makan siang di restoran."
"Tumben," koreksi Laura, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Bukankah salah satu klausul utama berbunyi menyembunyikanku dari lingkaran sosial?"
Pablo bersandar di kursinya, tatapannya menyiratkan bahaya yang terkendali.
"Hanya saat kau bersamaku, itu berbeda. Kau adalah Nyonya Reyes sekarang. Dan ini adalah bagian dari pengenalan yang sangat terkontrol. Ingat baik-baik, jangan coba-coba kabur. Atau Javier akan menembakmu di tempat. Dan jika kau beruntung masih hidup, perjanjian kita berakhir. Aku akan mengirimkanmu ke Jeffry."
Laura meneguk ludah. Ia tahu nama Jeffry bukan lelucon. Jeffrey adalah sosok yang bisa membuat masa lalu Laura sebagai gadis penghibur tampak seperti liburan musim panas di mansion-nya, Mexico.
.
.
Setelah mentor bahasa Mandarin, Nona Ling, pulang, Laura segera bersiap. Laura memilih outfit makan siang yang elegan namun terkesan chic. Rambut pirangnya diikat ekor kuda dan wajahnya dipoles dengan make up flawless.
Javier menjemputnya tepat waktu. Pria bertubuh atletis itu tidak banyak bicara, sama seperti saat ia menjadi pengawalnya di Lisbon.
"Apa kau harus mengantarkanku sampai meja, Javier?" tanya Laura, merasa jengkel karena tidak dipercaya.
"Sesuai protokoler, Nyonya Reyes. Cepatlah, Tuan Pablo menunggu di meja nomor 9,"
Restoran Italia mewah itu dipenuhi bisikan halus dan dentingan sendok perak. Pablo dan Laura duduk di meja bundar nomor 9, terpisah dari keramaian di balik sekat kayu yang elegan. Javier berdiri dua meter di belakang Pablo, tampak seperti patung yang tidak bisa ditembus.
Laura memegang segelas sparkling water, sementara Pablo menyesap espresso-nya. Suasana formal, jauh dari kehangatan pasangan yang sedang berkencan.
Laura memecah keheningan setelah pelayan meletakkan hidangan pembuka di hadapan mereka.
“Nona Ling bilang aku membuat kemajuan pesat. Aku sudah mulai bisa menyusun kalimat lebih kompleks dan memahami sedikit logat utara,”
Pablo meletakkan cangkir espresso-nya dengan bunyi pelan. Ia menatap Laura, matanya datar tanpa ekspresi antusiasme.
“Itu bagus. Kemampuan itu akan penting. Kau harusnya bisa mengucapkan beberapa kalimat dasar dalam lima bahasa sebelum akhir tahun. Mandarin adalah investasi. Bahasa yang akan mendominasi perdagangan di masa depan,” Koreksinya tanpa pujian.
Laura tersenyum miring, menusuk sepotong carpaccio dengan garpu.
“Begitu? Aku kira kau akan bilang, ‘Hebat, Laura. Kau akan menjadi Nyonya Reyes yang lebih berkelas dan berharga.’ Tapi tentu saja, kau selalu melihatnya dari segi nilai investasi,” sindirnya dengan halus.
Pablo tidak bereaksi terhadap sindiran itu. Ia hanya menggerakkan dagunya ke piring Laura.
“Habiskan makananmu. Dan jangan mencoba bertingkah sebagai wild cat di sini, di tengah khalayak. Javier hanya butuh waktu dua detik untuk memastikan kau diam,”
Laura menarik napas, terbiasa dengan ancaman yang terselubung. Ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
“Mengapa tiba-tiba kau memutuskan untuk membawaku keluar? Bukankah kau seharusnya menyembunyikanku? Apa ada stakeholder penting yang perlu melihat ‘aset’ barumu?”
“Ini bukan tentang pamer. Ini adalah tindakan preventif, banyak orang yang ingin melihat sejauh mana damage yang ditimbulkan oleh skandal kecilmu itu, terutama di antara kolega Diego. Dengan kau tampil di sisiku, tenang dan elegan, mereka akan berasumsi skandal itu hanya rumor. Kau adalah perisai sementara untuk melindungi reputasi Julia dan keturunan Torres.”
“Jadi, aku ini pengendali kerusakan?,”
“Kau Nyonya Reyes. Dan tugasmu menjaga citra keluarga. Kau harus terlihat patuh, tenang, terkendali. Lakukan dengan baik, dan kau akan kembali menikmati kebebasan terbatasmu."
“Dan jika tidak?” tantang Laura, menatap mata Pablo.
Pablo memajukan badannya dan berbisik. “Jika kau membuat satu kesalahan di depan publik satu isyarat genit, satu kebohongan, atau satu usaha untuk melarikan diri maka makan siang ini adalah yang terakhir kau nikmati sebagai wanita bebas. Setelah ini, yang akan kau lihat hanyalah dinding suite di meksiko. Dan kau tahu, aku tidak suka melihatmu rusak.”
Ketika selesai makan, Pablo mengantar Laura ke lobi sambil menunggu mobil Javier datang.
"Aku pulang terlambat malam ini, ada negosiasi penting." Laura mengangguk dan Pablo lantas menggandeng pinggang Laura, layaknya pasangan suami istri yang saling mencintai.
"Laura? Kau Laura Benedicta Rivas?"
Laura dan Pablo menoleh ke arah suara itu, seketika Laura membelalakan matanya terkejut. Suara yang tak asing yang pernah didengar di masa lalunya.
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.