NovelToon NovelToon
Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Riiya Mariiya

Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 8

Setelah menghabiskan semua makanannya, Mila dan Tasya bergegas menuju ke mobil menunggu Adi keluar dan memutuskan akan mengikutinya

"Tenang ya Sya, inget jangan gegabah. Kamu harus pintar mengatur strategi juga saat dirumah. Coba deh berapa kamu hitung berapa banyak nafkah dari suamimu yang tak terbayarkan. Kita bisa memanfaatkan momen ini untuk menguatkanmu dipengadilan nanti, oke!!" ucap Mila sambil mengangkat kedua alisnya.

"aku gak nyangka Mil, selama ini dia selalu pelit terhadapku tapi diluaran sana malah sibuk bahagiain wanita lain. Oh iya, apa jangan jangan mas Adi ini sudah naik pangkat ya? Soalnya aku pernah dengar dia bicara sama ibu dan adiknya kalau dia diusulkan naik jabatan jadi kepala staff. Dan itupun dia gak ada ngomong sama aku, kayak disembunyikan gitu Mil", ujar Tasya menjelaskan apa yang pernah dia dengar.

"Nah itu dia Sya, dalam rumah tangga hal sekecil apapun harus dibicarakan antara suami istri. Bukannya malah orang tua ataupun saudara. Ini kayaknya suamimu masih disetir maknya deh Sya, iya kan?" tanya Mila dengan nada serius. Tasya mengangguk, membenarkan apa ucapan temannya.

Tak lama kemudian, Adi pun keluar bersama wanita yang diduga selingkuhannya itu. Namun saat Mila benar benar memincingkan matanya, dia seperti mengenal wanita itu.

"Sya kamu tahu gak teman teman kantor Adi? Itu teman satu kantor bukan?" Tanya Mila.

"Tahu Mil, tapi kayaknya itu bukan satu kantor mas Adi. Soalnya seragamnya beda. seragam kantor mas adi pakai batik kok Mil, cuman beda warna aja. Dan juga katanya dikantornya tidak diperbolehkan memakai rok pendek. Kalau itu sih mirip seragam SPG Mil",jawab Tasya panjang lebar.

"berarti benar dugaanku, aku tahu siapa wanita itu. Dia itu keponakan tante aku, dulu dia juga sempat menggoda suamiku tapi suamiku kayak risih gitu sama dia. Alhasil setiap kuajak main kerumah tanteku pasti selalu nolak. Disuruhnya aku pergi sendiri sama supir. malah sekarang dia godain suamimu", balas Mila.

"tapi cocok lah Mil, penggoda sama penghianat jodoh mereka berdua. Mereka mau kemana ya kira kira? Ini bukan arah kantor mas Adi loh", ucap Tasya penuh tanda tanya.

"check in lah masa main golf. Ini kan arah ke hotel, didepan nanti pasti mereka belok kanan. Tandain ucapanku", jawab Mila.

Mendengar ucapan Mila, Tasya tercengang. Seakan ada petir menyambar. Hatinya seperti teriris, dadanya sesak. Tangannya mengepal, dan yang lebih mencengangkan lagi semua ucapan Mila itu benar adanya.

Tubuh Tasya terasa lemah tak berdaya. Rasa kesal sakit hati dan benci jadi satu. Ingin sekali dia keluar menghampiri mereka namun Mila mencegahnya.

"jangan gegabah Sya, jangan pernah kotori tanganmu hanya untuk menampar mereka berdua. Gak ada gunanya juga Sya. Selingkuh itu sampai kapanpun gak akan bisa sembuh, itu penyakit yang hanya bisa sembuh kalau orangnya mati. Sekalipun dia berhenti, suatu saat akan diulangi lagi. Percaya sama aku",

"terus aku harus gimana Mil? Apa aku harus diam saja melihat suamiku bermesraan dengan wanita lain? Apalagi sampai ke hotel." ucap Tasya sambil terbata bata menahan air mata.

"terus kalau kamu labrak mereka berdua, apa suamimu mau belain kamu? Gak kan? Yang ada kamu malah akan dipermalukan sama dia. Kita ikuti cara mainnya Sya. Dia main cara halus, kamu juga harus gitu. Tenang Sya ada aku kok. Kalau kamu butuh pengacara nanti aku tinggal bilang sama suamiku. Temannya banyak yang latar belakangnya hukum. Kamu berhak bahagia Sya, coba ingat ingat hal apa yang diperbuat suami dan keluarganya terhadapmu? Menyakitkan bukan?" tanya Mila.

Tasya mencoba mengingat momen dimana saat ibu mertuanya menyalahkannya karena hal kecil namun suaminya tak membelanya sedikitpun. "iya Mil, aku ingat semua perlakuan mereka semua. Tak ada sedikit pun rasa belas kasihan terhadapku. Aku disana dijadikan seperti babu, beda sekali ucapannya dihadapan ayahku dulu yang katanya akan membahagiakanku. Sudah cukup aku menderita selama ini Mil, hanya tetanggaku yang selama ini mengerti diriku. Bahkan terkadang mereka yang memberiku untuk sekedar membeli makanan ringan ataupun ongkos".

Mila pun mengajak Tasya pergi dari tempat itu. Dia mengajak sahabatnya ke playground, sekedar untuk hiburan. Mengenang masa masa saat dia kuliah dulu.

"Mil ngapain kesini?" tanya Tasya heran.

"hahaha, ingat gak jaman kita kuliah dulu? Kan sering ke playground juga", jawab Mila.

"hahaha, iya ya. Eh aku jadi kepengen capit boneka Mil", ucap Tasya kegirangan. Tanpa dia sadari kejadian yang seketika dia fikirkan lagi.

Sementara Tasya dan Mila bersenang senang, Adi dan wanita yang dibawanya tadi sedang beradu keringat didalam sebuah kamar hotel. Suara desahannya sangat kuat sehingga beberapa pengunjung yang lewat didepan kamarnya merasa keheranan sampai geleng geleng kepala.

Cleaning servis yang membersihkan kamar disebelahnya pun merasa tertarik. Sampai sampai menggunakan ponselnya untuk merekan suara yang unik itu.

Seseorang pun mengetuk pintu kamar Adi. Tok tok tok... Hening, suara desahan itu berhenti. Cekrek Adi keluar dengan menggunakan, baju yang disediakan hotel. "iya, ada apa ya pak?"

"Mas, boleh pelan pelan gak kalau lagi gituan. Anak saya masih dibawah umur, dari tadi dengar suara mas dia tanya tanya terus", ucapnya penuh kesal.

"maaf pak, sekali lagi saya minta maaf. Maklum kamu pengantin baru. Dirumah ada mertua, saya kira hotel ini kedap suara. Sekali lagi minta maaf pak", jawab Adi dengan berbagai alasan.

"mau pengantin baru ataupun bukan tapi kecilin lah mas suaranya. Malu dikit lah jadi orang. Gak semua orang disini tuh buat anak kayak mas. Bisa jadi yang disini butuh ketenangan. Ya sudahlah pinter pinter masnya gimana caranya biar gak kedengaran. Permisi", ucap seorang bapak bapak bertubuh tinggi memperingatkan.

Adi pun menutup pintu. Dan kembali ke ranjang, "sayang, pelankan suaramu",ucap Adi.

"gimana mau pelan mas, kamu aja kuat banget kayak gitu ya aku gak tahan lah", jawab wanita yang bernama Susan.

"Ya sudah lah, ayo sayang dilanjut lagi. Jangan ngambek dong, lagi enak enaknya nih tadi malah ada gangguan", ucap Adi.

Wanita itupun langsung menarik tubuh Adi dan mendorongnya keranjang serta menaikinya. Mereka pun melanjutkan adegan yang tadi sempat tertunda.

......................

"hahaha... Lihat Mil, aku dapat banyak. Masa kau kalah sama aku?"

"Kau kan memang dari dulu jago Sya, eh lapar nih makan aja yuk", ucap Mila.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikannya sedari tadi. Seorang anak perempuan yang sepertinya menginginkan boneka yang Tasya peroleh. Perlahan lahan Tasya mendekatinya.

"hai, adek cantik kamu sama siapa kesini?" Tanya Tasya.

"sama mama kak", jawabnya sambil menunjuk kearah wanita yang berdiri tak jauh darinya.

"Jangan panggil kakak ya, panggil tante. Mau boneka ini? Ambillah buat main dirumah ya. Bilang sama mamamu ini dari tante. Kamu cantik seperti mamamu", ucap Tasya sambil memberikan tiga boneka yang diperolehnya dari bermain mesin capit tadi.

"Iya tante, tante juga cantik kok. Aku panggilnya tante cantik aja ya, dadah..." jawab anak kecil itu kemudian berlari kearah mamanya.

Tasya dan Mila pun segera meninggalkan tempat itu dan lanjut mencari restoran. Karena perut mereka sudah sangat lapar.

Mila sengaja memesan tempat VIP agar dia dengan leluasa bisa mengajari Tasya.

"Mil, VIP?" tanya Tasya kaget.

"iya dong, aku mau ngasih kamu pekerjaan yang bagus disini. Aku mau ngajarin kamu disini, tempatnya kan hening. Makanya sengaja aku pesan yang VIP", jawab Mila.

Tasya heran mendengar jawaban sahabatnya. Padahal tak ada clien atau siapapun disini. Hanya ada mereka berdua. Lalu pekerjaan seperti apa yang dimakaud?

...****************...

1
Azahra Rahma
eh malah di Tasya jadi mikirin pelajaran IPA
Azahra Rahma
jangan² salsa mantannya Keenan
Riiya Mariiya: penasaran ya?? baca terus novelku ya kak. banyak plot twist nya lohh.. terima kasih sudah ngikutin ceritanya/Smile/
total 1 replies
Azahra Rahma
kode tuh Tasya,,Keenan ada rasa padamu
lalakon hirup
kisah cintanya kayanya seru ni
Kyoya Hibari
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
HitNRUN
Author, kapan nih next chapter?
Riiya Mariiya: ditunggu ya kak, scepatnya diupdate 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!