NovelToon NovelToon
Last Chance

Last Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: CutyprincesSs

Daniel Ferondika Abraham adalah cucu pertama pemilik sekolah menengah atas, Garuda High School.
Wajahnya yang tampan membuatnya menjadi idaman siswi sekolahnya bahkan di luar Garuda juga. Namun tidak ada satupun yang berani mengungkapkan rasa sukanya karena sikap tempramen yang di miliki laki-laki itu.
Hal itu tak menyurutkan niat Dara Aprilia, gadis yang berada di bawah satu tingkat Daniel itu sudah terang-terangan mengungkapkan rasa sukanya, namun selalu di tolak.
Mampukah Dara meluluhkan hati Daniel? dan apa sebenarnya penyebab Daniel menjadi laki-laki seperti itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LC 7

AUTHOR

Sore ini Dara sedang di taman belakang rumahnya, sedang menonton salah satu film DORAEMON koleksinya.

Bukan Dara namanya kalau tidak di jahili oleh para saudaranya. Ketika lagi asyik-asyiknya menonton, Davin mengambil paksa laptopnya dan menutupnya.

Dara berteriak dengan bibirnya yang memberengut kesal, "Abang, ngeselin banget sih jadi cowo?! balikin!" ia berlari ke dalam rumah untuk merebut laptopnya yang di bawa kabur oleh kakak laki-lakinya itu.

Yang di teriaki malah menjulurkan lidah dan meledek Dara habis-habisan.

"Maaf ya dek, habisnya seru kalau godain kamu.." balas Davin tertawa menikmati wajah adiknya.

Dara justru menambah volume teriakannya dan membuat mama mereka terganggu.

"Abang!!! mama! bang Davin usil!"

"Astaghfirullahal'azim, Davin.. jangan godain adik kamu, " ucap Vivi-mama mereka yang berjalan keluar dari dapur.

"Apaan sih ma, jangan gangguin Davin lah." Davin makin menjadi meledek adiknya.

"Abang sialan, abang rese!

balikin laptop gue bang!

bang Davin!" Dara gak mau kalah dan ngomel sendiri.

"Nonono, kejar abang kalau pengen laptop nya balik." Davin justru menantang adiknya membuat keributan semakin besar.

"Ugh! dasar abang ngeselin! sukanya godain adeknya terus! manya cari pacar dong!

Dasar cowok kesepian!" Dara berhasil menangkap abangnya dan memukul pelan Kepala abangnya.

"Aduh sakit dek! ah kalau abang amnesia gimana? tega ya?" Davin meringis dengan muka yang di buat-buat.

"Davin , papa jewer kamu ya kalau kamu gangguin anak papa yang paling cantik." Fransiska, papa Dara berkacak pinggang di samping Vivi.

"Jangan di lerai pa, ma, pemandangan bagus ini. " Julian dengan wajah bahagia melihat kakak-kakaknya yang sedang saling mengejek.

"Kamu juga, liat kakak-kakaknya lagi berantem malah di biarin aja," Vivi menggelengkan kepala, "Papa sama mama mau belanja bulanan dulu ya? jangan ada ribut lagi, ayo pa!" imbuh Vivi berjalan duluan melangkah keluar rumah mereka.

"Iya ma. kalian berdua, kalau kita udah pulang tapi masih berantem, papa nggak kasih bonus mingguan ke kalian berdua.

Julian, awasi abang Davin dan kak Dara ya?

Kalau mereka masih berantem, rc papa terbuka lebar." tambah Fransiska sambil menepuk tangannya ke telapak tangan Julian.

"Siap pak bos! Serahkan ke Julian ganteng.

Heh kalian berdua, udahlah jangan berantem,

Kalian ayo baikan lagi.

Kalau nggak, bonus dari papa jatuh ke tangan gue, hahaha." ucap Julian yang sengaja mengejek kedua kakaknya.

Fransiska hanya terkekeh melihat anak laki-lakinya yang masih smp itu sedang menceramahi kakak-kakaknya.

"DIAM...!!!!" Dara dan Davin justru berteriak bersama membalas ejekan adik mereka.

.

Hari ini adalah hari senin.

Hari yang sangat di hindari oleh Dara karena upacara bendera nya.

Panas, lama, gerah, bikin haus, dan rasanya pengen cepet-cepet ke kantin buat beli es teh biar seger, itu yang di bilang Dara.

Upacara telah memakan waktu hampir 25 menit, tapi tiba-tiba gadis itu merasa kepalanya berputar. Zahra yang berdiri di sebelah Dara terkejut karena Dara mencengkram erat lengannya, dan tak lama...

'Brukk,,,!!'

"Dara! Bangun Dara..!!

Kak, tolong!!" Zahra berteriak dan panik sendiri memanggil tim UKS.

Para siswa pun panik, dan petugas UKS, Jio dan Wisnu langsung mengangkat gue di atas tandu dan membawa ke UKS. Suasana upacara sedikit gaduh.

"Wahh, Dan, Dara pingsan.

Ayo kita liat..!!" Al yang melihat Dara ada di tandu ingin segera melihat kondisinya di UKS.

"Lo aja, gue upacara."

"Apa Dan ??

Lo nggak perduli sama sekali sama dia ??" Revan justru terkejut dengan jawaban Daniel.

"Astaghfirullahalazim, keterlaluan lo Dan!" Al menggelengkan kepalanya dan langsung meninggalkan lapangan karena upacara akan berakhir.

ALDRIAN

Gue bener-bener nggak habis pikir sama jalan jalan pikiran Daniel, bisa-bisanya dia  acuh sama keadaan Dara?

Jujur aja gue pengen banget mukul wajahnya yang acuh ke Dara.

Dara bikin salah apa sampai dia ngga peduli sama cewe manis itu?

Ah,, andaikan aja gue jadi Daniel, dari dulu udah gue jadiin pacar tuh si Dara.

"Zah,,gimana keadaan Dara ??" gue masuk uks dan langsung mengambil kursi dan duduk di samping bankar Dara.

"Belum sadar kak.

Kayaknya darah rendahnya kumat deh.

Dia nggak kuat kalau harus berdiri di panasan lama-lama."Jawab Zahra masih terus memberikan minyak kayu putih di telapak kaki dan sekitar hidung Dara.

"Oh gitu.

Apa dia belum sarapan ya?" gue asal tebak karena orang pingsan biasanya faktor lambung belum terisi apapun.

"Maybe? soalnya tadi dia juga agak telat dikit kak datangnya. "Zahra mengambil duduk di sebelah Dara.

"Kalau gitu,biar gue ke kantin dulu ya?

Mau beliin sarapan buat dia, lo jagain Dara." gue berdiri dan buru-buru jalan ke kantin.

"Eh kak,!

Nggak papa nih kalo kakak beliin sarapan buat Dara ??pertanyaan Zahra membuat langkah Aldrian berhenti.

"Santai,buat calon pacar temen gue pasti gue nggak bakal repot kok."

Zahra mengangguk, kemudian menghadap Dara yang masih pingsan sambil memegang tangannya, "Dar, kayaknya kak Al suka deh sama lo. wahh.. Dara punya gebetan 2 nih.

Hihihi.." Zahra kesenengan sendiri sambil terus mengoleskan minyak kayu putih di pelipis Dara.

.

10 menit kemudian, Al kini sudah kembali dari kantin dengan membawa nampan berisikan teh hangat dan bubur ayam langganan nya. Ia hampir sampai UKS.

"Sshh,," Dara mencoba sedikit membuka mata, walaupun merasakan pusing yang sudah berangsur menghilang.

"Dara,lo udah sadar ??

Kepala lo masih pusing ya??" Zahra tanggap dan mencoba mengajak Dara berbicara hingga Dara berhasil membuka kedua matanya dengan sempurna.

"Gue dimana Ra ?? Kok gue bisa ada disini ??

Kepala gue pusing...shh." balas Dara sambil memegang kepalanya.

"Lo ada di UKS Dar, tadi lo pingsan.

Tapi tenang, disini ada gue dan kak Al yang jagain lo ." Zahra menepuk pundak Dara merapikan rambutnya.

"Kak Al ??"

"Iya kak Aldrian, temannya Daniel si kulkas itu." Zahra memperjelas lagi jawabannya.

'Ceklek..'

"Loh, Dara.. Kamu udah sadar ? Alhamdulillah." Al melangkah masuk sambil meletakkan nampan diatas nakas.

"Udah kok kak.

Kok kakak bisa ada disini?? Terus kak Daniel mana ??"Tanya Dara mengangguk dan tersenyum.

"Iya, tadi gue liat lo di bawa ke UKS, terus ngajak Daniel buat ikut ngeliat lo, tapi dia nggak mau dan malah lanjut ikut pacara sama Revan, malah dia yang nyuruh gue buat lihat keadaan lo.

Oh ya, gue bawain teh hangat dan bubur ayam. mending lo sarapan dulu, pasti belum sarapan kan ??" Aldrian menjelaskan sambil memberikan perhatiannya kepada Dara.

"Belum kak, soalnya tadi gue buru-buru banget berangkatnya. Kak Davin nya telat bangun. btw makasih ya kak sebelumnya?

Andai aja kak Daniel yang disini, pasti semangat lagi gue."

"Yaelah kenapa lo nanyain kulkas berjalan sih Dara? ada kak Al juga.!!" zahra gak suka karena merasa kesel sama Daniel yang denial.

"belum waktunya mungkin Dara, nih?"

Aldrian duduk dan mengambil sesendok bubur dan di arahkan ke mulut Dara.

"Eh, nggak usah kak. Gue bisa sendiri kok." Dara menolak dan segera mengambil mangkok dari pangkuan gue.

"Lo masih lemes Dara, udah nurut aja sama kak Al. " Zahra justru ganti mengambil mangkok dari tangan Dara dan mengembalikan ke paha gue.

"Tapi gue nggak mau ngrepotin kak Al Ra !" Ucap Dara mengomel kecil.

"Gue nggak repot sama skali Dar,"

'justru gue malah seneng bisa ngerawat lo pas sakit begini' imbuh gue bermonolog dalam hati.

Zahra bersedekap, "Sekarang lo makan biar di suapin kak Al, dan gue mau balik ke kelas, sekalian ngijinin lo gak ikut mapel sampai jam istirahat. Nanti gue balik kesini lagi.

Kak, titip temen gue yang bandel ini ya?

Zahra ke kelas dulu."

"Siap Zah. Tenang, temen lo yang bandel ini aman kok sama gue." gue tersenyum kecil melirik dan melirik Dara sekilas.

"Syukurlah, temen gue ada di tangan yang benar. Gue duluan." Zahra balik badan dan berjalan keluar UKS.

Gue dan Dara hanya terdiam menatap punggung Zahra yang menghilang di balik pintu UKS yang terbuka.

Rupanya di balik keseruan mereka,

Ada seseorang yang mengintip mereka dari kejauhan.

***

Selesai juga part ini..:')

Butuh beberapa hari prosesnya.

Huaaaaa :")

Tapi author tetep semangat kok..

Jangan lupa votenya yaa..

Kritik dan sarannya juga di tambahin..

Maaf banyak typo.

Happy reading guys :*

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!