Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Bukk....
Michael langsung terkejut mendapat sebuah bogeman menta-mentah dari sang Tuan.
"Itu kesalahan mu tadi malam karena sudah mengantarkan aku kesini"
Bukk....
Michael sama sekali tidak membalas, dirinya tahu bahwa itu memang kesalahan nya. Apalagi tadi malam sang Tuan ada dalam pengaruh obat perangsang. Sudah pasti terjadi sesuatu pada Tuannya dan Nona muda nya juga.
Walaupun hanya dua pukulan, Wajah Michael sudah memar. hidung dan bibirnya pun sudah mengeluarkan darah.
"Ada apa?" Barulah Max bertanya.
"Anda harus melihat barang pemasokan kita" jawab Michael.
"Utus Jim pergi kesana dan aku ingin kau menyeret Arnia ke hadapan ku Michael" Mata Max membara jika menyangkut nama Arnia dan Michael bisa melihat itu.
"Buat hukuman untuk keluarga nya. Aku ingin mendengar kabar itu 5 jam kedepan. Jika tidak, kau tahu akibat nya"
"Baik Tuan" Jawab Michael dengan patuh dan segera pergi dari hadapan Max.
Banyak hal yang di pikirkan oleh Max dan itu tentang gadisnya. Bagaimana kalau Bella hamil dan Bella tidak menerima nya? lagi pula Bella pun masih di bawah umur.
Sekali lagi telepon Max berdering.
"Apa yang kau lakukan max!!!" Suara seorang pria terdengar di balik telepon Max. Dia adalah ayah nya Max.
"Bukan urusan mu" Jawab Max tidak suka mendengar apa yang di katakan oleh Daddy nya.
"Berani nya kamu meniduri anak itu Max!! sudah ku bilang buang saja anak itu"
"Kenapa kamu mencampuri urusan ku, aku gak suka di atur" jawab Max lagi.
"Max! aku sudah mengatakan berapa kali kepada mu, kamu itu akan di jodohkan dengan putri keluarga Benjamin Max" geram Charles Alberto.
"Sekali lagi aku katakan, jangan mencampuri urusan ku."
"Dan jangan harap kamu mendapat restu ku"
"Tidak restu mu pun aku tetap akan melakukan yang ku mau"
"Dia tidak mendapatkan ke untungan bagi mu. kamu juga akan mendapatkan sial jika bersama dengan anak yang kamu pungut"
"Aku lebih sial lagi jika menikahi putri dari keluarga Benjamin"
Tutt....
Brakkk...
Ponselnya langsung hancur. Max menghempaskan Ponselnya ke lantai. Saat ini ia begitu marah dan Emosi. Orang tua nya benar-benar tidak menyukai Bella.
Max menyugar rambutnya ke belakang. Daddy pasti tidak akan tinggal diam setelah ini. Daddy nya memang gila harta, padahal pria tua Bangka itu sudah kaya.
Sepertinya dirinya akan menikahi Bella lebih cepat dari pada yang di perkirakan. Persetan dengan umur legal, Max tidak peduli dengan itu.
Bella terbangun dari tidur panjang nya. Hal yang pertama ia lihat adalah langit-langit kamar. Bella segera duduk. Pandangan nya langsung tertuju kepada sang Daddy yang sedang tertidur sambil duduk.
Bella terdiam, teringat dengan apa yang terjadi malam itu. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Mengingat malam itu, Bella menangis. Daddy yang selama ini ia anggap baik ternyata telah melecehkan nya.
Tapi Bella juga teringat dengan perkataan nya Daddy nya bahwa itu adalah sebagai balas budi dan ia haru patuh dengan apa yang di lakukan oleh Daddy nya malam itu. Bella sangat sayang kepada Daddy nya, bahkan sebenarnya kalau Daddy nya meminta nyawa nya maka akan ia berikan sebagai balas budi.
Sakit rasanya yang di lakukan oleh Daddy nya malam itu. Tapi Demi tuhan bahwa dirinya tidak membenci Daddy nya.
Mengingat lebih banyak pengorbanan pria itu kepada dirinya. Bella tahu bahwa orang tua dari Daddy nya atau ia sebut dengan oma walau Terre tidak Sudi mengakui yang selalu berusaha menyinggirkan dirinya dan Max juga mati-matian melindunginya.
Yah? pria itu memang dingin, tapi Bella tahu bahwa Max adalah pria yang penuh dengan perhatian. Ia pun lebih merasa lebih beban kepada Max dan banyak merepotkan pria itu.
Sadar diri itu memang sangat penting...
"Beby?" Max memanggil Bella dan terkejut melihat wanita nya menangis dengan keadaan bengong.
Max berlari dengan cepat menghampiri Bella dan langsung memeluk nya. Sejenak hening hingga hanya terdengar suara jam.
Max takut mental Bella saat ini telah terguncang padahal Bella hanya sedang melamun saja.
"Beby, Are you ok?" Tanya Max. Bella tidak menjawab hanya menunduk saja karena tidak berani menatap wajah Max.
"Sayang, bicaralah" Sungguh Max sangat cemas saat ini.
"Bella baik-baik saja Daddy" jawab Bella dengan lirih.
Cup...
"Maafkan aku sayang, aku salah. Apa kau takut sama Daddy?" Tanya Max lagi. Bella menjawab hanya dengan anggukan saja.
"Jangan takut, dan tolong maafkan Daddy sayang. Daddy akan melakukan apapun yang kamu mau. Katakan kepada Daddy"
Lagi-lagi Bella hanya mengangguk kan kepalanya saja.
"Daddy mencintai mu sayang, sungguh jangan takut sama Daddy yah? dan jangan benci sama Daddy. Daddy tahu apa yang daddy lakukan itu memang salah" Max menjelaskan dengan lembut.
Deg..
Jantung Bella langsung bertalu-talu dengan cepat mendengar kata cinta dari Daddy nya.
Cup...Cup...Cup...
"Bella mau istirahat saja" hanya itu yang terlintas dari jawaban Bella. Max mengangkat dagu Bella hingga Max dengan jelas melihat wajah wanita nya.
"Tidak apa-apa, kamu beristirahat lah. Aku akan pergi. Jika kamu butuh sesuatu panggil Dario" walaupun tak rela meninggalkan Bella, tapi Bella juga butuh istirahat dan butuh kesendirian.
"Terimakasih Daddy" Jawab Bella.
. pi anak aku bro2 . 12th . jgan kan di akui di Litik ajh enggak padahal wajah nya 11 12. mirip
thor