NovelToon NovelToon
ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

ELEA (Tak Pantaskah Aku Dicintai?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Dunia Elea jungkir-balik di saat dirinya tahu, ia adalah anak yang diculik. Menemukan keluarga aslinya yang bukan orang sembarangan, tidak mudah untuk Elea beradaptasi. Meskipun ia adalah darah keturunan dari Baskara, Elea harus membuktikan diri jika ia pantas menjadi bagian dari Baskara. Lantas bagaimana jika Elea merasa tempat itu terlalu tinggi untuk ia raih, terlalu terjal untuk ia daki.

"Lo cuma punya darah Baskara doang tapi, gue yang layak jadi bagian dari Baskara," ujar Rania lantang.

Senyum sinis terbit di bibir Elea. "Ya, udah ambil aja. Tapi, jangan nangis jika gue bakalan rebut cowo yang lo suka."

🌼🌼🌼

"Gue jadi milik lo? Cewe bego kek lo? Lo dan Rania nggak bisa disamain," cibir Saka dengan tatapan merendahkan.

Elea tersenyum kecut. "Ah, gitu kah? Kita bisa liat apakah pandangan lo akan berubah terhadap gue dan Rania, Saka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10| Saka Vs Elea

"El!" seruan keras di menyapa indra pendengaran Elea.

Elea mengerang berat, beberapa kali kelopak matanya terbuka dan tertutup. Manik mata Elea bergerak ke arah Isyana, gadis itu nampak lega karena Elea kembali membuka mata.

"Uggh..., gue di mana?" tanya Elea serak.

Tangan Elea memijit kecil pangkal hidungnya yang terasa berdenyut, Isyana menghela napas lega.

"Lo di UKS," jawab Isyana, "lo nakut-nakutin gue tau nggak, sih."

Elea mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya, ia hanya ingat akan pernah keluar dari ruangan latihan musik sekolah. Kepalanya pusing, Isyana memperhatikan ekspresi wajah Elea dengan saksama.

"Lo baik-baik aja 'kan?" tanya Isyana khawatir.

Elea tidak langsung menyahut, sorot matanya menatap lambat ke arah langit-langit ruangan UKS. Sentuhan di telapak tangan kanannya membuat Elea membawa atensinya ke arah Isyana, Elea sontak saja mengulas senyum tipis.

"Gue baik-baik aja kok," sahut Elea pelan, "siapa yang bawa gue ke sini?"

"Oh, yang bawa lo ke sini," ulang Isyana.

Kepala Elea mengangguk. "Iya, siapa? Nggak mungkin lo yang gendong gue dari gedung musik ke sini."

Isyana menarik kedua sudut bibirnya ke atas, mengudang kerutan di dahi Elea.

"Lo pasti nggak akan nyangka siapa yang gedong lo ke sini," ujar Isyana, langsung membuat kedua mata Elea memicing.

"Emang siapa?"

"..., yang bawa lo ke sini itu si Saka. Dan lo harus tau, sepanjang lorong gedung musik ke sini. Orang-orang pada ngeliatin si Saka gedong lo yang lagi pingsan. Gila, ekspresi orang-orang kelihatan penasaran banget. So, ini bakalan jadi perbincangan orang-orang," beber Isyana nampak senang sekali.

"Hah? Si Saka," balas Elea nyaris berteriak, "kenapa bisa Saka yang bawa gue ke sini? Gimana ceritanya?"

Isyana menyandarkan punggung belakangnya di kursi, kedua tangannya dilipat di bawah dada. "Gedung musik 'kan bersebelahan dengan gedung basket. Saat lo jatuh pingsan gue panik, gue keluar dari ruangan berteriak minta tolong. Kebetulan Saka lagi main basket di sebelahnya, dia dan beberapa orang langsung nyamperin. Gue yang panik langsung aja nyeret lengan Saka buat minta bantuin gedong lo. Yeah... gitu lah akhirnya lo digendong sama Saka," tutur Isyana menjelaskan.

Elea membuka bibirnya suara pintu ruangan dibuka dengan kasar, suara bas memanggil nama Elea.

"Elea! Lo nggak apa-apa? Apa yang sakit? Kita ke rumah sakit, buat cek keseluruhan tubuh lo." David berucap panik kala dirinya berdiri di samping ranjang pesakitan.

Elea mengeleng. "Gue baik-baik aja, Dav! Lo nggak usah panik gitu."

"Gimana gue nggak panik, lo tiba-tiba aja pingsan, El! Ayo, ke rumah sakit. Biar gue bawa mobil ke sini buat bawa lo ke rumah sakit." David menyentuh lengan Elea.

Elea menghela napas berat. "Gue baik-baik aja," tukas Elea.

Isyana melirik David dan Elea secara bergiliran, lelaki sebaya dengannya itu benar-benar khawatir dengan keadaan Elea. Sementara Elea tampak engan untuk dibawa ke rumah sakit, Isyana bangkit dari posisi duduknya.

"Elea cuma kecapean, David. Lo nggak usah khawatir, kata Dokter yang memeriksa keadaan Elea. Dia cuma butuh istirahat doang," sela Isyana.

David membawa atensinya ke arah Isyana, lalu bergerak ke arah Elea. David mendesah berat, suasana di ruangan UKS mendadak sunyi.

"Kalo gitu gue balik ke kelas dulu," celetuk Isyana, "Dav! Jagain Elea di sini ya, gantiin gue. El, gue balik ke kelas dulu."

Kepala Elea dan David mengangguk serentak, Isyana melangkah menuju pintu ke luar. David menarik kursi untuk ia duduki, memperhatikan wajah Elea.

...***...

"Ya, benar adanya. Anak perempuan seusia dengan Non Elea. Masuk di hari yang sama tapi, karena Non Elea yang masuk. Semua Dokter berlomba-lomba untuk menyelamatkan Non Elea."

"Anak itu meninggal karena telatnya penanganan."

Tubuh Elea merosot perlahan, kedua kakinya kehilangan kekuatan. Semua yang dia alami tidak lepas dari dendam karena kehilangan, wanita yang telah menyiksa dan menculiknya adalah seorang ibu yang kehilangan anak. Kekuasaan dan uang telah membunuh anak itu, hingga wanita itu menjadi tidak lagi waras.

"Apakah penderita dan rasa sakit itu pantas untuk gue terima?" tanya Elea pada dirinya sendiri.

...TAP! TAP!...

Langkah kaki mendekati dirinya yang terduduk di anak tangga rumah sakit, kepala Elea menengadah mendapati keberadaan Saka.

Sontak saja ekspresi sendu itu berubah drastis, Elea memasang topeng angkuhnya di kala manik mata mereka bersitatap.

"Apa? Kenapa?" Elea malah melemparkan pertanyaan pada Saka yang berhenti di depannya.

"Lo ngalangin jalan gue," balas Saka deep voice menyapa indera pendengaran Elea.

Kepala Elea menoleh ke samping, sebelum kembali menengadah ke depan. "Jalan segini luasnya, lo ngebual kalo gue ngalangin jalan lo. Emang tangga rumah sakit ini milik Nenek moyang lo, huh," cibir Elea kesal.

Saka menyeringai. "Bener tuh, punya Nenek moyang gue. Ini milik Nyokap gue, asal lo tau."

"Ouch... shit," maki Elea. Gadis berparas ayu itu langsung bangkit dari posisi duduknya. Menatap tajam ke arah Saka, dagunya sedikit diangkat. "Ah, milik Ibu mertua gue ternyata," lanjutnya membuat dahi Saka berlipat.

"Hah?" Saka meringis mendengar penuturan Elea.

"Bener 'kan? Tuan Muda Buming telah dijodohkan dengan keturunan Baskara. Darah Baskara mengalir cuma di gue so, Nyokap lo otomatis calon Ibu mertua gue," jawab Elea, sebelum menarik kedua sisi bibirnya ke atas.

"Lo salah minum obat? Atau ada yang salah dengan otak lo." Jari telunjuk tangan Saka mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri.

"Nggak tuh, gue baik-baik aja. Dan otak gue normal-normal aja," tukas Elea santai.

"Yang jadi tunangan gue itu Rania, bukan lo. Berhenti ngimpi di siang bolong, Elea," cibir Saka.

Elea mengikis jarak di antara mereka berdua, telapak tangannya bergerak menepuk-nepuk dada bidang Saka. Tangan Saka bergerak cepat menghentikan pergerakan tangan Elea, menahan pergelangan tangannya.

"Jangan sentuh gue, sialan!" Saka menatap kesal.

Elea menyeringai. "Ah, masa? Nggak kebalik, tuh. Lo sendiri loh, ya, yang menyentuh gue. Menggenggam erat pergelangan tangan gue, Tuan Muda." Atensi Elea bergerak ke arah pergelangan tangannya yang ditahan oleh Saka.

Saka terkesiap, ia melepaskan tangan Elea yang sempat ia tahan. Sementara Elea terkekeh kecil, jari telunjuk tangan Saka menunjuk-nunjuk wajah Elea dengan guratan ekspresi kesal.

"Lo, bukan lawan gue, Elea. Meskipun lo adalah putri asli Baskara, keluarga Buming tidak butuh Baskara. Tapi, Baskara lah yang butuh keluarga gue. Rania tidak setara dengan lo, seujung kuku pun tak sama." Saka berdecak mencemooh Elea.

Sakit hati? Apa itu? Elea sama sekali tidak tersakiti dengan kata-kata yang sama. Kedua sisi bahunya naik-turun, memasang ekspresi acuh tak acuh.

"Lo pikir gue peduli?" tanya balik Elea. "Masa bodo gimana pendapat lo ke gue. Tapi, lo harus tau satu hal. Sesuatu yang harusnya jadi milik gue tiba-tiba jatuh ke tangan orang lain, daripada gue ngerebutnya balik. Gue lebih suka ngehancurinnya berkeping-keping, agar apa? Agar lawan gue tau. Apa yang nggak bisa gue milik maka dia pun nggak akan bisa memilikinya. Takut? Ah, itu cuma lelucon konyol. Setelah semua rasa sakit yang gue rasain. Takut kehilangan nggak lagi gue rasain."

Saka menatap tajam ke arah Elea, tawa Elea melambung. Ia malah mengedipkan sebelah matanya ke arah Saka, melangkah meninggalkan remaja yang kini terlihat marah.

'Lo kuat? Gue bisa jauh lebih kuat. Lo jahat? Gue bisa jauh lebih jahat. Gue nggak mau jadi pecundang, gue lebih memilih menjadi iblis dibanding pecundang. Lo nggak tau apapun tentang gue Saka, gue bahkan pernah hampir mati. Lalu apa yang harus gue takutin sekarang?' Elea mendengus.

Bersambung....

1
kalea rizuky
ngapain ngarep si bloon mending ma david
kalea rizuky
rania jalang di suka tolol dia cm anak angkat
kalea rizuky
lanjut donk
Anonymous
seru thor...smangat up y...elea ga boleh bucin ma saka...boleh sayang ma david aja.../Grin/
Yuliana langoy Yuliana
di tunggu kelanjutannya
Anonymous
ngapain elea ngarep saka...mending ma david...
Anonymous
fight girl/Scream/
Anonymous
goo eleaaa/Smile/
Anonymous
sippp nih elea ga kaleng2...
Anonymous
maaf thor...aq baru nemu novelmu...be strong elea...
Moreno
Thor, bisa tiap hari gak updatenya? Habisnya seru bangeettt 😆
Dhanvi Hrieya: author usahain up tiap hari ya kakak🫰🏻🫰🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
lanjut toor
Ati Rohayati
mantap cerita nya ngga bertele tele ,ditunggu lanjutan nya thor bikin saka sama c zionis mati kutu
Dhanvi Hrieya: menyesal ya kan, kak😆
btw, makasih udah mampir kakak🙏🏻☺️
total 1 replies
Suryani Tohir
💪
Dhanvi Hrieya: makasih kakak atas rate bintangnya🙏🏻❤️
total 1 replies
Suryani Tohir
lanjut
Dhanvi Hrieya: mohon ditunggu kakak^^
total 1 replies
Moreno
Seru banget! Ditunggu kelanjutannya ya Thor
Dhanvi Hrieya: siap, kak. Mohon ditunggu ya, kakak. dan Makasih udah mau mampir🙏🏻☺️
total 1 replies
I Rafli
Hae kk aku mampir,,,
semangat 💪💪💪
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak💪🏻💪🏻😚
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!