NovelToon NovelToon
Business Marriage

Business Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Kehidupan alternatif / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Theodora A

Setelah mengetahui sebuah rahasia kecil, Karina merasa bahwa ia akan mendapatkan banyak keuntungan dan tidak akan rugi saat dirinya mendekati Steve, pewaris dari perusahaan saingan keluarganya, dengan menawarkan sebuah kesepakatan yang sangat mungkin tidak akan ditolak oleh Steve. Sebuah pernikahan yang mendatangkan keuntungan bersama, baik bagi perusahaan maupun secara pribadi untuk Karina dan Steve. Keduanya adalah seseorang yang sangat serius dan profesional tentang pekerjaan dan kesepakatan, ditambah keduanya tidak memiliki perasaan apa pun satu sama lain yang dapat mempengaruhi urusan percintaan masing-masing. Jadi, semuanya pasti akan berjalan dengan lancar, kan? * * Cerita ini hanyalah karangan fiksi. Baik karakter, alur, dan nama-nama di dalam tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theodora A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Karina akhirnya mengetahui dua puluh menit kemudian kenapa Steve menyuruhnya memilih pakaian berwarna merah. Ternyata alasannya adalah agar mereka bisa terlihat serasi dengan pakaian berwarna senada.

Karina langsung menyerngitkan keningnya begitu menginjakkan kaki di ruang tamu. Ia memutar bola matanya dan mendengus malas. Apakah mereka benar-benar harus mengenakan pakaiannya yang matching seperti ini? Sungguh menggelikan. Merah bahkan bukan warna favorit Karina.

Steve tampak sedang menunggunya. Dia berdiri membelakangi Karina, sedang menatap keluar melalui jendela kaca raksasa yang ada di ruang tamu ini. Posenya terlihat sangat sok keren di mata Karina, dengan satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, dan rambut ditata rapi ke belakang. Karina melihat Steve mengenakan jas hitam dengan aksen merah tua di bagian pergelangan tangan dan kerahnya, celana panjang hitam yang juga memiliki aksen sama di sisi kiri dan kanannya. Steve mengenakan sepasang sepatu Brogues berwarna hitam dengan detail merah tua di kakinya.

Ketika Karina melangkah lebih dekat, dirinya langsung mengenali setelan yang membalut tubuh Steve. Valentino. Sebagai seorang pecinta fashion, tentu saja Karina dengan mudah mengenalinya.

Dan yang membuat Karina kembali mengernyitkan keningnya adalah, entah bagaimana dirinya juga saat ini sedang mengenakan gaun dari brand yang sama. Kemungkinannya tentu ada, namun dari sekain banyak merek designer ternama, bagaimana bisa ia dan Steve memilih untuk mengenakan brand yang sama malam ini. Karina mendengus pelan. Sungguh ironis.

Steve yang menyadari kedatangan Karina setelah mendengar suara heels di belakangnya segera membalikkan tubuhnya, dan Karina langsung mengamati suaminya itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Harus diakui, pria yang ada di hadapannya ini benar-benar terlihat menawan. Di balik jasnya yang tidak dikancing, Karina bisa melihat kemeja putih dan dasi bergaris-garis hitam merah yang Steve kenakan, bersama dengan sebuah rompi hitam yang kancing terbuat dari kayu mahoni. Tampaknya Steve juga menyukai fashion seperti dirinya.

Karina sendiri berpakaian cukup sederhana namun terlihat glamor. Ia mengenakan gaun hitam mini yang dilapisi dengan gaun halter panjang semi transparan berwarna merah. Dipadukan dengan sepatu hak tinggi berwarna merah, dan satu set kalung, anting-anting, dan gelang berwarna emas. Rambut hitam panjangnya yang bergelombang dibiarkan tergerai dengan anggun.

“Kenapa kamu berpakaian seperti orang yang mau pergi kencan?” Karina langsung berkomentar begitu ia berhenti di hadapan Steve. “Apa jangan-jangan kamu diam-diam berselingkuh dan ingin bertemu dengan sekretarisnya Maxence di belakangku? Kamu suka dengan wanita yang memiliki mata tajam dan bibir yang tebal? Kamu suka sama wanita berambut pirang, ya?”

Steve mendengus pelan. Bibirnya terbuka dan dia sudah siap untuk membalas komentar dari Karina ketika tiba-tiba pintu utama terbuka.

Bagaikan adegan yang sudah direncanakan dan dilatih dengan matang dan sempurna, tangan Karina langsung mengulur ke arah pundak Steve, bersamaan dengan tangan Steve yang langsung melingkar di pinggang Karina, tepat saat ibu mereka berjalan memasuki ruang tamu.

Steve memutar tubuh mereka sehingga punggungnya kini menghadap ke pintu utama di mana ibu mereka berada. Dari posisi ini, Karina dapat melihat ke arah pintu utama dengan jelas.

Suara obrolan langsung memenuhi ruang tamu yang sebelumnya sunyi, dan ketika mata Karina bertemu dengan dua pasang mata dari ibu mereka, ia merasakan Steve meletakkan dagu di puncak kepalanya.

“Tentu saja tidak, sayang. Di mata dan hatiku cuma ada kamu seorang,” ujar Steve, sedikit terlalu keras seperti sedang berusaha membuat semua orang yang ada di ruangan ini mendengarnya. Dan reaksi dari 'penonton' langsung mereka dapatkan. Karina dapat melihat kedua ibu mereka seketika tersenyum simpul dengan tatapan yang melembut. Steve benar-benar memiliki akting yang sangat bagus bak aktor papan atas.

“Ayo, kita harus pergi, aku rasa mobilnya sudah sampai di depan,” ujar Steve lagi, akhirnya melepaskan pelukannya dan berbalik. Matanya sedikit melebar seolah-olah dia baru menyadari kalau ibu mereka ada di sana. “Oh, ibu.” Steve menundukkan kepalanya sopan, “Kami baru saja akan pergi untuk makan malam.”

“Hmm, pergilah. Tetap berhati-hati saat berada diluar.” Ujar ibu Steve sambil menepuk pundak Karina dan Steve pelan secara bergantian. Karina hanya mengangguk sambil tersenyum sopan.

Sementara ibu Karina tiba-tiba berbicara seolah-olah dia ingin mempermalukan putrinya ini. “Jika kalian menemukan kesempatan untuk bersenang-senang, lakukan saja. Kalian bisa melakukan apa pun dan tidak perlu buru-buru kembali kerumah. Nikmatilah malam kalian.” Ujar ibu Karina dengan senyum bangga yang sama seperti yang ditunjukkan ayahnya di kantor beberapa hari yang lalu.

“Ibu!” ujar Karina sambil menghela napas, mengerti ke arah mana ucapan ibunya ini. Sementara Steve hanya tertawa pelan disampingnya. “Kami akan pergi makan malam bersama klien, bukannya pergi berkencan.”

Mendengar ucapan Karina, ibunya tampak terkesiap dengan sangat dramatis. “Benarkah? Aku pikir kalian akan pergi berkencan karena mengenakan pakaiannya serasi seperti ini.” ujarnya sambil menatap mereka dari atas hingga kebawah. Hal ini membuat wajah Karina terasa panas karena ia tidak bisa menyanggah ucapan ibunya soal yang satu ini.

Namun, Steve tentunya lebih pandai dalam hal menjawab setiap pertanyaan maupun pernyataan dari ibu mereka. Dia selalu tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan. Sambil meletakkan tangannya di pinggang Karina, Steve sekali lagi mengangguk sopan. “Kalau begitu, kami akan permisi dulu. Semoga ibu menikmati malam dengan baik.”

“Stephanie, bisakah kamu memberitahu anakmu ini untuk tidak bersikap dan berbicara terlalu sopan padaku? Kita sudah menjadi keluarga, namun dia masih berbicara padaku seolah-olah aku adalah wanita yang ayahnya perkenalkan padanya.” Ibu Karina berkomentar, yang disambut dengan tawa kecil oleh ibu Steve. Dalam hati Karina sedikti setuju dengan ibunya. Steve memang bersikap terlalu sopan sebagai seorang menantu.

Steve tidak menanggapi komentar tersebut, lagi-lagi dia hanya melemparkan senyum sopan. Karina melirik Steve dengan tatapan kagum. Kagum karena pria ini benar-benar sangat pintar berakting dan menjaga ekspresinya. Jika kedepannya karir Steve sebagai CEO ternyata tidak berjalan dengan mulus, sepertinya dia harus mempertimbangkan untuk berkarier sebagai aktor teater atau sejenisnya.

Di dalam hati, Karina bertekad untuk mengutarakan saran ini nanti saat mereka sedang berdua saja.

“Cepat pergilah, pasti jemputan kalian sudah menunggu. Bersenang-senanglah.” Ujar ibu Steve.

Dengan itu, adegan pertama untuk akting mereka malam ini pun selesai.

1
Shirase
wah banget, alurnya udah bagus ditambah dengan jumlah kata yang banyak untuk 1 bab! ini bakal jadi karya romance yang bagus untuk kedepannya!! semangatt/Hey/
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Mily
jleb bgt/Grimace/
Skylar
😢
Violette_lunlun
ihh seru banget bacanya, padahal ini baru awal...
aku mampir nih thor... semangat ya!
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Yunita
Roseane: padahal gua diam2 aja anj-

😭
Theodora: Kak😂😭😭
total 1 replies
Skylar
Waduh.. beneran ikutan nyesek sama chapter ini😣 mau nyalahin karina.. tapi gimana ya. Lihat felix kasian tp setelah dibaca2 ternyata dia jg ada salahnya. Takut bgt habis ini felix sama steve jd musuhan. Duh dilema dah asli😩 seru sih ini chapter! Lanjut kakkk, ini jg si karinanya lari kemana dah dramatis amat
Jacky
ikutan galau bgt;;;
Valley
Ga ada yg bener mah ini mereka berdua🥺
Valley
Deg banget asli😭
Mackenzie
nyesek banget bjir/Sob/
May
dahlah/Sob/
May
dua2nya mulai goyah ini/Blush/
Jacky
wihhhh udah ketahuan😢 makin menarik sih ini. cepat update pls!!
Jacky
emak mereka kerjaannya ngintip mulu wkwkwk
R 💤
🌹 sbg tanda perkenalan hehe
R 💤
Hai Thor aku mampir 👋🏻
R 💤: okey Kaka, 🙏🏻
Theodora: Halo, terima kasih udah mampir🫶
total 2 replies
Anyelir
jalan awal ceritanya udh bagus
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Skylar
Duh takut😭
Skylar
Real banget sih ini.. relate sama kehidupan nyata🙃
Valley
Waduh gawat😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!