NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / CEO
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

Putri Regina Prayoga, gadis berusia 28 tahun yang hendak menyerahkan diri kepada sang kekasih yang telah di pacari nya selama 3 tahun belakangan ini, harus menelan pahitnya pengkhianatan.

Tepat di hari jadi mereka yang ke 3, Regina yang akan memberi kejutan kepada sang kekasih, justru mendapatkan kejutan yang lebih besar. Ia mendapati Alvino, sang kekasih, tengah bergelut dengan sekretarisnya di ruang tamu apartemen pria itu.

Membanting pintu dengan kasar, gadis itu berlari meninggalkan dua manusia yang tengah sibuk berbagi peluh. Hari masih sore, Regina memutuskan mengunjungi salah satu klub malam di pusat kota untuk menenangkan dirinya.

Dan, hidup Regina pun berubah dari sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 10. Menyerobot di Tikungan!

“Pagi, Honey.” William melabuhkan sebuah kecupan pada pipi Regina yang tengah menata sarapan di atas meja makan.

“Pagi, bos.” Ucap Regina terkekeh.

“Wow, sandwich.” Ucap pria itu dengan mata berbinar, saat melihat piring yang di letakan sang sekretaris di hadapannya.

Regina menggeleng. Ada saja tingkah aneh atasannya itu.

“Memangnya tidak pernah makan sandwich, sampai sebegitu nya?”

“Jarang. Palingan nasi goreng, nasi uduk, nasi bakar. Mama mana pernah menyiapkan makanan barat. Katanya kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi hingga makan siang.” Jawab William sambil mengedikan bahunya.

Regina terkekeh, ia kemudian ikut duduk. Dan siap menyantap sarapannya.

Mereka menikmati makan pagi dengan penuh canda tawa. Sesekali William menyuapi potongan daging kedalam mulut sekretarisnya.

Ponsel Regina berdering, dari dalam tas tangan yang teronggok sejak semalam di atas sofa, karena pemiliknya sibuk berbagi peluh dengan sang atasan.

“Pasti si rahwana.” Gerutu William.

Regina mengambil benda pipih itu. Ia mencebikan bibirnya. Tebakan William memang benar.

“Nyalakan pengeras suara.” Perintah pria itu.

Regina mengangguk. Ia kemudian mengangkat panggilan itu.

“Hallo, Vin?” Ucapnya.

“Sayang, kamu dimana? Kenapa kontrakan sepi?”

Regina menghela nafasnya pelan. Kemudian menjawab pertanyaan Alvino.

“Aku sudah di kantor. Ada pekerjaan yang harus di selesaikan segera.”

“Kamu sudah sarapan? Biar aku bawakan sarapan untukmu.”

“Tidak perlu, Vin. Aku sudah sarapan.”

“Baiklah, sayang. Kalau begitu aku ke kantor dulu.”

“Hmm.. hati-hati di jalan.”

Panggilan pun berakhir. William menjulurkan lidahnya, seolah ingin muntah. Bukannya ia merasa diri paling benar, namun setidaknya William lebih baik daripada Alvino. Dia pria lajang. Sementara, Alvino masih berstatus pacar Regina, justru berselingkuh dengan sekretarisnya.

“Dasar panci.. beraninya menyakiti hati perempuan.”

Regina mencebik mendengar ucapan William.

“Ayo makan lagi.”

“Putuskan dia, Gi. Nunggu apa lagi sih?”

“Aku belum punya bukti. Hanya melihat dengan mata, mana ada yang percaya.” Tukas Regina dengan mengedikan bahu.

“Aku yang percaya.” Tukasnya. “Aku akan minta Jimmy mengumpulkan segera. Setelah itu, putus dari pria pecundang itu.”

Regina menganggukkan kepalanya, kemudian melanjutkan sarapannya.

Sementara itu, di rumah keluarga Sanjaya, nyonya Aurel seperti biasa tengah menyiapkan sarapan untuk anggota keluarganya.

“Abang tidak pulang, ma?” Tanya Willona sembari mengecup pipi sang mama.

“Tidak sayang. Mungkin tidur di apartemen.”

“Jangan-jangan, Abang punya pacar ma? Akhir-akhir ini dia terlihat lebih bersemangat.”

“Siapa yang punya pacar? Kamu Na?” Sang papa datang menyela. Kemudian mengambil tempat di kursi paling ujung. Kursi yang menandakan kedudukannya sebagai kepala keluarga.

“Bukan, pa. Mana ada yang mau sama aku? Takut tidak bisa membiayai perawatan aku.” Ucap Willona terkekeh.

“Itu si Abang, pa. Sepertinya dia punya pacar. Dari kemarin itu, semangat sekali pergi ke kantor. Jangan-jangan, dia naksir salah satu karyawan papa.” Imbuhnya kemudian.

Nyonya Aurel meletakan satu persatu piring di hadapan sang suami dan putrinya.

“Papa sebenarnya ingin mendekatkan Abang mu dengan Regina, tetapi Regina terlalu baik, untuk abangmu yang nakal itu.”

Pak Antony meraih piring di hadapannya, kemudian mulai menyendok nasi goreng buatan sang istri.

“Memang papa setuju punya mantu dari kalangan menengah?”

“Apa maksudmu, Na?” Tanya sang mama.

“Ya siapa tau saja papa seperti om Adrian— Willona menyebut nama kakak dari sang papa. “Yang ingin punya mantu dari kalangan kelas atas.” Ucapnya mencibir

“Semua orang di mata Tuhan itu sama, Na. Mama juga berasal dari kampung, papamu menerima mama apa adanya.”

Willona mencebik, papa dan mamanya memang tidak pernah mempermasalahkan status sosial orang lain. Tetapi tidak dengan om Adrian nya. Karena itu, membuat Willona enggan bergaul dengan sepupu dari pihak papanya. Karena pembicaraan mereka selalu saja hal-hal yang high class.

“Papa tidak perduli dengan om mu itu. Semenjak pembagian harta kakekmu, kami sudah jarang berkomunikasi. Dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Terserah mau jungkir balik, papa tidak perduli.”

Hubungan pak Antony dengan sang kakak memang tidak baik-baik saja. Pria yang lebih tua 5 tahun darinya itu sangat serakah. Baru satu minggu kepergian sang ayah, Adrian sudah meminta untuk melakukan pembagian warisan.

Semenjak saat itu, hubungan keduanya merenggang.

“Jadi mama juga setuju, jika Abang dekat dengan Regina? Dia lumayan cantik, tinggi. Tubuhnya bagus. Kalau jadi model, aku yakin dia langsung banyak job.”

“Mama terserah Abang mu saja. Lagi pula dia sudah dewasa, sudah bisa menentukan jalan hidupnya. Tetapi, bukannya Regina sudah punya kekasih, pa? Anak pak Mahendra itu?”

Nyonya Aurel menoleh ke arah suaminya, dan pria itu pun mengangguk.

“Hmm, tetapi baru jadi kekasih kan, apa pun bisa terjadi. Toh, belum terikat janji di hadapan Tuhan, William masih ada kesempatan menyerobot di tikungan.” Ucap pak Antony dengan memainkan alisnya.

“Jadi papa dukung kakak menjadi perebut kekasih orang?”

“Hmm..Asal bukan istri orang saja.”

“Ih papa, mengajarkan anaknya yang jelek-jelek.”

“Tidak jelek, sayang. Papa hanya menyelamatkan Regina dari tangan pria yang salah.”

Bukan tanpa alasan pak Antony berbicara seperti itu, karena ia pernah melihat kekasih dari sekretarisnya bermesraan dengan seorang wanita di sebuah restoran.

“Terus kata papa, Abang anak nakal. Itu artinya Abang juga tidak baik dong, untuk Regina?”

Pak Antony mencebik. Ia meminum sedikit air putih di hadapannya.

“Karena itu, papa akan membuat William sibuk di kantor, supaya waktu abangmu lebih banyak di habiskan bersama Regina. Bukan untuk wanita-wanita bayarannya.”

Willona mengangguk. Ia juga mendukung apa pun yang terbaik untuk sang kakak.

****

“Kenapa kembali lagi? Bukannya kamu bilang mau mengantar kekasihmu ke kantornya?” Tamara bertanya kepada Alvino yang kini kembali ke apartemen yang ia tempati.

“Dia sudah pergi dari tadi. Katanya ada pekerjaan yang harus di selesaikan segera.”

Tamara berdecih, sudah dua tahun ini dia menjadi simpanan atasannya. Bukan karena saling mencintai, namun karena saling membutuhkan.

Tamara membutuhkan uang banyak untuk biaya pengobatan sang nenek, sementara Alvino membutuhkan kehangatan dari seorang wanita, yang tak ia dapatkan dari kekasihnya.

“Kamu sudah selesai?”

Wanita berusia 26 tahun itu menganggukkan kepalanya. Ia mengambil tas tangan dan juga tas kain yang berisi bekal makan siangnya.

“Apa itu?”

“Bekal makan siang.”

“Untuk aku sarapan saja, nanti kita makan siang di luar.”

“Baiklah.”

Mereka berdua pun keluar dari unit apartemen itu. Kemudian berjalan beriringan menuju lift.

Sampai di parkiran, mereka memasuki mobil milik Alvino dengan mebuka pintu masing-masing.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang terus memantau gerak-geril mereka berdua. Menangkap setiap moment, dalam sebuah foto. Untuk di jadikan barang bukti. Agar Regina bisa segara bebas dari Alvino.

.

.

.

Bersambung.

1
Suzanne Shine Cha
wachhh seruuu dan lucu dech kamuu Thorr brarti kita se angkatan trnyata 🤣🤣🤣🙈🙈💝💝💝💪🏼💪🏼💪🏼bttp mgt Thorr 👍🏻👍🏻🌹🌹🌹
Suzanne Shine Cha
/Facepalm/🤣🤣🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sustika Ekawati
aku mampir baca ya thor
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kalau kiraan tepat ada lebihan hari contoh 1bln - 4 minggu 2 hari🤭
Nining Chili
👍👍👍
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
aduinaaa🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
lagaknya kayak pria suci🤣🤣🤣🤣
Mutiah Siti Musthofa
ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣
Yolla
so sweet🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yolla
ternyata si BOY anak yg rajin juga yaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ika Wahyuni
ah boy kamu nakal ya🤭
Surati
bagus
Meimei Memei
Luar biasa
@arieyy
ku lihat...lihat....ku buka bab nya ...mampir lahhh🤣🤣🤣
Rohimatul Amanah
Luar biasa
SariRani
Kereeen!! Suka semua karakternya thor ❤️🥳
Eka Uderayana
secangkir kopi buat author ☕
Eka Uderayana
wkwkwkwk 😁...GE er
andrana maula
Luar biasa
Fajar Khanaya
perutku sampek sakit, ketawa ngakak mbaca ini🙏☺️🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!