pernahkah kamu berpikir untuk lari dari penikahan yang tidak ada dalam daftar rencanamu?! Hal itulah yang kini ada dalam pikiran Arinda Anindira, terbesit pikirannya untuk kabur dari pernikahannya bersama Daniel Arsenio.
Bagaimanakah cara Daniel seorang CEO yang sangat dingin meluluhkan dan mendapatkan cinta Arinda?
ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep.08
Sejak hari itu Arinda memutuskan untuk mandiri dan bertekad untuk tidak lagi menerima bantuan dari kedua sahabatnya. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Arinda meminta izin ibunya untuk merantau ke kota J agar bisa mencari pekerjaan yang bisa membantu biaya pengobatan ibu arinda dan membayar cicilan pinjaman bank untuk mengembalikan rumahnya.
Arinda meminta ibunya untuk berhenti bekerja agar ibunya bisa beristirahat total.
"kak...Ifan juga mau kerja" kata Ifan yang sudah bertekad untuk membantu kakaknya.
Arinda tersenyum senang dengan ke inginan adik satu satunya.
"Ifan, kakak senang jika kamu mau membantu kakak, ini sudah menjadi tanggung jawab kakak. Jika kamu bekerja siapa yang akan menjaga mama?"
"Ifan bisa kok kak, jaga mama sambil bekerja."
"Nggak Fan, kakak mau kamu fokus dengan sekolah kamu dan meraih impian kamu. Kamu mau kan janji dengan kakak, kamu akan terus giat belajar dan meraih impianmu"
Ifan menatap kakaknya dan menganggukkan kepalanya. Dalam hati Ifan, ia tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan kakaknya dengan bertekad akan giat belajar dan mewujudkan mimpinya.
Dengan restu dan do'a ibunya, Arinda berangkat menuju kekota J. Sebelum berangkat tak lupa ibunya memberi nasehat untuk selalu beribadah dan selalu bersikap jujur.
Flashback off....
" Maaf mbak menunggu lama, ini pesanannya" kata pelayan laki-laki yang meletakkan pesanan Arinda di atas mejanya. Arinda tersadar dari lamunan panjangnya saat pelayan itu meletakkan pesanannya.
"eh...udah ya mas?!"
"udah dari tadi mbak, tadi teman saya di counter udah manggil manggil mbak, tapi mbaknya ga respon. ngelamunin pacarnya ya mbak"
"hehehe...nggak kok mas. makasih banyak ya mas"
Arinda mengambil pesanannya dan membayar di kasir, selanjutnya dia melangkahkan kakinya keluar meninggalkan kafe jus menuju halte bus yang akan melintasi jalan dekat kantornya.
Arinda berjalan ke arah halte bus, dari kejauhan arinda melihat nenek yang sepertinya ragu untuk menyebrang. Saat nenek itu melangkah turun dari trotoar, tampak datang mobil mewah dengan kecepatan tinggi datang melesat dari ke jauhan.
“ nenek...awaaass...” teriak Arinda yang segera menarik nenek itu untuk kembali ke atas trotoar. Sangat sial bagi Arinda pesanan jus tomato dan ice cappucino yang di pegangnya ditangan kirinya terjatuh kejalanan dan di lindas oleh ban mobil mewah itu. Cairan dalam gelas itu langsung menyemprot mengenai wajah dan baju Arinda. Hanya milkshake coklat minuman kesukaannya yang dipegang tangan kanannya masih selamat, wajah arinda penuh dengan cairan minuman yang telah tercampur.
Arinda terkejut dengan apa yang menimpanya. Begitu pula supir yang mengendarai mobil mewah itu yang hampir saja menyerempet nenek. Mobil mewah itu berhenti dan membuat penumpang di belakangnya menatap heran ke arah supir, begitupun mobil di belakang yang mengikuti. Mata elangnya menatap lekat kearah kaca spion mobil menunggu jawaban si supir.
" maaf tuan muda...tadi sepertinya kita hampir saja menabrak nenek dan seorang gadis. Saya akan mengecek nya sebentar” jelas sisupir cemas dan takut pada tuan muda yang tak lain adalah Daniel tengah menatapnya tajam melalui kaca spion.
“ hmmm” jawab daniel dingin.
Supir itu turun mengecek bodi mobil apakah ada yang rusak, lalu si supir menghampiri arinda yang tengah menenangi nenek itu yang masih kelihatan syok.
“ apa kalian tidak punya mata, untung saja saya bisa menghindar, kalau mobil itu rusak apakah kalian bisa memperbaikinya” hardik sisupir yang tampak kesal dan membuat arinda menjadi emosi dengan perkataan si supir.
“ hei pak supir kalo nyetir pake mata bukan pake dengkul. Seenaknya ngebut di jalan umum, yang hampir anda tabrak tadi bisa aja nenek dari seseorang. Apa anda ga punya hati seenaknya bawa mobil tanpa memperhatikan sekitar anda” kata arinda menahan emosinya kepada supir daniel.
*************
mohon like dan votenya.....😇😇😇😇