NovelToon NovelToon
Takdir Pemilik Plakat Emas

Takdir Pemilik Plakat Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Mengubah Takdir / Keluarga / Harem / Fantasi Wanita
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Una~ya

Permaisuri Bai Mengyan adalah anak dari Jenderal Besar Bai An

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Una~ya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 8 (Revisi)

Kediaman bangsawan Han Xuan Hu (Paman Kerajaan Han)

Seorang pria menggenggam kertas yang dikirim kerumahnya beberapa jam yang lalu. Surat pemberitahuan dari istana yang berisi tentang pengkhianatan Jenderal Besar Bai An dan pelaksanaan hukuman yang jatuh malam ini di penjara istana. Matanya berkaca-kaca, mengkilat bagai pedang yang sudah terasah. Han Xuan Hu atau yang dikenal dengan nama agung, Lord Xuhuan, berusaha menahan dirinya dari emosi yang hampir meluap naik kepermukaan.

Jenderal Besar Bai An sendiri spesial bagi Lord Xuhuan, dia merupakan seorang guru dan juga kakak. Tanda kecintaan Jenderal Bai kepada Lord Xuhuan dengan memberian lambang kesetiaan. Plakat yang berharga pemberian kaisar terdahulu jatuh ke tangannya setelah Jenderal Bai An melihat potensinya ketika mereka berada di medan perang. Bukan hanya sebagai murid Jenderal tapi hubungan antara Lord Xuhuan dan kediaman Bai juga bersinggungan dengan Bai Mengyan. Putri Jenderal.

Xuan Hu juga murid Paviliun hé huā (荷花). Dia adalah kakak seperguruan permaisuri Bai. Sejak kecil Bai Mengyan tinggal di paviliun hé huā, dia diangkat menjadi murid Hua Tua ketika umurnya 10 tahun. Disanalah Bai Mengyan bertemu dengan Han Xuan Hu. Paviliun hé huā (荷花) merupakan tempat informasi berpusat. Tidak ada batas, semua berkumpul tanpa memandang kasta. Pemiliknya bernama Hua Tua, dia adalah kesatria bertopeng yang berkelana. Sampai hari ini, tidak ada yang mengetahui keberadaan Hua Tua.

"Kau melanggar batas Yang Mulia Raja!" Ucapnya dengan amarah tertahan.

Saat ini, dia ingin berlari ke istana dan menyelamatkan Jenderal Bai An. Tapi dia tahu, gurunya tidak akan setuju. Hal yang paling membanggakan bagi Jenderal Bai An adalah statusnya sebagai prajurit. Pria itu ingat, ketika pertama kali menginjakkan kaki ke barak, jenderal memberitahunya bahwa dia ingin mati di medan perang dan membawa kehormatan untuk Kerajaan Han. Namun, tiba waktunya, dia tidak bisa mewujudkan cita-citanya.

Surat yang berubah bentuk itu dilemparkan ke pot lilin yang menyala, terbakar hingga hanya meninggalkan abu. Sebelum dia beranjak dari tempat duduknya, Lord Xuhuan menarik laci kecil, mengambil kertas. Lalu dia melepaskan kuas bulu hitam yang tergantung sisi meja dan membiarkan keduanya berkolaborasi, menari lihat membentuk sebuah pesan.

Sebelum kalimat terakhir selesai, pengawal pribadinya datang. Lord Xuhuan melipat surat yang dia tulis dan memasukkannya ke dalam amplop berwarna kream dengan lambang bunga almond di ujung bawah yang menyambung antara bagian depan dan belakang amplop. Setelah selesai, dia memberikannya kepada pengawal.

"Dia ada di istana, berhati-hatilah." Kata Lord Xuhuan.

"Baik Yang Mulia!" Jawabnya lalu beranjak pergi meninggalkan kediaman Lord Xuhuan.

Tinta hitam didalam wadah belum kering. Pria itu kembali menulis surat yang ditujukan kepada adik seperguruannya, Permaisuri Bai Mengyan. Meski tidak bisa menyelamatkan gurunya tapi dia bisa berusaha untuk Xiao Bai, panggilan akrab pada Bai Mengyan. Nyawanya tidak sebanding dengan jasa guru yang telah berjuang mati-matian di medan perang. Jika Raja sadar, bahkan nyawa dia saja sebagai Raja, tidak cukup menutupi semua jasa itu.

Sebelum goresan terakhir sempurna, lesatan panah yang merobek tirai kain dan menancap di dinding bagian belakang tubuh Lord Xuhuan, membuatnya langsung berbalik. Dia mendapati panah berwarna putih dengan kertas kecil yang direkatkan pada ujungnya. Suara gaduh panah yang menerobos ke ruangan Lord Xuhuan terdengar hingga pengawal yang bertugas di depan ruangan berlarian masuk.

"Yang Mulia!"

Kode tangan Lord Xuhuan menghentikan mereka dan meminta mereka keluar dari ruangan. Karena itu sebuah perintah, maka mereka mengikuti tanpa berbicara.

Pria itu menarik panah, cukup keras. Matanya menarik detail dari ujung logam sampai ujung lainnya bersamaan dengan tangan yang mengusap batang panah itu pelan, lalu didekatkan ke hidung, mencari bau-bau yang mungkin dia kenali. Panah itu terlihat unik, Lord Xuhuan tidak pernah melihat panah seperti ini di ibu kota.

Lord Xuhuan menarik kertas kecil dan meletakkan panah itu di atas mejanya. Dalam kertas kecil, berisi kalimat perintah agar dia tidak ikut campur. Di negara ini bahkan Raja segan padanya, siapa yang bisa memberinya perintah?

'Jangan ikut campur.'

Dia tidak tahu siapa pengirim surat panah barusan. Jika memang orang yang dia pikirkan seharusnya bisa lebih baik. Lord Xuhuan meraba-raba bagian surat kecil itu tapi dia tidak bisa menemukan petunjuk apapun. Dia yakin pembuat surat itu bukanlah musuh, entahlah──hanya firasat.

═══════ ═══════ ═══════

istana萎花 (Wēi huā)

Dinginnya menusuk sampai ke tulang. Dayang Lan menatap Permaisuri yang terbaring sembari berlinang air mata. Bertahun-tahun hidup terpisah dengan keluarganya, menahan rindu yang beribu kali datang menghantuinya setiap malam, tapi ketika keluarganya sudah dekat──mereka akan di eksekusi.

Saat keluarga Jenderal di minta meninggalkan ibu kota dengan alasan melindungi negara, tidak ada satupun protes yang dilayangkan oleh keluarganya. Mereka gembira, merayakan dengan gembira. Dari mana datangnya fitnah ini, bagaimana bisa sampai jatuh hukuman paling berat. Hatinya pilu, berat melihat seseorang yang telah berjasa pada dirinya hancur.

Permaisuri berdiri dari posisi berbaring. Kepalanya sakit, lebih dari itu, dia merasakan sakit yang lebih hebat di dadanya. Bibirnya bergetar ketika berbicara. "Dayang Lan, pergilah menghadap Raja. Katakan aku ingin berbicara."

Untuk pertama kali sejak dia masuk ke istana meminta berbicara kepada Raja. Dayang Lan memahami, bukan waktunya dia bertanya tentang rasa penasaran. Wanita itu mengangguk, dia keluar dari ruangan tapi kembali lagi beberapa saat dengan wajah sedih.

"Yang Mulia, mereka tidak mengizinkan siapapun meninggalkan istana dingin sampai hukuman anda di laksanakan." Kata Dayang Lan.

Permaisuri berjalan lalu menarik pintu hingga beberapa pengawal dengan pakaian lengkap berbalik menghadapnya. Dia bukanlah penjahat, bukan koruptor, apakah ini pantas? Permaisuri berjalan keluar, mereka saling pandang. Meski telah diperintahkan masuk ke istana dingin, tapi posisinya masih seorang permaisuri sampai dekrit tentang statusnya turun.

Ada keraguan saat mereka ingin menghentikan Permaisuri. Takut pada hukuman, salah satu dari mereka berdiri menghalangi langkah berikutnya. "Yang Mulia, anda tidak diizinkan meninggalkan istana dingin sampai Yang Mulia Raja memberikan perintah! Maafkan kelancangan saya!" Setelah mengatakan hal tersebut, beberapa pengawal perempuan membawa Permaisuri dengan sedikit kasar masuk kembali ke dalam kamar.

Dayang Lan dan Ahyun yang melihat itu berteriak. "Berani sekali kalian!!! Permaisuri!"

Permaisuri menatap mereka satu persatu. Dia merasa malu dengan perlakuan itu tapi dia mencoba memaklumi sebab mereka semuanya adalah petugas. Hukuman ketika gagal menjalankan tugas adalah kematian. Aturan yang mengerikan.

Permaisuri mengambil kertas dari kantong di bajunya lalu menyerahkan kepada salah seorang yang dia ketahui merupakan ketua pasukan itu. "Tolong sampaikan surat ini kepada Raja."

Ahyun dan Dayang Lan yakin, surat yang diberikan Permaisuri untuk Raja tidak akan pernah sampai. Sedang Permaisuri percaya bahwa manusia punya sifat saling tolong menolong.

────୨ৎ────

1
Tri Septi
bagus ceritanya
Danang Kurniawan
mantap
Danang Kurniawan
waaaahhh, thor.. di luar ekapektasi.. crazy up dong.. aq suka yg gak gampang ditebak begini.....
Unaya: Terima kasih 🙏 di tunggu up selanjutnya
total 1 replies
Osie
aku mampir nih..msh nyimak dulu
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
aq mampir thor
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
kyx di ulang lg bab x thor
Unaya: Sudah di perbaiki, silahkan 🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
𝑢𝑝 𝑢𝑝 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑜𝑟
Unaya: Terima kasih 🙏🙏🙏 setiap hari akan ada ep baru
total 1 replies
Fransiska Husun
up up lg seMangat
Unaya: Hari ini sudah up 2 episode. Terima kasih dukungannya 🙏 di tunggu up selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!