NovelToon NovelToon
Identitas Suami Miskin

Identitas Suami Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Halu

Anesha dan Anisha adalah kakak beradik yang terpaut usia tiga tahun. Hidup bersama dan tumbuh bersama dalam keluarga yang sama. Namun mereka berdua dibesarkan dengan kasih sayang yang berbeda. Sebagai kakak, Nesha harus bekerja keras untuk membahagiakan keluarganya. Sedangkan Nisha hidup dalam kemanjaan.

Suatu hari saat mereka sekeluarga mendapat undangan di sebuah gedung, terjadi kesalah pahaman antara Nesha dengan seorang pria yang tak dikenalnya. Hal itu membuat perubahan besar dalam kehidupan Nesha.

Bagaimanakah kehidupan Nesha selanjutnya? Akankah dia bahagia dengan perubahan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Digerebek

Nisha dan Fandi berjalan-jalan di sekitar area hotel untuk melepaskan penat. Mereka berdua sudah tak asing lagi dengan hotel ini, karena pernah mereka datangi.

"Loh itu bukannya Nesha, ya?" Fandi menunjuk kearah Nesha yang berdiri di depan kamar hotel bersama pria yang dia tahu sebagai ojol. "Sama si tukang ojol yang pernah kucaritain sama kamu itu", imbuhnya.

Nisha mengamati dengan seksama dari kejauhan dan memang benar yang diucapkan pacarnya, itu adalah kakaknya yang sedang bersama pria tak dikenalnya. "Beneran itu tukang ojol itu, sayang?" Tanya Nisha mencoba meyakinkan.

"Iya, aku hafal banget sama wajahnya", jawab Fandi. "Karena wajahnya ganteng, gak kayak ojol-ojol lainnya", Fandi mengimbuhi kalimatnya dalam hati.

"Waaah mereka masuk kamar!" seru Nisha. "Bakal ada kehebohan nih!" Imbuhnya kegirangan.

"Ayo temui bapak sama ibu, biar mereka digerebek!" Celetuk Nisha menemukan ide yang sangat cemerlang. Dengan insiden ini, maka tamatlah riwayat Nesha si gadis lugu pikir Nisha sambil menyeringai.

Sedikit berlari kecil Nisha mencari keberadaan bapak dan ibunya. Seperti sebuah jackpot, kedua orangtuanya sedang berkumpul bersama para tetangga yang hadir di acara, ada Pak RT juga.

"Bakal semakin seru nih kalau orang-orang juga tahu kelakuan bejat si Nesha".

"Pak, Bu, gawat!" seru Nisha dengan sedikit ngos-ngosan. "Nesha, Pak".

"Nesha kenapa, Nak?" Tanya Pak Edi dengan panik. Takut jika anaknya kenapa-napa. Para warga yang lain pun ikut bertanya-tanya.

"Nesha masuk kamar hotel sama cowok, Pak, Bu", jawab Fandi.

Mendengar ucapan Fandi, membuat kedua orangtua Nisha dan orang-orang tak percaya. Karena Nesha adalah gadis yang baik dan tampak lugu serta polos.

"Kamu jangan memfitnah anak saya!" sentak Pak Edi.

"Mas Fandi gak bohong kok, Pak. Nisha juga lihat. Kami lihat sendiri mereka masuk kamar." Nisha membeberkan kesaksiannya.

"Kalau begitu, mari kita buktikan bersama. Tapi tolong jangan membuat kegaduhan diacara Pak Haji. Jadi cukup saya bersama keluarga bersangkutan saja yang kesana. Apabila sudah selesai mengikuti acara ini, mohon segera pulang." Kemudian Pak RT menginstruksikan para warga yang mendengar agar tak menyebarkan gosip sebelum cek dan ricek.

Wajah Pak Edi tampak pucat dan tegang. Berharap apa yang dilihat Nisha salah. Sedangkan Bu Rumi memasang wajah menahan emosi dengan kelakuan anak sulungnya.

"Nisha, tolong tunjukkan dimana kamarnya", titah Pak RT sambil mempersilahkan Nisha dan Fandi berjalan di depan.

Hati Pak Edi harap-harap cemas. Langkahnya sudah mulai lemas ketika berjalan menyusuri lorong kamar. Bu Rumi berusaha menguatkan suaminya dengan mengelus lengan Pak Edi.

Disisi lain, Nesha sedang mengoleskan salep alergi di sekujur punggung Garvi. Meski telah meminum obat anti alergi, tubuh Garvi masih dipenuhi bercak merah.

"Memangnya kamu makan apa kok sampai alergi?" Tanya Nesha penasaran. Baru kali ini dia melihat reaksi alergi yang berlebihan. Seingat dia, anak Bu Sopiah, tetangganya, punya alergi terhadap udang, tapi reaksinya hanya gatal-gatal. Setelah minum obat juga segera membaik.

"Mungkin kue kering yang saya makan ada campuran kacangnya", ucap Garvi sambil mengingat-ingat apa yang sudah ia makan.

Tok tok tok.

Terdengar ketukan di pintu kamar. Nesha dan Garvi saling menatap. Seolah mata mereka bertanya siapakah itu?

"Aku buka dulu", jawab Garvi sambil terhuyung dan hampir jatuh. Dengan sigap Nesha menangkap tubuh lelaki itu.

Sambil membopong tubuh Garvi, Nesha membuka pintu kamar. Matanya terbelalak melihat kedua orangtuanya bersama Pak RT dan juga Nisha serta Fandi. Nesha terkejut dengan kedatangan mereka. Namun mereka lebih terkejut melihat Nesha yang sedang bersama seorang pria yang tak memakai baju.

Bu Rumi maju ke depan Nesha, dengan cepat ia mengayunkan tangannya.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Nesha. Panas dan sakit menjalar di pipinya yang tampak merah.

Garvi yang menyaksikan perlakuan itu hanya bisa terpaku, karena kejadiannya begitu cepat. Ditambah tubuhnya lemas karena alergi yang belum sembuh. Begitupun dengan Pak Edi, ia hanya diam menatap Nesha dengan penuh rasa kecewa.

"Pak, ini nggak seperti yang bapak pikirkan", ucap Nesha yang sudah berderai airmata melihat kekecewaan di mata bapaknya.

Pak Edi hanya menggeleng-gelengkan kepala menahan air disudut matanya.

"Selesaikan dulu urusan kalian, bapak tunggu kalian dirumah". Pak Edi berjalan lemah meninggalkan Nesha bersama Bu Rumi yang terus mengusap lengannya.

"Kalian harus bertanggung jawab dengan perbuatan kalian", ucap Pak RT kemudian pergi.

"Nah, akhirnya kelakuan setanmu keluar juga, kan? Makanya jangan sok alim", ejek Nisha sambil tersenyum penuh kemenangan.

Semua orang sudah pergi meninggalkan mereka berdua di dalam kamar yang menjadi saksi bisu.

Nesha memapah tubuh Garvi keatas tempat tidur sambil berderai air mata.

"Maafkan aku, Nesha. Gara-gara aku, kamu di salah pahami." Ucap Garvi sambil berbaring menatap gadis yang sesenggukan di sampingnya.

Hanya suara tangisan yang terdengar dari gadis tak berdosa itu. Seolah dunianya sudah hancur.

"Jika orangtuamu meminta pertanggung jawabanku, aku bersedia. Bahkan jika aku harus menikahimu pun aku mau."

"Kamu sudah gila, ya, Mas? Mana mungkin aku mau menikah sama orang yang tak dikenal?!" seru Nesha sambil terisak.

"Ya mau gimana lagi. Sudah kepalang basah seperti ini. Mereka pasti tak akan mau menerima alasan apapun."

Nesha hanya terdiam mendengar ucapan Garvi yang sedikit tak masuk akal. Masa hanya karena berduaan dikamar, apakah artinya mereka berbuat mesum?

"Aku mau istirahat dulu sampai alergiku membaik. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang dan menjelaskan semua pada keluargamu."

Nesha menganggukkan kepala. Lalu ia beristirahat di sofa sambil terus mengusap air matanya yang tak berhenti mengalir. Membayangkan kembali raut wajah bapaknya yang murung, serta ibunya yang murka. Ia tak menyangka bahwa niat baiknya menolong orang malah jadi bumerang.

Tok tok tok

Pintu kamar diketuk lagi tapi Nesha sangat takut membuka pintu. Seperti merasakan trauma dengan ketukan pintu.

"Tolong bukakan pintu. Itu dokter yang kupanggil." Titah Garvi sambil memicingkan mata menatap Nesha yang ketakutan.

Dengan hati-hati, Nesha membuka pintu. Berdiri sosok seorang pria paruh baya sambil menenteng tas ditangannya. Nesha menghela nafas lega.

"Si-silahkan masuk", ucap Nesha malu. Karena pasti dokter itu pun berpikir kalau mereka sedang melakukan hal-hal mesum.

Dokter yang menyebutkan namanya sebagai dokter Frans itu memeriksa tubuh Garvi. Nesha berdiri jauh dari mereka. Jadi tak bisa mendengar perckapan mereka yang lirih.

"Saya nanti akan ikut bersama kalian. Saya akan menjelaskan kondisi Pak Garvi pada keluarga anda untuk meluruskan kesalah pahaman yang terjadi." Ucapan Dr. Frans membuat perasaan Nesha cukup lega dan mulai tenang. Ia yakin keberadaan Dr. Frans bisa menjadi bukti kalau Nesha benar-benar hanya membantu alergi Garvi.

1
Yogya Sasmito
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!