" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 31 Ke rumah Alan
" Ayo Zi Masuk "ucap Alan
Zio lalu turun dari motornya dan menatap rumah Mewah milik Alan
" Kamu kenapa bengong Zi?" tanya Alan
" Aku merasa minder melihat rumah mewah kamu tuan muda" canda Zio
" Hey ini milik orang tua ku bukan milikku artinya aku hanya menumpang hehehe " jawab Alan
" Pemikiran mu di luar dugaan ku Haha " ujar Zio
" Sudahlah ayo masuk Momy dan Dadyku sudah menunggu " ucap Alan berjalan masuk di ikuti Zio
" Momy Dady Alan pulang" ucap Alan
" Alan bisa tidak jika masuk kedalam rumah tidak perlu teriak seperti itu ini bukan di hutan" ucap Jeny menatap kesal putranya yang hanya nyengir
" Maaf Momy Alan yang paling cantik" ucap Alan memuji Jeny
" kalian ini apa harus bertengkar masalah sepele " ucap James menggelengkan kepalanya
" Ini putra mu yang suka teriak seperti Tarzan saja " ucap Jeny
Alan dan James sangat terkejut mendengar perkataan jeny sedangkan Zio hanya tersenyum kecil sambil menatap Alan yang kesal
" Momy Alan ini Tampan masa di samakan dengan Tarzan" ucap Alan cemberut
" Sudahlah kalian berdua ini apa tidak malu ada tamu di sini " ucap James yang melihat keberadaan Zio di belakang Alan
" Astaga aku jadi lupa ini karena Momy mengajak ku berdebat jadi aku melupakan keberadaan Zio" ucap Alan kesal sementara Jeny menatap horor Alan
" Halo om tante perkenalkan Aku Zio teman Alan" ucap Zio tersenyum lalu mencium tangan jeny dan James
" Wah jadi kamu yang bernama Zio sangat tampan dan kamu begitu sopan" puji Jeny
Zio terkejut karena Momy Alan malah memuji Zio Tampan sedangkan Zio berpenampilan culun begitu yang selama ini orang menilai Zio
" Terimakasih tante tapi Zio tidak tampan apalagi penampilan Zio culun hehehe" ucap Zio
" Tante bisa melihat dan menilai jika kamu aslinya sangat tampan hanya merubah style kamu dan tante yakin kamu akan menjadi pusat perhatian gadis di kampus " ucap Jeny jujur
Zio hanya tersenyum mendengar pujian Jeny
" Nak Zio ayo silakan duduk maaf ya istri om dan Alan memang seperti ini suka berdebat walaupun masalah sepele sampai lupa keberadaan dan mengajak kamu duduk" ucap James menyindir Alan dan Jeny yang hanya tersenyum malu
" Iyah om tidak apa' dan terimakasih" ucap Zio lalu duduk
" Bi tolong buatkan minum untuk kami ya bawa kemari berserta cemilan " ucap Jeny
" Baik Nyonya " ucap Seorang Pelayan
" Kamu tinggal di mana nak?" tanya Jeny
" Zio tinggal di perumahan xxx bersama bunda berdua dan dua sahabat zio dari kecil Tante" ucap Zio
" Bunda berdua maksud apa ya nak tante kurang paham maaf? " tanya Jeny
" Zio dari kecil tinggal di panti tante tapi setelah beberapa tahun kami pindah kesini dan zio di urus sama bunda irma dan Bunda Sekar pemilik panti serta 2 anak panti yang bersama zio dari kecil sampai sekarang " ucap Zio
James dan Jeny terkejut mereka saling memandang kisah hidup Zio, nama pemilik Panti mereka berpikir satu hal tapi guna memastikan nya Jeny bertanya lagi
" Kalau Tante boleh tau nama panjang Zio apa ya?" tanya Jeny
" Momy kenapa bertanya seperti itu sih?" tanya Alan heran
" Tidak apa' Alan baiklah tante Nama aku Kenzio tanpa marga belakang karena aku tidak tau orang tuaku kata bunda Sekar aku di temukan di dalam sebuah box bayi dengan surat jika aku harus di beri nama Kenzio " Jawab Zio lagi
Jeny merasakan tubuhnya gemetar matanya memanas sambil menatap Zio sendu
" nak apa nama panti asuhan tempat kamu tinggal dari kecil?" tanya Jeny
" Panti asuhan kasih bunda " jawab Zio
Jeny dan James saling memandang dan tersenyum
" Maura aku menemukan Anakmu" batin Jeny
" Ya Tuhan berarti Zio adalah putra Tuan Edwar yang selama ini di cari " batin James merasa senang
" Tante baik' saja? " tanya Zio menatap Jeny dan hendak menangis
" Tante baik' saja Zio" ucap Jeny tersenyum
" Permisi nyonya tuan dan tuan muda berdua ini Minuman dan cemilan nya silahkan di nikmati " ucap Pelayan itu setelah itu pergi
" Terimakasih bi " ucap mereka
" Zio nanti datang lagi ya bersama Alan" ucap Jeny setelah mereka berbincang dan makan bersama
" Iyah tante terimakasih untuk jamuannya dan maaf jika Zio kemari tanpa membawa apa'" ucap zio merasa tidak enak
"tidak apa' nak anggaplah kami keluarga mu okey dan jangan lupa datang lagi Pintu rumah ini terbuka kapan pun kamu ingin kemari " ucap James
Sementara Alan menatap Aneh kedua orangtuanya yang terlihat berbeda saat memandang Zio
" iyah om dan Alan aku pamit ya terimakasih undangan nya" Ucap Zio lalu pergi
" Momy Dady aku ingin bertanya " ucap Alan setelah mereka masuk dan duduk di ruang keluarga
" Apa yang ingin kamu tanyakan boy?" tanya James
" Mengapa aku merasa Momy dan Dady begitu perhatian dan seakan sudah mengenal zio lama?" tanya Alan
Jeny dan James saling memandang
" Momy akan Jawab tapi momy ingin bertanya juga sama Alan" ucap Jeny
" Momy ingin bertanya apa?" tanya Alan
" Apa Alan akan marah dan memusuhi Zio jika Momy dan Dady menyayangi Zio dan menganggap nya anak juga?"tanya Jenny
" No Mom justru Alan senang karena bisa memiliki saudara seperti Zio itu begitu menyenangkan " ucap Alan jujur
Jeny dan James tersenyum mendengar jawaban Alan
" Alan mom akan memberi tahu sesuatu tapi Alan janji harus merahasiakan ini sampai mom dan dad mencari tau kebenaran ini apa kamu mau berjanji Alan?" tanya Jeny
" Ya Mom Alan janji " ucap Alan yakin
" Mom dan dady yakin jika Zio adalah Anak kandung Maura dan Edwar" ucap Jeny
Alan sangat terkejut
" Mom jangan bercanda bukannya tante Maura dan Om Edwar tidak memiliki Anak?" tanya Alan tidak percaya
" Alan dengarkan Mom "ucap Jeny serius lalu menceritakan kisah masa lalu Maura dan Edwar
" Oh god terimakasih" ucap Alan senang.
" Kamu bahagia sekali Alan?" tanya James
" Jelas Alan bahagia Dad ternyata Alan berteman dengan Anak tante Maura dan Om Edwar aku yakin jika mereka tau tentang Zio mereka pasti bangga " ucap Alan semangat
Jeny dan James ikut tersenyum
" Iyah Sayang tapi ingat janjimu jangan memberi tahu dulu ,Dady kamu Akan menyelidiki tapi tugas kamu adalah tetap berada di sisi Zio karena Momy yakin melihat penampilan Zio pasti dia sering mengalami pembullyan" ucap Jeny tegas
" Baik Mom aku mengerti " ucap Alan
" Ternyata kamu tuan muda yang sesungguhnya Zi berkat orang tua Kamu momy dan dady hidup bahagia tanpa kekurangan kita adalah Saudara aku janji akan berada di sisi kamu seperti dady yang setia menjadi sahabat Dady kamu" batin Alan senang
Di rumah Edwar
" Sayang kamu kenapa?" tanya Edwar mengelus kepala Maura
" Aku merasa hati ini berdebar Ed seakan ada sesuatu yang akan terjadi " ucap Maura
" Jangan terlalu memikirkan Ra aku akan tetap berusaha agar putra kita ketemu kamu bersabar ya Sayang " ucap Edwar lembut dan membawa Maura ke pelukan nya
" Terimakasih sayang selalu ada di samping ku" ucap Maura tulus