Tiba-tiba saja Alexa menghilang di hari pernikahannya, daripada malu baik pihak laki-laki dan perempuan sepakat menikahkan Gavin dengan Anjani. Anjani sendiri merupakan kakak dari Alexa, tetapi Gavin tidak mencintainya dengan alasan usia yang lebih tua darinya. Selisih usia mereka terpaut 6 tahun, Gavin selalu berlaku kasar.
Suatu hari Alexa kembali, ia ingin kekasihnya kembali. Gavin sendiri sangat senang, mereka berencana mel3nyapkan Anjani? Berhasilkah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dollar Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
Gavin akhirnya bisa mengeluarkan isi perutnya dengan lancari, tetapi masalahnya sudah ada yang menunggunya diluar.
"Hay," sapa Roy.
"Kamu siapa?" tanya Gavin.
"Lupa sudah menabrak mobil orang," sahut Roy.
"Owh, maaf. Lagian kenapa mobilnya di pinggir jalan sih," ucap Gavin.
"Terus saya harus di tengah jalan," sahut Roy, "sudah bener di pinggir jalan. Kamu yang bawa mobil ugal-ugalan, bisa nyetir nggak!"
"Jaga omongan yah!" kesal Gavin, "sudah minggir! Saya nggak ada waktu meladeni kamu, nanti telat lagi ke kantor."
"Ehh!" Roy menahan kerah baju Gavin, "mau kemana? Selesaikan dulu masalah kita, kamu aja nggak minta maaf sama saya!"
"Apa sih! Saya ada meeting, jangan ganggu!" tegas Gavin melepaskan cengkraman Roy.
"Emang kamu pikir, kamu aja yang meeting, saya juga!" marah Roy.
"Ya udah kalo gitu, ngapain diperpanjang!" ucap Gavin tidak mengerti.
"Kamu bilang apa tadi! Enak banget yah, habis tabrak mobil orang nggak mau memperpanjang. Siapa nama kamu? Saya perlu tahu, kayaknya dari sikap nggak bisa dewasa!"
"Heh, Pak Tua!" ucap Gavin.
"Kamu panggil saya pak tua," sahut Roy.
"Itu nama yang cocok untuk kamu!" tunjuk Gavin.
Roy sangat marah dan langsung menarik kerah baju Gavin, ia ingin menamparnya.
"Dasar kurang ajar!" kesal Roy.
"Berhenti," ucap salah satu warga, "jangan bikin masalah disini!"
Roy langsung melepaskan Gavin dan meminta maaf kepada warga itu.
"Maaf, Pak," ucap Roy.
"Ya," sahut Bapak itu.
Roy menatap Gavin dan berkata, "Kali ini kamu selamat!"
"Cihh!" decih Gavin.
Roy kemudian sampai di kantor, pagi ini mood sangat buruk.
"Siapa sih, orang itu!" kesal Roy.
Tania tengah berpikir keras bagaimana caranya bisa membuat Gavin jatuh cinta dengan Anjani.
"Kamu kenapa, Tan?" tanya Romi melihat istrinya mondar-mandir di ruang tamu.
"Eh, Mas," sahut Tania.
Romi mendekat dan bertanya, "Kamu kenapa sih?"
"Aku lagi mikir aja sih, Mas," ucap Tania dengan jujur.
"Emang kamu mikirin apa?" tanya Romi.
"Aku lagi mikirin gimana caranya Gavin bisa jatuh cinta dengan Anjani," sahut Tania.
"Kenapa kamu jadi mikirin itu? Apa terjadi sesuatu sama rumah tangga mereka?"
"Kalau aku cerita kamu pasti nggak akan percaya."
"Ya udah kamu cerita, aku dengerin."
"Jadi gini Mas ...." Tania menceritakan semuanya dan itu membuat Romi murka.
"Apa-apaan anak itu!" kesal Romi.
"Makanya Mas, aku lagi mikir gimana caranya agar Gavin itu bisa jatuh cinta dengan Anjani. Aku nggak mau Mas, Gavin balik sama Alexa. Nggak rela banget kalo harus balik sama Alexa," ungkap Tania.
"Kayaknya aku harus ngomong sama Gavin," kata Romi lagi.
"Kamu yakin, Mas. Soalnya aku takut, kalau kita ikut campur nanti si Gavin malah makin marah sama Anjani!"
"Benar juga," ucap Romi membenarkan.
"Tapi Mas, aku mau tanya sama kamu. Selama Gavin pacaran dengan Alexa, kenapa kita nggak tahu yah tentang Anjani?" tanya Tania.
"Sebenarnya aku juga mikirin itu, tapi mungkin nggak pantas kita cari tahu. Apalagi Alexa menghilang tanpa jejak," sahut Romi.
"Emang kamu yakin Alexa menghilang."
"Loh, kenapa?"
"Aku nggak yakin, Mas."
"Kenapa kamu nggak yakin?"
"Alexa itu bukan wanita baik-baik, jadi kalau dia menghilang itu bukan karena diculik tapi ada sesuatu yang juga kita nggak tahu, begitu juga sama keluarganya."
"Itu hanya perasaan kamu aja, yang penting kita sudah bantu Pak Johan mencari Alexa."
"Ketemu nggak?"
"Ya enggak sih."
"Cih! Kalau Alexa beneran hilang, lapor polisi aja!" kesal Tania lalu pergi.
"Tapi Pak Johan menolak, kamu kan tahu sendiri."
"Itu artinya Alexa nggak hilang, Mas!" kesal Tania.
"Sudahlah, itu bukan urusan kita!" ucap Romi lagi.
"Aku tahu kesel tahu, Mas! Si Gavin juga, itu anak cinta buta banget sama Alexa. Hanya karena umur Anjani 30, dia selalu memanggil wanita tua!"
"Nanti juga Gavin akan sadar sendiri," ucap Romi tak mau ikut campur.
"Tapi Mas, seenggaknya kita kasih tahu Gavin kalau Alexa bukan perempuan baik-baik."
"Biarkan saja, aku ingin Gavin menyadarinya sendiri."
"Itu akan lama!"
"Nggak papa lama, asal Gavin sadar."
"Ah, sudahlah Mas! Ngomong sama Mas juga nggak ada jawaban," ucap Tania Pergi.
Di rumah Pak Johan, ia sedang membuka rekaman cctv samping rumah juga sekalian dalam kamar Alexa.
Ternyata Alexa keluar dari jendela, Johan uang melihat itu merasa bingung. Kenapa anaknya itu keluar, apa dia memiliki masalah dengan Gavin.
Karena penasaran, Johan memeriksa cctv luar daj betapa terkejutnya ia melihat Alexa dijemput seseorang. Tetapi sayang, Johan tidak bisa melihat wajah yang menjemput Alexa.
"Alexa, kamu pergi sama siapa?" gumam Johan. Melihat kembali plat nomornya, tetapi orang itu pintar dengan menyamarkan platnya. "Ciih!" kesal Johan, ia tidak bisa lagi menemukan bukti yang lain.
Untung Johan tidak menerima tawaran Romi untuk melaporkan Alexa hilang, jika tidak rekaman ini akan jadi masalah nantinya.
"Saya harus cari Alexa secepatnya, tapi dimana?"
( "Kayaknya saya harus tanya beberapa teman Alexa," batin Johan. )
Dari tadi Gavin marah-marah sama Maya karena kalah tender.
"Kamu ini gimana sih, Maya!" bentak Gavin.
"Maaf, Pak," ucap Maya menunduk.
"Maaf, maaf! Kita kalah tender 2 kali," sahut Gavin.
"Saya akan berusaha nantinya."
"Omong kosong, keluar sana!"
"Baik, Pak." Maya pun keluar, ia menghela napasnya dalam-dalam. "Pak Gavin, dia benar-benar nggak cocok jadi CEO."
Lalu Anjani tengah melayani pelanggan yang mau membeli karya terbaiknya.
"Ini bagus banget," ucap pelanggan itu.
"Apa ibu menginginkannya?" tanya Anjani.
"Iya, saya mau yang ini." Ibu itu menunjuknya.
"Baik, Bu, saya bungkus dulu."
"Iya."
Ternyata harga lukisan itu cukup mahal, karena Anjani butuh 1 hari membuatnya. Pelanggan tadi membayar lukisannya senilah Rp. 10.000.000.
"Saya pakai Qris yah," ucapnya.
"Bisa," sahut Anjani.
Ibu itu pun pergi dengan lukisan yang dia beli, lalu Anjani kembali melukis untuk menambah jajaran di dinding.
Saat ingin mencelupkan kuas ke cat, telpon berdering. Anjani pun mengangkatnya, [ "Hallo ... iya Pak. Saya ambil rumah yang itu saja, nanti sore saya kesana. Baik Pak, terima kasih." ]
Anjani baru saja membeli rumah, nanti sore ia akan menjenguk rumah barunya. Kemudian jam 17.00, Anjani pergi ke alamat rumah yang ia beli tadi.
Sampai di tujuan, Anjani bersalaman dengan Pak RT.
"Bu Anjani," ucap Pak RT.
"Iya, saya Anjani," sahutnya.
Mereka pun mengobrol cukup lama di teras, Pak RT itu sangat baik menyambut kedatangan warga barunya.
"Saya belum bisa memastikan kapan untuk tinggal di rumah ini," ucap Anjani, "karena saya harus mengurus beberapa berkas lainnya."
"Tidak masalah Bu Anjani, yang penting kami tahu siapa pemilik rumah ini."
"Iya, Pak. Mungkin seminggu sekali saya kesini untuk bersih-bersih," ungkap Anjani.
Obrolan Anjani berlanjut saat ada ibu-ibu yang lewat, mereka juga saling mengenal.
"Wah, senang banget bisa kenalan sama ibu-ibu disini. Tapi maaf, ini sudah malam saya harus pulang."
"Loh, emang Bu Anjani nggak tinggal di rumah barunya yah."
"Belum Bu, saya harus mengurus yang lainnya dulu. Tapi nanti seminggu sekali saya kesini untuk bersih-bersih."
"Owalah ...."
"Kalau begitu saya permisi dulu, Bu."
"Hati-hati, Bu Anjani."
"Iya."
Di perjalanan Anjani cukup lancar awalnya, tetapi saat melintasi jalan besar ada dua motor yang mengapitnya.
"Berhenti!" ucap salah satu dari mereka, bahkan ada yang berusaha menjatuhkan Anjani dari motor.
Anjani terpaksa menghentikan motornya karena terus dipepet sampai ke pinggir trotoar, lalu mereka berempat menghadangnya.
"Serahin tas sama motor kamu," ucapnya, Anjani sekarang tahu jika mereka berempat ini adalah begal.
BERSAMBUNG
semoga datang karma pada mereka..
Anjani aja gak pernah gangguin hidup mu...kamu aja yang tiap hari usil...
orang ketus mank harus dibalas ketus 👍👍👍