NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan tentang kisah dyah suhita, yang ketika neneknya meninggal tidak ada satupun warga yang mau membantu memakamkannya.

hingga akhirnya dyah rela memakamkan jasad neneknya itu sendirian, menggendong, mengkafani, hingga menguburkan neneknya dyah melakukan itu semua seorang diri.

tidak lama setelah kematian neneknya dyah yaitu nenek saroh, kematian satu persatu warga desa dengan teror nenek minta gendong pun terjadi!

semua warga menuduh dyah pelakunya, namun dyah sendiri tidak pernah mengakui perbuatannya.

"sudah berapa kali aku bilang, bukan aku yang membunuh mereka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pesan nenek saroh

Waktu berjalan cepat tidak terasa pagi telah tiba...

Embun mulai di balik bukit dengan hutan eksotis di ujung timur sana.

"Awas kamu mas! Nanti tak aduin ibu!" Teriak dewi kala melihat kakaknya masuk ke dalam rumah tanpa mengenakan alas kaki.

Rizky hanya menjulurkan lidah, menanggapi apa yang adiknya katakan. Setelah itu ia lari masuk ke dalam dapur.

"Bu, air hangat ada?" Tanya rizky setelah dirinya tiba di dapur.

"Ada di dandang le.." jawab aminah, wanita yang mulai memiliki keriput di bagian tangannya itu menjawab tanpa melihat sang putra.

"Dyah, ibu titip nasinya ya. Nanti kalau sudah ada asap di aduk, suapaya ga gosong, ibu mau keluar cari daun salam dulu.." ucap aminah.

"Nggeh bu.."

Melihat sang ibu pergi, rizky sedikit melirik ke arah dyah. Gadis berkulit bersih itu, sibuk mengaduk sambal yang ada di tungku kayu, sebelah tungku memasak nasi.

Perlahan lahan kakinya mendekati dyah, sembari melirik keluar beberapa kali.

"Dyah!" Panggil rizky, yang membuat dyah menoleh.

"Ada apa mas?"

"Kamu semalam kemana?" Tanya rizky ragu ragu.

"Aku?" Alis dyah bertaut, wajahnya menunjukan ekspresi kebingungan.

"Memangnya aku dari mana mas? Perasaan aku tadi malam ndak kemana-mana.." imbuh dyah.

"Ndak usah berbohong yah. Aku jelas jelas lihat kamu semalem keluar rumah sendirian. Kamu bawa sesuatu di tangan kamu, kayak.... kayak parang!" Ucap rizky yabg terlihat tidak enak.

Dyah kembali terdiam, ia berusaha mengingat-ingat apa yang dia lakukan semalam. Tetapi di dalam ingatannya, dia hanya pergi tidur setelah melamun panjang di depan rumah.

"Ndak mas. Aku ndak kemana-mana semalam, tanya saja sama dewi, orang aku tidur pas dewi belum tidur. Bahkan saat dewi mau sholat tahajud saja dia membangunkan aku, dan aku masih di kamar.." ucap dyah. Memang dalam ingatanya ia sama sekali tidak pergi kemanapun.

"Tapi yah, aku semalam jelas sekali melihat wanita yang keluar dari rumah ini. Pas aku ligat kamar dewi, pintunya sedikit terbuka. Bahkan pintu utama juga sedikit terbuka, pas aku cek kamar dewi dia tidur sendirian!"

"Nggak ah mas, aku nggak pergi kemana-mana. Mas rizky mimpi deh kayanya." Ucap dyah, ia masih kekeh dengan apa yang dia pikirkan. Tetapi rizky sendiri masih yakin dengan apa yang ia lihat semalam.

Rizky membuka mulut ingin mengatakan sesuatu, namun keburu ibunya datang.

"Kamu ngapain masih di sini le? Bapakmu sudah menunggu untuk melihat kayu di belakang. Sambil nunggu sarapan." Ucap aminah yang membuat putranya terdiam.

"Iya bu.."

Dengan hati yang masih kurang lega, akhirnya rizky keluar dari dapur. Membiarkan dyah yang tengah sibuk dalam acara memasaknya.

Rizky tampak gusar mendengar jawaban dari dyah. Mengapa gadis itu tidak menyadari kalau dirinya keluar rumah tadi malam, atau ada sesuatu di balik ini semua?

"Le!" Rizky berjingkat kala melihat bapaknya berlari kemudian meneriakinya.

"Loh pak, katanya tadi mau lihat kayu di belakang rumah untuk buat rumah untuk dyah. Kenapa pulang?" Tanya rizky bingung.

"Anu le, karno hilang. Katanya semalam meronda, sampai saat ini belum di temukan.." jelasnya yang membuat rizky terkejut bukan kepalang.

"Lah, semalam rizky masih ketemu dengan dia loh pak. Dia pulang meronda sama dua bapak-bapak lainnya. Masa menghilang?" Tanya rizky tidak percaya, sebab semalam ia benar benar melihat karno.

"Kamu serius le? Di mana kamu ketemunya?" Tanya bapaknya.

"Rizky ketemu di depan rumah pak. Dia pulang meronda sekitar jam 2 nan lah.."

"Kamu ngapain malam malam keluar rumah?"

"Semalam... emm... rizky cari angin pak. Sudahlah sekarang bagaiamana? Apa kita cari pak karno sekarang saja?" Tanya rizky, ia berusaha mengalihkan pembicaraan, karena dia belum siap mengatakan apa yang dia lihat semalam.

***

Suasana pagi yang riuh, di desa wanara. Menghilangnya karno yang sempat mengaku bertemu dengan sosok hantu minta gendong yang tidak lain adalah hantu nenek saroh menggemparkan desa.

Warga berpencar, mencari keberadaan karno yang di nyatakan menghilang, oleh beberapa temannya yang ikut meronda.

"Semalam kami pulang meronda, ketika bertemu dengan hantu nenek saroh. Setelah itu kami bertemu dengan sosok hantu wanita, memakai baju warna putih di depan gerbang desa. Hantu wanita itu seeprti tidak asing, namun kami tak terlalu mengamati. Yang jelas setelah itu kami bertiga berpencar, karno masuk ke dalam hutan, sedangkan kami berdua berhasil pulang ke rumah. sampai pagi, karno belum pulang kami takut kalau dia...." jelas salah satu warga yang tadi malam meronda bersama karno. Ia menggantung ucapan diujung kalimat.

"Sudah, jangan pikir yang bukan bukan. Kan kita belum ketahuan, apa yang sebenarnya terjadi. Sebaiknya sekarang kita berpencar saja." Usul pak ustadz menggantikan kelala desa yang tak kunjung kembali.

"Ngapain di cari, sudah jelas dia itu sudah mati. Kalau ketemu dengan hantu nenek saroh itu, pasti ujung ujungnya mati!" Sahut yanto dengan entengnya.

"Wak, uwak yanto ini adalah petua desa. Seharusnya anda bisa menjaga bicara. Kalau pun ini semua karena nenek saroh, kenapa kalian tidak minta maaf, dan kembali memakamkan jenazah nenek saroh ke kuburan umum, supaya tidak di ganggu?" Timpal rizky yang membuat semuanya terdiam.

"Kamu tahu apa le. Wanita pembawa sial dan penyembah iblis itu!"

"Uwak punya bukti? Punya bukti kalau keluarga dyah penyembah iblis? Punya bukti kalau dyah pelakunya?" Lagi-lagi pertanyaan rizky mampu membuat semua orang terdiam.

"Sudahlah! Jangan malah berantem, sebaiknya kita bergerak cepat!" Ucap pak ustad menengahi semuanya.

Semua orang kini mulai menyusuri jalanan yang menjadi tempat terakhir kali karno hilang.

Rizky memimpin beberapa orang, ia mulai masuk ke dalam hutan seberang makam.

Suasana hutan di pagi hari memang lumayan menantang. Meski matahari sudah muncul, tetapi cahayanya tertutup dedaunan dari pohon yang menjulang tinggi.

Kabut tebal menyelimuti kawasan hutan yang tak terjangkau sinar matahari. Udara dingin dan lembab, terasa begitu menusuk kulit.

Senyap. Tak ada suara dari hewan hewan hutan, ataupun tanda tanda kehidupan lainnya. Seolah para hewan itu tengah menyaksikan sesuatu yang membuat mereka tak bisa bersuara.

Rizky membawa para warga semakin masuk ke dalam hutan, dengan teriakan nama karno yang terus menerus terdengar.

"Mas, suara apa itu? Kayak suara jangkrik, tapi kok macet macet.." ucap salah satu warga, yang menbuat semuanya berhenti.

"Mana? Kok malah lebih mirip suara tangis. Sapa yang menangis di dalam hutan seperti ini?" Timpal warga lainnya.

"Sudah tidak usah di hiraukan, fokus cari karno saja!" Ucap rizky. Mereka kembali berjalan sampai terdengar suara ranting yang bergerak, padahal sama sekali tidak ada siapapun di sekitar sini.

"Cu... nenek minta gendong, tolong antarkan nenek ke kuburan!"

Deg!

Semua warga saling tatap, begitu juga dengan rizky. Baru kali ini dia mendengar suara yang selama ini di takutkan para warga desa.

"Kamu dengar?" Tanya salah satu warga kepada rizky.

Rizky menggeleng lirih, ia tak berani menjawab iya, karena takut membuat warga semakin ketakutan.

Brug!

"Aaaarghhhh..!!!" Para warga lari kocar kacir meninggalkan rizky yang diam membisu melihat pemandangan di depannya.

Di depannya saat ini terlihat nenek nenek berambut putih acak acakan memakai baju kebaya kuno lusuh, dengan selendang biru muda lusuh.

Wajahnya mengelupas kehitaman, dengan bola mata melotot sebesar telur ayam. Bibirnya bergerak gerak seperti mengunyah sesuatu, yang menbuat cairan merah pekat keluar dari celah di bibirnya.

"Jika kamu benar benar cinta, bawalah anak itu pergi. Iblis itu tidak akan membiarkan cucuku hidup mulya.."

rizky berkeringat dingin, seluruh tubuhnya seperti di sengat listrik bertegangan tinggi.

Tak kuat berdiri lama lama di sini, dia langsung berbalik dan lari tunggang langgang tak perduli apa saja yang dia lewati.

Hingga beberapa menit kemudian ia kembali bertemu dengan rombongannya. Baru saja mereka menetralkan nafas sejenak, tetapi sesuatu jatuh dari atas pohon, membuat jantung mereka semua kembali di pacu.

"Ka-- kaki manusia!" Teriak salah satu warga, kala sebuah potongan kaki jatuh tepat dari atas pohon.

1
Anggita
thorr up ny kok cuman 1 bkin penasaran /Sob//Sob/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁
kak author @abdul folback aku dong
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁: terimakasih kak🙏🙏
bedul: udah ya kak. terimaksih udah mampir
total 2 replies
Anggita
mampir thorr/Hey/
bedul: terimakasih kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!