Kisah cinta gadis sederhana Malika Jennaira dengan seorang pria kaya raya Dewangga Mahendra.mereka terpaksa menikah secara diam-diam tanpa melibatkan keluarga Dewangga karena hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga Dewangga.belum genap sehari setelah ijab kabul di ucap kan, rumah tangga yang baru menuai bahagia langsung di hadapkan pada sebuah ujian besar.cukup lama bagi Malika akhirnya mengetahui rahasia besar yang di simpan rapi oleh suami nya.hingga suatu ketika membuat dada nya terasa sesak sekali.akan kah cinta tulus mereka bertahan setelah di hadapkan pada cobaan yang teramat besar ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dewangga vs Bu Ani
Hampir 2 jam perjalanan yang Dewangga tempuh.hingga kini ia sampai juga di sebuah rumah tempat Bu Ani berteduh dengan di temani seorang asisten rumah tangga.di antara rumah yang lain,Rumah Bu Ani lah yang paling mencolok.perubahan drastis ini berkat campur tangan Dewangga.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Dewangga memilih berdiam diri sejenak untuk menenangkan pikiran nya.tak ada tanda keberadaan Malika di rumah ini.suasana rumah sepi dan mobil milik Malika juga tidak ada di depan rumah.
Dewangga membuka pintu rumah dengan sangat pelan.kebetulan di teras tidak sengaja Dewangga berpapasan dengan Mbok Rum yang ingin pergi ke warung depan.
" Dewangga.."Bu Ani sangat kaget melihat kedatangan Dewangga.
Dewangga pun mendekat ke arah Bu Ani,tanpa mengurangi rasa hormat nya terhadap wanita ini.Dewangga langsung memeluk tubuh Bu Ani yang sudah di anggap seperti ibu nya sendiri.
" Sebenarnya ada apa Dewangga?Di mana Malika?" tanya Bu Ani setelah Dewangga duduk di samping nya.
Dari raut wajah menantu nya,Bu Ani menangkap telah terjadi sesuatu antara anak serta sang menantu.tidak biasa nya Dewangga datang sendirian tanpa di temani oleh Malika.
Dewangga memutar bola mata berusaha merangkai kata-kata yang akan di sampaikan nya kepada wanita paruh baya ini, bagaimana pun juga.dalam hal ini dia lah yang paling berdosa dan merupakan otak dari masalah yang terjadi.
" Kedatangan Saya kesini adalah untuk mencari Malika,Bu." jujur Dewangga tak ingin membuat diri nya semakin sulit ke depan nya.
Syok sudah pasti,tapi Bu Ani tak pernah menduga bahwa pernikahan anak angkatnya mendapatkan masalah, perasaan Bu Ani semakin tak menentu.Malika tak mungkin pergi jika tidak ada yang menyakiti perasaan nya.Bu Ani kenal betul seperti apa anak angkat nya itu.
" Apa yang sudah terjadi dengan rumah tangga kalian? Jelas kan kepada Ibu,nak?" pinta Bu Ani ingin memastikan.
" Maaf kan Saya,Bu... Sebenarnya..." Dewangga dengan gugup menjelaskan keadaan rumah tangga nya sekarang.
Dari mulai awal pengkhianatan itu terjadi,semua kebohongan yang sering di lakukan nya kepada Malika.lanjut ke pertemuan mereka yang secara tidak sengaja.Bu Ani hanya diam menyimak cerita yang keluar dari mulut Dewangga.
Dalam diam nya Bu Ani menangis membayangkan perasaan Malika sekarang.
Setelah menceritakan semua nya, Dewangga tertunduk lesu.sungguh dia tak sanggup melihat wajah kesedihan dari Bu Ani.
" Kenapa Kamu tega melakukan ini kepada putri ibu?" tanya Bu Ani lirih.
" Jika Kamu tidak menginginkan Malika lagi, seharusnya Kamu pulang kan dia kepada Ibu sebelum Kamu menikahi istri kedua mu itu.dulu Kamu melamar Malika secara baik-baik kan?" sambung Bu Ani kecewa.
Bu Ani membuang nafas secara kasar.ia tidak tahu akan seperti apa kehidupan Malika ke depan.Bu Ani merasa iba kepada Malika.ada- ada saja masalah yang datang dalam hidup putri nya,padahal Malika baru saja menikmati hidup yang bahagia.
Walaupun Malika bukan merupakan darah daging nya sendiri, tetapi cinta dan kasih sayang Bu Ani teramat besar kepada anak angkat nya itu.sedari Malika kecil.Bu Ani tak pernah menyakiti hati Malika.mereka berdua memang hidup sederhana.tetapi ikatan batin antara kedua nya sangat kuat sekali.karena desakan dari Bu Ani juga lah,Malika akhirnya mau menikah dengan Dewangga.
Malika adalah teman hidup Bu Ani yang di kirim tuhan untuk menemani hidup nya yang yatim piatu.bahkan Bu Ani rela tidak menikah demi bisa merawat Malika sepenuh hati nya.
Malam itu Malika bayi kecil malang yang dia temukan di depan sebuah toko sembako sedang menangis kelaparan di tengah dingin nya malam yang pekat.Bu Ani membawa Malika kecil pulang lalu merawat nya sampai tumbuh dewasa.
" Maafkan Saya,Bu.." kata Dewangga penuh penyesalan.
" Saya gagal membahagiakan Malika,tetapi pernikahan itu bukan sepenuhnya keinginan saya ,coba saja waktu itu saya bisa bersikap tegas.pasti Malika tidak akan kecewa terhadap saya. Sampai sekarang rasa cinta saya terhadap Malika tidak pernah berkurang sedikit pun."ujar Dewangga lagi.
Sakit sekali hati Bu Ani mendengar pengakuan dosa dari Dewangga.seharusnya dia tidak percaya begitu saja terhadap menantu nya ini.belum sembuh luka di tinggal oleh orang tua nya,kini anak angkat kesayangan nya harus menghadapi masalah lebih besar lagi.
" Apapun alasan nya,Malika tetap saja tersakiti oleh pernikahan kedua mu itu.Ibu tidak menyangka bahwa Kamu bisa melanggar janji yang telah Kamu ucapkan dulu kepada Ibu."ucap Bu Ani dengan wajah sendu.
Waktu itu Dewangga tak pernah menyerah untuk meyakinkan Bu Ani bahwa meskipun tidak mendapatkan restu dari orang tua nya , pernikahan ini akan bertahan sampai akhir hayat.Dewangga juga berjanji untuk membujuk kedua orang tua nya agar mau menerima Malika di tengah keluarga mereka.sampai akhirnya luluh lah hati Bu Ani.lalu wanita ini membantu membujuk Malika agar mau di ajak menikah oleh Dewangga yang waktu itu terlihat begitu mencintai anak angkatnya.
Bu Ani juga berpikir jika Dewangga lah pria yang bisa membahagiakan Malika.membantu Malika keluar dari masalah ekonomi.namun ternyata semua bersifat sementara.Malika nya sekarang sedang terluka di khianati oleh pria yang saat ini sedang duduk di hadapannya.
Pantasan sampai sekarang pria ini belum mempublish pernikahan mereka ke hadapan publik,wajah polos pria ini berhasil memporak-porandakan kehidupan Bu Ani dan juga Malika.
Selama ini Bu Ani tidak pernah bertanya kepada Malika tentang perkembangan hubungan putri nya dengan mertua sombong nya itu.Bu Ani sebenarnya penasaran dengan kehidupan putri nya setelah menikah, tetapi beliau lebih memilih diam demi menjaga perasaan sang putri.
" Aku memang bodoh Bu!" akui Dewangga yang tidak bisa memungkiri kenyataan.
" Dengan licik nya mereka semua mengancam ku , keselamatan Malika waktu itu tergantung pada keputusan yang Aku ambil.Aku terpaksa menikahi wanita itu Bu.Aku tidak pernah mencintai nya sedikit pun." Dewangga pun ikut menangis sama hal nya dengan Bu Ani.
" Apa Kamu akan menceraikan Malika?" tanya Bu Ani dengan berat hati.air mata nya terus mengalir membasahi wajah yang sudah tidak muda lagi.
Orang kaya memang susah untuk di lawan, mereka yang berkuasa selalu menang dan kita tidak punya apa-apa pasti akan selalu di tindas.andai saja sedari awal Bu Ani tidak memaksa Malika untuk segera menikah, pasti hidup Malika akan baik-baik saja saat ini.
" Aku tidak akan pernah menceraikan Malika,Bu! Aku benar-benar mencintainya sepenuh hati."sanggah Dewangga begitu cepat.
Tidak ada obrolan apapun lagi yang terjadi, sesekali isakan tangis dari Bu Ani masih terdengar memenuhi ruang tamu.kondisi tubuh yang sedang sakit-sakitan membuat Bu Ani tidak berdaya untuk menolong putri nya keluar dari lingkaran hitam kehidupan ini.
"Malika putri kecil Ibu! Kamu pasti bisa menghadapi ujian ini nak." ucap Bu Ani lirih.
" Saya janji Bu! Ini terakhir kali nya saya menyakiti Malika." Dewangga bersimpuh di kaki Bu Ani.
Wanita paruh baya ini memaling kan wajah nya menatap kosong ke arah luar.pikiran nya sedang berkelana jauh mencari bala bantuan yang bisa menghentikan drama kehidupan yang Malika hadapi sekarang.
" Saya pergi dulu Bu,saya akan mencari Malika dan membawa nya pulang." pamit Dewangga dan tidak lupa mencium punggung tangan Bu Ani.
Sebelum pergi, Dewangga secara diam-diam menitipkan uang belanja untuk Bu Ani kepada Mbok Rum.membuat Mbok Rum di landa dilema besar.dia ingin menolak uang pemberian Dewangga karena paham dengan apa yang sedang terjadi, tetapi Mbok Rum tidak berani selancang itu kepada Dewangga yang terlihat tidak baik-baik saja.
" Titip Ibu ya Mbok." Dewangga pergi dari rumah ini dengan membawa sesal yang berkepanjangan.
" Iya Mas Dewangga, hati-hati di jalan." diam-diam Mbok Rum tidak sengaja menguping pembicaraan antara Dewangga dan juga Bu Ani.Mbok Rum juga menyayangi Malika seperti putri nya sendiri.
Mbok Rum ikut merasa sedih mendengar kabar buruk ini.dalam hati nya ingin sekali Mbok Rum mencaci maki Dewangga namun kata-kata yang sejak tadi ingin di ucapkan nya malah tersangkut di tenggorokan.Mbok Rum tahu kalau Malika adalah wanita yang baik dan berhati tulus.
" Kena karma baru tahu rasa!" Mbok Rum dengan cepat memukul mulut nya sendiri.lancang memang tapi apapun bisa keluar dari mulut orang yang sedang sakit hati.
Setelah mobil milik Dewangga sudah tidak terlihat lagi.Mbok Rum mengunci pintu utama lalu bergegas masuk untuk menemani Bu Ani yang memang sedang butuh teman untuk bercerita.
Bersambung...
untuk dewangga sendiri ati" bisa impoten loh