Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASALAH BESAR
*wilayah kekuasaan raja iblis*
Alevia:"Jadi ini wilayah kekuasaan raja iblis."
Melihat tidak ada satupun makhluk hidup ditempat yang tandus ini mereka pun berjalan menuju ke desa tempat Kazuya lahir.
Ditengah perjalanan mereka berjumpa dengan kerangka manusia yang dihinggapi burung hering besar didekat pohon kering yang mati. Mereka tidak memedulikan burung itu dan terus berjalan.
Setengah jam berlalu dan akhirnya mereka sampai ditempat Kazuya lahir(kampung halaman).
Kazuya:"Apa-apaan ini?! Kenapa semua bangunan hancur dan dimana semua orang?" Kata Kazuya yang terkejut akibat melihat kampung halamannya hancur dan khawatir tidak ada seorang pun disana.
Beberapa menit kemudian setelah mereka mencari kemana-mana, yang mereka temukan hanyalah jejak kaki dan hanya satu jejak saja yang ada disana, tanpa berlama-lama mereka pun mengikuti jejak tersebut.
Tak lama kemudian mereka sampai diakhir jejak kaki itu dan melihat istana besar yang berdiam disana dengan para monster kuat yang menjaga pintu masuk besar.
Monster besar setinggi empat pria dewasa berkepala banteng dengan memegang kapak besar berdiri di gerbang istana.
setelah melihat itu mereka berdiskusi mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Arelia:"Apa kita pulang saja dan laporkan masalah ini pada raja?" Usulnya.
Alevia:"Jangan!! Terlalu berisiko jika kita pergi sekarang, mungkin mereka memasang pendeteksi makhluk hidup disini."
Arelia:"Tapi kita bisa pulang jika mengikuti jejak kaki sebelumnya mungkin disana tidak ada pendeteksi makhluk hidup."
Alevia:"Awalnya aku ingin mengatakan hal yang sama tapi coba kalian lihat kebelakang."
Mereka pun melihat kebelakang karena disuruh Alevia dan betapa terkejutnya mereka melihat jejak kaki yang sebelumnya mereka ikuti menghilang.
Kazuya:"Apa-apaan ini!! Jika jejaknya menghilang, apa kita akan terjebak disini untuk selamanya? Aku tidak ingin mati muda!! Arelia tolong peluk aku [hiks] (nangis )"
Arelia:"Menjauh dariku! Jika kau maju sedikit saja akan ku terbangkan kau ke monster besar disana dengan elemen angin ku yang dipadukan Telekinesis."
Kazuya:"Haha! Sepertinya aku sudah tidak takut lagi jadi kau tidak usah repot-repot menggunakan kekuatanmu itu yah! Yah!"
Arelia:"Baguslah kalau kau paham."
Alevia:"Sudah-sudah! Yang harus kita lakukan selanjutnya adalah memasuki istana itu."
Arelia:"Apa kita bisa selamat kalau masuk kesana dan juga bagaimana kita melewati para penjaga itu?"
Alevia:"Aku yakin!, tapi harus ada yang menjadi umpan supaya kita bisa masuk."
Flavio:"ini kesempatan!! Biar aku yang menjadi umpannya."
Arelia:"APA!! tidak-tidak! kamu harus tetap disni, kenapa harus kamu yang berkorban padahal kamu tidak berbuat salah jadi kamu jangan pergi,Ee! Ee! AHA! Biar Kazuya saja yang pergi lagipula penyebab utama kita kesini adalah idenya, lempar saja dia kesana lalu biarkan dia dimakan para monster itu dan itu akan memberikan kita kesempatan untuk masuk, Apa kalian berpikir sama denganku?"
Alevia:"Jika dipikir lagi memang ada benarnya ucapanmu itu,Hmm! Yah aku hanya bisa setuju! Apa pendapatmu Arin?"
Arinka:"Lempar! Lempar!".dengan memasang wajah imut tapi bersemangat.
Kazuya:"Kau kejam Arinka, padahal selama perjalanan kau tidak bicara apa-apa tapi sekarang...... Hahhhh!!!"
Arelia:"Jadi sudah diputuskan yang jadi umpannya adalah Kazuya,ayo kita lempar dia bersama."
Kazuya:"Aaaaa! Vio tolong akuuu!"
Flavio:"BERHENTI!!" Vio mencegat mereka dengan tangan kanan kedepannya dan terbuka lebar.
Alevia:"Hmm! Ada apa denganmu? Kenapa kau menghentikan kami? Apa kau ingin mengatakan kalau kau saja yang jadi umpannya?"
Flavio:"ya! Memang itu yang ingin kukatakan."
Alevia:"Apa kau bodoh atau kau ingin bersikap berani?"
Flavio:"Mungkin aku sedikit payah...... Tapi aku ini pintar!"
Sistem:"heh! kau memang payah! Sangat payah dan tidak pintar! Kau hanya mengandalkan pengetahuanku untuk jadi sedikit-sedikit sekali kerennya."
Flavio:"Apa kau bisa berhenti menjelek-jelekkan aku?"
Sistem:"Dasar payah,otak kosong,mesum,penjahat, kriminal,biadab,bajingan,k*nt*l gedung,gak peka,gak ada akhlak,.........."
Arelia:"Apa maksudmu?" Bertanya kepada vio.
Flavio:"Aku punya rencana ku sendiri jadi tidak usah khawatir aku selalu punya solusi."
Setelah berpikir sejenak Alevia, Arelia dan Arinka akhirnya meng iyakan permintaan Flavio.
Alevia:"Baik! Kau boleh pergi tapi kau harus ditemani seorang misalnya aku atau Arelia atau Arinka".
Kazuya:"kalau aku?"
Alevia:"Haaa!! Siapa kau apa kami mengenalmu?"
Kazuya:"Tidak! Aku bukan siapa-siapa silahkan lanjutkan,hah!🥹!".dengan nafas panjang Kazuya menghela.
Flavio:"Mmm!! Baiklah! Kalau begitu aku akan membawa kalian bertiga."
Sistem:"heh! Dasar penggoda wanita bajingan."
Mendengar hal itu wajah mereka bertiga memerah dan salah tingkah.
Alevia:"Baik! Kami akan menemanimu..... Tapi bagaimana dengannya?"
Flavio:"Apa kalian masih ingat dengan sumpahnya?"
Arelia:"Sumpahnya? Oooh! Yang itu. hehehe!! Hei Kazuya! Kau masih ingat kan apa yang kau katakan waktu di guild tadi?"
Kazuya:"Ingat! Masih ingat! Aku akan lakukan sekarang! Tamat riwayatku! Tenangkan dirimu Kazuya kau seorang setengah manusia dan demon jadi regenerasi pasti akan membantu walau prosesnya akan sakit."
Setelah proses yang menyakitkan Kazuya pun untuk sementara tidak bisa bergerak dan tidak bisa membuat keturunannya karena penisnya sudah dikubur.
Setelahnya Flavio dan gadis-gadisnya melempar Kazuya yang mematung kehadapan monster besar.
Kedua monster besar itu lalu berjalan mendekati Kazuya.
Kedua monster itu berhenti dan melihat kebawah yang tepat dimana Kazuya dilempar.
Melihat ada kesempatan, Alevia dan Arelia menebas persendian kaki kedua monster itu yang bisa disebut minotaur.
Kedua Minotaur itu pun terduduk karena persendian mereka terputus.
Setelah menebas kedua kaki minotaur itu, Arelia melempar pedangnya keatas.
Arelia langsung menambahkan sihir angin pada pedangnya lalu memutarkan pedangnya menjadi putaran Shuriken.
Pedangnya pun melesat menebas kedua kepala minotaur itu.
Dan akhirnya kedua monster minotaur itu mati.
********
Penelusuran lorong yang mereka lakukan akhirnya membuahkan hasil dengan mengantarkan mereka kesebuah singgasana.
Ketika sampai, mereka disambut dengan suara seram.
"Sepertinya ada yang ingin mengantarkan nyawanya padaku ha-ha-ha." Terdengar suara yang menggema diruang singgasana.
"Siapa itu? Tunjukkan wajah mu!" Tegas Alevia.
"Ha-ha-ha kalian tidak pantas melihat wajahku."
"Siapa kau ini? Apa yang kau mau dari kami?" Teriakan Alevia Menggema diruangan singgasana raja iblis.
"Kalian datang kemari tanpa tahu apa-apa? sungguh cari mati!"
"Memangnya siapa kau?" Balas Alevia dengan lantang.
"Kau bertanya padaku? ha-ha-ha ha-ha-ha biar kuberi tahu kau siapa aku, NAMAKU ADALAH DEMLOFER DAN AKU SEORANG RAJA IBLIS yang memerintah wilayah ini ha-ha-ha ...... sekarang apa kau merasa takut?, apa kau ingin lari?,atau kau ingin bunuh diri karena ketakutan ha-ha-ha." Raja iblis itu pun keluar dan menunjukkan dirinya.
Flavio:"Orang ini terlalu banyak tertawa, Hei sistem! Apa orang ini kuat?"
Sistem:"TIDAK."
Flavio:"Jadi apa aku bisa mengalahkannya dengan mudah?"
Sistem:"Apa kau tuli? kau tidak dengar aku bilang apa? kataku tidak ya tidak,bocah bau!"
Flavio:"iya iya aku paham, tapi kenapa setiap kali aku bicara denganmu kau selalu bicara kasar padaku apa salahku?"
Sistem:"Kau tidak akan paham apa yang ku alami selama ini."
Flavio:"Setidaknya beritahukan pada ku apa masalahmu jika aku ada salah aku akan minta maaf padamu dan mengabulkan satu keinginan mu, bagaimana apa kau setuju?"
Sistem:"............"
Flavio:"hei hei hei!"
Alevia:"Ada apa denganmu Vio? Jangan buat situasinya jadi seram, kita sudah terperangkap di istana raja iblis dan sekarang kau jadi aneh, hei sadarlah!! Sadarlah!" menepuk nepuk pundak Flavio.
Flavio:"huh! Apa yang terjadi? kenapa kalian gemetaran begitu?"
Demlofer:"Ha-ha-ha teman-teman mu gemetaran karena mereka ketakutan mendengar namaku yang seorang raja iblis ha-ha-ha."
Flavio:"Memangnya apa yang membuat takut? itu hanyalah nama mengapa dilebih-lebihkan? nama tidak akan menyakiti siapapun."
Demlofer:"Memang benar nama tidak menyakiti tapi orangnya lah akan menyakiti........ Sihir Tingkat 8 Elemen Kegelapan: Gerbang Keputusasaan."
Setelah raja iblis berkata demikian, tiba-tiba ada gerbang besar muncul didepan mereka yang terbuka secara perlahan-lahan. Aura negatif mulai keluar dari gerbang, Lalu menyelimuti seluruh tubuh mereka, hasutan negatif mulai terdengar ditelinga, pada akhirnya Alevia, Arelia, Arinka mulai berteriak tidak karuan dan berkata kata negatif salah satunya, "bunuh! Bunuh saja aku! Aku tidak pantas untuk hidup."
Demlofer:"ha-ha-ha teriak lah! Teriak lah sekencang-kencangnya! ha-ha-ha bagus! Lagi! Lagi! Berikan aku energi putus asa kalian ha-ha-ha."
Flavio:"Hei! Mereka mereka ini kenapa?" Tanya vio dengan santainya.
Demlofer:"Hah! Kenapa kau tidak terpengaruh? Aneh! Tapi tak mengapa..... Aku jadi bisa membuat sedikit hiburan disini. Sihir Tingkat 8 Elemen Kegelapan: Tengkorak Kematian, datanglah."
Tiba-tiba datang tengkorak berjubah hitam membawa tongkat yang ujungnya ada celurit panjang dan dia datang melalui ruang hampa.
Demlofer:"Serang dia tengkorak kematian."
Flavio:"Hanya tengkorak rapuh yang diberi secuil kekuatan dari Dewa Kematian. Berani menyerang ku? Hmph! Sungguh tengkorak tidak berpikir, HUH."
Hanya dengan hembusan nafas Flavio tengkorak itu langsung menghilang.
Demlofer:"A...apa! bagaimana mungkin kau....."
Flavio:"Sistem! Apa aku bisa mengeluarkan kekuatan 0,001% dari1.000.000.000.000?"
Sistem:"Jika kau ingin membuat LOCAL INTERSTELLAR CLOUD yang kalian tinggal ini kiamat, Maka silahkan saja, asal kau tahu saja ya kekuatan 0,001% dari satu triliun mu itu sebanding dengan ledakan Supernova."
Flavio:"Jadi apa aku harus menggunakan kekuatan dari 0,000,001%kekuatan ku?"
Sistem :"itu masih terlalu membuat angkasa kiamat, jadi gunakan jentikan jarimu saja."
Flavio:"Akhirnya sistem tidak kasar lagi."
Sistem:"Aku bisa mendengarnya pembunuh berantai bajingan."
Flavio:"Ternyata aku salah,hahh."
Flavio:"Hei apa kau bisa menyembuhkan mereka? Jika bisa aku akan biarkan mu hidup untuk sementara."
Demlofer:"Jangan remehkan aku...bocah!!, Sihir Tingkat 10 Elemen Kegelapan: Lubang Hitam."
Muncul bola hitam di atas mereka berada dan bola itu mulai menyerap seluruh ruangan itu dengan sangat cepat tapi Flavio dengan sigapnya membuat portal menuju ruang hampa sehingga bola hitam itu masuk kedalam dan meledak disana.
Demlofer:"Mustahil!! Siapa kau sebenarnya?"
Flavio:"Aku hanya seseorang yang hanya kebetulan lewat........ MURNIKAN!!!." Vio pun menjentikkan jarinya dan membuat aura gelap Demlofer menyebar keluar.
Demlofer:"Apa yang kau lakukan....... Aaaaa jangan!! Aaaaarrrrggghhhh!!!!!!!!!!!!......."
Jentikan jari vio pun akhirnya mengalahkan raja iblis dan merubahnya menjadi seperti biksu yang suka bertapa. Setelah itu Flavio membawa pulang gadis-gadisnya yang sudah tidak sadar kan diri ke akademi.