Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23
...Warning ⚠️ Harap bijak dalam membaca!...
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Ketika asik dengan dunia mereka, diluar pun terlihat gerimis menambah kesan romantis serta hawa panas gàirah meningkat
"Mau lagi?" Tawar Chris yang berada diatasnya.
"Tidak, kau sudah cukup membuatku mabuk" jawab Alice sambil tersenyum kecil.
Tak menjawab Chris malah terus mengecup bibir merah Alice yang terbuka, tangannya pun masih ia kunci agar tidak bergerak manapun.
Saking terbawa suasana Chris tak sengaja mengigit bibir Alice membuatnya tambah memerah. Chris menjauhkan wajahnya melihat bibir Alice memerah karena nya.
"Apa mafia selalu bermain kasar? Huh?" Protes Alice.
"Mau ku tunjukkan seberapa kasarnya diriku? Hum?" Tantang Chris yang melepaskan kunci an tangan Alice dan mengambil es batu dengan cara mengambilnya langsung dengan tangannya lalu ia masukkan dalam mulutnya.
Tangan Chris menyibak selimut dan masuk, es batu dimulut Chris ia tempelkan diperut Alice rasa sensasi luar biasa itu, membuat tambah sensasi yang berbeda.
Perlahan turun dan tepat berada di kehangatan itu, ia menempelkan es batu disana.
"Ahh.. Dingin" pekik Alice yang reflek menghimpit kepala Chris yang berada dibawah, namun Chris menahannya dengan tangan kuatnya.
"Ahh.. hentikan" lenguh Alice yang tidak karuan.
Es telah meleleh. Bukannya berhenti Chris makin jahil dengan memainkan tangannya disana. Tubuh Alice bergerak tak karuan disertai desáhán beratnya.
Alice melihat sayu kearah jam yang menunjukkan waktu 10 malam.
"Bukankah peraturannya, aku harus tidur saat jam malam?" Tanya Alice yang membuat Chris menyembul keluar dari selimut.
"Persètán dengan peraturan" umpat Chris yang langsung meraup bibir Alice kembali, lalu mendudukkan dirinya dipangkuan Chris.
Membuat Alice menatap Chris setelah melepaskan ciumannya.
"Kau mengabaikan malam ini?" Tanya Alice memastikan.
"Ya..hanya malam ini" singkat Chris yang merebahkan kembali tubuh Alice, bukan melanjut Chris turun dari kasur meninggalkan Alice dengan keadaan naked.
Chris mengambil gelas nya yang berada dinakas dan berjalan menuang lagi whisky serta tambahan extra es batu. Setelahnya Chris mengambil bungkus rokoknya serta berjalan ke balkon yang terlihat hujan malam ini.
Alice pun ikut bangkit dan memakai jubah tipis ditubuhnya, lalu berjalan mengambil gelas tadi yang diminum Chris dan menghampiri Chris yang berada dibalkon kamar nya.
Dengan menyalakan satu rokok, asap mengepul dibalkon kamar, mereka melihat rintik hujan yang makin deras. Serta suara ombak yang juga menemani malam ini.
"Sejak kapan ku memiliki pulau ini? Apa kau akan terus tinggal disini?" Tanya Alice yang menyenderkan tubuh nya dipinggiran balkon.
"Berbisnis disini adalah yang tepat, meski akan repot dengan kebutuhan lain. Tapi tidak lama aku akan pergi dari sini" terang Chris sambil merokok.
"Hm? Kemana?" Tanya Alice yang penasaran sambil sesekali meminum whisky ditangan nya.
"Huuu..kemana lagi..Seoul" jawab Chris yang membuang asap rokok lewat mulutnya, terlihat asap nya yang mengepul di udara malam.
Alice hanya mengangguk mendengar nya dan minum lagi, Chris melihatnya ia mendekatkan wajahnya ingin mengecup bibir Alice, Alice menepuk pundak Chris sebelum terjadi.
"Ada penjaga mu sedang berjalan" peringat Alice melihat bawah, memang terlihat dua bodyguard nya sedang berpatroli agar tetap aman.
Chris hanya mendengus senyum, lalu mematikan Putung rokok nya. Tak ingin membuang waktu, Chris memeluk Alice dari belakang tangan nakal nya meraba tubuh Alice dengan sénsúal.
"Jangan disini. Hujan semakin deras" peringat Alice melihat hujan makin deras.
Tak memperdulikan omongan Alice, Chris malah terus bermain sampai kaki Alice lemas.
"Oh" pekik Alice.
Pyaaar
Suara gelas pecah dilantai bawah, karena Alice tak sengaja melepasnya begitu saja.
"Gelasnya" ujar Alice namun tak dipedulikan oleh Chris yang sibuk bergerak.
Chris membalik tubuh Alice dan mengangkat satu kakinya, suara desáhán mereka pun tidak terdengar karena hujan makin deras.
Sampai punggung Alice pun menyender ke pinggir balkon, ia memegang erat pinggir balkon sambil melihat Chris yang gencar memompanya.
"Ahh" pekik Alice karena Chris mendorong terlalu kuat sampai air hujan mengenai wajahnya serta dadanya pun basah.
Karena tak kuat tetesan air hujan mengenainya, Alice meraih pundak lebar Chris, lalu Chris menggendongnya didepan bagian bawahnya pun saling menyatu.
"Kita ke dalam saja" pinta Alice karena wajahnya basah karena air hujan. itu dituruti oleh Chris yang berjalan sambil menggendong tubuh kurus Alice.
Bruggg
Chris menjauhkan tubuhnya bersamaan dengan Alice, mereka menikmati malam itu lagi bersama, meski panjangnya malam itu membuat kebisingan.
...****************...
Udara pagi nan sejuk, Alice masih tertidur dibalutan selimutnya, namun ia terbangun karena jam nya sudah telat.
"Ahh..aku telat" pekik Alice yang bangun terduduk dikasur.
Lalu sebuah tangan muncul, meraba pinggang Alice dan menariknya dalam pelukannya.
"Hari ini pengecualian" ucap nya dengan suara basnya yang masih memejamkan matanya.
Alice merasa lega karena tidak diburu-buru.
"Semalam bagaimana? Kau menikmatinya?" Tanya Chris dengan mata terpejam.
"Kau hampir membunuhku" dengus Alice sambil tersenyum.
Chris melihat ke arah Alice, wajah bangun tidur nya terlihat cantik natural.
"Kalau kurang bilang" timpali Chris masih memeluk Alice.
"Tidak, rasanya tubuh ku sangat lelah" geleng pelan Alice yang memegang punggung tangan Chris yang ada tato nya.
"Cuman sebentar sudah lelah?" Ledek Chris sudut bibirnya terangkat.
"Sebentar? Kau memaksaku 2 jam tanpa henti" protes Alice yang mencubit punggung tangan Chris.
"Siapa suruh memancingku. Kau membangunkan singa yang tertidur" balas Chris.
Alice hanya mendengus tak percaya, kenapa dirinya yang disalahkan, padahal dia yang tidak bisa menahan nya.
...****************...
Chris sedang menyiapkan berkas penting, sedangkan Zac membantu membereskan berkas yang tidak penting.
Alice membawa nampan berisi buah dan ia melihat mereka sedang bersih-bersih berkas.
"Sungguh kalian akan pergi?" Tanya Alice yang menaruh nampan dimeja.
"Ya" jawab Zac.
"Kalau begitu.. kalian akan mengusirku?" Tanya Alice yang melihat ke Chris.
"Kita sementara tidak tinggal disini, jadi rumah ini kosong" terang Zac.
Alice hanya mengangguk biasa, dan ingin berlalu pergi, ia berpikir kalau Chris pergi bagaimana dia akan bertahan yang tak tahu apapun.
"Kalau kau ikut bagaimana?" Tawar Chris tiba-tiba.
Alice menoleh ke Chris, rada senang atau tidak yakin.
"Alasan kau kembali, kau akan menikah?" Tanya Alice memastikan yang teringat waktu ayah Chris datang.
"Memangnya kenapa? Aku mengajakmu supaya kau teringat sesuatu" Ujar Chris yang mengajak Alice untuk ikut.
"Aku tidak punya data diri, maupun paspor" ucap kekhawatiran Alice.
"Itu tidak diperlukan. Pilihkan Jaz ku masing-masing 5 pasang" perintah Chris.
"Baiklah" jawab Alice yang langsung pergi ke kamar Chris untuk mengambil beberapa Jaz kesukaannya.
Setelah Alice pergi, Zac mulai bertanya pada Chris.
"Kau sungguh? Akan menikah dengan wanita pilihan ayahmu?" Tanya Zac yang penasaran dengan jawaban Chris.
"Memang nya kenapa? Kalau dia ada guna nya kenapa tidak?" Tutur Chris.
"Dan kau ingin membawa Alice juga? Kau yakin? Kau menikah dan kau dengan Alice" ujar Zac tak percaya.
"Ini hanya bisnis, tidak ada cinta. Jangan khawatir" lugas Chris yang tanpa sengaja dari lantai dua Alice mendengarnya raut wajahnya pun terlihat biasa saja.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...