NovelToon NovelToon
Bilionaire Barista

Bilionaire Barista

Status: sedang berlangsung
Genre:Kaya Raya / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Healing
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang tiba tiba batal menikah, penyebab batal, tunangannya memilih membatalkan pernikahan karena mencintai pria lain dan sudah berselingkuh lama dengan pria itu.

Walau hatinya hancur, sang mahasiswa mengijinkan tunangannya pergi dan tentu saja tunangan nya langsung pergi dengan laki laki barunya tanpa mengetahui kalau sebenarnya dia salah memilih dan salah mengambil keputusan.

Alasannya karena sang mahasiswa yang di hina bukanlah mahasiswa dan pemilik kafe biasa, dia memiliki rahasia yang tidak pernah terbayangkan siapapun di belakang layar.

Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, healing, psikologi, ceo.

100% fiksi ya, murni hasil pemikiran author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Malam harinya, mereka duduk bersama sama di meja kayu panjang yang berada di antara dua bungalow mereka. Monica, Luna dan Laura duduk mengawasi Kimberly dan Michael yang sedang bermain ayunan di dekat mereka. Liam dan Matthew memakai celemek, membakar daging, ikan, cumi, udang, sayuran seperti jagung, tomat, paprika dan lain sebagainya, mereka membuat barbeque, Matthew menoleh melihat Liam sambil memegang capit,

“Bagaimana kuliah mu Liam ?” tanya Matthew.

“Cukup menyenangkan kak, sejalan dengan cita cita ku,” jawab Liam.

“Haha bagus, aku senang mendengarnya, semoga berhasil ya, aku dan Monica selalu mendoakan kamu,” ujar Matthew.

“Terima kasih kak,” balas Liam singkat.

Mereka terdiam sebentar, kemudian Matthew kembali menoleh melihat Liam namun kali ini dia memperhatikan raut wajah Liam,

“Kamu terlihat berbeda sekarang,” ujar Matthew.

“Masa sih ? rasanya aku sama saja deh kayak dulu,” balas Liam.

“Maksud ku bukan fisik, aku bisa melihat ada beban berat yang terlepas dari pundak mu, beban yang selama ini kamu pikul tanpa kamu sadari,” balas Matthew.

Liam terdiam sejenak, tangannya yang memegang capit membolak balik daging dan ikan agar matang sempurna, kemudian dia membuka mulutnya,

“Aku mengerti maksud kakak,” ujar Liam perlahan.

“Oh...kamu mengerti ?” tanya Matthew.

“Ya, selama ini aku membohongi diriku yang mengatakan aku mencintai Grace, tapi ketika aku mengetahui apa yang terjadi di belakang ku, ketika Grace mulai menjauh sekitar enam bulan sebelum dia mengatakan akan membatalkan pernikahan, beban yang ku pikul selama ini mulai berkurang dan ketika dia mengatakan dia tidak mau menikah dengan ku, entah kenapa aku malah merasa lega dan bebas, padahal sebelumnya aku takut aku kehilangan dia, tapi akhirnya aku menyadari kalau perasaan ku pada Grace bukan cinta, semua perasaan ku hanyalah ketergantungan dan keinginan ku untuk punya keluarga,” ujar Liam sambil melihat daging di pembakaran.

“Benar, aku pernah bertemu dengan Grace sekali sewaktu aku mampir ke kafe setelah pulang dari kantor dan saat itu aku melihat mu yang lelah, aku sudah mengira kalau Grace bukanlah pasangan yang tepat untuk mu, tapi aku tidak ingin mengatakan apa apa dan melihat kamu dari jauh saja,” ujar Matthew.

“Aku mengerti kak,” balas Liam.

Matthew menoleh ke belakang, dia melihat Luna dan Laura yang sedang berbicara dengan Monica, senyum ketiganya terlihat lepas tanpa beban walau dia tidak mendengar apa yang mereka bicarakan,

“Ya sudahlah, sekarang adalah sekarang dan masa depan belum di tulis, masa lalu di jadikan pelajaran, jaga dua dua nya Liam, mereka jauh berbeda dengan seseorang dari masa lalu mu,” ujar Matthew.

“Aku mengerti kak, sangat mengerti, karena mereka jugalah aku jadi mudah move on dan tidak terlalu merasa kehilangan,” ujar Liam tersenyum.

“Bagus, ayo cepat selesaikan bakar bakar kita, mereka kelihatannya sudah lapar hehe,” ujar Matthew.

“Hehe iya kak,” balas Liam.

Mereka mulai menaruh daging dan lainnya di atas piring besar, kemudian membawa ke meja dan menaruhnya di tengah, Matthew duduk di sebelah Monica, Liam duduk di antara Luna dan Laura. Monica menoleh memanggil kedua anak nya dan mereka datang berlarian kemudian duduk dengan tenang di sebelahnya. Setelah itu mereka mulai makan malam sambil mengobrol dengan santai di bawah langit malam yang penuh bintang.

******

Tengah malam, Liam berbaring terlentang menatap langit langit, dia menoleh melihat Luna tertidur di pelukannya, dia menoleh ke sisi lainnya dan melihat Laura tertidur di pelukannya, dia kembali menatap langit langit merasakan keheningan dan suara dengkuran halus kedua gadis di pelukannya, tapi tiba tiba “dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphone miliknya mengganggu keheningannya, tangannya terentang mengambil smartphone di meja tepat di sebelah Laura. Dia melihat layarnya, ada sebuah pesan dari Kyle.

Dengan perlahan, dia bergerak melepaskan lengannya dari kepala Laura dan melepaskan lengannya dari kepala Luna. Setelah itu, dia duduk di ranjangnya dan membuka pesannya, isi pesannya hanyalah sebuah video, Liam menekan videonya, raut wajahnya berubah total, tanpa dia sadari smartphonenya terlepas dan “bletak,” jatuh ke lantai menimbulkan bunyi keras. Luna dan Laura terbangun, mereka melihat Liam duduk di tepi ranjang dan menunduk gemetar, keduanya langsung merangkak menghampiri Liam, kemudian menoleh ke lantai.

Luna dan Laura langsung menutup mulut mereka karena melihat video yang menayangkan kafe, rumah mereka sedang terbakar dan banyak orang yang mengerumuni dari kejauhan. Keduanya langsung menoleh melihat Liam yang terlihat kaku seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi, keduanya langsung memeluk Liam. “Tok....tok....tok,” Monica membuka pintu, dia melihat smartphone Liam yang berada di lantai, kemudian dia langsung menghampiri Liam dan jongkok di depannya,

“Liam, om Kyle juga mengirimkan video pada ku, aku sudah bicara sama dia, aku tahu apa yang terjadi,” ujar Monica.

“Apa yang terjadi kak,” balas Liam dengan suara berat dan dingin.

Monica menatap wajah Liam dan mempelajarinya, wajah Liam masih terlihat syok, bingung, sedih dan marah, kemudian dia menarik nafas dan menghembuskannya,

“Menurut om Kyle, kafe kita sengaja di bakar oleh seseorang,” ujar Monica.

“Siapa ?” tanya Liam dengan suara berat dan penuh amarah.

“Charles Greywood, kakak angkat dari ayah Grace, pengusaha besar yang banyak di gosipkan berhubungan dengan mafia dan jaringan dunia bawah,” ujar Monica.

Kedua tangan Liam mengepal, wajahnya mendadak menjadi merah, kemudian dia berdiri dan berjalan ke depan jendela, dia membuka tirainya dan cahaya bulan pun masuk ke dalam kamar. Luna dan Laura turun dari ranjang dan berniat menghampiri Liam tapi mereka di cegah oleh Monica yang menggelengkan kepalanya,

“Apa alasan dia membakar kafe ku, apa dia tidak tahu betapa berarti nya kafe itu buat ku ? apa ini ulah Grace ? pantas ayahnya mengundang ku ke ulang tahunnya, ternyata mereka menantang ku ya,” ujar Liam dengan suara yang berat dan marah.

“Hnm okay kita jawab tantangan mereka, kamu harus tetap tenang dan sabar, jangan gegabah,” ujar Monica dari kejauhan.

“Ya, aku mengerti kak Monica, begitu sudah dapat hasil, kita hancurkan mereka dan seluruh jaringan mereka,” balas Liam marah dan tangan yang mengepal.

“Aku sudah telepon Isabel juga, untuk mengutus orang memeriksa kondisi kafe, di sudah balas ok,” ujar Monica.

“Terima kasih kak, tolong minta om Kyle cari semuanya, skandal yang melibatkan dia dan keluarga nya, laporan keuangannya, semua investasi perusahaan nya, rekan rekan bisnis nya, legalitas bisnis nya dan apa saja yang bisa menjatuhkan dia,” balas Liam tegas.

“Sudah ku lakukan tadi ketika dia menelpon ku, om Kyle dan anak buahnya sudah bergerak, sekarang kita tunggu,” ujar Monica.

"Bagus, aku akan hancurkan mereka, kalau perlu aku akan muncul ke permukaan biar mereka tau mereka berurusan dengan siapa," ujar Liam.

Monica terdiam sejenak, dia mengamati Liam yang berdiri membelakangi nya,

"Kamu yakin Liam ?" tanya Monica.

“Yakin, maaf tolong biarkan aku sendiri saat ini,” ujar Liam.

"Baiklah, aku mengerti," balas Monica.

Monica langsung mengajak Luna dan Laura berjalan keluar dari kamar, namun ketika Luna dan Laura melangkah keluar,

“Luna, Laura,” ujar Liam.

Keduanya menoleh melihat Liam yang membelakangi mereka dan masih melihat laut dari jendela yang di terangi cahaya bulan,

“Maafkan aku, kalian menyaksikan aku menjadi seperti ini,” ujar Liam.

“Aku mengerti Liam, aku tetap di samping mu,” balas Luna dan Laura bersamaan.

Setelah itu, keduanya keluar dan menutup pintu, Liam terus berdiri di depan jendela melihat lautan lepas yang terbentang di depannya. Kedua tangannya mengepal, wajahnya terlihat tenang namun matanya bagai pisau yang menatap ke depan seperti melihat batas lautan.

“Sekarang lo benar benar cari perkara sama gue Grace, lo liat nanti, gue akan hancurkan keluarga lo,” ujar Liam dalam hati.

1
Was pray
liam sering kurang mengantisipasi setiap tindakannya dan kejadian yg menimpanya sehingga musuh2nya mudah mencundanginya
Was pray
liam kan orang kaya dan cerdas kenapa di kafe gak ada penjaganya? aneh gitu lho ..
Sutono jijien 1976 Sugeng
keren menurut ku suka dgn cerita seperti ini
Mobs Jinsei: terima kasih kak
total 1 replies
mummy_aling
Luar biasa
Was pray
terlalu gampang dan terlalu mudah hati liam menilai seseorang,dan hati liam gampang terpesona sama cewek, jadi ya wajar ditinggalin grace, krn terlalu cepat hati menjatuhkan pilihan tanpa pertimbangan yg masak, kamu tipe cowok mudah move on tapi mudah juga pindah ke lain hati liam
雅那
ɯαԋ ʂҽɾυ ʂҽɾυ....
αყσ ƚɾιρʅҽ ʅ ʅαɳʝυƚƙαɳ...
雅那
υԋυιιιι ɳιƙαԋιɳ 22 ɳყα αԋԋԋԋ
Dewiendahsetiowati
pusing ya Liam karena sama2 cantiknya
雅那
ƚԋσɾ αραƙαԋ ʅαυɾα ԃαɳ ʅιαɱ αƙαɳ ʝαԃι ραʂαɳɠαɳ ƚԋσɾ
雅那
υɠԋ ƚҽɾɳყαƚ ʂι ʝαɱҽƚ ʝαɱҽʂ ιƚυ ʂυԃαԋ ρυɳყα ƚυɳαɳɠαɳ ƈƙƈƙƈƙƈƙ
雅那
ʂҽɱαɳɠαƚ ԃαʅαɱ Ⴆҽɾƙαɾყα αυƚԋσɾ, ʂҽԋαƚ ʂҽʅαʅυ Ⴆιαɾ Ⴆιʂα υρԃαƚҽ ƚҽɾυʂ
Mobs Jinsei: terima kasih atas dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
雅那
ʂҽɱσɠα ʂҽƚҽʅαԋ ιɳι ʂҽɱυα Ⴆυƙƚι ƚҽɾυɳɠƙαρƙαɳ ԃαɳ ʂι ɠɾҽƈҽ ԃι ƚυɳƚυƚ ԃαɳ ԃι ρҽɳʝαɾαƙαɳ
雅那
ʂҽɱαɳɠαƚ ʅιαɱ
Adri Pratama
keren thor, semangat ya
Mobs Jinsei: makasih kakak dukungannya
total 1 replies
雅那
ɱαɱριɾ ƚԋσɾ
ʂҽɱαɳɠαƚ υρ ɳყα ƚԋσɾ
Mobs Jinsei: makasih kaka support nya
total 1 replies
Ricky Adhitya
apa tuh yang kebesaran 🗿
Aqlul /aqlan
siip...lanjutkan...mantap
Zahra An
waduh itu Liam di kata katain gitu yaa dasar komentar nya....
Zahra An
semangat kak buat novelnyaa😁
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungannya kak /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!