Kembali Hidup Untuknya

Sepeda motor yang Kael kendarai behenti di depan sebuah bangunan kosong yang terletak di belakang Casino di mana beberapa orang yang menjadi pengawal Ariana sudah tiba di sana lebih dulu untuk mengamankan keadaan, dan segera memimpin jalan untuk Nona-nya bertemu orang-orang yang membawa mobil majikannya setelah meminta Paman Marius untuk pergi meninggalkan tempat itu.

Dengan begitu banyak pengawal yang datang mendampingi Ariana, serta pernyataan salah satu pengawal yang mengatakan bahwa mereka adalah pengawal dari keluarga Aurelia, membuat sikap para preman itu berubah dalam sekejap. Mereka menundukkan kepala saat Ariana tiba, bahkan sampai berlutut sebagai bentuk permintaan maaf saat Ariana melangkah mendekat. Sampai, salah satu dari mereka yang menjadi orang pemberi perintah di gudang saat itu membuka suara.

"Maafkan atas kecerobohan saya, Nona. Saya sungguh tidak tahu jika dia benar kekasih Anda,"

'Plakkk...'

Tamparan keras segera pria itu dapatkan dari Kael begitu dia menyelesaikan kalimatnya, membuat pria itu terkesiap sembari memegangi pipinya namun tidak memberikan perlawanan.

"Siapa yang kau sebut kekasih?" tanya Kael dingin.

"M-Maaf... Tapi, dia dan ayahnya sendiri yang mengatakan bahwa Nona adalah kekasihnya," dia menjawab.

"Dia benar-benar tidak tahu malu, seenaknya saja mengaku-ngaku sebagai kekasihku," gerutu Ariana.

Pria itu menunduk, mengusap pipinya sesaat sebelum menurunkan tangannya tanpa mengangkat pandangan. Dalam benaknya merutuki kecerobohannya sudah menyinggung keluarga Aurelia yang masuk ke dalam daftar khusus Tuan-nya menjadi keluarga tidak boleh diganggu.

Ariana mengamati wajah pria yang kini bersimpuh di depannya, begitu pula dengan beberapa pria lain yang sebelumnya tidak ia lihat di gudang berbaris tanpa ada yang berani mengangkat wajah mereka.

'Apakah enam orang yang aku lihat di kehidupanku sebelumnya adalah bagian dari mereka? Sekarang, tak satupun dari enam orang itu aku lihat di sini,'

"Bagaimana keadaannya?" tanya Ariana.

"Dia baik-baik saja, Nona,"

"Uhmm... Kami memang sempat menghajarnya, tetapi dia tidak mengalami cidera," imbuhnya lirih.

"Dia baik-baik saja?" sambut Ariana spontan, menunjukkan ekspresi tidak puas. "Kenapa kalian tidak menghajarnya? Kalian membuatku kecewa,"

"A-Apa?" dia mengangkat wajahnya dengan gerakan cepat, mengerjap bingung.

"Bukankah dia membuat kalian rugi? Hajar saja sepuasnya," ucap Ariana.

"Setidaknya, jika kaki dan tangannya tidak patah, buatlah wajahnya menjadi tidak dikenali," tambahnya.

Pria itu menatap bingung, mengamati wajah gadis yang kini berdiri di depannya dengan tatapan bingung. Pikirannya sudah melayang tentang hukuman apa yang akan ia dapatkan atas kesalahan yang sudah ia lakukan, tetapi reaksi Ariana berada di luar perkiraannya.

"Kami tidak mungkin melakukan hal seperti itu di lingkungan casino, Nona," dia menjawab.

"Casino Tuan kami memiliki aturan..."

"Aturan ketat di mana tidak boleh ada kekerasan di dalam casino," potong Ariana.

"Aku juga tahu casino memiliki kode berpakaian. Lalu mengapa kalian membiarkan Paman Marius sampai berhutang pada kalian?"

"Karena dia selalu memakai setelan jas setiap kali datang bermain dan membawa mobil mewah," dia menjawab.

Ariana mendesah panjang, sikap Paman Marius yang selalu membawa mobil keluarganya sesuka hati adalah kesalahan yang ia lakukan. Memberi ayah dan anak kebebasan di mansion serta menggunakan semua fasilitas keluarga tanpa memperdulikan pendapat ayahnya.

'Aku benar-benar menampung parasit,' dengus Ariana dalam hati .

"Sekarang kalian tahu bahwa dia tidak memiliki apapun bukan? Dan sekarang dia berada di luar casino," sahut Ariana.

"Nona... Maksud Anda..."

"Kalian bisa melakukan apapun. Lagipula, apa yang bisa dilakukan oleh gadis kecil sepertiku?" ujar Ariana sembari meletakkan satu tangan di dadanya sendiri.

Pria itu terdiam sejenak, mencoba untuk memahami makna dari kalimat yang Ariana ucapkan, lalu mengangguk mengerti sambil tersenyum.

"Saya mengerti, Nona,"

Dia berdiri, memberi isyarat pada anak buahnya untuk masuk ke dalam di mana Ryder disekap diikuti Ariana serta Kael di belakangnya.

"Ruangan ini kedap suara, Nona. Jadi, saya bisa pastikan suaranya tidak akan terdengar keluar,"

Ariana melirik sekilas pria yang bersikap sopan sejak dirinya datang, memberikan anggukan sebagai jawaban sebelum kembali melempar pertanyaan,

"Siapa namamu?"

"Saya, Oliver,"

Dari tempat Ariana berdiri, ia bisa melihat Ryder duduk di sebuah kursi dengan kedua tangan terborgol, bergerak panik saat beberapa orang mendekat sembari mengepalkan tangan mereka dengan senyum menghiasi wajah mereka. Dengan satu gerakan ringan dari Oliver, tiga orang mulai melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada Ryder secara bergantian.

"Di mana uang yang kau bicarakan? Ayahmu bahkan tidak datang kemari untuk memberikan uangnya,"

"Dia pasti datang membawa uangnya!" jawab Ryder tanpa bisa menghindar dari pukulan yang datang dari berbagai arah.

"Tapi sampai sekarang dia belum datang," salah satu dari mereka menjawab.

Ariana melipat kedua tangannya, menatap datar pada Ryder yang masih mendapatkan pukulan bertubi-tubi. Rintihan serta ratapan yang Ariana dengar seakan tidak mempengaruhi Ariana untuk menghentikan pukulan mereka terhadap Ryder. Sebaliknya, gadis itu tersenyum.

"Berhenti memukulinya!" Ariana berteriak, tapi memberi isyarat pada anak buah Oliver untuk terus menghujani Ryder dengan pukulan.

"Kalian bisa merusak wajahnya," Ariana kembali bersuara dengan nada khawatir yang ia buat-buat, menahan tawa sembari memastikan dirinya tidak terlihat oleh Ryder.

"Cukup! Jangan buat wajahnya rusak lebih parah dari ini!" Ariana melanjutkan aktingnya, berteriak meminta mereka untuk berhenti, tetapi tangannya memberi isyarat untuk melanjukan. Membuat Oliver serta Kael yang berada di dekatnya berusaha menahan tawa.

"Apakah sudah cukup, Nona?" tanya Oliver.

Ariana mengangkat satu tangannya, meminta Oliver untuk mendekatkan wajah pria itu yang memungkinkan bagi Ariana untuk membisikkan sesuatu pada Oliver.

"Bisakah kamu mengatur waktu agar aku bisa bertemu dengan Tuan-Mu?" bisik Ariana, wajahnya berubah serius dalam sekejap.

"Saya tidak berani membuat keputusan, Nona. Saya perlu bertanya langsung pada Tuan," jawab Oliver turut berbisik.

"Jika Anda tidak keberatan untuk menunggu, Anda bisa datang ke casino lusa. Saya akan menemui Anda di sana untuk memberikan jawaban sekaligus mengatur waktu untuk bertemu,"

'Itu artinya aku masih harus menunggu lagi sampai aku bisa bertemu Tuan mereka. Tapi, itu lebih baik dari pada tidak sama sekali,'

"Aku akan datang," bisik Ariana.

"Saya mengerti," sahut Oliver sembari membungkukkan badan.

"Sudah cukup!" ucap Ariana.

Oliver mengangkat satu tangannya, meminta bawahannya untuk berhenti seraya melangkah mendekat diikuti Ariana di belakangnya.

"Rye..." Ariana berdesis lirih, segera mendekati Ryder yang kini memiliki lebih banyak luka di wajahnya.

"Aku sudah bawakan uangnya, sekarang lepaskan dia!"

Anak buah Oliver hanya menurut, melepaskan borgol yang membelenggu kedua tangan Ryder sekaligus memberi Ariana ruang untuk berada di dekat Ryder.

"Maaf, aku datang terlambat," ucap Ariana dengan wajah penyesalan sempurna.

"T-terima kasih sudah datang, Ariana," sambut Ryder sembari meringis menahan sakit.

"Mereka akan membawamu ke rumah sakit," ucap Ariana sembari menunjuk pengawalnya.

"Kamu akan bersamaku kan, Ariana," sahut Ryder segera meraih tangan Ariana.

"Aku... Tidak bisa," jawab Ariana menepis tangan Ryder.

"Jika kamu ingin seseorang menemanimu, kamu bisa menghubungi Sienna. Bukankah hubungan kalian berdua sangat dekat? Dan kamu lebih senang ketika bersamanya," sindir Ariana.

"Aku..."

"T-Tunggu... Ariana..."

Ryder gagal menyelesaikan kalimatnya saat Ariana justru membentang jarak dengan dirinya, menatap nanar punggung Ariana yang semakin menjauh setelah mempercayakan dirinya pada para pengawal seakan gadis itu tidak lagi peduli akan keadaannya saat ini.

. . . .

. . . .

To be continued...

NOTE :

- Casino

Adalah sebuah perusahaan atau tempat yang menawarkan berbagai permainan judi seperti slot, poker, blackjack, dan rolet. Casino/kasino biasanya memiliki izin untuk beroperasi dan diawasi oleh pemerintah.