Semuanya berawal dari sebuah perjodohan, seorang pria tampan bernama Lionard Demitri yang membuat seorang gadis ceria seperti Airin, mengalami kehancuran begitu besar dalam hidupnya.
Kebodohan yang Airin lakukan, adalah mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Hingga dia tahu jika ternyata suaminya menikahinya karena dia mempunyai kemiripan dengan perempuan di masa lalunya.
Airin hanya di jadikan istri bayangan oleh Lion. Tidak ada cinta untuk dirinya, semuanya hanya sebuah cinta sepihak.
"Tidak bisakah aku menggantikan Vei untuk kamu? Tidak bisakah Airin yang ini kamu cintai, bukan Airin yang harus menjadi Verina"
Dengan penuh harapan Airin mengatakan itu pada suaminya. Namun harapan rapuh yang dia miliki, harus hancur dalam sekejap.
"Kau berharap cinta dariku? Haha.. Sampai kapanpun tidak akan pernah kau dapatkan!"
Ketika hanya menjadi istri dengan bayang-bayang masa lalu suaminya. Tapi, Airin tetap bertahan. Meski entah dia akan bisa melewatinya atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Bayangan Masa Lalu Suamiku
Pernikahan ini terjadi meski tanpa sebuah cinta. Tidak, bukan tanpa cinta, tapi hanya Airin yang mencintai, tanpa dicintai. Pernikahan yang sangat sederhana dan hanya dihadiri oleh anggota keluarga terdekat.
Sahabat terbaiknya, Yulita, yang menikah dengan sepupu Lionard juga ikut hadir. Dia saja merasa heran karena tiba-tiba Airin menikah, sementara dia tahu bagaimana Airin bercerita jika dia hanya berjuang sendiri karena pria yang dijodohkan dengannya sama sekali tidak mencintainya.
"Ririn kamu yakin kamu baik-baik saja? Kenapa bisa tiba-tiba menikah, bukannya ... Lion tidak mencintaimu?"
"Aku baik-baik saja Yul, lagi pula Papa yang sudah memilihkan dia untuk menjadi suamiku"
Meski yakin Yulita masih berpikir jika ada yang aneh dengan dirinya yang tiba-tiba menikah dengan pria yang jelas dia tahu tidak mencintainya. Tapi, Airin mencoba untuk menutup semua cerita ini agar tidak banyak orang tahu. Sekarang yang terpenting adalah dia dan pernikahan ini. Airin harus bisa menjalani pernikahan ini dan sedikit berjuang untuk mendapatkan hati suaminya.
"Aku bisa membuat dia menikahiku, dan aku pasti bisa membuatnya jatuh cinta padaku"
Begitulah tekad Airin saat dia masuk ke dalam Apartemen ini. Tempat yang akan dia tinggali bersama suaminya. Apartemen ini terlihat sudah melakukan renovasi besar karena ruangan yang lebih luas dengan meja kerja di ujung ruangan dekat jendela besar, satu kamar tidur berukuran besar dan dapur yang minimalis dengan mini bar disana.
Airin terdiam saat melewati ruang tengah dan melihat foto besar yang terpajang di dinding. Itu foto suaminya dengan seorang perempuan, melihat dari latarnya ini seperti sebuah acara pertunangan. Yang membuat Airin shock adalah wajah perempuan di foto sangat mirip dengannya.
"Sekarang kau paham kenapa aku mau menikahimu?"
Deg... Bisikan dari suaminya membuatnya sangat terkejut, Airin menoleh dan melihat senyuman penuh arti dari suaminya. Lalu, Lion berjalan ke arah figura foto. Menatap wanita dalam foto lalu beralih menatapnya.
"Kau sangat mirip dengannya. Dan aku menikahimu, karena aku ingin bersama dengannya. Aku sudah mencoba menolak, tapi apa yang terjadi, kau mencoba menjebakku dan ingin menikah denganku. Padahal aku berusaha menghindarimu, agar kau tidak menjadi bayang-bayang dari Vei"
Tubuh Airin bergetar, air mata sudah tidak tertahankan lagi. Jika hanya suaminya yang tidak bisa mencintainya, dia tidak papa, Airin bisa berjuang sampai Lion bisa mencintainya. Tapi ... ini tentang masa lalunya, Lion menikahinya hanya karena dia memiliki kemiripan dengan masa lalunya.
"Selamat datang di dunia pernikahan ini, kau hanya menjadi istri bayangan saja. Karena selamanya aku tidak akan mencintaimu"
Lion berlalu ke kamar setelah mengatakan itu. Sementara Airin terdiam membeku di depan foto yang terpajang. Air mata mengalir deras, isakan mulai terdengar keras, dan kakinya yang lemas perlahan membuat tubuhnya luruh ke atas lantai. Airin menangis dengan memegang dadanya sendiri. Sesak yang dia rasakan saat mengetahui fakta tentang ini.
"Ya Tuhan, kenapa seperti ini? Hiks... Apa yang harus aku lakukan"
Tangisan yang terdengar begitu memilukan, bahkan lebih menyakitkan dari tahu jika dia tidak dicintai, daripada dia harus mengetahui jika suaminya menikahinya karena bayangan sang mantan kekasih.
Airin mendongak dan menatap foto itu, memegang pipinya sendiri. "Kenapa kita bisa mirip seperti ini? Kenapa kamu harus memiliki hatinya, sementara aku tidak. Hiks.. Kenapa?"
Siapa perempuan di foto yang Lion panggil Vei itu? Kenapa bisa begitu mirip dengannya, hampir tidak ada perbedaan jika bukan sebuah tahi lalat di dekat mata yang dimiliki oleh Airin.
Suara langkah kaki membuat Airin menghentikan tangisannya. Lalu, dia menoleh pada Lion yang berjalan melewatinya.
"Tidak perlu menangis, yang penting kau menikah denganku. Jadi, kau harus senang"
Airin tidak menjawab, dia hanya terdiam dengan air mata yang terus mengalir. Kisah hidupnya baru akan dimulai sekarang. Tidak ada yang bisa dia lakukan, karena dia sudah masuk ke dalam pernikahan ini dimana dia hanya sebatas istri bayangan masa lalu suaminya.
*
Entah pukul berapa sekarang, Airin terbangun di atas sofa. Menangis cukup lama hingga akhirnya dia tertidur disana. Ketika bangun kepalanya terasa begitu berat dan sakit. Matanya sembab dengan hidung yang memerah.
"Sudah larut malam ternyata"
Airin melihat koper berisi pakaiannya masih berada disana. Airin menatap pintu kamar yang tertutup, bahkan suaminya tidak peduli padanya. Airin menarik kopernya dan berjalan ke arah kamar, mengetuk pintu kamar.
"Lion, aku masuk ya"
Karena hanya ada satu kamar disini, Airin tidak mendapat jawaban dari dalam kamar. Airin perlahan meraih handel pintu dan memutarnya, masuk ke dalam kamar dan tidak ada suaminya disana. Airin mencari keberadaan Lion ke ruang ganti dan kamar mandi, tapi tidak ada.
"Kemana dia? Apa dia sengaja pergi saat aku tidur?"
Airin duduk di tempat tidur, menatap ke sekelilingnya, dan dia kembali menemukan foto perempuan yang sama terpajang di dinding kamar. Dadanya terasa sesak sekali, membuat air matanya kembali mengalir.
"Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah ini? Pernikahan macam apa yang akan aku jalani?"
Airin menghembuskan nafas panjang, menenangkan pikirannya yang kacau, hatinya yang terluka. Pergi ke kamar mandi untuk berendam dan menenangkan pikirannya.
Saat keluar dari dalam kamar mandi, Airin terdiam melihat suaminya sudah berdiri di depan lemari dengan memegang sebuah gaun.
"Kamu darimana tadi?"
"Pakai baju ini" Lion melempar gaun terbuka itu pada Airin, membuatnya terkejut. "Selama kau menikah denganku, maka kau harus berpenampilan seperti Vei"
"Hah?" Tubuh Airin membeku di tempatnya, melhat gaun yang dilemparkan oleh Lion dan tergeletak di atas lantai sekarang. "Kamu ingin aku menjadi orang lain? Tidak, aku tidak mau!"
Tatapan Lion berubah begitu tajam, dia melangkah mendekat pada istrinya. Merasa suaminya sedang begitu marah padanya, Airin perlahan mundur untuk menghindar. Tangan Chris yang mencengkram kuat pergelangan tangannya, membuat Airin meringis kesakitan.
"Kau aku nikahi hanya untuk menjadi Vei!"
Air mata kembali menggenang di pelupuk, Airin menatap suaminya dengan tidak percaya atas ucapannya. "Aku tidak mau menjadi orang lain. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri!"
Plak... Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya. Rasa panas dan nyeri terasa sampai ke tulang pipi. Bekas tangan memerah di pipinya sekarang.
"Kau tidak di izinkan untuk membantah!"
Dengan brutal Lion melepas jubah mandi yang dipakai oleh Airin. Memakaikan gaun yang dia berikan dengan paksa. Saat Airin mencoba untuk berontak, tangannya langsung di tepis kasar oleh Lion. Rambutnya di jambak hingga wajahnya mendongak tertartik ke belakang.
"Aku hanya ingin melihat kau seperti Vei"
Lion menghemaskan tangannya di rambut Airin, beberapa helai bahkan menempel di tangannya. Airin jatuh ke atas lantai, gaun tadi sudah terpasang di tubuhnya. Bagian bahu yang terbuka membuat Airin meremas tubuhnya sendiri.
"Ya Tuhan, kenapa harus aku? Kenapa aku dinikahi hanya sebatas istri bayangan masa lalu suamiku"
Tangisan yang memilukan terdengar memenuhi ruangan. Namun sama sekali tidak ada yang menghiraukan itu.
Bersambung
verina sudah sembuh yg di cari briyan,,mungkin selama ini si bryan yg slalu membantu dan slalu berada di samping verina sehingga nyaman bersama bryan....Airin dan verina sehat sehat berdua...semoga secepatnya di ketahui oleh ayah dan ibunya bahwa mereka saudara kembar...