NovelToon NovelToon
Regulus

Regulus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Barat
Popularitas:587
Nilai: 5
Nama Author: Sugito Koganei

Rojak adalah pemuda culun yang selalu menjadi bulan-bulanan akibat dirinya yang begitu lemah, miskin, dan tidak menarik untuk dipandang. Rojak selalu dipermalukan banyak orang.

Suatu hari, ia menemukan sebuah berlian yang menelan diri ke dalam tubuh Rojak. Karena itu, dirinya menjadi manusia berkepala singa berwarna putih karena sebuah penglihatan di masa lalu. Apa hubungannya dengan Rojak? Saksikan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugito Koganei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 - Selamat Tinggal, Regulus

Melanjutkan kisah sebelumnya, dimana Regulus dan kawan-kawan berhadapan dengan Nochtharion dan Malgrion.

Regulus, Tetsubara, Vina, dan Poppy berhadapan dengan dua iblis yang tak tertandingi, Nochtharion dan Malgrion, sosok baru yang lahir dari tubuh Angie yang telah terkorupsi oleh kegelapan.

Tetsubara menyerang Malgrion tanpa henti, mencoba menembus tamengnya yang kokoh. Namun, serangannya sia-sia, bahkan tak mampu menggoreskan luka sedikit pun pada iblis itu. Malgrion mempermainkan mereka dengan licik, meniru suara Angie untuk membuat mereka ragu menyerang. Hampir saja Tetsubara terkena tipu muslihatnya, tetapi Poppy dengan cepat menyadarkan dan mencegahnya dari kelengahan fatal.

Sementara itu, Regulus berhadapan satu lawan satu dengan Nochtharion. Serangan-serangan Regulus begitu cepat dan tajam, hingga ia berhasil menyudutkan musuhnya. Dalam satu serangan mematikan, ia melancarkan serangan tebasan ribuannya.

"Regulus Thousand Stab!”teriaknya.

Serangan bertubi-tubi yang akhirnya menusuk tubuh Nochtharion. Namun, ternyata serangan itu hanya melukai tubuh yang sedang dirasuki oleh Nochtharion, Mbah Rukmini. Luka itu justru mengakibatkan penderitaan bagi nenek sihir itu, tetapi Nochtharion sendiri tetap tak tersentuh.

Tak butuh waktu lama, Nochtharion keluar dari tubuh Mbah Rukmini dan menunjukkan wujud aslinya yang mengerikan. Dengan kekuatan penuhnya, ia mulai menyerang tanpa belas kasihan. Regulus yang sebelumnya mendominasi kini menjadi bulan-bulanan, dihantam bertubi-tubi tanpa sempat membalas. Puncaknya, Nochtharion melepaskan teknik mengerikannya.

"Darkness Destroyer!"

Serangan itu membuat Regulus terpental jauh dan tergeletak di ambang kematian.

Di tempat lain, Vina dan Poppy yang menyadari kondisi kritis Regulus berusaha membantu. Tetsubara menerobos pertahanan Malgrion dengan tekad bulat, berhasil menghindari serangannya dan maju menghadapi Nochtharion. Namun, ia pun mengalami nasib yang sama, terpukul mundur dengan luka-luka yang semakin parah.

Regulus, meskipun terluka parah, masih berusaha bangkit dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Namun, Nochtharion sudah memiliki rencana lain. Ia mulai mengambil paksa berlian yang berisi jiwa Regulus dari tubuhnya. Dengan kekuatan gelapnya, ia menghancurkan berlian itu di hadapan mereka semua, mengembalikan Regulus ke wujud aslinya, Rojak.

Dalam puncak kekejamannya, Nochtharion memerintahkan Malgrion untuk memenggal kepala Rojak. Tetapi, sebelum eksekusi bisa terjadi, Vina mengerahkan sisa kekuatannya untuk mengunci tubuh Malgrion. Dalam kesempatan singkat itu, Tetsubara dengan cepat menembak Malgrion dan membawa Rojak pergi dari sana.

Di dalam mobil, Rojak yang kehilangan segalanya hanya bisa terkulai lemas sebelum akhirnya pingsan.

Di dalam mimpi Rojak, dirinya kembali muncul di bangunan Batavia yang megah namun suram. Udara di sekitarnya terasa dingin dan kosong, seakan-akan tidak ada kehidupan di tempat itu. Di tengah ruangan yang luas, berdiri sosok yang sangat ia kenal, Regulus. Namun, kali ini Regulus hanya diam, tak bergerak sedikit pun. Tatapannya kosong, seakan tak lagi memiliki jiwa.

Rojak melangkah perlahan, mencoba mendekatinya.

"Regulus?" panggilnya, namun tak ada jawaban. Hanya keheningan yang membalasnya. Dengan hati-hati, ia terus berjalan sambil bertanya dengan suara bergetar.

"Regulus! Jika berlian itu hilang dan hancur, apakah kita akan berpisah? Apakah itu akhir dari kita?"

Saat tangannya menyentuh Regulus, tubuh Regulus tiba-tiba terdistorsi. Seolah tidak nyata, wujudnya bergelombang dan akhirnya menghilang dalam sekejap. Rojak terpaku, jantungnya berdegup kencang. Ia belum sempat berpikir lebih jauh ketika sesuatu yang mengerikan terjadi. Dari balik bayangan, Nochtharion muncul dengan mata berkilat penuh kebencian. Tanpa peringatan, iblis itu melesat dan menyerang Rojak.

"AAARGGGHH!"

Rojak terhempas ke belakang. Seketika itu juga, ia terbangun dengan napas tersengal di dalam kamarnya. Tubuhnya berkeringat dingin, dadanya naik turun. Pandangannya masih buram akibat mimpi yang terasa begitu nyata. Saat ia mulai sadar sepenuhnya, ia melihat sosok-sosok yang dikenalnya berada di sekelilingnya. Kedua orang tuanya ada di sana, bersama dengan Poppy dan Vina.

Sang Ibu langsung mendekat dan memeluknya erat, suaranya bergetar karena khawatir.

"Nak, kau baik-baik saja?" tanyanya penuh kecemasan.

Sang Ayah, dengan wajah penuh keprihatinan, duduk di tepi tempat tidur.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Rojak?" tanyanya dengan nada lembut.

Rojak menghela napas panjang.

"Ceritanya panjang, Ayah," jawabnya. "Intinya... aku diserang oleh iblis."

Mendengar kata 'iblis', wajah sang Ibu langsung berubah pucat.

"Iblis? Maksudmu... makhluk jahat itu benar-benar ada?" tanyanya ketakutan.

Sang Ayah menyentuh bahu istrinya dengan lembut.

"Jangan mendorongnya untuk menjelaskan lebih jauh sekarang. Yang terpenting, dia selamat," katanya tegas.

"Sekarang, mari kita makan malam dulu. Rojak pasti butuh tenaga."

Saat mereka mulai beranjak dari kamar, Rojak menoleh ke arah Poppy dan bertanya mengenai Kuni yang tadi bersama mereka namun sekarang ia pergi entah kemana.

"Kemana Kuni pergi?"

Poppy tersenyum tipis.

"Dia pergi karena ada urusan penting. Tapi dia titip salam buat Bang Rojak. Dia bilang... jangan pernah berputus asa."

Rojak menatap ke langit-langit kamar. Kata-kata itu terngiang dalam pikirannya. Jangan pernah berputus asa. Dengan segala yang telah terjadi, ia tahu bahwa perjuangannya masih jauh dari selesai. Entah bagaimana, ia harus menemukan cara untuk menghadapi Nochtharion dan menemukan jawaban tentang Regulus. Perjalanan ini masih panjang, dan ia harus terus maju.

Mereka kemudian makan malam bersama dalam suasana yang sedikit lebih tenang. Rojak, meskipun masih terlihat lelah, mulai menikmati makanan yang tersaji di meja. Diah, sang Ibu, yang sejak tadi menahan rasa ingin tahunya, akhirnya memberanikan diri untuk bertanya lagi.

"Nak, tadi kau bilang soal iblis... Iblis seperti apa yang kamu maksud?" tanyanya dengan hati-hati, khawatir menyinggung perasaan putranya.

Rojak meletakkan sendoknya sejenak, menarik napas panjang. Ia tahu bahwa cepat atau lambat, ia harus menjelaskan semuanya kepada orang tuanya. Maka, ia mulai bercerita dari awal.

"Waktu itu, saat aku memulung, aku menemukan sebuah berlian. Tapi berlian itu aneh... seakan-akan punya kekuatan sendiri. Sebelum aku bisa melakukan apa-apa, berlian itu masuk ke dalam mulutku, seperti mengendalikanku. Sejak saat itu, aku berubah... aku menjadi Regulus."

Mata Diah membelalak kaget, sementara sang Ayah hanya mengangguk pelan, mendengarkan dengan serius.

"Di sekolah, aku pikir aku satu-satunya yang berubah seperti ini, tapi ternyata tidak. Ada orang lain... Rizal. Dia juga siluman, tapi berbeda denganku. Dia adalah Harimau. Kami sempat bertarung karena Rizal notabennya benci banget sama aku dan dialah yang selalu bully aku. Karena aku menang, Rizal tidak bisa menerima kekalahannya. Dia bolos sekolah beberapa hari dan kembali dengan rencana gila. Dia menyewa ilmuwan untuk menciptakan sistem khusus agar bisa mengalahkanku. Bahkan... dia menyewa seorang dukun, Mbah Rukmini."

"Dukun?" Diah bergidik ngeri.

Rojak mengangguk.

"Ya, tapi ternyata Mbah Rukmini tidak hanya membantunya. Dukun itu malah bergerak sendiri, memburu Vina katanya balas dendam.”

Vina menatap sambil mengingat masa lalu yang kelam itu.

Pada akhirnya, aku dan Rizal, meskipun kami bermusuhan, harus melakukan 'gencatan senjata' untuk melawan Mbah Rukmini. Itu adalah pertempuran yang sulit... dan akhirnya, Rizal mati."

Seketika, ruangan menjadi sunyi. Rojak menunduk, mengenang kembali momen pahit itu.

"Aku berhasil membunuh Mbah Rukmini... tapi ternyata itu belum selesai. Dari tongkat sihirnya, muncul sesosok iblis yang jauh lebih mengerikan. Namanya Nochtharion."

Poppy yang duduk di sampingnya ikut menimpali dengan bersemangat, tak mau kalah dari kakaknya yang sudah panjang lebar bercerita.

"Dan bukan cuma itu, Bu! Angie juga terkena sihir. Ada iblis lain yang merasukinya... Malgrion! Jadi, bukan hanya Nochtharion yang harus kami hadapi, tapi juga Angie yang sudah berubah menjadi monster."

Diah menutup mulutnya dengan tangan, tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Sang Ayah hanya menghela napas berat, mencoba mencerna semuanya.

Rojak menatap ibunya dengan serius.

"Nochtharion... Dia menarik berlian itu keluar dari tubuhku. Sekarang, aku bukan Regulus lagi. Aku hanya Rojak. Aku tidak tahu apakah aku masih bisa melawan mereka... atau melindungi siapa pun."

Sang Ibu memberinya sebuah nasihat.

“Jak. Sebenarnya kekuatan itu ga harus bergantung sama siapapun atau sama apapun itu. Di dunia ini, kita harus bergantung pada diri kita sendiri.”Kata sang Ibu.

Setelah makan malam itu, Vina pun pulang dengan ojek online. Pada saat akan pulang, Rojak melihat sebuah benda di kamarnya. Ternyata, terdapat sebuah helm dengan tanduk kumbang badak atau kabutomushi berwarna abu-abu. Tidak hanya helm itu, Rojak mendapatkan sebuah surat yang dimana surat itu ditulis oleh Kuni.

“Konnichiwa, Rojak-senpai. Kunihiko desu! Teruntuk Rojak-senpai, saya tidak bisa selamanya membantu senpai dikarenakan ada urusan yang harus saya urus. Jadi, dengan alat ini, saya harap, senpai dapat menghadapi Nochtharion dengan mengembalikan semua orang, ii jou desu, arigatou gozaimasu. Itsuka, mata aimashou!”tulis Kuni di surat itu lengkap dengan tanda tangannya.

Alat apakah itu?

Dan apakah alat itu dapat digunakan Rojak untuk melawan Nochtharion beserta antek-anteknya?

Bersambung

1
Rizky Muhammad
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
PsychoJuno
Bikin baper. 😢❤️
kath_30
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!