Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Ketahuan
Suara ledakan kecil terdengar jelas. Hingga membuat para penjahat itu langsung panik. Dan cepat lari dari persembunyian. Begitu pula dengan para tetangga Al. Yang terbangun mendengar suara ledakan itu.
" Ayo cepat kita pergi dari sini..!!" perintah seorang pria dari mobil berteriak. Sehingga lima pria yang tadi memantau rumah Al tadi cepat naik kedalam mobil. Lalu mereka pun kabur dan cepat pergi dari tempat itu
Bahkan ada seorang tetangga yang melihat itu. Langsung keluar dari dalam rumah dan langsung berteriak nyaring.
" Pencuri....!!" teriak pria itu. Hingga memancing perhatian para pemilik rumah lainnya. Yang hanya ada 4 rumah di lokasi komplek rumah besar itu.
" Ada apa..?" teriak seorang pria , keluar dari dalam rumahnya.
" Sepertinya rumah dokter Al kosong. Sehingga di sambangi pencuri," kata pria itu berdiri di depan rumah. Hingga dua satpam keamanan Al mendekati pria itu.
" Mereka kabur tuan," kata salah satu satpam itu terengah engah. Setelah tadi mengejar mobil itu. Namun mereka tidak berhasil.
" Apa tuan mu sedang pergi?" tanya tetangga Al, menatap kedua satpam itu.
" Ya tuan, mereka sedang berkunjung kerumah orang tua nyonya," kata satpam satunya.
" Pantas saja mereka berani mengincar rumah dokter Al. Sepertinya tuan kalian itu harus berhati hati. Sekarang sudah banyak perampok. Aku yakin tuan dan nyonya kalian itu, pasti menyimpan barang berharga di rumahnya. Sehingga para pencuri itu ingin merampoknya," kata tetangga Al.
" Bisa jadi tuan, karna tuan Al akhir akhir ini sangat sibuk. Sehingga rezekinya pun sangat berlimpah," kata satpam rumah Al dan Bee. Yang kemaren menerima bonus cuma cuma dan oleh oleh dari Al. Karna mereka rajin masuk bekerja.
" O ..begitu ya," kata tetangga Al berpikir sambil mengernyitkan dahinya. Membuatnya menatap pagar tinggi rumah Al. Karna sangat penasaran dengan penghuni rumah itu. Yang jarang berinteraksi pada tetangga dekatnya. lantaran keduanya sangat sibuk.
" Lalu tadi ada suara ledakan apa yang terjadi di rumah dokter Al ?" kata tetangga Al yang lain. Menghampiri ketiga pria itu.
" Astaga. ayo kita lihat!!" kata satpam itu menatap temannya. Karna mereka lupa mengecek dari mana bunyi ledakan itu.
" Apa itu bom?" kata teman satpam itu melangkah sembari bertanya.
" Aku juga tidak tahu, mari kita periksa dulu," kata keduanya bergegas pergi.
" Hei apa kalian mau di bantu?" kata tetangga Al.
" Tidak perlu tuan, istirahat lah. Biar kami bereskan sisanya," kata satpam itu.
Membuat kedua pria itu saling pandang satu sama lain.
" Apa dokter Al dan istrinya tidak dirumah?" tanya tetangga satunya.
" Sepertinya begitu, itulah sebabnya para perampok mengincar rumahnya. Karena pasangan itu super sibuk," jawab pria itu mengalihkan pandangannya pada kedua satpam yang hilang dibalik pagar rumah Al
" Ya...apalagi rumah mereka paling besar di wilayah ini. Dua banding satu" kata pria itu yang memang membeli tanah separo dari rumah Al. Tapi itu juga dengan harga sangat tinggi. Karna letaknya di tengah kota. Namun keamanan di wilayah itu hanya di jaga ketat Saat di siang hari. Sebab rumah di tempat itu hanya ada lima rumah. Termasuk yang di beli oleh tuan Fuad untuk putrinya.
" Ya tuan benar, apa menurut tuan Clark ada sesuatu yang spesial. Di dalam rumah pasangan muda itu. Karena mereka punya bisnis yang cukup besar," kata pria satu nya itu menatap tuan Clark tetangga yang berteriak tadi.
" Entahlah, bisa jadi," kata tuan Clark yang sudah berusia 47 tahun baru sukses.
" Apa tuan Kent tahu banyak tentang mereka?" kata tuan Clark bertanya balik.
" Tidak ..." geleng tuan Kent yang sebaya dengan tuan Clark. Karna memang mereka jarang sekali bertemu. Apalagi mereka sibuk dengan kehidupan masing masing
Sedangkan dua satpam yang memeriksa bunyi ledakan di halaman depan rumah. Hanya mengelengkan kepalanya. Saat mereka melihat mainan Albi yang di setel dengan audio kecil. Ditambah balon dan bola lampu. Hingga itu bisa menghasilkan suara ledakan yang sangat keras. Apalagi itu sudah membuat semua tetangga Al kaget. Saat mereka mendengarnya. Karna Albi memang sengaja melakukannya. Agar itu memancing perhatian para tetangga. Untuk menangkap para penjahat itu.
" Astaga...bagaimana bisa" kata satpam itu saling tatap karna tidak percaya.
" Entahlah, tapi den Albi. Pasti tahu cara kerjanya," kata satpam satunya. Sambil mengangkat kedua tangannya.
***************
Paginya Al terbangun saat Bee mengusap bahunya. Agar suaminya itu menjalankan kewajibannya. Sedangkan Albi sudah keluar dari kamar. Entah kemana anak itu pergi. Namun Bee tidak merasa khawatir . Karna mereka berada di rumah orang tuanya. Yang keamanan nya sudah di jamin sang papi.
" Bee" kata Al membuka matanya.
" Sholat dulu, Albi sudah bangun sedari tadi ," kata Bee.
" Apa kau sudah sholat?" tanya Al.
" Ya ," angguk Bee tersenyum. Sambil melipat selimut.
" Ya sudah aku mandi dulu" kata Al. Beranjak untuk melangkah ke kamar mandi. Sedangkan Bee merapikan tempat tidur.
Di ruang tengah Albi duduk santai sambil tersenyum. Ketika melihat vidio rekaman di rumahnya. Sesekali ia tertawa kecil, saat para penjahat itu kabur.
Tuan Fuad yang baru selesai sholat dari masjid belakang. Terpaku melihat cucunya itu duduk sendiri. Albi terlihat sedang fokus memegang ponselnya. Sehingga tuan Fuad pun mendekati Albi diam diam.
" Bum....." terdengar suara nyaring di ponsel Albi. Sehingga Albi tersenyum tipis dan saat ia mendongakkan kepalanya.
" Opa....!!" kata Albi kaget.
" Sini opa lihat" kata tuan Fuad meraih ponsel Albi. Yang membuatnya penasaran dengan isi vidio itu. Hingga pria tua itu pun kaget. Saat tahu isi keseluruhan rekaman vidio itu.
" Astaga .....Al ini...?" kata tuan Fuad yang langsung cepat duduk di samping cucunya.
" Hehehe.....bukan apa apa opa, semuanya sudah aman" Albi pun tersenyum.
" Apa nya yang aman, apa papimu sudah bangun?" kata tuan Fuad.
" Sudah pi, ada apa?" kata Bee yang keluar dari kamarnya. Ketika ingin kedapur untuk membuatkan susu untuk anak anaknya.
" Apa kalian tahu apa yang ada di dalam ponsel putramu ini Bee," kata papi.
" Sudah pi, Al bilang mereka tidak akan bisa menembus rumah kami. Lagi pula ada pemantau cilik yang sudah menjaganya," kata Bee santai. Melangkah melewati kakek dan cucunya itu.
" Ya tuhan, harusnya pengawalan di rumah mu itu perlu ditambah Bee," kata tuan Fuad.
" Tidak perlu pi, semuanya sudah diatur oleh Al. Lagi pula mereka tidak akan berhasil. Papi tidak usah bingung. Kami bisa mengatasinya," kata Bee menghilang di balik dinding ruang tengah.
" Ya Allah...." kata tuan Fuad sembari memangku cucu kecilnya itu. Sedangkan Al yang baru saja keluar dari kamar. Mendekati tuan Fuad dan Albi.
" Ada apa pi?" kata Al yang mendekati mertuanya yang sedang memangku Albi.
" Kebetulan sekali Al, sini duduk lah nak. Papi ingin kau menjelaskan vidio ini," kata tuan Fuad. Memberikan ponsel Albi pada Al. Sehingga membuat Albi menatap kakeknya.
" Tidak perlu khawatir, papimu perlu tahu," kata tuan Fuad mengusap kepala Albi dengan lembut. Sehingga Al pun tersenyum. Dan menjelaskan apa yang dilakukan putranya itu.
Sehingga papi Fuad terpaku. Sedangkan Albi kaget. Karna papinya sudah tahu. Apa yang sudah ia lakukan. Sehingga ia hanya diam tidak bicara apapun. Karna takut papinya itu akan marah padanya.
" Ya tuhan...rupanya cucuku yang satu ini. diam diam juga sangat pintar dan cerdas. Huh...hampir saja opa emosi melihatnya," kata tuan Fuad menatap Al.
" Ya pi, tapi semuanya akan baik baik saja. Mereka pasti akan datang lagi jika masih penasaran. Namun selalu ada kejutan, bukan begitu bi?" kata Al yang tersenyum pada putra bungsunya itu.
" Hehehe ya pi," kata Albi langsung sumringah. Karna papinya itu sama sekali tidak memarahinya. Karna Al bisa mengerti anaknya itu sedang mengasah kecerdasan dirinya sendiri.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al