NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Radit memaksa untuk mengantarkan Agnes pulang dan Agnes pun mengalah mau di antarkan oleh Radit berharap Ikbal dan Manda belum sampai ke rumah karena akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang Agnes juga ga tau mau jawab apa.

"Bagaimana aku bisa mengantarkan Bunda kamu kalo aku ga tau rumah kamu."

Itu alasan Radit dan Agnes tidak terlalu menanggapi karena bagaimana bisa Radit menjemput Bunda nya yang berada jauh di kota bandung ya walaupun semua bisa terjadi. Tapi, apa yang akan membuat seorang radit bisa menjemput sang Bunda. Sedangkan Radit dan Agnes saja baru berkenalan secara individu walau pernah beberapa kali bertemu.

"Hm.. Saya ga ajak mampir ya. Ga apa-apa kan?" Agnes.

"Iya ga apa-apa. Saya mau jemput Bunda kamu dulu." Radit.

"Hm.. Ya terserah anda saja lah." Jawab Agnes santai.

"Selamat beristirahat. Sampai jumpa besok ya." Radit.

"Bye..." Agnes.

Dan saat mobil Radit berlalu mobil Ikbal datang. Agnes berharap Ikbal dan Manda tidak melihat mobil Radit tadi.

"Hai adek..." Sapa Manda dengan happy keluar dari mobil Ikbal.

"Hai kakak ipar. Bagaimana jalan-jalan nya senang tidak? Apakah Kakak ipar ku membawa oleh-oleh untuk adik ipar tersayang?" Agnes.

"Tentu saja happy. Dan kakak ipar mu yang paling cantik jelita ini membawakan oleh-oleh untuk adik ipar. Ayo masuk." Manda.

"Kamu baru datang juga Nes?" Tanya Ikbal.

"Iya Kak. Kakak capek ya." Agnes.

"Lumayan tapi Kakak seneng kalo istri kakak bisa tersenyum bahagia." Ikbal.

"Cie yang bucin." Agnes.

"Semoga pasangan kamu nanti lebih bucin dari Kakak." Ikbal.

"Ih,, jangan."

"Kenapa?"

"Ribet nanti."

"Hahahaha..."

Gelak tawa pun tak tertahankan lagi. Mereka bertiga tertawa lepas bagai tak asa beban. Begitulah mereka mengekspresikan kebahagiaan mereka walau sederhana. Saat mereka menikmati canda tawa mereka dering ponsel Ikbal membuyarkan kebahagiaan mereka.

Ikbal menerima telfon dengan serius sementara dua bidadarinya sibuk di dapur menata kembali apa yang Manda bawa tadi dan mencuci alat bekas makanannya. Agnes menemani Manda dan membantu apa yang sekiranya bisa dia bantu.

"Apa ada masalah sayang?" Tanya Manda setelah Ikbal mengakhiri panggilannya.

"Bos minta reschedule jadwal dia besok. Dia keluar kota mendadak sore ini dan kemungkinan besok dia ga bisa masuk kerja." Ikbal.

"Tapi aman kan?" Manda.

"Aman sayang jangan khawatir. Pak Arif ga ikut jadi bisa di alihkan sama dia." Ikbal.

"Ribet banget ya Kak. Yang jadi bos malah seenaknya aja." Agnes.

"Ya begitulah kita kerja dengan orang. Tapi, di jalani saja semuanya pasti semuanya terasa ringan." Ikbal.

"Semangat Kakak ku.." Agnes.

"Iya. Apalagi hadiah yang bos kasih pas kita nikah juga ga main-main ya Yang." Manda.

"Iya. Kita harus bersyukur terutama Mas sayang. Mas sangat bersyukur dapet bos yang baik walau terkadang dia seenaknya rubah jadwal." Ikbal.

"Yang sabar ya Kak. Klo bos kakak masih muda kasih adik aja nanti adik jewer dia main seenaknya sama Kakak ipar." Agnes.

"Kasih amin ga nih Yang?" Tanya Ikbal pada Manda.

"Aamiin."

"Ish.. Kalian memang lah. Udah ah agnes mau mandi gerah seharian cari-cari buku ga ada yang asik." Agnes.

Agnes masuk ke dalam kamarnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri seharian di mall walau tak kemana-mana karena hampir seharian duduk di resto berbincang bersama Radit.

Keesokan paginya Ikbal pergi ke kantor seperti biasanya. Manda berencana membuat kue resep baru yang dia lihat di internet tadi malam. Sebelumnya Manda meminta Agnes mengantarkannya membeli apa saja yang dia butuhkan di mini market yang berada di depan komplek.

Dan Agnes pun mengendarai motor matic sang Kakak membonceng Manda. Setelah mendapatkan apa yang di cari mereka pun langsung pulang. Manda asik di dapur sementara Agnes membersihkan halaman depan.

Saat asik membersihkan halaman depan yang sudah tampak berubah dari sebelumnya Agnes melihat mobil datang dan sepertinya akan memasuki halaman rumah Kakaknya. Dan tunggu sepertinya Agnes mengenal mobil tersebut.

"Astaga! Ngapain ni orang ke sini. Aduh mana belum mandi lagi." Monolog Agnes.

Agnes pun berpura-pura asik dengan tanaman menghiraukan mobil yang datang.

"Nes,"

"Bunda..."

Agnes segera berlari menghambur ke dalam pelukan Bunda nya. Ya ternyata Bunda Nining yang datang. Tapi tunggu. Agnes mengurai pelukannya pada Bunda Nining dan menatap mobil yang di tumpangi Bunda Nining.

"Bunda datang..." Belum selesai Agnes bicara Radit keluar dari balik pintu samping kemudi.

"Sesuai janji ku kan aku jemput Bunda ke sini." Radit.

"Astaga Pria aneh." Batin Agnes.

Mendengar suara ribut di depan Manda pun segera melihat apa yang terjadi di depan rumahnya. Dan apa yang dia lihat Bunda mertuanya datang. Manda pun langsung berjalan menghampiri Bunda Nining.

"Bunda... Kenapa datang ga bilang-bilang. Manda sama Agnes bisa jemput Bunda." Ucap Manda mencium punggung tangan Bunda mertuanya.

"Pacar Agnes yang jemput Bunda." Jawab Bunda Nining santai.

Uhuk... Uhuk...

Agnes terbatuk mendengar jawaban Bunda Nining. Sementara Radit tersenyum penuh kemenangan mendengar ucapan Bunda Nining berbeda dengan Manda yang penuh dengan intimidasi.

"Hem... Bunda masuk dulu yuk. Bunda pasti capek kan setelah perjalanan jauh. Ayo Kak kita buatkan Bunda minum dulu." Ajak Agnes mengalihkan suasana.

"Agnes."

"Iya kakak ipar ku sayang. Ayo masuk." Agnes.

Agnes tau Manda akan terus mencerca nya dengan banyak pertanyaan. Jangan kan Manda dirinya pun ingin sekali mencubit Radit yang sudah mengaku-ngaku sebagai kekasih dirinya.

"Lain kali kamu tidak usah repot-repot minta pacar kamu jemput Bunda sayang. Kasian loh dia pasti lelah bolak balik jakarta bandung." Ucap Bunda Nining.

"Hah! Eh, itu ga apa-apa Bun. Bukti cinta. Toh yang nyetir bukan dia. Harusnya dia hang nyetir Bun." Jawab Agnes asal sambil melirik Radit.

Sementara yang di lirik hanya tersenyum saja. Radit tau Agnes pasti marah padanya karena sudah mengaku-ngaku sebagai kekasihnya Agnes. Namun, kali ini Radit tak ingin menyia-nyiakan kesempatan lagi. Radit akan terus berusaha mengejar cintanya.

"Hus... Jangan begitu. Walau bukan nak Radit yang menyetir tapi kan lelah juga nak bolak balik begitu." Bunda Nining.

"Iya iya Bun. Maaf ya. Sesekali ga apa-apa kan Agnes kerjain." Agnes.

"Jangan di ulang. Ayo sekarang minta maaf dan buatkan minum dulu. Sarapan juga kami tadi belum sempat sarapan loh nak." Bunda Nining.

"Aduh pelanggaran itu Bunda. Masa Bunda kesayangan aku ga di kasih makan gimana coba kalo mati kelaparan." Agnes.

"Ngawur."

🌼🌼🌼

1
Reza Muna
Luar biasa
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!