menceritakan seorang Pemain atau gamer no 1 di dunia yang tak sengaja masuk ke dalam game Vr yang tengah ia mainkan bersama karakter yang ia pakai di dunia game.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danang EP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
benua kuning di ambang kehancuran
Seminggu penuh seven melakukan perjalanan melalu lautan yang luas ia akhirnya sampai di benua kuning.
seven pun sampai di pelabuhan benua kuning tepat berada di kekuasaan kerajaan rainford, seven dan si kembar turun dari kapal yang sudah melabuh.
Ia dan si kembar akhirnya sampai di benua kuning, lalu memasuki kota yang bernama Fish city. Karena kota tersebut terletak di pinggir lautan dan di beri nama fish city oleh pencipta wof.
"akhirnya sampai juga di benua kuning udah seminggu melaut yah." ucap seven sembari meregangkan seluruh otot-otot nya yang sudah kaku karena di kapar tidak ada kasur dan hanya beralasan kayu perahu.
"tuan kok kota nya ramai sekali dan banyak orang yang membawa pakaian mereka." ucap Miyako setelah melihat kota yang penuh dengan orang orang yang membawa pakaian atau benda berharga mereka.
"hmm..lah iya ya kok ramai sekali." ucap seven setelah mengamati seluruh kota ikan ia sedikit bingung akan banyak nya orang membawa pakaian mereka.
"apa ini ada sangkut paut nya dengan quest itu ya." seven bergumam lalu ia kembali melihat quest nya yang masih sama saja.
[quest: bunuh bug yang memusnahkan benua merah]
Seven pun hanya bisa mengasumsikan bahwa bug yang memusnahkan benua merah sudah dekat.
"udah lah kita tanya warga saja." seven pun berjalan ke seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi taman kota .
"permisi." seven menyapa pria paruh baya.
"iya ada yang bisa saya bantu." ucapnya ramah.
"begini pak, sebenar nya apa yang terjadi di sini kenapa banyak sekali orang yang membawa pakaian mereka." ucap Midori dan disahuti dengan anggukan kepala pria itu.
"kamu orang baru ya di sini."
"benar pak saya baru saja sampai di sini."
"oh begitu rupanya begini nak." pria paruh baya itu pun langsung menceritakan apa yang terjadi.
"sebenar nya kerajaan brinford telah musnah sepenuh nya karena seorang iblis yang menggila, iblis tersebut menggila dan membunuh monster maupun manusia tanpa ampun."
"dan iblis tersebut sedang menuju kesini saya dengar dari kesatria kerajaan hampir seluruh benua ini hampir rata oleh iblis itu." pria paruh baya pun meceritakan apa yang sebenar nya terjadi di benua dan kerajaan ini.
"jadi bisa di simpulan bahwa benua ini di ambang kehancuran." ucap nya dan hanya diangguki oleh pria itu.
Seven pun kembali berbincang sebentar hingga akhirnya pria paruh baya itu pamit untuk pergi ke kapal yang sudah siap untuk berlayar ke benua biru.
setelah kepergian pria itu seven pun bergegas menuju kerajaan brinford tanpa banyak basa basi, bersama si kembar mereka menuju kerajaan brinford yang katanya sudah hancur.
Dalam perjalanan ke kerajaan brinford dengan menggunakan kereta kuda, seven dan si kembar pun menuju ke kerajaan brinford dengan tujuan seven ingin menyelesaikan quest namun ia harus mencari informasi lebih dalam tentang si bug.
"Tuan apa kita tidak apa apa pergi ke sana dan juga katanya orang itu bisa memusnahkan hampir 1 benua ini." ucap Miyako dengan nada sedikit takut.
"kan sudah aku bilang aku tidak akan memaksa kalian tapi kalian nya yang mau ikut."
"maaf.."
"huff tidak apa apa aku akan melindungi kalian."
Seven pun kembali fokus ke jalan agar si kuda tidak melenceng ke jalan yang salah suasana pun menjadi hening dan hanya terdengar suara kaki kuda yang berjalan.
"emm..bagaimana kalau orang itu kuat apa kita bisa melawan?" Miyabi yang sedari tadi diam pun memecahkan keheningan yang terjadi saat ini.
"hmm..kita belum tahu dan juga jangan selalu takut untuk menghadapi musuh meskipun kamu belum tahu kekuatan nya dan kalian harus bisa menghadapi kenyataan yang ada kalau ." ucap seven membuat Miyabi hanya diam dan tak melanjutkan kan ucapan nya.
"bila kita tidak mencoba nya mana kita tahu." lanjut nya
keadaan pun kembali hening hingga sebuah ledakan terjadi di depan Meraka.
Duarrr
Ledakan yang sangat besar pun asapa mengepul dengan lebat membuat pemandangan di depan menjadi tak terlihat karena debu yang berterbangan.
Seven pun menghentikan kereta kuda nya lalu ia turun dan mengeluarkan 2 katana nya yang ada di dalam sarung nya.
"seperti nya kita akan menghadapi masalah." ucap seven sebelum turun kereta.
"ada apa tuan." tanya Miyako setelah ledakan yang ada di depan mereka sudah mereda.
"kalian di sini dan jangan kemana mana." ucap seven lalu ia sedikit berjalan pelan menuju tempat ledakan yang berjarak 700 m.
Seven pun kembali melihat quest yang muncul di hadapan nya.
[bunuh bug yang sudah muncul]
[tingkat kesusahan : extreme]
[peringatan hari hati saat melawan nya]
"huh..musuh yang merepotkan, seperti nya aku harus melawan bos game yang sangat sulit." ucap nya lagi sembari bersiap untuk bertempur.
debu pun masih bertebaran membuat musuh yang ada didalam tidak terlihat hingga dengan kecepatan yang tinggi sesosok mirip manusia namun kulit berwana merah darah dan juga memiliki 2 tanduk di kepala nya.
Bug pun melesat dengan cepat sembari mengayunkan cakar tajam nya ke arah seven Dengan refleks yang cepat seven pun menangkis serangan si bug.
Trang
"kuh..kuat sekali." seven pun mengerutkan kening nya saat menangkis serangan si bug tangan nya samapi sedikit gemetar Lalau seven kembali menenangkan kan diri nya.
"sepertinya aku harus bekerja keras di game ini. karena sekarang game yang aku mainkan bukan sembarang game melainkan kenyatan."
seven bergumam dalam hati dan terus bertarung melawan bug yang sangat kuat ia melihat level bug tersebut masih berlevel 800 namun kekuatan nya sangat kuat.
Bahkan ia yang level 1000 pun kewalahan atau memang dia belum terbiasa dengan hidup yang baginya kayalan sekarang malah jadi kenyataan.
trang
Ting
Duar
Boom
Pertarungan pun di dominasi oleh si virus sedangkan seven hanya bisa menangkis untuk bertahan dari serangan si bug.
"kuh..sulit sulit sekali." gumam seven sembari terus berusaha bertahan dari serangan si bug yang membabi buta.
"added agility "
"additional attacks"
""increase body resistance"
"speed increase"
Seven merapal sihir buff sebanyak empat kali karena ini adalah pertarungan pertama di dalam game dengan sesungguhnya.
Karena sekarang dia bukanlah player melainkan npc yang bisa mati kapan saja di dalam game.
"aku tidak boleh kalah, aku harus mencari kebenaran kenapa tidak bisa log out dan menjadi npc."
Pertarungan pun semakin sengit seven pun mulai terbiasa dengan tubuh nya saat ini, ia mulai mengimbangi pertarungan nya dengan si bug, seven semakin mendominasi pertarungan karena ia semakin tmahir dalam pertarungan ini.
Serangan demi serangan seven berikan kepada si Bug yang memberikan damage yang cukup besar kepada si bug.
Namun bug tersebut biasa saja dan ia terus bertahan dan juga menyerang seven membuat seven juga mendapat kan damage yang cukup besar.
rasa sakit pun dirasakan seven, karena di game meskipun Players di serang tidak akan merasakan sakit namun sekarang seven bisa merasakan apa yang nama nya sakit di dalam game.
"kuh sakit banget." seven bergumam lalu ia kembali menyerang si bug .
Berita tentang seven yang bertarung dengan si bug yang menurut para npc di wof adalah iblis tersebar luas di seluruh dunia wof bahkan terdengar di telinga istri seven yang ada di benua hijau.
