" Maa paaa aku engga ada waktu, tapi kalau dijodohin sama mas mas anak tunggal engga banyak gaya boleh juga tuh heheh" Amanda zeevalia adalah anak kedua dari dua bersaudara, terlalu bekerja keras sampai akhirnya lupa dalam hal percintaan.
memang dalam kehidupan harus memilih salah satu bukan? terkadang keseimbangan membutuhkan pengorbanan yang cukup berat tapi susah jika harus adil.
" Bagaimana jika kita mencoba untuk menjalankan hubungan ini? tidak ada salahnya bukan jika kita mencoba untuk saling mengenal?" aahh kenapa dia soft spoken sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps - 8 Sakitnya masih terasa
Weekend pagi ini begitu terasa cukup sunyi padahal waktu sudah menunjukkan untuk jadwal kegiatan sarapan pagi.
Tok...tok...tok...
Kebetulan kamar Daniel dan kamar Zee sebelahan, sudah menjadi kebiasaan jika akan turun Daniel pasti akan mampir ke kamar adiknya terlebih dahulu.
" Dek, kakak boleh masuk?" terdengar sahutan dari sang adik yang memberikan izin namun ada yang beda suaranya cukup berat.
Semalam gio memberikan kabar atas kejadian semalam, tentu saja membuat Daniel sedikit cemas namun tidak begitu khawatir karena gio sudah membuktikan jika dirinya bisa memberikan ketenangan kepada sang adik.
Ceklekk...
" Kakak..." Zee yang menatap wajah sang kakak langsung bangkit dan memeluk tubuh kekarnya, sebenarnya sejak semalam Zee ingin sekali memeluk tubuh sang kakak namun waktu sudah malam.
" Sayangnya kak iel kenapa sedih hmm? Bukannya hari ini mau pacaran yaa apakah gio nakal?" Daniel sengaja memancing agar sang adik mau berbagi perasaannya saat ini.
" Gio sangat baik kak, hanya saja semalam aku bertemu dengan Tante Anna dan om Doni sampai akhirnya aku jujur sama gio kak" dengan suara lirih menahan tangisnya zee memberitahukan kepada sang kakak.
Tanpa mereka sadari kini didepan pintu kamar zee berdiri sang ayah, tadinya putra berencana untuk memanggil kedua anaknya yang ternyata sedang bersama.
Mendengar ucapan sang anak membuat putra merasakan sesak didada, kesalahan dan kebodohan yang dia lakukan dimasa lalu kini terbuka kembali.
" Terus kenapa adek nangis? Apa Tante Anna berbuat jahat?" Daniel merapihkan anak rambut sang adik.
" E..e..eng..engga kak Tante Anna hanya menyapa dan menitipkan salam untuk mama dan papa saja, tapi....." kini zee menggantungkan ucapannya.
" Hmmm tapi kenapa? Apa adek malu sama gio?" Daniel mencoba menebak perasaan Zee saat ini.
" I..iya kak Zee malu sama gio, apakah anak yang lahir dari seorang lelaki yang memiliki sifat buruk masih pantas untuk dicintai kak? Hikksss...hikssss...hikss.." pecah tangisan Zee kini pecah didalam dekapan sang kakak.
Putra yang mendengar jawaban zee merasa sangat berdosa, dulu mereka sangat dekat namun setelah kebodohan yang dia lakukan kini kedua anaknya memang sudah memaafkan tapi tidak bisa dekat seperti dulu.
" husssttt kok gitu ngomongnya" Daniel mencoba menenangkan sang adik.
Sebenarnya hati Daniel pun sama sakitnya dengan perasaan Zee saat ini bahkan mungkin lebih sakit.
" Papa enak banget kak udah bikin kita sengsara hanya mengucapkan maaf bisa hidup tenang lagi, sedangkan aku dan mama? Apa yakin masih bisa normal seperti papa?" aahh sakit sekali ternyata putra benar-benar meninggalkan trauma buruk bagi kedua anaknya.
" Gio paham kondisi kita dek jadi ga akan mungkin dia ninggalin adek percaya sama kakak" kini Daniel membalas pelukan sang adik yang saat ini masih tergugu dengan tangisan.
Rasa sakit yang terlalu dalam dan rasa kecewa yang terlalu besar membuat zee lebih banyak membatasi diri untuk berinteraksi terutama dengan lawan jenis, semua karena kejadian dimasa lalu yang memang sangat menyakitkan bagi Daniel dan Zee meskipun sekarang mereka sudah utuh kembali.
" Kak, apa papa pernah berfikir jika perbuatannya dulu dengan Tante Anna itu sangat menjijikan, dimasa kecil kita harus bergantain mengurus mama yang sakit kita harus belajar belum lagi penilaian orang diluar sana zee sangat malu kak hikksss..hikss... Apa kesalahan Zee sampai-sampai papa Setega itu sama kita kak?" zee benar-benar mengutarakan perasaannya yang sudah sejak lama ia pendam.
Daniel hanya bisa mendengarkan apa yang saat ini ingin adiknya keluarkan, tidak ada bantahan apalagi sanggahan Daniel benar-benar menjadi pendengar yang baik untuk adiknya.
" Apa papa pernah berpikir bagaimana jika suami aku kelak menduakan aku dengan orang lain, kesalahan yang papa lakukan aku sangat takut jika pembalasannya menimpa rumah tangga aku kak. Tapi, apa papa peduli sampai sana? Peduli sama kondisi kita aja engga terus atas dasar menghormati orangtua Zee harus menerima papa dengan baik? Jadi apa sebutan yang pantas bagi orangtua yang menyakiti anaknya kak?" lirih dan menyakitkan benar-benar terasa sakit mendengar ungkapan hati anak kecil yang ternyata kini sudah dewasa.
Daniel semakin mengeratkan pelukannya memberikan kehangatan dan ketenangan untuk adiknya yang tubuhnya kini semakin bergetar hebat.
" Kak iel akan selalu menjadi cinta pertamanya Zee, kak iel akan menjadi rumah utama untuk adik kesayangan yang sekarang sudah besar ini maaf jika kakak belum bisa mengobati luka hati zee yaa tapi kak iel akan usahakan untuk terus mengobati lukanya zee sampai sembuh" Daniel mengusap lembut surai adiknya.
Diluar sana ternyata sang papa benar-benar mendengarkan obrolan kedua anaknya kebetulan tadi Daniel lupa untuk menutup pintu kamar sang adik karena dirasa tidak akan lama seperti biasanya.
Ya Tuhan aku bodoh sekali bisa-bisanya dulu aku melakukan tindakan yang menyakiti istri dan kedua anakku, tanpa aku sadari mereka sangat terpuruk tapi dengan kata menyesal dan akan berubah aku bisa mendapatkan tempat untuk kembali tanpa memikirkan perasaan mereka. Papa macam apa aku ini, benar kata Zee aku terlalu egois.
" Kak enak sekali menjadi papa dan Tante Anna, setelah mereka berbuat salah menyakiti keluarga mereka tapi saat ini mereka masih bisa diterima oleh keluarganya ini sangat tidak adil kak hikss...hiksss... Perempuan macam apa Tante Anna itu kak hikss...hikss..." dengan sisa sesak didadanya zee kembali mengungkapkan perasaannya kepada iel yang kini sedang merapikan rambutnya.
" Iya kakak tau, sekarang apapun yang ingin zee lakukan gapapa lakuin aja karena zee punya hak untuk marah dan papa juga harus bisa menerima konsekuensi dari perbuatan jadi tidak salah kok" Daniel benar-benar menjadi sumber penenang hatinya.
Kini zee dan Daniel sedang menenangkan hati serta penampilan Zee, mereka tidak ingin saat berkumpul nanti akan ada kecurigaan bahkan bisa menimbulkan suasana yang buruk karena sang mama adalah prioritas utama bagi kedua anaknya.
Putra yang kini berusaha terlihat baik-baik saja seolah-olah tidak pernah mendengar apapun, segera beralih untuk turun menuju ruang makan.
" Mana anak-anak pah?" kini sang istri yang sedang menata makanan diatas meja segera menyambutnya.
" Ada sayang masih siap-siap sebentar lagi turun" dengan susah payah dirinya kini menatap emosi dan perasaan agar tidak menimbulkan kecurigaan.
15 menit berlalu...
" Kalian kok baru turun apa semalem begadang?" sang papa yang membuka obrolan.
" Hmmm iya semalam aku dan Zee menyelesaikan pekerjaan sedikit sampai akhirnya tidur larut " bukan zee yang menjawab melainkan Daniel.
" Yasudah karena sudah lengkap ayok sarapan dulu kalian punya agenda kan pagi ini?" kini sang mama yang bersuara.
wkwkwk
lgsg halalkan....
kl marah itu,
dipencet hidungnya Zee biar PESEk..
jgn ditarik...
wkwkwk
pagi2 dah bikin mewek nih... 😔
ada Doorprize nya gak nih? 🤣
ntar loe beneran g*la deh.
😂🤣
aaaaaa pengen pny abg kandung😂
Gio lg nih nama tokohnya???
😁😂
Dia Keenan, kmn ya??
msh lanjut ato tutup??