NovelToon NovelToon
Mencari Aku, Menemukan Kamu

Mencari Aku, Menemukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Slice of Life
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dylan_Write

"Aku menyukainya. Tapi kapan dia akan peka?" ー Asami

"Aku menyukaimu, tapi kurasa orang yang kamu sukai bukanlah aku" ー Mateo

"Aku menyukaimu, kamu menyukai dia, tapi dia menyukai orang lain. Meski begitu, akan aku buat kamu menyukaiku lagi!" ー Zayyan

.
.
.
Story © Dylan_Write
Character © Dylan_Write
Cover © Canva

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dylan_Write, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menepati Janji Dan Menyusun Rencana

Seminggu sudah sejak kecelakaan, seminggu pula Asami izin tidak masuk PKL karena trauma naik motor. Sekarang pun sebenarnya masih trauma, tapi ia paksakan meski selama perjalanan badannya gemetar dan asam lambungnya naik karena cemas. Ia memaksakan diri karena kalau bukan dirinya, siapa lagi yang akan selalu ada untuknya.

Asami melirik handphonenya. Notifikasi dari grup OSIS membuyarkan konsentrasinya dari kerjaan PKL.

"Ada pertemuan ya... Tapi jam nya mepet banget sama waktu pulang..." Keluh Asami melihat jam waktu pertemuan.

Akhirnya, Asami relakan dua jam terakhir PKL nya hari ini untuk ikut pertemuan di ruang OSIS. Sayangnya, sesampainya di sana, sepertinya ia sudah tertinggal percakapan karena yang lain sudah pada kembali ke aktivitas masing-masing.

Tersisa Elvin, Illa dan Icha di sana, juga satu orang dengan wajah familiar yang sangat tampan di mata Asami. Ya, itu Mateo.

Setelah sekian lama tidak bertemu, hari itu Mateo memakai setelan kemeja abu-abu dan celana bahan hitam, lengkap dengan dasi berwarna senada dengan kemejanya juga pantofel hitam yang sangat kinclong. Rambut yang rapih dan keharuman yang dapat dicium sejauh satu meter menambah kharisma dan poin ketampanan Mateo.

Asami klepek-klepek? Jelas. Tapi ia berusaha cool.

"Kok di sini Asami? Ngapain?" Tanya Mateo basa-basi.

"Saya PKL di sini."

"Oh di sini?" Tanyanya terkejut. Asami mengangguk, dibalas senyuman penuh makna dari Mateo.

"Oh iya, barang-barang buat kelas kita udah dibeli sama bendahara." Ujar Mateo lagi.

Keduanya memang masuk ke dalam susunan inti kepengurusan kelas 2. Mateo sebagai wakil bendahara sedangkan Asami sebagai wakil sekretaris. Wajar bagi Mateo memberitahukan aktivitas kelas pada Asami karena mereka satu kepengurusan.

Asami mengangguk, "bagus deh. Tinggal pake berarti nanti kalo udah masuk normal."

Mateo mengangguk setuju. Lalu kembali hening. Ini adalah kali pertama mereka berdua berbicara setelah hampir tiga bulan saling silent treatment entah kenapa. Asami pun mempertanyakannya karena yang memulai silent treatment itu adalah Mateo duluan dengan menjauhinya.

Memang Asami bertekad untuk tidak membiarkan Mateo masuk lagi dalam hidupnya, namun ia sudah terlanjur jatuh sedalam-dalamnya. Kata Move on menjadi sangat berat baginya.

Tapi dengan pertemuan ini, apakah keduanya akan kembali seperti dulu lagi? Asami mengharapkan hal itu.

Asami bertanya pada Elvin apa yang ia lewatkan mengenai pertemuan, tapi semua seperti merahasiakan, memojokkan Asami dengan tatapan "salah siapa datang terlambat."

Akhirnya Asami pun kembali ke ruangan PKL nya ketika semua anak OSIS memilih untuk pulang. Asami mendecih kesal, sudah tidak diberitahu, main pulang begitu saja. Menyebalkan.

Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu, namun Asami, Liena dan Rara baru selesai merapikan alat-alat PKL mereka dan menaruhnya ke tempat yang semestinya.

Sembari keluar ruangan dan berjalan menuju parkiran, Asami bercerita dengan excited tentang dirinya yang mengagumi Mateo pada Liena dan Rara. Liena menanggapi dengan excited juga sedangkan Rara netral.

"Sumpah, ganteng banget tau tadi, Lin. Pake kemeja abu-abu kayak Jyuto." Ujar Asami membandingkan dengan karakter anime yang ditontonnya.

"Demi apa?!"

"Serius beneran! Tinggal pake kacamata aja jadi deh cosplay Jyuto." Asami tertawa geli. Liena ikut tertawa membayangkannya. "Jyuto tapi tingginya dibawah 180." Ledek Liena, membuat keduanya tertawa sampai terpingkal-pingkal.

"Dia ngapain ke sini?" Tanya Rara memecah suasana.

"Katanya mampir aja abis pulang PKL." jelas Asami seraya menyeka air di sudut matanya.

"Gabut banget pulang PKL ke sekolah. Atau jangan-jangan ... dia sengaja mau lihat kamu, Mi?" Rara kembali bertanya dengan nada menggoda.

Asami blushing kecil, "mana ada. Mustahil dia begitu hahahaha...." Asami tertawa lagi. Kali ini tawa sedih campur senang.

Tanpa disadari ketiganya sudah berada di parkiran. Begitu menyalakan motor, ketiganya berpisah dan jalan masing-masing.

...ΩΩΩΩ...

Baru saja hendak berlutut untuk membuka kaus kaki, dering notifikasi membuat perhatian Asami teralihkan seketika. Ia melupakan kaus kaki yang masih membalut kakinya dan memilih untuk mengecek handphonenya.

Nama Human adalah hal pertama yang dilihatnya. Asami memutar mata malas, meski begitu ia tetap mengklik notif tersebut.

...----------------...

Human

Udah pulang?

^^^Kenapa emang?^^^

...----------------...

Asami membalas dengan cepat. Namun pesan balasan masuk tepat setelah pesan Asami terkirim.

...----------------...

Human

Ada rekomendasi game yang seru?

...----------------...

Asami makin memutar mata. Kesal karena rasa semangatnya dipatahkan begitu saja. Ia pikir Zayyan ingin membicarakan suatu hal yang penting karena mengechatnya duluan.

Asami memilih untuk tidak membalasnya. Sementara orang di seberang sana merengut sedih tidak lagi mendapat balasan dari orang yang disukainya. Zayyan bingung harus pakai cara apa lagi untuk mendekati Asami karena semua caranya selalu dibalas dengan dingin.

Notifikasi membuat wajah merengut itu berbinar lagi.

...----------------...

^^^My Hope, My Light, My Dreams^^^

^^^Mending temenin ke Gramedia beli buku^^^

...----------------...

Bak pancingannya dimakan ikan, Zayyan langsung mengubah posisi menjadi duduk. Dalam hati ia bersorak senang melihat kalimat ajakan itu. Dengan senang hati Zayyan menerimanya.

...----------------...

Boleh~ Tapi kenapa tiba-tiba?

^^^My Hope, My Light, My Dreams^^^

^^^Cuma menepati janji^^^

...----------------...

Zayyan berpikir sejenak. Ia mudah lupa jadi susah sekali mengingat apa maksud perkataan Asami. Tapi kemudian ia mengabaikannya karena sibuk tenggelam dalam kesenangan.

...----------------...

Mau kapan?

^^^My Hope, My Light, My Dreams^^^

^^^Besok sore. Jam 2 udah harus jalan ke sana^^^

Siappppp!

...----------------...

Tentu saja semangat Zayyan bukan main. Akhirnya ia punya kesempatan untuk pergi berdua dengan orang yang disukainya ke tempat umum. Apalagi besok adalah hari Sabtu yang berarti besok sore adalah malam minggu.

Zayyan berkedip sejenak. Tunggu, berarti ini kencan kah?!!

Bentuk hati imajiner memenuhi mata Zayyan yang berbinar-binar. Di sisi lain, Asami hanya ingin menepati janji. Yang Asami pikirkan adalah dapat membeli buku incarannya dan pergi ke sana dengan gratis. Jahat memang, namun begitulah Asami. Hebatnya, Zayyan tetap menyukainya bahkan dengan sisi buruknya yang begitu.

..............

Sabtu sore pukul dua, seperti yang dijanjikan, Zayyan dan Asami sudah dalam perjalanan menuju Gramedia. Selama perjalanan, tak henti-hentinya Zayyan bersenandung ceria, membuat Asami sedikit kesal mendengarnya.

"Bisa diem gak?"

"Hm? Kenapa?"

"Dari tadi senandung mulu. Berisik!"

Zayyan nyengir, "yaudah nih aku diem." Katanya, aslinya tetap bersenandung namun dengan nada yang agak kecil. Asami hanya bisa mendengus kesal.

Sesampainya di Gramedia, Zayyan mengekor Asami. Zayyan tidak terlalu suka buku, jadi baginya ratusan buku yang terpajang itu hanyalah pajangan, tidak membuatnya tertarik. Berbeda dengan Asami yang melihat sampul menarik sedikit langsung ia hampiri dan membaca sinopsisnya. Tipe-tipe yang ingin beli satu buku akan pulang dengan dua kantong belanja.

Untungnya budget yang dibawa Asami tidak sebanyak itu, jadi Asami harus pintar-pintar memilih buku mana yang akan ia beli.

Sesekali, Zayyan juga mencari topik agar tidak awkward selama di Gramedia. Hingga sampailah ke topik tentang kecelakaan hari itu.

Awalnya Asami enggan untuk membahasnya, namun ketika diingat lagi, ia merasa kesal karena tidak berani melawan orang-orang tua yang sok pintar itu. Rasa beraninya berlindung dibalik rasa takut karena Asami sudah terlalu sering disalahkan dalam hidupnya.

Saat Asami lengah, Tangan besar Zayyan sudah berada di puncak kepala Asami. Tangan besar itu membelai kepala Asami dengan lembut.

"Kamu sudah berusaha yang terbaik untuk melawan rasa takutmu. Kamu keren, kamu hebat. Aku bangga padamu." Ucap Zayyan dengan senyuman hangat dan tulus seperti biasa.

Pipi Asami perlahan merona, ia segera memalingkan wajah lalu mundur satu langkah dari Zayyan, "j-jangan sok peduli sama gue!" Kilahnya.

Zayyan hanya tersenyum lalu mengangguk, ia mengerti maksud dari perkataan Asami yang hendak mengatakan terima kasih.

Keduanya pun pulang pukul 7 malam. Sangat memakan waktu bagi Asami untuk memilih buku mana yang akan ia beli dengan budget satu kali. Untungnya, Zayyan sangat sabar menemani Asami meski berulang kali menghembuskan napas lelah.

Tanpa keduanya sadari, ada satu anak OSIS yang melihat mereka berdua dan rumor tentang mereka berdua mulai tersebar ke seluruh anak-anak OSIS.

"Makasih ya buat hari ini." Ucap Asami ketika Zayyan menurunkannya di depan rumah.

"Bilang ke ibu ya, aku nggak bisa pamit."

Asami mengangguk. Kaki kecilnya tiba-tiba berjinjit lalu tangan mungil itu tiba-tiba saja mencoba mengusap puncak kepala Zayyan. "Lo juga hebat, Lo juga keren. Makasih ya." Celoteh Asami dengan senyuman hangat yang jarang sekali ia berikan pada Zayyan.

Zayyan diam saja di tempat. Menahan diri mati-matian agar tidak pingsan karena mendapatkan service tiba-tiba dari Asami. Setelah tersadar, Zayyan memutuskan untuk pamit dan ngacir begitu saja. Asami terkekeh, lucu juga dia kalo malu, pikirnya.

Begitu Asami merebahkan diri di kasur, ia langsung mengambil handphone kemudian membuat status WhatsApp. Ia menonaktifkan privasi Mateo lalu memposting status bergambar punggung Zayyan dengan caption, 'date?' itu.

Asami tersenyum. Ia berharap rencananya membuat Mateo cemburu berhasil.

Namun, apakah akan berhasil?

Atau malah lama-lama Asami berpindah hati ke Zayyan?

...******...

1
ussy kusumawati
semangat💪🏻💪🏻
Anna🌻
kak aku mampir, semangat terus ya💖
Dylan_Write: Halo Anna, terima kasih sudah mampir~
Semangat juga dalam beraktivitas^^
total 1 replies
Aurora79
😂😂😂😂😂😂
Aurora79
Foolback ya kak! 😁
Aurora79
Mampir aku kak KenKen... Sepertinya menarik...😊🍻
Ind
semangat kak,saya malah lagi ongoing bab 6 🥹🥹
masih jauh...saling support yaa
Dylan_Write
Halo~
Ini karya pertamaku di sini. Hope this book can make all of you enjoy reading!
Masih banyak kekurangan dalam buku ini, tapi aku selalu berusaha memperbaikinya hari demi hari.
Mohon dukungannya~!
Anonymous
NEXXTTTTT
Gresiaa_.
semangat thorr...
Arisena
Coba-coba baca novel romansa, kyknya oke juga
smgt thor💪
Dylan_Write: Terima kasih banyakkkk
total 1 replies
Salsabila
mampir juga ya ke cerita ku💕
Salsabila
cerita nya seru
Una loca(。・`ω´・)
Memikirkan ulang
Dylan_Write: Terima kasih sudah mampir dan membaca. Dukunganmu sangat berharga(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!